Joanna memiliki kehidupan yang bahagia. Keluarga yang menyayangi dan mendukungnya. Pekerjaan yang mapan dengan gaji tinggi. Dan calon suami yang mencintainya.
Sayangnya, kehidupan Jo hancur hanya dalam tempo singkat. Usaha keluarganya hancur. Menyebabkan kematian ayah dan ibunya. Dipecat dan bahkan tidak dapat diterima bekerja dimanapun. Dan calon suaminya menikah dengan putri konglomerat.
Dan semua itu karena satu orang. Konglomerat yang terlalu menyayangi adiknya sampai tega menghancurkan kehidupan orang lain.
Jo tidak akan pernah memaafkan perbuatan musuh terburuknya. Tidak akan
yang belum 20 tahun, jangan baca ya🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elena Prasetyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22
"Jadi, kau akan melakukannya?"
"Iya"
"Apa tekadmu sudah bulat?"
"Iya"
"Kau harus benar-benar yakin tentang hal ini. Karena seorang pria seperti Anthony akan selalu bisa mengetahui niatmu. Kalau kau tidak melakukannya dengan benar"
Jo terdiam dan melihat mobil pria itu menjauh dari motel.
"Saya yakin" jawabnya pada seseorang di telepon.
"Baguslah. Tapi kau juga harus siap kapanpun dia menendang mu keluar. Pastikan kau sudah mendapatkan apa yang kau mau sebelum Anthony mengusir mu pergi"
"Iya"
"Setelah semua ini selesai. Aku benar-benar berharap kau bisa hidup dengan baik. Tidak memikirkan tentang penderitaan mu yang dulu lagi"
Jo mengangguk
"Iya. Semoga"
Jo menutup telepon dari Nyonya Lane. Kemarin sore, wanita yang membantunya selama ini itu memanggil. Menuntut penjelasan akan peristiwa yang terjadi di butik saat menyelesaikan pekerjaan. Manajer butik menghubungi Nyonya Lane dan membeberkan semua.
Terpaksa Jo menceritakan segalanya. Juga tentang apa yang terjadi dua tahun lalu. Yang masih menghantui setiap langkahnya.
"Sebaiknya kau melupakan segalanya" saran Nyonya Lane.
"Ingin sekali. Tapi ... Tidak bisa" jawabnya lalu murung.
"Lalu apa yang kau inginkan? Membalas dendam? Kau harusnya tahu perbedaan mu dengan Anthony"
"Iya"
Jo sangat tahu. Sangat tahu.
"Bagaimana kalau kau melakukan sesuatu untuk membuat hatimu lebih baik?"
Apa?
"Maksud Anda?"
"Kita tahu kalau kau tidak akan bisa menyakiti Anthony dan keluarganya. Melukai mereka juga adalah sesuatu yang mustahil. Tapi ... Apa kelebihan mereka?"
Tanpa perlu berpikir, Jo bisa menjawab.
"Uang"
"Benar. Ambillah uang mereka. Sebanyak yang kau inginkan" ucap Nyonya Lane mengejutkan Jo.
"Tapi saya bukan orang seperti itu. Uang bukan ... "
"Memang. Aku tahu. Tapi, kalau itu bisa membuatmu lebih baik? Kalau itu bisa membuat kehidupanmu membaik. Apa salahnya?"
Membuat lebih baik? Dengan uang Anthony Cooper? Uang pria brengsek itu? Jo ... Tidak pernah berpikir itu akan berguna untuknya.
"Lagipula, terlihat sekali Anthony memiliki ketertarikan padamu. Dia tidak akan membuang waktunya yang berharga hanya untuk datang kesini, melihatmu" sambung Nyonya Lane.
"Jadi maksud Anda?"
"Pergunakan dirimu. Tubuhmu. Mendapatkan uang Anthony sampai kau merasa lebih baik. Dan tinggalkan dia"
"Saya pikir itu bukan hal yang baik untuk dilakukan" tolak Jo.
Dia tidak akan pernah mempergunakan tubuhnya untuk mendapatkan uang. Untuk apa dia bekerja keras membangun usaha kalau akhirnya dia menjadi simpanan pria brengsek itu.
"Pikirkanlah sekali lagi. Kau bisa mendapatkan apa yang selama ini kau perjuangkan dengan keras. Dengan mudah. Memanfaatkan orang yang telah bersalah membuat hidupmu menderita"
Entah kenapa tapi penjelasan Nyonya Lane seperti angin segar menerpa tubuh Jo.
Memang uang bukan segalanya. Memang uang tidak akan merubah apa yang sudah terjadi. Tapi ... Benar kata Nyonya Lane. Mungkin saja dengan melakukan itu maka hatinya akan merasa lebih baik. Mengetahui dirinya mengambil sesuatu dari pria brengsek itu.
