PEMBALASAN SANG MONSTER

Flashback On.

​Hari ini adalah hari pertama untuk Kharis dan ruangannya memiliki bos baru. Kharis datang paling pagi karena memegang kunci ruangan sebab kostannya yang paling dekat dan yang pasti Kharis laki-laki sendiri diruangan ini.

Beberapa waktu berselang seseorang masuk ke kantor. Dia terlihat masih sangat muda.

"Apa ini kepala bagian kami yang baru??" Gumam Kharis. Orang itu tersenyum sambil menyodorkan tangannya.

"Selamat pagi.." Senyumnya ramah. Tangannya pun lembut sekali. Pasti dia tidak pernah melakukan hal-hal yang berat dalam hidupnya.

"Selamat pagi.. Bapak kepala bagian kami yang baru ya??" Ucap Kharis.

"Ya.. Kenalkan saya Mikey Alexander.." Ucapnya.

"Saya Kharis pak.. Maaf teman yang lain belum pada datang pak.." Ucap Kharis.

"Oh tidak apa-apa.. Mereka perempuan kan jadi pasti banyak urusannya.." Ucap Mikey.

"Sepertinya pria ini terlalu santai.." Batin Kharis.

Jujur Kharis awalnya kurang respek dengan pertemuan pertama kali bagi mereka. Dia pasti hanya anak manja yang belum pantas menjadi seorang pemimpin. Pasti dia juga mendapatkan posisi dari hasil menyogok atau jatah karena dia saudara dari pimpinan daerah ini.

Seiring waktu berjalan akhirnya Kharis mulai menaruh respek kepadanya. Mikey adalah pimpinan yang santai namun tegas dalam pelaksanaan tugas.

Mikey juga orang yang cerdas. Selalu santai saat menghadapi masalah yang paling berat sekali pun, itu yang membuat Mikey menjadi andalan pimpinan daerah ini.

Bisa di bilang dia anak emas pimpinan mereka. Orang yang sangat royal dengan uang. Apalagi pada orang yang merupakan pegawai non PNS. Juga santai dengan hadir atau tidak hadirnya mereka.

Kharis bukan orang baik, ia pernah hampir mati di penjara sebelum saudaranya menyelamatkannya dengan membayar sejumlah uang membuatnya kembali menghirup udara segar.

Saudaranya pun memberikan Kharis pekerjaan dengan honor di pemerintah kabupaten ini. Ini adalah kesempatan kedua Kharis setelah kehilangan semuanya. Baik istri, anak-anak dan harta bendanya.

Kharis akhirnya menemukan sisi lain Mikey saat dia meminta Kharis menjadi sopir dalam melaksanakan perjalanan dinas luar daerah dan dia mengetahui bahwa bosnya sangat kaya. Kharis tiba dirumahnya untuk menyusul bos barunya.

Kharis cukup di kagetkan dengan heningnya rumah besar ini. Tidak ada penjagaan satu pun baik itu satpam ataupun bodyguard.

Yang mengejutkan lagi tidak ada satu pun pembantu disini, dirumah yang sangat besar. Kontras dengan suasana ramai pom bensin di sampingnya. Rumah ini sangat hening.

"Bagaimana jika ada pencuri masuk??" Gumam Kharis.

Kharis melihat sekeliling memang terdapat beberapa CCTV terpasang. Tapi keamanan seperti ini tidak lah cukup menghentikan penjahat nekad. Lamunan Kharis di buyarkan dengan kedatangan bos nya, Mikey.

"Maaf menunggu lama.. Ayo segera berangkat.." Ujar Mikey turun dari tangga.

"Siap bos.." Ucap Kharis.

Mikey mengunci rumah dan pagarnya sebelum masuk ke mobil fortunernya. Dia pun tidak duduk di belakang melainkan duduk di samping Kharis.

"Bos rumahnya sudah dikunci??" Tanya Kharis.

"Iya.. Sudah.."Jawab Mikey dengan santainya sambil terus mencari tumpukan kaset.

