NovelToon NovelToon
Warm Life

Warm Life

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Wanita Karir
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Ariadna Vespera

. Tak terasa saat Farah melihat jam ditangannya waktu sudah menunjukkan pukul 12: 00 siang. saatnya jam makan siang. Farah yang kelaparan pun langsung turun kebawah untuk menuju kantin, namun! Dia terusik dengan perkataan salah satu tamu disana yang mengatakan ada dokter psikiater baru yang datang, seketika jantungnya mulai berdebar kencang . “Apakan itu kakak?“ ucap batinnya.Dan disaat yang bersamaan,
Farah hampir menabrak seseorang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ariadna Vespera, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 22

"Baiklah, apa hukumnya." Tanya Farah.

"Gendongan aku hingga ke mobil." Jawab

Iplan.

"Bagaimana bisa aku membawa mahluk besi

seperti mu." Ucap Farah.

"Itu hukum kamu, terima lah." Sahut

Iplan.

Tubuh Iplan lebih tinggi dan lebih besar dari

Farah. Tinggi Farah hanya sampai mata Iplan.

Farah mencoba sekuat mungkin untuk menggendong

Iplan di punggungnya tapi tetap tidak kuat. Alhasil Farah hanya bisa menyeret

Iplan di punggungnya dengan kaki yang menyentuh tanah.

Saat sudah sampai di bagasi mobil tiba-tiba Farah

ingat bahwa dia pernah beberapa kali menggendong Reno di bahunya, saat itu

Farah sanggup melakukannya padahal tinggi Farah hanya mencapai mulut Reno.

Apakah ini masuk akal pikir Farah, kalau di

pikir-pikir lagi pasti berat tubuh Reno di banding dengan Iplan. Kenapa Farah

tidak sanggup menggendong Iplan yah?

Sudah lah jika semakin dipikirkan itu semakin tidak

masuk akal.

Farah dan Iplan pun duduk santai di bagasi mobil

sambil melihat matahari terbenam.

Di saat yang bersamaan handphone Farah berbunyi ada

panggilan dari Pere masuk dan ada panggilan tidak terjawab juga dari Pera yang

masuk, ada apa ini?

Farah pun berdiri lalu agak menjauh dari Iplan

untuk mengangkat telepon

"Kenapa?"

"Ke apartemen ku!"

"Sekarang?"

"Iyah."

"Ya udah, tunggu 3 jam lagi sampai."

Telpon pun tertutup. Farah mengajak Iplan untuk

kembali, Iplan pun menyetujui itu.

Tidak ada pembahasan sama sekali tentang penyebab

ketakutan Iplan, Farah tidak ingin memaksa Iplan untuk membuka diri padanya.

Farah hanya berniat untuk memenangkan dulu, mau membuka diri ataupun tidak itu

urusan Iplan karna yang paling tahu tentang dirinya adalah dirinya sendiri.

Dalam perjalanan pulang Farah berniat untuk mampir

ke supermarket namun, saat itu juga Iplan pamit pulang. Farah mengatakan bahwa

dia akan mengatakan Iplan sampai rumah tapi Iplan kembali menolak ajakan itu.

Sebenarnya Farah penasaran dengan alasan itu tapi

di sisi lain Farah juga percaya bahwa itu hak Iplan untuk menolak.

Saat sudah selesai berbelanja di supermarket Farah

bergegas ke rumah Pera, dengan penuh kecurigaan Farah mengetuk apartemen Pera.

Dan saat Pera membuka pintu benar dugaan Farah. Farah di panggil untuk membantu

membersihkan rumahnya. Sungguh sahabat yang sangat bergantung pada dirinya.

Apa yang akan kau lakukan tanpaku Pera pikir Farah.

Saat sedang bersih-bersih Farah menemukan sebuah tes pek kehamilan. Farah

bertanya apakah ada yang menginap di kamar mu akhir-akhir ini, tapi Pera

menjawab tidak jadi apakah tes pek itu milik Pera?

Saat sudah selesai membersihkan rumah, Farah tidak

langsung menanyakan tentang tes pek itu. Farah masih berpikir bahwa itu bukan

milik Pera. Mereka melanjutkan kegiatan dengan membuat kue bersama, lalu

membuat makan malam dengan bahan-bahan yang sudah di beli Farah.

"Pera, di rumahmu tidak ada air putih?"

"Jika sudah di sediakan untuk apa membeli

lagi."

"Air mengalir maksudmu!"

"Tentu saja."

"Dasar gila, kau pikir air yang jernih itu

tidak ada kumannya."

"Apakah kau melihat kuman di dalam air itu, ku

pikir tidak ada."

"Mana mesin printer mu, akan ku tunjukkan

hasil lep penelitian air mengalir di daerah sisi."

Farah benar-benar serius berpikir bagaimana bisa

dia menjadi sahabat Pera.

Akhirnya perdebatan mereka di menangkan oleh Farah

yang sudah membuktikan bahwa tidak semua air mengalir bisa di minum. Pera sudah

terlalu lama tinggal di luar negeri jadi kebiasaan meminum air mengalir terbawa

sampai ke sini. Di luar negeri tempat Pera tinggal dulu memang air mengalirnya

boleh di minum langsung.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!