DIBUANG ANAKNYA, DIKEJAR-KEJAR AYAHNYA?
Bella tak menyangka akan dikhianati kekasihnya yaitu Gabriel Costa tapi justru Louis Costa, ayah dari Gabriel yang seorang mafia malah menyukai Bella.
Apakah Bella bisa keluar dari gairah Louis yang jauh lebih tua darinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ria Mariana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4
Bella berjalan menuju ke rumah orang tua asuhnya sambil mengelap bibirnya yang tadi dicium oleh Louis Corta. Dia sangat kesal sekali karena pria itu sangat tidak sopan kepadanya.
Mobil mewah yang mengantarnya sampai di pinggir jalan juga sudah pergi, sekali lagi Bella tidak akan mau menginjakkan kaki di mansion milik Louis lagi. Jangan pernah lagi!
Semalaman dia tidak pulang ke rumah dan tentu saja ibu tirinya akan marah besar apalagi hari ini dia membolos kuliah.
"Aku harus lewat pintu belakang dan semoga saja mereka sudah berangkat bekerja," kata Bella.
Saat dia membuka pintu tiba-tiba ibu tirinya sudah berada di depannya dan menatapnya dengan tatapan menyelidik.
"Dari mana saja tidak pulang semalaman?"
"Maaf, Bu. Aku ada tugas kelompok dengan teman."
"Teman yang mana?"
Bella hanya diam saja karena dia tidak bisa menjawab.
"Masuk ke dalam rumah dan bersihkan rumah ini karena besok kita akan kedatangan tamu penting," kata Ibu sambil menyerahkan sapu kepada Bella.
"Siapa yang datang?"
"Tidak usah banyak bertanya. Kamu akan lihat siapa yang datang besok."
Setelah ibu tirinya pergi, Bella meletakkan sapu di dapur dan dia menuju ke kamar mandi. Dia bercermin dan memegang bibirnya yang tadi dicium oleh Louis. Sial! Kenapa harus Louis? Dia pria yang lebih tua dari Bella bahkan seumuran dengan ayah tirinya.
Tapi pikiran Bella mendadak kacau karena Louis memang sangat tampan, dia pria yang punya tubuh atletis dan terlihat ada beberapa tatto di tangannya. Jika dibandingkan dengan Gabriel sangat jauh sekali karena Louis adalah pria yang punya kharisma tinggi dan banyak wanita yang mengidolakannya.
Dan satu lagi, bibur Louis sangat lembut dan manis dan sepertinya dia bukan pria perokok.
Setelah keluar dari kamar mandi, Bella masuk ke dalam kamarnya untuk berganti pakaian. Dia tak sengaja melihat majalah yang dibelinya beberapa minggu lalu dan sampulnya menggunakan foto Louis.
"Louis pengusaha sukses yang memiliki 27 cabang anak perusahaan tersebar di Eropa," kata Bella saat membaca judul majalah itu.
Tiba-tiba tangan Bella merobek sampul majalah itu dan menempelkan di dinding. Dia mengambil spidol dan mencoret muka tampan Louis.
"Percuma kaya raya jika anaknya playboy dan ayahnya kurang ajar kepada gadis muda sepertiku!" kata Bella sangat kesal.
"Bella! Ibu berkata apa tadi? Cepat bersihkan rumah!" kata ibu dari luar kamar.
"Iya, Bu!"
Bella lekas keluar dari kamar dan membersihkan semua rumah sampai bersih. Kebersihan rumah memang Bella yang bertanggung jawab bahkan sampai kebutuhan dapur semuanya Bella yang mengurus. Dia tak layak disebut sebagai anak dan lebih tepatnya disebut pembantu. Dia juga tak banyak mengeluh karena selama ini mereka yang sudah membiayai hidupnya sejak kecil.
Saat membersihkan bagian ruang makan, Bella mendengar percakapan orang tua asuhnya yang terlihat berdebat.
"Apa ini yang terbaik?" tanya Jacob, ayah tiri Bella yang selalu baik kepadanya.
"Pikirkan diri kita dan rumah ini! Jika tidak maka kita akan kehilangan segalanya," kata Maria sambil mengupas buah pisang dan siap masuk ke dalam mulutnya.
