Penyesalan Mantan Suamiku

" Selamat pagi Tuan,

Sapa bodyguard Setya diruang gym.

"Selamat pagi Tuan Jonny.

Bagaimana apakah sudah menemukan orang yang ku cari?

Tanya Setya.

" Sudah Tuan.. Mereka adalah orang suruhan nona Dea. Dan kedua orang tersebut sudah mendapatkan ganjarannya.

Tegas Jonny pada Setya.

" Good Job guys. Bonus mu akan ku kirim. Jangan lupa berikan bonus yang ikut bekerja padamu."

Senyum Setya mengembang.

" Terimakasih Tuan saya permisi."

...****************...

"Tuan ada undangan untuk Tuan, apakah di hadiri atau tidak?" Tanya salah satu asistennya.

"Undangan apa itu? Rapat atau.

"Undangan pernikahan putri Tuan Jacob."

"Oke nanti malam tolong bantu saya persiapkan non Tiara. Carikan gaun istimewa untuknya."

Perintah Setya pada asistennya.

Setya berlari menuju mobilnya di ikuti tiga mobil bodyguard di belakangnya.

"Luxury Diamonds" Salah satu tempat termahal yang ada di Swiss. Rangkaian produknya tidak pernah mengecewakan.

"Selamat pagi Tuan Setya ada yang bisa kami bantu?" Ucap manager toko tersebut.

" Carikan saya sebuah kalung berlian di ikat dengan emas putih." Perintah Setya.

"Kami ada koleksi terbaru dan satu-satunya Tuan.

Dengan menunjukkan sebuah kalung berlian dengan model sederhana namun elegan.

Total lima puluh delapan milyar Tuan.

Setya mengeluarkan kartu hitam dan transaksi pun selesai.

Iya membawa kotak perhiasan dalam jaketnya itu..

Dan segera pulang ke mansion nya.

" Tiara. Nanti malam kita ke pesta ya."

Ajak Setya kepada Tiara.

"Iya mas." Angguk Tiara pada Setya.

Apa kamu sudah makan?

" Belum mas." Tiara menggeleng.

"Tiara Kamu."

Sambil mengangkat jari telunjuk nya.

" Iya-Iya tau mas.. Nanti pertanggungjawaban mas pada abang, Papa dan mama kan..

Ledek Tiara kepada Setya..

Kamu ini, klitik Setya pada Tiara.

Haha.. Haha ampun mas.. Ampun..

Hahaha.. Haha

"Yuk ah temani aku makan."

Ajak Setya.

"Nanti mas dikit lagi naskah ku selesai." ucap Tiara yang masih setia mengetikkan jarinya diatas laptop miliknya itu.

Setya membalikkan badannya kemudian menggendong Tiara. Seketika mata tiara terbelalak.

"Mas." Teriak Tiara

" Hmm." Jawab Setya acuh.

"Turunin mas, aku malu nanti di liat orang."

Wajah tiara memerah menahan malu.

...****************...

"Ma, syukur ya kita meminta Tiara berangkat ke Swiss kalau gak bisa gawat." Ucap Rachel.

"Iya sayang, bersyukur juga ada Setya yang mau nemenin adikmu yang bawel itu."

Sahut Nyonya Michigan.

"Kemarin Tuan dan nyonya Wilson telepon papa dan mama. Mereka bilang adikmu berkunjung kesana. Niat hati ingin memperkenalkan Tiara pada Tuan dan Nyonya Wilson, malah Setya yang terkejut melihat keakraban mereka." Rachel dan mamanya tertawa terbahak-bahak.

Jika memungkinkan nih mah, aku malah setuju jika adikku menikahi Setya yang cerewetnya gak ketulungan itu. Biar mampus ketemu ama Tiara. Hahaha..

Ucapan Rachel juga di setujui oleh mama dan papanya. Mereka tertawa mendengar ide gila dari anak sulung nya itu.

Dilain sisi

Rein yang tampaknya masih setia bersama Tania, akan melangsungkan pernikahan.

Sebab bagi Rein, Tania adalah wanita yang pas untuk di nikahi olehnya.

Sejak perceraiannya dengan Tiara, Rein sama sekali tidak gelisah maupun menyesal telah menelantarkan mantan istri itu.

Ia malah menikmati perceraiannya dengan Tiara.

...****************...

Saat Setya sedang menunggu Tiara yang lagi bersiap, mata Setya tak berkedip sama sekali.

