Menikahi Princess dari kelurga Ferdinand sangat jauh merubah kehidupan Mr.Baralyon yang sebelumnya hidup sebatang kara tanpa ada keluarga ataupun seorang kekasih.
Princess adalah Istri sekaligus cinta pertama bagi Mr.Baralyon yang bisa dikatakan suami ideal !
Yuk baca cerita romantis nya yang bakal bikin hati kalian meleleh↩️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18 Sayang Lala
" Bukan cemburu tapi sadar diri kalau Aku tidak sesempurna dia " ucap Bara dengan lirih yang malah membuat Ayla mendelik mendengar jawaban Bara.
" Dihhh, mental kerupuk sekali liat yang begitu doang udah ciut " timbal Ayla yang membuat Bara terperanjat mendengarnya.
" Astaga sayang, Kamu benar-benar nggak paham ya rasanya insecure" ucap Bara menatap tajam istrinya yang malah meremehkan bukannya menyemangati .
" Emang nggak paham rasa insecure soalnya Lala nggak pernah insecure liat orang " ucap Ayla dengan gampangnya.
" Iya , itu karena selama ini kamu punya segalanya jadi tidak akan pernah merasakan apa yang Aku rasakan " ucap Bara malah terbawa emosi melihat Ayla yang tidak ada pemikiran dewasanya.
" Emang apa yang By rasakan , merasa jelek di bandingkan pria tadi ?" ucap Ayla dengan to the points.
" Masih bertanya kamu ?" ucap Bara menggertakkan gigi .
" Iya soalnya aneh , padahal wajah pria tadi biasa aja perasaan Lala bisa-bisa nya By merasa kalah saing " ucap Ayla dengan polos.
" Mana itunya kecil lagi " sambung Ayla dengan wajah polos yang membuat Bara yang diambang emosi itu buang muka di buatnya.
" Apa yang kecil gadis sialan , mata kamu ya bisa-bisa nya kepikiran dan melihat hal begituan" ucap Bara mengacak rambut Istri polosnya sambil tertawa seketika.
" Ya emang kecil By " ucap sekali lagi.
" Apa yang kecil haaa?" tanya Bara tertawa sampai matanya berair .
" Hehehe, ya nggak sebesar By punya " kekeh Ayla dengan suara kecil menggaruk tengkuknya.
" Kamu sekali lagi liat yang begituan By gampar " ucap Bara dengan serius walaupun menahan tawa dan senang karena setidaknya dia punya keunggulan.
" Bukan liatin By tapi kelihatan" ucap Ayla dengan wajah polos tanpa dosanya membuat Bara ingin menggigitnya.
" Ya jangan dilihat " tegas Bara .
" emang By pikir liat bisa separoh" ucap Ayla lagi dengan bobrok.
" Lala mau By gigit?" tanya Bara yang membuat Ayla langsung anteng dan tidak banyak bicara lagi .
Sesampai di kampus .
" Uang jajannya cukup atau mau ditambah?" tanya Bara begitu menghentikan mobilnya.
" Cukup " ucap Ayla .
" yasudah pergilah, kenapa masih belum turun nanti terlambat " ucap Bara menatap Ayla yang masih duduk .
" By nggak kasih ciuman perpisahan buat Lala ?" tanya Ayla menatap Bara .
" astaga , kemarilah istriku " ucap Bara tersenyum lebar merangkul Ayla lalu memberikan nya ciuman hangat yang diakhiri kecupan manis.
" Semangat ya kuliahnya" ucap Bara mengecup pipi kiri dan kanan Ayla yang diangguki istrinya.
" By semangat juga kerjanya, Daaa . Muachh " ucap Ayla mengecup bibir Bara lalu keluar mobil dan berlari menghampiri bodyguard nya yang sudah menunggu di dekat gedung .
" Daaa Sayang" ucap Bara melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi lantaran harus kejar waktu meeting yang hanya tinggal 20 menit lagi .
Ting .
By pelanin kecepatan mobilnya jika tidak ingin Lala gigit pas pulang nanti .(emoji marah)
Bara langsung menurunkan kecepatan mobilnya saat membaca pesan Ayla sambil terkekeh .
" Aku pikir dia sudah masuk gedung " ucap Bara berkendara dengan fokus dan tidak terlalu kencang seperti pesan Istrinya.
..........
Bara memasuki perusahaan dengan senyum merekah dan mood nya yang sangat baik usai pertengkaran kecil bersama Ayla yang cukup menguras emosi dan perasaan.
" Pagi Presdir " sapa staff perusahaan yang berbaris rapi menyambut kedatangan Bara .
" pagi " Bara menyapa mereka balik .
" apa saja jadwal saya pagi ini ?" tanya Bara pada sekretaris nya .
