Sinopsis : kisah cinta seseorang yg rapuh seperti kristal kaca yg terlihat elegan , kuat dan cantik namun jika jatuh tak bisa di perbaiki. karna wanita yg ia cintai memilih lelaki lain semenjak ia terkenal dalam dunia musik nya menjadi seorang penyanyi .
ini salah Seorang Eginando sendiri karena dia menyuruh cinta nya untuk mengikuti kontes di salah satu Stasiun TV ternama. maka kini dia merasa hancur dan rapuh seperti kristal yg jatuh tak bisa di perbaiki.
ikuti kisah nyata ini .cerita nya singkat namun jelas.
hanya ada di novel toon atau manga toon.
selamat membaca .jika suka beri dukungan nya .
kalau tidak suka langsung skip saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon delita bae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 22" Kristal Hati Egi 22
Egi hari ini boleh pulang karna sudah membaik, lagian lelaki itu tak betah di tempat yg tiap harinya masuk keluar orang sakit , meninggal dan kecelakaan itu, dengan senang hati ia menunggu Ferry yg sedang menebus obat nya.
Setelah datang Ferry , mereka pulang ke rumah, Aura dan Auly ikut karna ingin membantu , mereka senantiasa menemani , ternyata di rumah sudah ada kurir paket yg sedang menunggu , untuk menyampaikan pesan surat undangan untuk Egi.
Mobil Egi sudah sampai di rumah, mereka turun dan kurir itu langsung mendekati, dengan senyuman manis.
" Maaf mas , ini ada paket dari Ibu Ariana " ucap kurir itu sambil menyerahkan surat undangan itu ke tangan Egi, Egi langsung menerima nya tanpa banyak bicara.
" Thank ya" Jawab singkat Egi sambil menerima surat itu, setelah paket tersebut tersampaikan kurir itu pun langsung kembali ke motor nya.
Kurir itu hanya tersenyum, sambil melajukan motor nya lagi, Egi pun masuk untuk membuka paket tersebut . Di susul Aura , Ferry dan Auly di belakang nya sambil membawa tas ransel berisi pakaian kotor,Aura begitu ingin tau karna tidak biasa nya Arin mengirimkan paket.
" Gi buka!" Aura duduk di samping nya, Ferry dan Auly duduk di sebelah kiri nya ,dengan wajah penasaran .
Egi pun membuka nya dengan pelan, setelah terbuka Egi sudah bergetar padahal baru tulisan undangan yg ia baca. Membuat Aura makin penasaran . Egi membaca sampai habis isinya , dengan bergetar , butiran bening jatuh secara perlahan, membuat Aura , Ferry dan Auly makin penasaran.
" Apa isinya bang?" Ferry memberanikan diri untuk bertanya .karna rasa ingin tau nya besar .
Namun Egi tidak menjawab bibir nya bergetar, kedua tangan nya lemas, air mata itu semakin deras menghujani pipinya, membuat Aura makin penasaran surat undangan itu di ambil paksa oleh Aura karna Egi tak bisa bicara.
Aura membaca nya dengan seksama, setelah itu ia membelalakan mata nya kaget tak percaya akan apa yg baru saja ia baca.
" What Gii..........Arin mau kawin ama Arga?!" Aura kaget sambil mengoyangkan tubuh Egi, tapi Lelaki itu tak menghiraukan suara bising nya.
" Iyyyya ........emmmang bennnner" Egi bergetar , rasanya dada itu seperti di hujani peledak yg membuat kaget langsung terasa sesak dan tak percaya.
Aura langsung memeluk tubuh kekar yg lemas itu dengan erat, berharap bisa tenang, Egi baru saja pulang dari rumah sakit sudah di hadapkan oleh kenyataan pahit sekaligus menusuk nya dengan begitu sakit, luka nya saja masih belum kering di tambah sebuah kabar yg menampar keras hatinya . Bibir nya keluh tak bisa bicara lantang setelah membaca secara detail isi surat undangan itu. Butiran hangat masih membasahi pipinya, ingus itu.keluar masuk. Luka nya seperti tersiram asam cuka membuat nya semakin perih dan sakit.
" Bang istirahat dulu , nggak usah dateng, hanya untuk membuat luka mu semakin parah, biarkan kak Arin bahagia dengan pilihan hati nya ." Ferry tak kuasa menahan air mata nya sambil memeluk erat tubuh Egi yg lemas seperti tak bertulang. Aura mencoba nya untuk membangunkan tubuh Egi bersama Ferry dan Auly . Untuk di bawa ke kamar nya.
