maheer yang seorang pria yang sudah lama menduda jatuh cinta pada seorang gadis yang datang melamar pekerjaan ke perusahaan nya, yang ternyata adalah teman dari putra tunggal nya yang juga ternyata di cintai secara diam-diam oleh sang putra nya.
Syifa gadis cantik yang hanya hidup berdua saja dengan sang ibu yang sering sakit-sakitan jatuh cinta pada seorang pria paruh baya yang adalah Daddy dari teman nya, yang ternyata juga mencintai nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indra Surya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 22
Setelah Ramona pergi dari sana dalam keadaan yang begitu marah karna melihat apa yang sedang di lakukan oleh Maher pada Syifa' gadis yang wajah nya, begitu mirip dengan seseorang yang pernah di sakiti nya, di masa lalu' Maher langsung mengajak Zain dan Syifa untuk pergi makan siang di sebuah restoran yang tidak begitu jauh dari perusahaan nya.
Zain yang sedang duduk di depan Maher terus memperhatikan sikap Maher yang terlihat biasa saja seperti tidak terjadi apa-apa dia terus melahap makanan nya, dengan santai sangat berbeda dengan Syifa' yang terlihat salah tingkah karna merasa canggung pada mereka berdua setelah kejadian tadi saat di depan Ramona.
" makan lah kenapa terus menunduk sedari tadi' kamu tidak akan kenyang hanya karna terus memandangi makanan itu. "
Maher meminta Syifa untuk memakan makanan nya, karna Syifa yang terlihat terus menunduk kan kepala nya, di hadapan dirinya dan Zain' Tampa menyentuh makanan nya, sama sekali.
Syifa yang mendengar Maher atasan nya, meminta nya, untuk segera memakan makanan nya, langsung meraih sendok yang ada di depan nya, mengambil sedikit makanan yang ada di dalam piring nya, memasukkan ke dalam mulut nya, dengan begitu pelan karna masih merasa canggung pada Maher dan Zain setelah kejadian di mana Maher mencium bibir nya, dengan begitu cepat Tampa seijin dari nya.
Maher yang melihat Syifa yang langsung memakan makanan nya, saat dia meminta nya, tersenyum sambil mengusap kepala Syifa' yang kembali terpaku di tempat nya, saat menerima perlakuan manis dari Maher.
" apa setelah ini kalian akan kembali lagi ke kantor' karna ada hal yang harus aku bicarakan dengan mu tentang kerja sama kita Maher. "
Zain yang sedari tadi terus memperhatikan sikap Maher yang terlihat begitu manis pada Syifa' bertanya pada Maher.
" kita bicara kan besok saja di kantor Zain' karna aku harus pergi ke suatu tempat bersama Syifa' karna kami harus membeli sesuatu nanti sebelum aku mengantarkan nya, pulang ke rumah nya, Zain. "
Zain' yang mendengar jawaban dari Maher terkekeh karna merasa lucu dengan sikap Maher yang begitu dingin selama ini tiba-tiba menjadi begitu manis.
Sedang kan Syifa' kembali terkejut dengan sikap Maher yang makin hari makin aneh menurut nya, karna Maher berkata pada Zain teman nya, akan pergi ke suatu tempat Tampa memberitahukan nya, terlebih dahulu pada nya.
" ki... Kita a... Akan kemana pak' a... Apa anda akan membawa ku' ke.. Hotel hanya karna a.. Aku diam saja saat tadi anda mencium ku pak' ji... Jika iya maaf kan saya pak' karna saya bukan wanita seperti itu pak. "
Syifa bertanya pada Maher dengan terbata-bata.
" hahaha.... Kau memang pria tua mesum sialan Maher' selama ini' kau selalu mengatai ku pria tua play boy' lihat dirimu sekarang kau mencium Syifa Tampa ijin dari nya. "
Zain' tertawa terbahak-bahak saat mendengar apa yang baru saja di katakan oleh Syifa yang terdengar begitu lucu.
" diam lah Zain' kau membuat nya,, menjadi malu dengan kata-kata mu Zain. "
Zain' terdiam saat mendengar permintaan dari Maher' yang berkata Syifa menjadi malu sendiri karna mendengar ucapan nya, yang benar saja saat Zain melihat ke arah Syifa pipi Syifa terlihat begitu merah merona.
" aku tidak akan meminta maaf pada mu soal ciuman tadi di kantor' karna kamu adalah milik ku jadi aku berhak melakukan itu' dan masalah hotel' kita bukan akan pergi ke sana karna aku tidak akan melakukan hal itu pada mu sebelum kita menikah jadi kamu tenang saja. "
Syifa mengerut kan keningnya saat Maher berkata dia adalah milik Maher' dan juga kata-kata Maher yang berkata sebelum menikah yang membuat nya, semakin bingung.
" kau membuat nya, bingung dengan kata-kata mu pria tua. "
Jawab Zain yang melihat Syifa yang terlihat kebingungan.
Maher tersenyum saat melihat tingkah Syifa yang terlihat begitu lugu persis seperti Lusiana ibu nya, di masa lalu.
( " entah ini cinta pada pandangan pertama atau pun hanya sebuah kerinduan ku yang selalu mencari sosok dirinya pada setiap wanita yang ku kenal' aku berjanji pada mu' akan menjaga mu dengan sepenuh hati ku Syifa. " )
Gumam Maher di dalam hati nya, yang terus memandangi wajah Syifa yang terlihat begitu cantik di mata nya.