NovelToon NovelToon
Gadis ODGJ & Fotografer Dingin

Gadis ODGJ & Fotografer Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Mengubah Takdir / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Dyajenkpankestu_

"Ayah! ibu! kakak! Dimana kalian semuanya, hiks..."meraung Jeony sejadi-jadinya melihat anggota keluarga yang sudah tak bernyawa akibat kecelakaan beruntun yang menimpa keluarga pak Loey Christian.

"Kenapa tuhan? Kenapa engkau mengambil semua orang yang hamba sayang tuhan, hiks..."jeony meraung sejadi-jadinya di tempat kejadian yang dimana kondisinya pun saat ini juga tidak memungkinkan.


Ya memang benar adanya saat ini kondisi jeony pun begitu memprihatinkan. Karena kejadian naas itu yang membuat jeony mengalami patah tulang cukup parah yang membuat jeony harus menjalani serangkaian operasi estetika dan orthopedi agar dapat menyelamatkan nyawa jeony yang hanya tinggal menghitung jam.


Setelah melakukan serangkaian operasi, akhirnya nyawa jeony pun berhasil di selamatkan. Waktu terus berlalu hingga perubahan pada Jeony pun semakin terlihat jelas bahkan jeony dianggap seperti orang gila oleh warga sekitar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dyajenkpankestu_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

"Woyy tunggu kami berdua"Teriak alwi dan alfarad secara bersamaan.

Akan tetapi, jeony menggubris teriakan alwi dan alfarad sedikitpun. Jeony tetap saja mengayuh kursi roda hingga sampai di meja terlebih dahulu. "Kenapa sih mereka seperti itu. Gue harus tetep menghindar beberapa hari ini biar mereka sedikit lupa sama gue"tekad jeony dalam hati sembari tersenyum lembut dengan para oma yang menyapanya terlebih dahulu.

"Wahh sungguh cantik banget cucu oma"celetuk nenek hani. Sedangkan bunda azka dan bunda diva hanya tersenyum sambil menggelengkan kepala beberapa saat.

"Joeny itu cucuku hani"sanggah oma ima tidak mau mengalah.

"Cucuku ima"jawab oma hani

"Cucuku hani"sahut oma ima

"Cucuku"jawab oma hani

"Cucuku"tukas oma ima.

"Sudah para nenekku. Daripada para oma berdebat, mending aku duduk di tengah para oma biar imbang"ujar joeny sambil berjalan mendekat kearah para oma duduk saat ini.

"Ini baru cucuku. Oma setuju nak"jawab oma Ima sembari tersenyum dan melirik sedikit ke arah Oma hani yang sudah menghela nafas panjang, karena kalah telak dari adik kandungnya sendiri.

"Ya sudah. Oma ikut keputusanmu nak"sahut oma hani dengan lesu. Dengan spontan, alwi dan alfarad pun tertawa keras.

"Haha. Lucu banget para oma yang kalah telak sama cucu baru"ujar alfarad sembari terus tertawa kecil melihat wajah lesu sang nenek terlihat lucu.

"Lain kali, nenek cari lagi cucu baru nek"ucap alwi penuh canda. Akan tetapi, perkataannya beberapa detik yang lalu dianggap serius oma Hani dan oma ima, sehingga para oma sekarang semakin benci dengan alwi dan alfarad yang selalu mengejek setiap saat.

"Sudah ya anak-anak, lihat itu oma kalian semakin merujuk"jawab bunda azka sembari menggelengkan kepala.

"Hehe. Ya bunda"jawab alfarad sedikit terkekeh kecil.

"Ayo mari kita makan dan jangan lupa berdoa"titah bunda diva sembari tersenyum melihat semua orang yang ada di meja makan menadahkan kedua tangan untuk berdoa.

Setelah selesai berdoa, kemudian mereka semua makan bersama dengan lahap. Disaat yang sama, pertengkaran para oma pun berhenti. Alhasil, pemandangan itu adalah pemandangan yang sangat jarang terjadi. Jika saat ini, para oma sedang duduk bersama.

"Hal seperti ini tidak sampai boleh terlewat karena kita berdua al"celetuk alwi sembari mengeluarkan ponsel miliknya dan memfoto kebersamaan para nenek dan cucu baru di meja makan.

"Yoi bro. Para oma kita berebut cucu baru bro"timpal alfarad yang juga ikut mengeluarkan ponsel dan mengabadikan momen langkah ini.

"Ehh joeny! Lo ikut senyum bareng para nenek ya"ucap alwi sembari mengarahkan kamera ponsel ke arah para oma yang sedang memeluk jeony, sedangkan jeony hanya senyum canggung.

"Ya. Gue ikut senyum"jawab jeony seadanya, karena ia sudah dipeluk oleh para oma secara bersamaan.

"Kalian bersiap ya… 1, 2, 3…"

Cekrek…

Cekrek…

"Akhirnya kita dapat jackpot"celetuk alwi sembari melihat hasil foto yang ada di layar ponsel miliknya.

"Yoi bro kita dapat momen yang hanya ada jika para oma mood foto bersama"timpal alfarad sembari melihat hasil foto yang ada di ponselnya.

"Ya sudah. Sekarang semua diletakkan dulu ponsel kalian, mari kita lanjutkan makan bersama yang sebelumnya terbengkalai"titah bunda azka dengan penekanan ultimatum.

"Baik bunda!"jawab alwi, jeony dan alfarad secara serempak.

Akhirnya, mereka para anggota keluarga asrama kembali melanjutkan makan mereka. Beberapa menit kemudian, semua anggota selesai makan malam bersama dengan penuh canda tawa yang terus mengudara. Waktu terus berputar, sekarang bunda diva menemani joeny untuk berkonsultasi kepada dokter spesialis orthopedi untuk penanganan patah tulang kaki lebih lanjut.

