SUKSES SETELAH BERPISAH

   "Om,aku pengen beli tas keluaran terbaru. modelnya bagus banget. Minta uang ya Om ?" Kata Dianri sambil tersenyum manis pada lelaki berumur lima puluh lebih tahun yang pantas menjadi ayahnya.

    "Gampang. Akan Om transfer. Jangan lupa nanti imbalannya." Ucap lelaki yang hampir beranjak tua,tersenyum nakal sambil mencubit gemas hidung Dianri. Ia di kenal dengan nama Tomas Nastro. Memiliki kekayaan yang melimpah karena banyak hotel yang sudah ia dirikan.

    "Itu mah masalah kecil Om. Aku janji Om tak akan kecewa."Setelah berkata,Diandri mengantar kepulangan Tomas Nastro sampai depan pintu kamarnya, sang sugar Daddy yang selama ini telah memenuhi kebutuhan hidupnya dengan penuh kelimpahan. Mulai dari apartemen mewah,mobil serta kebutuhan sehari-hari Diandri dibiayai oleh Tomas.

     Tomas Nastro dan Dianri tanpa sengaja bertemu di sebuah Diler tempat penjualan dan pembelian mobil. Dianri yang sudah lama tak bekerja saat itu dengan terpaksa harus menjual kendaraan roda empatnya demi menyambung hidup. Sedangkan Tomas membeli mobil baru karena ingin mencoba suasana baru. Tanpa sengaja,Tomas melihat ekspresi wajah Dianri saat itu yang sangat keberatan untuk menjual mobilnya. Tomas menyimpulkan bahwa Diandri sedang kesulitan ekonomi. Dari sana timbullah keinginan Tomas untuk memberikan harta melimpah pada Dianri agar mau menjadi simpanannya. Apalagi melihat penampilan Dianri yang modis dengan bentuk tubuhnya yang seksi membuat Tomas tak bisa menahan diri untuk memilikinya.

     Bak gayung bersambut,Dianri yang telah merasa buntu tak mendapatkan pekerjaan semakin terbuka menerima Tomas. Kedekatan yang begitu intens akhirnya menjadikan mereka sebagai sepasang kekasih. Dianri yang telah dibutakan oleh harta,sengaja menutup mata akan Kehidupan Tomas yang telah memiliki isteri dan anak. Dengan tetap bekerjasama dengan kekasih gelapnya itu,Dianri berusaha mati-matian menutup hubungan terlarangnya dari istri sah Tomas Nastro.

    "Ting!" Bunyi notifikasi m-banking di handpone Dianri. senyum lebar tercetak di bibir indah Dianri. Tanpa mencari tahu ia yakin itu adalah kiriman dari Tomas.

     "Dua puluh juta." Gumam Dianri setelah mengecek transferan yang baru saja masuk di m-banking nya. Tomas memang begitu royal pada dirinya. Hal itulah yang semakin membuat Dianri berfoya-foya menghabiskan uang. Sekarang ia tak perlu pusing-pusing untuk bekerja dan mencari uang. Cukup menjadi cantik dan menarik agar bisa menjadi simpanan,maka uang akan didapatkan dengan mudah.

    "Ah,aku ingin menemui Bibi Danti. Bagaimana perkembangan rencana yang sudah ia jalankan ? Aku ingin tahu." Diandri yang tiba-tiba teringat akan rencananya segera mengambil kunci mobil dan berniat untuk menemui Bibinya.

     Setelah menempuh perjalanan beberapa menit,Diandri tiba di sebuah rumah yang lumayan besar dan cukup mewah. Ia pun langsung masuk setelah memarkirkan mobilnya dengan rapi di halaman rumah.

    "Diandri ? kapan sampainya? Tanya Danti ketika mendapati keponakannya itu masuk ke dalam rumah. Tadi dirinya ingin masuk ke kamar,namun urung karena melihat Dianri,masuk.

    "Barusan Bi. Om Dani di mana ?" Tanya Diandri dan memandangi ruangan sekitar mencoba mencari tahu keberadaan Pak Dani.

    "Dia sedang keluar kota saat ini. Jadi kita bebas bercerita." Danti dengan semangat mempersilahkan sang ponakan duduk.

    Ya,Danti adalah wanita yang selama ini bersama Pak Dani.Di dorong karena hasutan dari sang ponakan yang ingin membalas dendam,dirinya tak lagi memikirkan Pak Dani yang telah memiliki keluarga. Di tambah lagi,Diandri selalu memberikan uang dalam jumlah yang banyak jika melakukan yang telah direncanakan,membuat Danti nyaman dengan keadaan saat ini. Dirinya hanya memikirkan yang terpenting kebutuhan sehari-hari terpenuhi tanpa perlu bekerja terlalu keras.

