NovelToon NovelToon
Happiness

Happiness

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Cinta Seiring Waktu / Persahabatan / Romansa / Teman lama bertemu kembali / Office Romance
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Early Zee

Rasanya menjadi prioritas utama bagi seseorang adalah suatu keberuntungan. Canda tawa dan bahagia selalu membersamai mereka dalam hubungan yang sehat ini, hingga membuat keduanya tidak berhenti bersyukur.

Hari demi hari kita lalui dengan berbagai cerita. Saat itu, semua masih terasa baik-baik saja. Hingga tanpa kita sadari, satu persatu masalah mulai menghiasi hubungan ini.

Awalnya kita mampu bertahan di tengah badai yang sangat kuat. Tetapi nyatanya semakin kita kuat, badai itu semakin menggila. Kiranya kita akan bisa bertahan, ternyata kita salah.

Hubungan yang sudah kita jalin dengan baik dan banyak cerita bahagia di dalamnya, dengan sangat terpaksa kita akhiri. Badai itu benar-benar sangat dahsyat! Kita tidak mampu, kita menyerah sebab lelah.

Dan syukurlah tuhan tidak tidur, kebahagiaan yang di renggut paksa oleh seseorang kini telah di kembalikan. Kisah kita kembali terukir hingga menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya dalam ikatan pernikahan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Early Zee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 30

Sore ini, sepulang kerja. Naureen dan Jeno mampir ke sebuah supermarket. Hari ini Jeno ingin makan malam bersama Naureen, tapi dengan makanan yang di buat oleh calon istrinya itu sendiri. Jadilah mereka kesana untuk membeli bahan-bahan yang di perlukan.

Sesampainya di supermarket...

"Kamu mau makan apa sayang?" Tanya Naureen sambil melihat-lihat sekeliling.

"Aku mau sup ayam." Sahut Jeno.

"Apa lagi?"

"Aku cuma mau itu sayang, selebihnya terserah kamu aja."

"Ok!"

Jeno kembali mendorong trolinya, mengikuti Naureen yang sibuk mencari bahan untuk masakannya.

Melihat mereka berdua saat ini, sudah seperti sepasang suami istri yang sedang belanja bulanan. Si wanita yang teliti dan lelaki yang sabar dan setia mengikuti wanita-nya berkeliling. Hehe.

Setelah beberapa saat dalam pencarian. Bahan yang di perlukan pun sudah mereka dapatkan. Sekarang saatnya mereka pulang.

___

Selang beberapa menit setelah mereka berbelanja. Kini keduanya sudah berada di rumah Jeno. Anggap saja malam ini mereka akan latihan menjadi suami istri. Dimana si istri menyiapkan makan malam untuk suaminya dan menyantapnya bersama. Sungguh indah.

Di dapur.

"Apa yang bisa aku bantu, sayang?" Tanya Jeno, menawarkan bantuan.

Naureen menggeleng.

"Kamu mandi aja sayang. Istirahat." Sahut Naureen.

"Aku bisa sendiri kok." Sambungnya.

"Apa boleh aku santai disaat calon istriku yang cantik ini sedang masak?" Ucap Jeno sambil memeluk Naureen dari belakang. Ia menaruh wajahnya di bahu Naureen.

Naureen tersenyum. Ia ingin menatap Jeno, namun susah karena wajah Jeno mengunci leher Naureen.

"Aku lebih fokus dan udah biasa masak sendiri, sayang. Kamu mandi aja, habis itu kamu santai-santai sambil tunggu aku selesai." Ucap Naureen. Wanita idaman. Tidak ingin merepotkan orang lain. Naureen memang sangat bisa di andalkan.

"Baiklah." Jeno melepaskan pelukannya.

Cup!

Ia mengecup pipi Naureen sebelum benar-benar pergi mandi. Ia tersenyum setelah menggoda calon istri-nya, lalu pergi.

"Ck! Jeno mahendra." Naureen berdecak lalu tersenyum, kali ini sambil menggelengkan kepalanya. Sebab perlakuan manis Jeno, tentu saja.

Setelah Jeno pergi, Naureen mengembalikan fokusnya untuk memasak. Memasak seperti biasa saja, hasilnya sangat enak. Apalagi memasak sambil tersenyum dan bahagia seperti ini. Akan lebih enak lagi pastinya.

Beberapa saat kemudian...

Krek!

Pintu kamar mandi terbuka. Naureen menoleh, lalu...

"Sayang!" Ia berteriak, kemudian menutup matanya dengan telapak tangan.

Apa yang membuat Naureen sampai terkejut dan menutup matanya?

Tubuh kekar dengan otot yang berbentuk kotak-kotak. Masih ada butiran air yang tersisa disana. Tidak tertutupi oleh apa pun. Jelas saja Naureen terkejut.

Jeno keluar dengan hanya mengenakan celana pendek. Ia bertelan-jang da-da. Dengan bentuk tubuhnya yang sempurna bahkan bisa di bilang sangat seksi. Ia dengan yakin berjalan menghampiri Naureen yang masih menutup matanya.

Jeno terkekeh melihat tingkah lucu calon istrinya.

"Kenapa sayang? Kamu kayak ketakutan gitu." Ucap Jeno.

Sekarang dia sudah di hadapan Naureen. Jantungnya berdebar. Melihat bagaimana kekasihnya tanpa busana, itu adalah pertama kalinya bagi Naureen. Wajar saja jika dia kaget.

"Bukan takut, aku cuma belum siap sayang." Sahut Naureen.

Jeno semakin terkekeh.

"Belum siap? Aku bukan mau melakukan hal itu sayang." Kata Jeno.

"Hal itu apa? Aku cuma belum siap lihat kamu tanpa baju gitu." Ucap Naureen.