"Jeony!"ucap bunda diva sembari mendorong kursi roda jeony dan mengajak berkeliling asrama.

"Dalem bunda"jawab jeony seadanya.

"Paling besok entah kapan bunda akan berusaha mencarikan dokter untuk mengobati patah tulang kakimu nak"sahut Bunda diva dengan pelan.

"Wah!!! Bunda serius?"tanya jeony dengan antusias.

"Ya nak. Bunda ingin melihat kamu seperti anak-anak yang lain bisa jalan kesana kemari"jawab bunda jeony sembari terus mendorong kursi roda masuk kedalam ruangan tengah.

"Ya bunda. Joeny siap bunda"sahut jeony dengan tegas.

"Beneran kamu mau melakukan itu semua nak?"tanya bunda diva dengan hati-hati.

"Hum. Jeony mau bunda. Lagian jeony nggak ingin seperti ini terus bunda"sahut jeony sembari menundukkan kepala sejenak.

"Syukurlah. Nanti bunda bakal memberi informasi kapan dokter itu dokter itu datang ke asrama nak"jawab bunda diva sembari terus mendorong kursi roda jeony ke depan kamar.

"Hum. Jeony bakal tunggu berita baik dari bunda"sahut jeony sembari tersenyum.

"Sekarang kamu harus istirahat ya nak. Besok bunda bakal menjemput kamu kesini nak"titah bunda diva sembari mendorong jeony masuk kamar.

"Baik bunda. Aku istirahat lebih dulu bunda"ucap jeony sembari menutup pintu kamarnya.

"Ya nak. Selamat beristirahat anak bunda"jawab bunda diva sambil meninggalkan jeony sendiri.

Setelah berpisah dengan bunda diva, jeony segera ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu dan segera melakukan sholat isya sendiri. Beberapa menit setelah menjalankan sholat isya, terdengar suara ketukan pintu dari luar kamar. Saat itu juga, jeony pun membereskan perlengkapan sholat, kemudian melihat siapa yang datang malam hari ke kamar seperti saat ini.

Tok…

Tok…

Ya tunggu sebentar…

klek…

Saat jeony ingin keluar, saat itu juga, jeony kembali di dorong masuk kedalam kamar. Kemudian, seorang wanita berhijab meraih dagunya serta mengangkat tepat berada di depan wajah si wanita berhijab tersebut.

"Lo! Wanita Pungut! Jangan sok caper sama keluarga al disini anjing"murka wanita berhijab berwarna merah maroon sambil terus mengeratkan menjepit dagu jeony hingga jeony menggeram kesakitan.

"Arrgghhh… sakit rani. Sakit Shhtt…"sahut lirih joeny sembari terus menggeram kesakitan akibat cengkeraman rani yang cukup kuat.

Yaps, perempuan berhijab merah maroon yang sedari tadi mengikuti jeony dari belakang adalah Afraniza Hamzah yang saat ini terus membully jeony secara membabi buta. Setelah puas rani membully jeony, seketika itu juga rani membanting wajah jeony ke samping tembok. Kemudian, rani meninggalkan jeony memberi peringatan pertama untuk menjauhi keluarga alwi dan alfarad.

"Jika lo pengen hidup lo selamat. Jauhi keluarga alwi dan alfarad sekarang juga. Jangan pernah lo muncul di hadapannya lagi wanita pungut!"bentak rani yang belum puas memperdaya jeony.

"Ya ran, gue bakal menjauhi mereka demi lo"jawab jeony dengan pelan sembari mengusap kedua pipinya dengan pelan.

"Bagus. Gue tunggu bukti itu. Kalo sampai lo kelewat batas. Nggak akan segan gue potong kaki lo yang cacat itu, paham!"bentak rani sembari meninggalkan jeony dikamar dengan luka memar di wajah yang cukup terlihat.

"Baik ran. Gue akan lakukan itu buat lo"jawab jeony dengan pelan.

"Satu lagi! Lo jangan pernah mengadu masalah ini. Paham, wanita jal*ng!"titah rani yang tak bisa diganggu gugat.

"Ya ran"jawab jeony sembari menahan perih di wajah yang kian menyeruak.

Hal itu hanya mendapatkan tatapan tajam dari rani. Setelah itu, rani langsung meninggal joeny yang mengalami luka di bagian muka yang cukup terlihat bekas pembullyan yang rani lakukan beberapa saat yang lalu. Hingga, joeny terus berpikir apa yang salah dengan tingkah lakunya selama di asrama sembari mengusap wajahnya dengan kompresan air dingin agar tidak menimbulkan sakit yang serius."Apa salahku hingga aku mendapat perlakuan seperti ini. Yah, bunda, kakak, lindungi jeony dari atas sana ya" lirih nangis batin jeony sembari merasakan perih bekas cengkram tangan yang cukup keras.

1
Fiyantin Pangestupp
semangat kak/Drool/
Rarapangestu
/Drool/
Rarapangestu
semangat kak
Rarapangestu
/Smile/
Rarapangestu
/Drool/
Fiyantin Pangestupp
kasihan si jeony, semangat ya dek/Drool//Drool/
Rarapangestu
/Drool//Drool/
Rarapangestu
tetep semangat kak/Drool//Drool/
Fiyantin Pangestupp
keren
Rarapangestu
tetep semangat kak /Drool//Drool/
disya
SAVE DULU AHH, NANTI BALI LAGI KALAU SUDAH END
semangatt thorrr/Drool//Drool/
Rarapangestu
harus masuk rekomendasi🥰🥰👌👌
Rarapangestu
semangat kak
Dyajenkpankestu_
odgj orang gangguan mental sakit jiwa kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!