    "Bi,jika ingin hidup lebih terjamin,jadilah isteri sah dari Om Dani." Kembali lagi Diandri mengeluarkan kata-kata hasutannya. Dirinya memang sangat menginginkan kehancuran keluarga Fadly.

    Mendengar hasutan dari Diandri,Danti terdiam sejenak memikirkan apa yang telah dikatakan Diandri. Ada ragu yang ia rasakan bila menuntut untuk menjadi isteri sah. Apalagi Pak Dani hingga saat ini masih sering mengingat istri nya.

    "Tapi,,,,Bibi nggak berani minta kayak gitu,takut nanti Om Dani marah." Danti mengutarakan keraguannya pada Diandri.

     "Itu masalah gampang Bi,buat Om Dani mabuk kepayang sama Bibi,selalu tampil cantik setiap hari dengan cara Bibi perawatan ke salon. Aku yakin,setelah terlihat lebih cantik dari istri nya yang tua itu,Om Dani akan segera berpaling mencintai Bibi. Kalau sudah seperti itu,waktunya Bibi minta menjadi istri sah." Dengan penuh percaya diri,Diandri mengutarakan idenya.

     "wow,anak pintar. Kamu betul juga. Kok Bibi nggak kepikiran sampai sana. Secara kan Bibi lebih muda dari istri nya itu. Di rayu dikit udah pasti Om Dani langsung cinta mati sama Bibi." Danti yang memang mudah terhasut langsung menyetujui ide Dianri.

     "Tuh Kan,apa yang aku bilang benar Bi, jangan ragu sama kelebihan yang Bibi miliki." Ucap Dianri memberi semangat pada Danti.

     "Okeh,siap dilaksanakan." Balas Danti tersenyum senang,apalagi membayangkan menjadi isteri dari seorang pembisnis.

     "Haha...tinggal menunggu kehancuranmu Fad. Aku ingin melihat bagaimana ayahmu mencampakkan ibu mu sama seperti saat dirimu mencampakkan ku. Setelah Fadly,aku akan mengurus kedua sejoli itu. Andri dan Kiara,setelah ini maka giliran kalian yang akan aku hancurkan!" Gumam Dianri tersenyum licik penuh kemenangan. Namun sorot matanya menyiratkan api dendam.

     Setelah berhasil menghasut sang Bibi,Dianri mengajak wanita itu untuk berbincang ringan sambil mengajarinya caranya berdandan dan menggunakan pakaian yang bisa membuat kaum Adam terpikat,demi kelancaran rencana yang sudah disusunnya.

    Danti yang tak pernah merasakan kesenangan hidup di kota,begitu antusias mengikuti setiap arahan yang diberikan oleh ponakannya itu. Apalagi karena Dianri sang ponakan,dirinya sekarang semakin cantik. Banyak perubahan yang telah Dianri lakukan untuk dirinya yang awalnya begitu polos saat datang dari desa,hingga kini menjadi sosok yang penuh kelicikan.

   Setelah memastikan sang Bibi sudah bisa mengikuti apa yang diajarkan,Dianri pun berpamitan pulang. Dan tak lupa kembali berpesan agar sang Bibi pergi ke salon kecantikan terdekat. Dianri benar-benar ingin agar sang Bibi terlihat lebih menarik.

    Awalnya Danti hanya ingin mencari pekerjaan di kota dengan bantuan ponakannya Dianri. Dianri yang memiliki rencana tersembunyi,akhirnya meminta Dianti untuk pura-pura meminta pekerjaan pada Pak Dani yang saat itu baru saja selesai makan siang di sebuah restoran. Karena merasa iba pada Dianri,Pak Dani menerimanya untuk bekerja di rumah orang tuanya sebagai perawat. Dari sanalah kedekatan antara Pak Dani dan Danti terjalin.Pak Dani yang sering pulang ke rumah orang tuanya karena tak nyaman di rumah istri nya, sering mendapatkan perhatian dari Danti. Hal itulah yang perlahan-lahan membuat Pak Dani jatuh cinta dan menikah siri dengan Danti tanpa sepengetahuan Bu Nani.

    Tanpa Danti sadar,dirinya sudah terperosok ke dalam lubang dosa oleh karena dendam sang ponakan yang ingin dibalas kan. Tanpa sadar ia dijadikan tumbal oleh Dianri agar keinginan balas dendamnya tercapai. Padahal, konsekuensi besar dari perbuatannya sudah menantinya.