Chantika anak yang tidak diinginkan oleh ibu kandungnya dan di besarkan oleh ayah dan ibu angkat. setelah besar bertemu kembali dengan ayah kandungnya dan di amanahkan untuk mengelola perusahaan ayah kandungnya.
jatuh cinta kepada anak sahabat papi lalu menikah dan hidup bahagia
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Renav Renren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Batal kerjasama
Tak terasa usia pernikahan Chantika dan Deris sudah berjalan selama enam bulan. Walaupun mereka menikah tanpa pacaran apalagi Chantika sama sekali tidak punya perasaan apa-apa sama Deris. Tapi karena Chantika sudah sangat mengenal Deris dan juga keluarganya. Chantika percaya kalau Deris tidak akan pernah menyakiti hatinya. Di tambah lagi Deris dan keluarganya sudah mengetahui masa lalunya jadi Chantika tidak usah repot-repot lagi untuk menjelaskan.
Selama enam bulan pernikahan suaminya Deris belum pernah bersikap kasar dengan Chantika. Jangankan bersikap kasar meninggikan suara saja Deris sama sekali belum pernah. Deris selalu bersikap dewasa dan juga lembut terhadap Chantika.
" Bang nanti meeting sama PT. Semesta mandiri sama Abang juga kan." Tanya Chantika saat mereka sedang dalam perjalanan ke kantor.
" Iya kenapa?." Jawab Deris tanpa mengalihkan pandangannya yang tetap fokus menatap jalanan.
" Hehehe... Nggak kenapa-kenapa?."
" Kenapa ? Mau dekat-dekat sama Abang ya! Nggak mau jauh dari Abang ya "
" Nah itu tahu."
Sampai di kantor seperti biasa deris akan mengantarkan Chantika dulu ke ruangannya baru setelah itu Deris menuju ke ruangannya.
Siang hari mbak Nova masuk ke ruangan Chantika untuk memberitahukan bahwa meeting sebentar lagi akan di mulai.
" Siang Bu Chantika, meeting sebentar lagi di mulai ibu sudah di tunggu." Ucap mbak Nova.
" Terima kasih mbak Nova, yuk kita ke sana." Chantika dan mbak Nova langsung menuju ke ruang meeting.
Ceklek...
" Selamat siang maaf menunggu lama." Ucap Chantika.
" Selamat siang juga, tidak masalah harus menunggu lama apalagi yang di tunggu itu wanita cantik." Ucap pak Nobon pemilik PT. Semesta mandiri yang memang terkenal play boy walaupun umurnya sudah tua.
" Silahkan duduk pak Nobon dan kita mulai meeting nya." Ucap Chantika yang sudah tidak mau berbasa-basi dengan pak Nobon karena Chantika melihat suaminya yang sudah memasang wajah tidak bersahabat karena melihat pak Nobon mencoba genit ke istrinya.
" Kenapa buru-buru kita santai saja dulu lah?." Ucap pak Nobon.
Tapi Chantika Nggak menanggapi dan tetap melanjutkan meeting nya. Selama meeting berlangsung Chantika benar-benar merasa tidak nyaman. Karena pak Nobon terus saja melihat kearah Chantika dengan tatapan genitnya.
Beruntung satu jam meeting akhirnya selesai dan tidak ada kesepakatan kerjasama. Dan itu membuat Chantika amat bersyukur dengan tidak jadinya kerjasama dengan perusahaan semesta mandiri. Jadi Chantika nggak bertemu lagi dengan pak Nobon.
Selesai meeting Deris ikut sang istri menuju ke ruangannya.
" Sayang maaf ya, Abang membuat perusahaan ini nggak jadi bekerjasama dengan PT, semesta mandiri." Ucap Deris.
" Nggak apa-apa bang justru Chantika bersyukur nggak jadi kerjasama dengan mereka. Karena Chan nggak suka dengan pak Nobon yang ngelihatin Chan terus jadi Chan risih banget."
" Itu juga yang bikin Abang berusaha agar nggak terjadi kesepakatan kerjasama dengan PT. Semesta mandiri. Karena Abang kesal melihat mata jelalatannya pak nobon. Dan Abang nggak rela ada laki-laki lain yang melihat kamu seperti itu." Ucap Deris.
Chantika bangun dari duduknya dan mendekati suaminya.
Cup...
Chantika mencium pipi suaminya.
" Terima kasih kesayangan Chantika yang selalu tahu dimana Chantika nyaman atau nggak."
" Sama-sama sayang tapi masa cuma pipi aja sih yang di kasih. Ini dan ini juga mau loh." Ucap Deris sambil menunjuk ke kening dan bibirnya.
" Abang ih..." Chantika langsung tersipu malu.
Cup...
Deris mengecup bibir Chantika sambil melumat sebentar setelah itu dia melepas pangutan bibirnya.
" Abang kembali ke ruangan Abang dulu ya." Deris pun pergi meninggalkan ruangan istrinya.