"Tidak ada yang jaga?? Sekarang jamannya pencuri bos.. CCTV saja tidak cukup.." Lanjut Kharis.

"Biarkan saja kalau memang mereka ingin masuk.." Balas Mikey.

Ini membuat Kharis heran. Bagaimana bisa Mikey begitu santai.

Jam menunjukkan pukul 11 malam rapat koordinasi pun selesai.

"Ris langsung balik ya.." Ucap Mikey.

"Tidak menginap dulu bos??" Tanya Kharis.

"Acaranya sudah selesai.. Lebih baik tidur dirumah.." Kata Mikey sambil melepas beberapa kancing kemejanya.

"Ini rahasia yah.. Aku tidak bisa tidur kalo di luar rumah.. Hehehe.." Bisik Mikey ke Kharis.

"Oh oke bos.. Kita berangkat.." Kata Kharis sambil mulai melaju.

"Bos sebaiknya kita ambil jalan memutar lebih aman di waktu seperti ini.." Ujar Kharis.

"Itu memakan banyak waktu.. Lanjut saja.." Ucap Mikey yang fokus bermain game di handphonenya.

Mereka pun memasuki perkebunan yang cukup luas. Disini tempat rawan banyak berita kejahatan terjadi di sini. Meskipun Kejadian mantan penjahat, tapi tempat ini membuat Kharis tetap tidak tenang saat melewatinya.

Tidak beberapa jauh melaju. Kharis melihat batang pisang tergeletak di tengah jalan. Kharis pun menghentikan mobilnya.

Kharis merasa tidak enak dengan kejadian ini. Benar saja muncul beberapa orang berboncengan dengan motor. Jika di hitung mereka berjumlah 7 orang. Mereka mulai menggedor mobil yang dikendarai Mikey dan Kharis.

Braakk..

Braakk..

Kap mobil mereka di pukul.

"TURUN-TURUN!" Perintah penjahat itu. Kharis sangat panik waktu itu.

"Maaf bang, kami sedang terburu-buru.. Bisa kalian sedikit minggir.." Jawab Mikey dengan santainya memencet tombol pembuka kaca..

"Aku ada beberapa uang untuk kalian.." Lanjut Mikey sambil mengeluarkan beberapa uang ratusan ribu.

"Hahaha.. Kami tidak butuh semuanya.. Jadi cepat turun atau kau mati.." Ucap salah satu penjahat yang mengarahkan parang ke leher Mikey.

"Bodoh kau kira mereka mau hanya di beri uang sedikit.." Gumam Kharis mulai pucat.

Braakk..

Braakk..

Pukulan salah satu penjahat di samping pintu posisi Kharis sambil mengayunkan celurit. Dengan mengisyaratkan untuk segera membuka kunci mobil.

"Kau tau pak.. Menodongkan senjata tajam ke orang yang sudah berbuat baik adalah kesalahan.." Ucap Mikey tetap tersenyum santai.

"Jangan buang waktu cepat keluar.." Perintah penjahat itu lagi.

"Baik jika itu mau mu.." Ucap Mikey. Kharis hanya memperhatikannya bingung apa yang harus dia perbuat.

"Ris, setelah aku keluar kau kunci pintu dan naikan kembali kaca.." Bisik Mikey pada Kharis.

Duukkk..

Suara pintu yang di buka sangat keras bertubrukan dengan tubuh penjahat di samping Mikey.

"Aaakkkhhh.." Jerit penjahat pertama yang langsung terpelanting jauh.

"Sialan!!" Teriak penjahat kedua menghunuskan parangnya ke arah Mikey. Dengan sigap Mikey menghindar dan mengambil alih parang penjahat dan..

Bleess..

Mikey mengayunkan parangnya dan diikuti teriakan penjahat kedua.

"Aaakkkhhh.. Tangan ku.." Teriak penjahat itu dengan tangan yang terputus dan mengeluarkan darah yang sangat banyak.