"5 menit lagi kita akan rapat direksi dan setelah selesai pihak desain interior rumah ingin melakukan konsultasi tentang apa yang bapak inginkan " jelas Sekretaris itu .
" Katakan pada pihak desain interior untuk menyelesaikan pekerjaan mereka dalam rentan waktu tiga hari ini , Aku ingin lebih cepat menempati rumah itu kasihan istriku hidup terlalu lama di apartemen yang sempit" ucap Bara yang lebih mengutamakan kenyamanan Ayla .
Hampir jam 6 Ayla baru sampai di apartemen padahal pulang kuliah sudah dari jam 3 dan ternyata Bara sudah menunggu di depan pintu, mana Ayla lupa lagi izin pada Bara tadi .
" So, Sore By" sapa Ayla gelagapan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal begitu membuka pintu apartemen langsung berhadapan dengan Bara yang sudah memakai pakaian rumahan .
Sepertinya Bara sudah pulang dari tadi !.
" Sudah hampir malam " ucap Bara dengan suara berat memangku tangannya menatap Ayla dari bawah sampai keatas dan terlihat di tangannya membawa beberapa paper bag.
" Ma, maaf By ?" ucap Ayla hanya menunduk dan tidak berani menatap wajah Bara .
" Masuklah " ucap Bara kembali menutup pintu setelah Ayla masuk .
" Bo, boleh makan dulu nggak By ?" tanya Ayla begitu masuk perutnya langsung berbunyi yang memang belum makan begitu menghirup aroma masakan seperti Bara memasak .
" Mandi dulu " ucap Bara yang kembali duduk disofa menonton televisi tanpa berbicara sepatah katapun.
" Iya By" ucap Ayla dengan patuh bergegas masuk kamar membawa belanjaan nya dan mandi secepat kilat saking laparnya.
4 menit kemudian.
" Lala udah mandi By " ucap Ayla menghampiri Bara disofa bahkan berjalan sambil mengancingkan baju .
Bara menatap Ayla yang berjalan sambil mengancingkan baju dengan tatapan tajam penuh intimidasi.
" Lala beneran udah mandi kok By " ucap Ayla dengan suara kecil menunduk dalam melihat tatapan tajam Bara padanya , barangkali karena terlalu cepat sehingga Bara berpikir Ayla tidak mandi hanya ganti baju.
" Terus ngapain pakai kolor saja " ucap Bara masih dengan wajah serius nya menatap Ayla yang berdiri di hadapan nya .
" Haa, astaga Lala lupa pakai celana" ucap Ayla menepuk jidat dan langsung berlari masuk kamar .
" Istriku itu " ucap Bara tertawa menutup mulut dalam amarah melihat kelakuan Ayla .
" Udah By " ucap Ayla kembali menghampiri Bara yang masih duduk disofa .
" Makanlah " ucap Bara yang masih menunda kemarahan nya mengingat Ayla belum makan .
" Pergilah, nanti makanan nya keburu dingin " ucap Bara melirik Ayla yang masih berdiri dihadapan nya setelah beberapa saat .
" By?" Ayla malah menatap Bara .
" Hufttt" Bara menarik nafas panjang lalu berdiri dan berjalan menuju meja makan diikuti Ayla .
" duduklah" ucap Bara yang sudah beberapa menit duduk dikursi tapi Ayla masih berdiri juga .
" Iya " ucap Ayla langsung duduk disalah satu paha Bara.
" dikursi " tegas Bara .
" Lala denger nggak apa yang By bilang " ucap Bara saat Ayla masih duduk di pangkuan nya .
" Denger , hiks , tapi Lala mau duduk disini " ucap Ayla mewek malah duduk miring menduduki kedua paha Bara dan membenamkan wajahnya di dada Bara .
Bara terdiam menatap Ayla yang sudah mewek memeluknya dan akhirnya membiarkan .
" cepat makan " ucap Bara setelah mengisi piringnya dengan nasi dan beberapa lauk .
" Iya " Ayla menghapus air mata dan langsung membuka mulut .
" Suap sendiri " ucap Bara mengunyah makanan yang dia sendok tanpa memberikan pada Ayla .
" Lala mau disuapi By " ucap Ayla menatap Bara dengan mata berkaca-kaca.
" nggak mau " ucap Bara cuek tapi sama sekali tidak menatap wajah Ayla karena kalau sempat menatap Bara akan luluh lantah dibuatnya.
" By nggak kasihan liat Lala?" tanya Ayla yang sudah ngiler melihat Bara makan .
" Enggak " jawab Bara dengan cepat .
" By masih Sayang Lala , kalau enggak biar Lala tanya sama pria lain barang kali ada yang sayang sama Lala " ucap Ayla akan turun dari pangkuan Bara .
penasaran juga hadiah kedua itu apa ya isinya??