"Lagian kenapa juga kamu keluar dengan percaya diri tanpa pakai baju!"

"Harusnya kamu bawa baju dan pakai setelah mandi, baru kamu bisa keluar."

Celotehan Naureen benar-benar membuat Jeno tertawa geli. Anggapan Jeno saat itu, Naureen bukan belum siap tapi karena dia terpesona dengan tubuh seksinya.

"Lelaki itu sudah biasa seperti ini setelah mandi sayang."

"Lagi pula kamu cuma lihat tubuhku, apa salahnya?"

"Atau sebenarnya kamu terpesona ya lihat tubuh ku yang bagus ini?"

Jeno senang sekali menggoda Naureen. Dia tidak tahu saja, Naureen hampir tidak bisa mengendalikan debaran jantungnya.

"Kamu jangan mesum ya! Udah sana pakai baju dulu." Ucap Naureen, masih enggan membuka matanya.

"Bukan mesum sayang. Sebentar lagi kan kita menikah, apa salahnya lihat tubuhku sekarang? Anggap saja latihan, karena nanti setelah menikah kamu akan lebih sering lihat aku seperti ini, bahkan lebih." Celoteh Jeno. Dia semangat sekali menggoda Naureen yang sampai kehilangan fokusnya.

"Kamu benar-benar mesum ya!" Naureen masih berusaha mengusir Jeno demi mengembalikan fokusnya.

"Ya udah, buka dulu matanya." Kata Jeno.

"Enggak mau!" Sahut Naureen, kekeuh.

"Tapi sayang..."

"Enggak mau sayang, sana ih!"

"Tapi nanti masakan kamu hangus."

Benar juga, dia sedang masak.

"Astaga!" Ucapnya langsung menyelamatkan makanan yang hampir hangus itu.

Lagi-lagi Jeno tertawa, puas rasanya menggoda Naureen. Lalu...

Cup!

Lagi. Jeno mengecup pipi Naureen lagi, lalu berlari kecil menghindari ocehan Naureen.

"Ck!" Naureen berdecak.

"Jeno mahendra!" Lalu ia tertawa dengan tingkah lucu calon suaminya itu.

Huh, yang benar saja. Sudah jantung hampir di buat copot, sekarang malah di buat kaget lagi dengan kecupan. Tapi kalau tidak seperti itu bukan Jeno namanya.

___

Selesai makan malam Jeno dan Naureen duduk santai di ruang tamu. Naureen bersandar di bahu Jeno sambil menyaksikan film di televisi. Masih hening. Mereka sangat serius mengikuti ceritanya.

"Nanti kita akan seperti ini setiap hari." Ucap Jeno.

"Hm. Tapi nanti kamu jangan bosan ya." Sahut Naureen.

"Mana mungkin aku bosan. Aku jauh sebentar dari kamu aja udah kangeeeeen banget." Jeno ini memang paling pandai kalau soal membual.

"Mulai deh gombal."

"Kamu enggak percaya sama aku ya, sampai selalu bilang aku gombal. Padahal aku serius."

"Bercanda sayang. Habisnya kamu sering banget buat aku salting dengan kejujuran kamu. Aku cari pengalihan aja."

Jeno tertawa setelah mengetahui yang sebenarnya.

"Astaga. Kamu lucu banget sih." Ucap Jeno sambil mencubit pelan pipi Naureen.

"Gemes aku." Sambungnya.

Mereka berdua tertawa hanya dengan hal se-sederhana itu. Tingkah kekanakan dari keduanya membuat hubungan mereka jadi lebih berwarna.

"Tapi sayang..." Kata Jeno, diam sejenak.

"Hm?" Tanya Naureen.

"Gimana setelah menikah nanti, kalau sekarang aja kamu enggak bisa lihat aku sehabis mandi." Ucap Jeno lalu tertawa. Jeno memang suka sekali menggoda Naureen.

"Bukan enggak bisa. Aku cuma belum terbiasa aja. Aku butuh adaptasi dulu." Sahut Naureen, polos.

"Kamu butuh adaptasi?" Tanya Jeno.

Naureen mengangguk.

"Ok. Mulai hari ini aku akan buat kamu jadi terbiasa dan enggak kaget lagi nanti."

"Maksudnya?"

"Kamu harus ada disini setiap pulang kerja. Masak sambil lihat aku sehabis mandi dan..."

"Stop!"

Naureen menutup mulut Jeno dengan tangannya. Dia baru sadar kalau dirinya sedang di goda. Naureen pun tertawa. Astaga polos sekali dia.

"Kamu benar-benar mesum ya!" Kata Naureen, diiringi dengan tawa keduanya.

Setelah melepaskan tangannya dari mulut Jeno...

Cup!

Cup!

Cup!

Jeno gemas dengan calon istrinya itu. Setelah mulutnya terbebas dari jerat tangan Naureen. Ia pun langsung menyambar bibir tipis Naureen dengan kecupan.

Kecupan demi kecupan itu membawanya kepada nafsu yang lebih tinggi. Dia mulai merapatkan bibirnya pada bibir Naureen. Li-dahnya sudah mulai bermain disana. Luma-tan demi luma-tan membawa mereka semakin jauh dan tinggi.

Permainan kali ini cukup panas. Jeno membawa Naureen untuk duduk di pangkuannya. Menyandarkan tubuhnya di sofa dan bermain lebih dalam lagi.

...***...

1
Vanni Sr
bru up kk?
Vanni Sr
masa cm 1 up ny😩
anggita
👌oke Thor, terus berkarya semoga novelnya sukses banyak pembaca.
anggita
like👍utk Naureen, Jeno. ☝iklan utk Author.
anggita
hari senin kerjo maneh... pancen males🥴
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!