Alina berkali kali patah hati yang dibuat sendiri. Meski dia paham kesalahannya yang terlalu idealis memilih pasangan. Wajar karena ia cantik dan cerdas serta dari keluarga terpandang. Namun tetap saja dia harus menikah. Karena tuntutan keluarga. Bagaimana akhir keputusannya? Mampukah ia menerima takdirNya? Apalagi setelah ia sadari cinta yang sesungguhnya setelah sosok itu tiada.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Ame, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Galau Roy
Roy menatap langit senja dari balik jendela kamar hotelnya. Cahaya keemasan membias di kaca, menciptakan siluet bayangan yang mengingatkannya pada Alina. Gadis itu. Perempuan yang baru saja ia kenal, tapi kini seolah telah menetap di sudut hatinya tanpa permisi.
Ia tersenyum kecil, getir. Betapa aneh. Sebelumnya, kesedihan adalah sahabat setianya, mengikatnya dalam sepi yang tak bertepi. Namun, sejak Alina hadir, ia seperti menemukan celah cahaya di antara gelapnya duka. Suaranya, caranya tertawa, bahkan sekadar tatapan matanya—semua mampu mengalihkan dunianya.
Tapi Alina tak tahu. Dan Roy masih ragu menyampaikan isi hatinya. Bukankah jujur itu memang sulit?
Alina tak tahu bahwa ada seseorang yang kini merindukannya lebih dari yang seharusnya. Merindukan kebersamaan yang bahkan belum sempat terjalin.
Roy menarik napas panjang, mencoba menenangkan dadanya yang mendadak terasa sesak. Rindu ini seharusnya tak ada. Tapi nyatanya, Alina telah menjelma menjadi sesuatu yang tak bisa ia hindari. Dan itu menakutkannya.
Senja yang redup memeluk hatinya yang sepi. Bahkan seharusnya ada undangan ke rumah Om Cipto pun enggan ia hadiri tepat waktu.
Roy sungguh bersyukur dengan banyaknya perhatian sahabat serta saudara saudara jauhnya terhadap kesepian hidupnya sekarang. Semua terjadi sejak setahun ini ia kehilangan Sofia, istrinya yang berpulang karena sakit gagal ginjal yang dideritanya.
Hal itu pula yang membuatnya insecure bila dikenalkan dengan seorang gadis.
"Tidak baik lelaki dewasa menjomblo terlalu lama, sebaiknya kamu menikah lagi Roy, untuk menjaga ketenangan hatimu. " nasihat sepupunya yang dekat dengannya.
Dan Roy hanya menunduk setiap kali diajak bicara nikah. Ia ingin, tapi ragu dengan anak anaknya. Tiga orang anak yang sudah menjelang dewasa, apakah mampu memahami dirinya?
"Aku gak masalah papa nikah lagi, tapi jangan bawa anak orang lain ya Pa." Kata Arka putra pertama.
"Papa gak bisa ya apa apa sendiri? Kan ada Mang Diman di rumah yang bantu bersih bersih dan masak? Enaknya Papa gak ada pasangan kan malahan bebas Pa.... mau kemana mana gak ditanya tanya.... " celoteh Andien Putri kedua. Dan Roy tahu, Andien, meski sudah menjelang kuliah, dia gak mau punya ibu tiri.
"Papa kenapa sih mesti cari lagi? Kalau kesepian kan bisa ajak kita pergi Paa.....
Lagipula ya kalau ibu tiri baik, kalau jahat atau materialistis gimana dong Pah? " tuntut Adit si putra ketiga.
Roy mencoba mendekati putra putrinya itulah mengapa sekarang dia ada di kota Yogya, tempat Alina tinggal.
Karena ia ingin membujuk mereka bertiga dan menunjukkan kesungguhannya.
Namun, ia sadar langkahnya masih butuh durasi waktu lebih lama.
"Alina, adakah hatimu untukku? " Roy bernafas panjang.
Setelah seharian ia mengunjungi anak anaknya dan kembali sore tadi mampir ke swalayan ternyata Alina sudah pulang.
Rindunya kian menghentak jiwa. Dan kini untuk menghalau perasaannya yang galau, mau gak mau dia berangkat ke rumah Om Cipto yang mengundangnya ke reuni kawan kawannya kuliah.
"Kalau mau cari yang single kan anak anaknya sahabatku masih buanyaaakk yang belum nikah." jelas Om Cipto membujuk. Dan rasanya gak ada jeleknya buat menyambung silaturahim. Maka Roy pun bergegas pergi ke acara Om Cipto tersebut.
Perasaan rindunya ia kesampingkan dan sementara itu ia melajukan mobilnya ke rumah Pak Cipto.
Di rumah Pak Cipto ia melihat begitu bnyk orang yang bercengkrama sana sini Dan sama sekali tidak ia lihat anak anak muda. Roy berdecih...... ia merasa kalah.
cek profil aku ada cerita terbaru judulnya
THE EVIL TWINS
atau langsung tulis aja judulnya di pencarian, jangan lupa mampir dan favorit kan juga ya.
terima kasih