Melihat kecantikan kemolekan tubuh Tiara bak gitar Spanyol. Dengan gaun silver berlengan panjang dan punggung terbuka serta bagian depan sedikit terbelah membuat pegunungan indah nampak bulat sempurna.

Di depan meja rias Setya mendekati Tiara dan sedikit menundukkan kepalanya lalu berbisik

" Kamu bisa cantik juga cerewet." ucapnya jahil pada Tiara.

"Apaan sih mas. Memangnya aku gak berhak ya."

Tiara langsung manyun seketika ia mengingat perkataan mantan suaminya itu.

"Kampung ya kampung aja.. Mau di poles juga tetap kampungan tuh muka." Tiara melamun.

"Hei bercanda, jangan masukin ke hati dong.

Ini aku beri kamu sesuatu biar menambah kesan glamour pada gaun kamu." Setya mengeluarkan kalung berlian yang baru saja ia beli lalu memasangkan nya pada leher Tiara.

"Waw amazing, your perfect. Your beautiful girl."

Bisik Setya pada kuping Tiara yang membuatnya menggelinjang.

"Mas ini untukku?" Tanya Tiara polos

"Hmm bukan itu untuk Tuan Jonny. Udah tau aku pasang ke leher kamu, malah nanya pula"

Setya tepuk jidat dan menggeleng geleng kepala.

Ya udh yuk berangkat.

Ajak Setya.

Dalam perjalanan Setya selalu di iringi beberapa mobil bodyguard yang isinya adalah para penembak jitu. Untuk berjaga-jaga manakala ada serangan dari seseorang yang tidak suka pada usahanya itu.

Saat masuk dalam Ballroom Setya meminta Tiara untuk menggandeng lengannya, untuk berjaga-jaga dari lelaki nakal dan juga wanita yang suka cari perhatian pada Setya.

Saat masuk semua menoleh melihat kecantikan Tiara.

" Selamat malam Tuan Setya." Sapa Tuan willy.

Apakah nona ini?

"Oh tentu Tuan, perkenalkan beliau adalah calon istri saya Tiara."

Tiara menyatukan kedua tangannya di depan dada dan menyapa.

Baik Tuan saya bertemu pengantin dulu.

Ayo sayang.. Ajak Setya pada Tiara.

Sadar akan kehadiran Dea, Setya sengaja mendekati Tiara dan kerap kali memberi perhatian khusus pada tiara agar Dea dapat melihatnya.

Tiara merasa hatinya bergetar seakan Setya memberi sinyal-sinyal bahwa Setya menaruh hati padanya.

Akan tetapi Tiara tidak mau percaya diri lebih dalam.

Sebab orang macam Reinhard saja menolak dirinya, apalagi model seperti Setya. Yang notabene idaman semua wanita.

Udah kaya, tampan, baik hati dan suka menolong.

Siapa yang nggak mau punya lelaki macam Setya. Celoteh nya dalam hati sambil sesekali melirik Setya

Saat pulang Setya berpura-pura mabuk padahal minum cuma sedikit. Hanya untuk mengetes seberapa cuek kah Tiara pada dirinya. Sebab setiap kali Setya mengirim sinyal-sinyal, Tiara sama sekali tak meliriknya.

"Aku mau mandi hujan.. Celoteh Setya berpura-pura.

Tiara mengantarkan Setya masuk ke kamarnya.

Dan menutup pintunya, Tiara tidak mengetahui jika kamar Setya semua serba otomatis. Jika sudah tertutup rapat. Hanya Setya yang bisa membukanya.

Mengetahui jika kamar Setya semua serba otomatis. Jika sudah tertutup rapat. Hanya Setya yang bisa membukanya.

Tanpa sengaja kaki Tiara tersandung dan nyaris jatuh. Beruntung Setya segera menangkap nya.

Dan betapa terkejutnya Setya jika ia telah menyentuh punggung Tiara yang begitu amat halus dan lembut.

Setya menariknya langsung ke tempat tidur dan Tiara jatuh diatas dada Setya

Tiara canggung tapi terperanjat saat matanya menatap jelas dari dekat wajah Setya yang sangat tampan rupawan.

Tak sadar tangannya terangkat dan mengelus pipi Setya.

Setya yang menyadari akan hal itu merasakan dag..dig..dug di hatinya.

apakah aku jatuh cinta.. ataukah ini hanyalah nafsu?

apakah tiara juga merasakan apa yang saat ini aku rasakan. mengapa dia menatap ku seperti itu. Gumam dalam hatinya.