Penjahat ketiga pun memukul tongkatnya ke arah Mikey. Namun dengan sangat santai dia menghindar dan membalas dengan pukulan yang membuat penjahat ketiga terhuyung tidak berdaya. Kemudian penjahat keempat dan kelima menyerang bersamaan dengan celurit di tangannya.

Mikey menghentikan serangan celuritnya dengan tangkisan menggunakan parang. Lalu secepat kilat menendang salah satu dari mereka hingga terpental cukup jauh.

Sedangkan penjahat yang satu lagi lengah melihat temannya terpental pun mendapatkan serangan dari Mikey dan menusuk kaki kanan penjahat itu hingga jebol dengan parang. Penjahat ke enam turun dari motornya dan mengeluarkan pistol rakitan.

Doorrr..

Kharis mengira Mikey tertembak tapi yang dia lihat Mikey melakukan gerakan menendang berputar membuat tubuh penjahat itu terhempas membentur dinding mobil fortunernya.

Penjahat itu pun tidak berdaya tapi Mikey tidak menghentikan pukulannya ke wajah penjahat itu dan membuat wajah penjahat itu tidak berbentuk.

Yang membuat Kharis aneh adalah Mikey tetap tersenyum meskipun dalam keadaan seperti ini. Penjahat terakhir berusaha kabur dengan menaiki motor dan berputar.

Saat itu juga Mikey menendang motornya hingga roboh dan penjahat itu memohon pada Mikey untuk tidak melepaskannya.

Doorrr..

Doorrr..

Doorrr..

Tapi Mikey malah menembak kedua kakinya dan salah satu tangan penjahat tersebut.

"Aaakkkhhh.." Jerit penjahat terakhir.

Penjahat keempat bangkit kembali dan dengan cepat Mikey membantingnya ke tanah kembali. Lalu Mikey menjambak rambutnya dan melemparnya ke kap mobil.

"Aku sudah bilang aku terburu-buru.." Ucap Mikey pada penjahat keempat itu.

"Aaakkkhhh.. Ampun jangan bunuh saya.." Ucap penjahat keempat itu.

"Aaakkkhhh.. Aaakkkhhh.. Ampun.." Teriak penjahat itu lagi.

Mikey mengambil pisau kecil di belakang punggung penjahat itu dan menancapkannya ke betis penjahat itu dan menariknya ke bawah.

Kesadisan itu membuat Kharis tidak percaya. Bagaimana mungkin orang yang baik dan terlihat lemah bisa melakukan hal mengerikan semacam itu.

Mikey mulai melempar penjahat-penjahat yang tidak berdaya itu tertumpuk menjadi satu dengan erang- erangan terdengar.

Kemudian Mikey mendorong motor penjahat itu mengelilingi mereka dan membuka bagasi motor mereka lalu bergegas menuju mobil.

"Korek api mu mana??" Ucap Mikey pada Kharis.

"I-Ini b-bos.." Ucap Kharis dengan gugup.

"Ayo kita berangkat.." Ucap Mikey.

Kharis lalu menggeser pohon pisang yang menghalangi jalan mobil mereka dan melaju perlahan. Tiba-tiba Mikey melemparkan korek api berbentuk gas ke tumpukan motor tadi.

Dan benar saja 10 meter dari lokasi terlihat api membesar dan beberapa terjadi ledakan besar. Kharis diam tidak berbicara sedikit pun dengan Mikey. Bulu kuduknya berdiri dan keringat dingin mengalir kesemua tubuhnya.

Tiba Di Rumah Utama Pukul 3 Pagi.

"Sebaiknya kau tidur disini.." Ucap Mikey.

"Baik bos.." Ucap Kharis.

Wajah menyeramkan Mikey tadi tidak terlihat lagi seperti seakan-akan tidak terjadi apapun. Kharis pun masih mengingat mata seorang pembunuh dan orang yang tersenyum itu. Kharis yakin Mikey adalah seorang monster.

Flashback Off.