Diawali dengan kisah perjalanan cinta seorang gadis muda bernama Iren Zefanya, saat pertama kali diterima bekerja diperusahaan ternama di kota nya,,,
Ada salah satu pria yang Iren kagumi saat di kantornya, tapi yang tidak diketahuinya pria itu adalah anak tunggal pemilik perusahaan tersebut,,,
Bagaimana selanjutnya perjalanan cintanya Iren?, apakah dia bisa memperjuangkan cintanya bersama pria itu?, atau dengan pria yang lainnya? yuk simak cerita selanjutnya bestieee...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rainara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 21
Abian terus melihat iren jalan keluar dari ruangannya, ntah kenapa abian merasa tertarik dengan sosok iren, “Ada apa denganku, apa aku mulai menyukainya” batin abian…
Setelah keluar dari ruangan abian iren berjalan kearah mejanya dia pun merenungkan kejadian tadi, iren benar benar bingung dengan perasaanya, kenapa jantungan bergetar saat abian mengucapkan ingin menjadikan dirinya sebagai iistri, iren tidak tau apakah abian benar benar tulus mengucapkan itu atau hanya karna terpaksa sebab ibunya abian masih menganggap iren adalah pacar abian…
“Gak, gak, gak,, gamungkin dia serius, secara kami berdua juga ga kenal kenal banget, tapi kenapa dengan gampangnya dia ingin menjadikan aku istrinya padahal dia tidak tau asal usulku?” batin iren...
Terlalu banyak tanda tanya didalam pikirannya, iren masih bingung dengan perasaannya karna dirinya belum pernah menjalin hubungan dengan pria mana pun sampai sekarang, menurut iren pacaran saat masih sekolah itu memperibet hidupnya, dia tak suka ada orang yang suka melarangnya kecuali bude dan pakde, dia melihat temannya sendiri saat punya pacar sering dilarang main bareng temen temeennya, baju yang dikenakan harus izin pacarnya, mau kemana mana harus izin kepacarnya, bahkan sering bertengkar karna hal hal sepele, dan setelah putus nangis nangis seperti orang gila pikir iren, jadi dia memutuskan untuk tidak mau pacarana walaupun banyak yang ingin menjadi pacarnya, tapi iren selalu menolak, dia tak ingin meribetkan kehidupannya, dan alhamdulillahnya pakde dan bude tidak mengizinkan iren untuk berpacaran saat masih sekolah…
“Wooyyy” risa memanggil iren dan melemparkan dan Tip-X kearah iren..
“Iiii risa apaan si kaget guee” lagi lagi iren kaget dengan lemparan risa yang mengenainya...
“Gue liat liat lo jadi sering melamun mikiri apa sihh” tanya risa penasaran...
“Gak gue Cuma stress aja kita dikasi waktu Cuma 2 hari ngerjai ni kerjaan” bohong iren, dia tipikal orang yang tak mau terlalu jujur walaupun risa teman dekatnya...
“Ehh iyakan ren, huhfftt aku juga stress gimana ya apa kita harus tidur dikantor hari ini” keluh risa yang bingung dengan pekerjaannya…
Tak terasa jam pun sudah menunjukkan waktu pulang, tapi para karyawan masih sibuk memainkan jari dilaptop mereka masing-masing, tak berapa lama kemudian mananger seno datang…
“Kalian bole pulang sekarang, jangan memaksakan diri kalian untuk terus bekerja” ucap seno yang melihat mereka semua masih sibuk dengan laptopnya...
“Maaf mananger seno tapi kami semua harus lebur untuk hari ini dan besok agar cepat selesai” ucap andre salah satu karyawan abian...
“Tidak perlu terburu buru, boss abian mengubah ucapannya dan memberi kalian waktu 3 minggu untuk menyelesaikan dokumen itu, karna tuan Abraham menunda keberangkatannya” jelas seno yang membuat semua para karyawan kaget sekaligus senang sekaligus bersyukur...
Mananger seno pun pergi setelah menyampaikan apa yang disuru abian, dia juga heran baru kali ini abian mengubah ucapannya, padahal sebelumnya apa yang sudah keluar dri mulut abian itu tidak bisa diubah…
“Waaahhhh alhamdulillahhhh akhirnya aku bisa tidur nyenyak malam ini” risa pun merenggangkan pinggang dan jarinya karna Lelah dari pagi tidak berhenti mengetik…
“3 minggu? Bukannya dia bilang tadi 2 minggu ya, kenapa dia suka sekali mengubah ucapannya” batin iren yang ingat kalau abian tadi bilang memberi waktu 2minggu...
“Tau ga ren saat pertama kali aku masuk sampe sekarang baru kali ini boss abian mengubah keputusannya” ucap iren yang lagi lagi hanya bisa diam...
...****************...