Keesokan harinya, beberapa pria berbadan besar datang ke motel. Mengurus keuangan motel dan membawanya masuk ke dalam mobil dengan ukiran khusus keluarga Cooper.
"Tuan sedang bekerja. Kami diperintahkan untuk membawa Anda ke kediaman Tuan Anthony"
Jo menurut. Dia masuk ke dalam mobil dan merasa seperti tawanan perang yang dibawa ke dalam kastil musuh. Tapi kali ini dia yang datang atas kemauannya sendiri.
Sesampainya di rumah yang sudah tiga kali ini diinjaknya.
"Selamat pagi, saya pengurus rumah Tuan Anthony Cooper. Silahkan, saya tunjukkan kamar Anda"
Jo diantar ke sebuah kamar dengan kesan lebih lembut daripada kamar pria itu.
"Semua yang akan Anda kenakan selama di rumah ini telah disediakan. Tas, sepatu dan perhiasan juga ada di dalam lemari. Anda dipersilahkan memakainya"
"Hemm" jawab Jo tidak tertarik dengan semua yang dijelaskan.
"Ada sebuah mobil yang telah disiapkan untuk Anda. Beserta supir yang akan mengantar kemanapun Anda ingin pergi"
Jo menemukan pemandangan yang menyenangkan di luar jendela kamar itu. Sebuah lapangan golf khusus untuk keluarga Cooper.
"Apa aku boleh pergi kesana?" tanyanya.
"Saya pikir Anda perlu ijin untuk itu. Tuan tidak memperbolehkan Anda keluar terlalu jauh dari rumah ini. Karena masing-masing dari bagian kawasan kediaman Cooper telah dirancang untuk fungsi yang berbeda. Jadi, saya pikir Anda tidak boleh sembarangan pergi keluar rumah ini. Kecuali untuk bekerja"
Ternyata pergerakannya dibatasi. Hanya sebatas rumah dan bekerja saja. Itu berarti pria brengsek itu tidak ingin Jo bertemu dengan Brandon dan istrinya. Yang rumahnya juga ada di sekitar sini.
Tapi itu bukan masalah, dia juga tidak memiliki keinginan untuk berkeliling rumah yang bukan miliknya.
"Aku akan bekerja" kata Jo tidak ingin melihat-lihat lagi.
"Tuan berpesan Anda harus makan malam di rumah"
"Akan kucoba"
Jo mengambil tas yang sudah dibawa ke kamarnya. Tanpa menoleh lagi dia keluar dari rumah. Sebuah mobil lengkap dengan supir telah siap di depan rumah. Jo masuk ke dalam mobil dan bekerja.
Ketakutan muncul dalam hatinya. Berpikir apakah ini pilihan yang baik untuk dilakukan. Tapi dia tidak bisa mundur lagi. Dia terlanjur masuk ke dalam kandang singa dan berniat meringkuk disana sampai dia diusir pergi.
"Tuan, apa Anda yakin membiarkan Nona Harding melakukan hal ini?" tanya sekertaris Anthony.
Sebenarnya Anthony tahu benar wanita itu tidak benar-benar ingin bersamanya. Tapi dia juga sangat tahu wanita itu tidak berniat untuk mendapatkan uang darinya.
"Aku akan mengikuti alur saja. Aku juga tidak rugi apapun"
"Tapi Tuan, bagaimana dengan nona Katherine dan Tuan Powell. Kalau Nona Harding bertemu dengan mereka"
"Aku melarangnya keluar dari rumah. Itu sudah cukup. Tidak ada kesempatan juga untuk bertemu Kate apalagi adik iparku"
"Jadi Anda hanya ingin menyimpan Nona Harding di rumah?"
Menyimpan? Apakah itu kata yang tepat untuk menggambarkan apa yang sedang Anthony lakukan pada wanita itu.
"Untuk saat ini" katanya membela diri.
"Saya masih berpikir ini tidak sesuai dengan gaya Anda"
"Gayaku?"
Selama ini bagaimana Anthony memperlakukan wanita yang tertarik padanya karena uang dan kekuasaan? Sekertarisnya akan menyiapkan tempat. Sebuah apartemen atau hotel. Anthony akan datang ke tempat itu saat ingin. Setelah dia melupakan wanita-wanita itu, sekertarisnya mengatur kepergian mereka.
Tapi untuk Joanna, dia ingin menempatkannya di rumah. Kenapa? Dia tidak tahu. Anthony hanya ingin melihat wanita itu di tempat dimana dia harus pulang.