"Ini semua gara-gara aku yang harus mengambil hutang. Aku suami yang bodoh."
"Kamu memang bodoh dan sekarang lihatlah apa yang terjadi. Hanya itulah cara supaya kita tidak kehilangan rumah dan kehilangan pekerjaan," kata Maria yang sekarang melempar kulit pisang sehingga terjatuh di depan Bella.
Jacob menoleh ke arah Bella, dia tersenyum manis dan Bella masih penasaran dengan percakapan mereka tadi.
"Kalian bicara tentang apa? Kalian berhutang pada siapa?" tanya Bella dengan wajah yang sangat penasaran.
"Kita..."
"Jacob, biarkan dia tahu besok saja."
"Kita harus bicara sekarang supaya besok Bella tidak terkejut."
"Besok? Ada apa dengan besok? Kenapa besok aku harus terkejut?" tanya Bella sambil tangannya meletakkan sapu yang sejak tadi dia genggam.
Wajah Jacob terlihat bingung sementara Maria melarang untuk mengatakan hal yang sebenarnya.
"Tidak apa-apa, Bella. Tolong bersihkan rumah ini! Besok kamu juga tidak perlu berangkat kuliah terlebih dahulu," kata Jacob yang tidak ingin putrinya sedih.
"Baiklah jika kalian tidak mau memberitahuku."
Bella segera menyelesaikan pekerjaannya sementara kedua orang tua asuhnya masih bercakap-cakap. Setidaknya saat ini pikiran Bella bisa teralihkan dari rasa sakit karena pengkianatan Gabriel.
Akan tetapi dia malah teringat dengan ciuman Louis. Sial! Dia masih ingat rasanya saat Louis menciumnya dengan lembut dan membersihkan sisa-sisa bumbu steak yang berada di pinggir bibirnya.
Oh Tuhan! Apa yang terjadi? Bagaimana cara Bella bisa melupakan kejadian memalukan itu?
Beberapa jam kemudian, Bella sudah membersihkan rumah mulai dari teras sampai dapur. Seorang temannya datang ke rumahnya dan bertanya kenapa Bella tidak berangkat ke kampus hari ini.
"Oh maaf, aku harus membersihkan rumah hari ini sampai bersih jadi aku tidak bisa berangkat kuliah. Oh iya, ada kabar apa hari ini di kampus?" kata Bella menatap tetangganya itu.
"Kamu tidak tahu? Pacarmu itu mengumumkan jika dia akan menikah pertengahan semester nanti. Selamat, Bella! Aku yakin Gabriel memang serius kepadamu."
"Sayangnya itu bukan aku. Ternyata aku hanya selingkuhannya sama. Sungguh mencengangkan bukan?" Bella terlihat bersedih lagi jika membicarakan Gabriel.
"Oh Tuhan, maafkan aku! Aku tidak tahu. Jadi Gabriel akan menikah dengan orang lain?"
Bella menganggukkan kepalanya.
"Pantas saja kamu tidak kuliah hari ini. Pasti kamu menghindari Gabriel, tapi bukankah menghindar akan membuatmu terlihat kalah?"
"Aku memang sudah kalah. Hmm... sekarang aku tidak mau membahas Gabriel lagi. Oh iya, kamu tahu Louis Costa?"
"Louis Costa? Billionaire terkenal itu? Kenapa kamu bertanya tentang dia?"
"Dia ayahnya Gabriel Costa. Selama ini Gabriel menyembunyikan fakta jika Louis Costa adalah ayahnya."
"Haha... menarik. Ini akan menjadi gosip baru di kampus. Jika begitu aku pulang dulu. Bye, Bella!"
Bella tersenyum lalu masuk ke dalam rumah. Dia melewati kedua orang tuanya yang masih mengobrol serius lalu dia masuk ke dalam kamar. Bella teringat saat di mansion Louis mengatakan sesuatu yang membuatnya merasa takut.
"Kita akan setiap hari bertemu dan kita juga bisa berciuman setiap hari," kata Louis yang membuat Bella bingung dan penasaran tentang ucapan pria itu.