" iyah benar, bobok ya bang" Auly merangkul pinggang Egi dari kanan. Di kirinya Ferry dan Aura dengan sekuat tenaga .
Kaki nya begitu lemas hingga tubuh itu tersungkur, Egi masih tak percaya akan apa yg barusan ia baca.
" Ehhh bang" Ferry ikut terjatuh karna keseimbangan nya hilang. Aura ikut menangis melihat Egi yg seperti ini.
" Gi sadar, udah lepas aja , ikhlaskan dia, dari pada Elu seperti ini, elu berhak bahagia Giii" Aura menyeka Air mata itu dengan pelan sambil mengelus lembut pipi nya.
" Sakit Ra" Egi menatap kosong pintu sambil menjawab , rupanya di balik sikap cuek nya ia belum bisa melepaskan Arin begitu saja. Rasa itu masih ada meski gadis yg ia sayangi telah menyakitinya .
" Udah , gua paham, sekarang tidur yuk!" Aura mencoba membuat tubuh lemas Egi berdiri ,dengan bantuan Ferry dan Auly akhir nya bisa dengan cepat membawa nya ke kamar, pintu kamar itu di tendang oleh Aura hingga terbuka. Tubuh kekar nya di baringkan ke kasur empuk itu.
" Udah tidur ya, jangan ingetin terus Arin, sekarang fokus ama kebahagiaan elu dulu, soal itu biar takdir aja yg mengurus dia." Aura menyelimuti tubuh kekar Egi. Ferry membaluri telapak tangan Egi dengan minyak Angin. Karna tangan itu begitu dingin.
Egi tak menjawab , ucapan tu seperti nyamuk yg menganggu nya, tatapan nya begitu kosong, bibir nya bergetar , air mata nya masih turun dengan deras.
Membuat Ferry Auly dan Aura semakin panik dan cemas.
Di surat undangan itu tertera jelas nama Arin dan Arga beserta tanggal , bulan dan tahunnya.
Membuat Egi tak bisa melupakan bayangan itu, rasa nya luka hati itu semakin sakit. Egi belum bisa menerima semua dengan semudah mengucapkan kata. Pada kenyataan nya begitu pahit, Egi belum bisa move on dari gadis itu, padahal ada Aura penghibur nya, bayangan Arin menghantui terus . Karna ia begitu mencintai nya sampai tak bisa mengikhlaskan semua nya dengan cepat. Karna kenangan itu begitu melekat di hidup nya, meski semua singkat tapi melupakan nya tak sesingkat itu.
Aura semakin sedih kala Egi seperti ini, Gadis itu berharap lelaki yg sudah di anggapnya sahabat itu bisa melupakan Arin setelah ia menghibur nya dengan cara khas nya, tapi nyata nya belum bisa. Karna Arin sukses meninggalkan kenangan yg tak mudah untuk di lupakan.
Seribu cara telah di lakukan nya untuk membuat Egi berhasil melupakan Arin, tapi Egi hanya omong nya saja tak berhasil melupakan Arin.
"Bang pejamkan mata mu, biar pulih nya cepat" Ferry mengelus pipi Egi sambil berusaha tegar,air mata nya ia sembunyikan di depan Egi. Karna tak mau melhat abang nya makin sedih.
Egi pun mencoba memejamkan mata nya . Setelah terpejam , ketiga nya hanya diam menunggu di kursi .
Tak berani membuka topik pembicaraan lagi. Setelah melihat Egi yg seperti itu.
Sementara di rumah , Arin sedang mempersiapkan diri untuk menikahi Arga satu jam lagi.
Perlahan butiran air mata nya jatuh mengingat kenangan indah bersama Egi. Dia harap Egi bisa hadir . Tapi tak mungkin karna semua begitu sakit bagi Egi.
Gi , aku tau semua salah ku , hati mu hancur karana aku, ku harap kau datang kemari untuk melihatku sekali saja" gumam Arin berdiri di depan cermin dengan mengenakan gaun pengantin mewah.
Kris sedang menyusun sesuatu , untuk merebut kembali Aura ,pasal nya dia masih mencintai gadis itu .
Semua sangat sulit bagi Egi, karna orang yg paling ia cintai akan resmi menjadi istri nya pria lain tepat hari ini.
nitip jejak, nanti lanjut baca lagi 😉
😂😂😂
👀/Facepalm/
/Shy/
/Facepalm/👀
/Facepalm/