NovelToon NovelToon
Midnight Rain

Midnight Rain

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Kaya Raya / Angst / Romansa / Roman-Angst Mafia
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: AYZY

Pada mulanya, sebuah payung kecil yang melindunginya dari tetesan hujan, kini berubah menjadi sebuah sangkar. Kapankah ia akan terlepas dari itu semua?



Credits:

Cover from Naver

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AYZY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Country Club

"Selamat malam, Nona Stella. Perkenalkan, saya Marcus—pengawal Tuan Andrew. Saya datang untuk mengantar ponsel Nona," ucap pria berbadan tegap nan jangkung itu. Melihatnya, Stella bangkit dari salah satu sofa panjang yang ada di ruang tamu, ia sedikit mengeratkan cardigan nya untuk menghalau cuaca dingin. Gadis itu berjalan ke arahnya.

"Terimakasih Pak Marcus. Omong-omong, apakah Andrew belum pulang?" Stella melirik ke arah pintu depan yang menampilkan halaman depan rumah yang luas. Namun, tidak ada seorangpun yang berada di sana, kecuali sebuah mobil yang terparkir.

"Tidak, Nona. Beliau sedang menghadiri acara penghargaan. Apakah Tuan tidak memberitahu Anda?"

Stella mengangkat kepalanya, terkejut. "Be-benar juga, hahaha! Saya mungkin sudah lupa. Sekali lagi, terimakasih Pak Marcus!"

"Tidak perlu sungkan, Nona. Saya akan kembali, selamat malam."

"Selamat malam."

Marcus—pria berwajah datar itu sedikit terkejut atas sikap ramah yang ditujukan Stella padanya. Ia menghela napas kecil, tidak ingin berpikir terlalu jauh untuk menjaga profesionalitasnya. Tak lama kemudian, ia pamit undur diri, menyisakan Stella yang berdiri seorang diri di ruang tamu yang luas namun terasa senyap.

Di luar sana langit sudah petang. Stella melihat kepergian mobil sedan bewarna hitam itu dengan mata mendung. Maka setelah menutup pintu, Stella berjalan masuk ke ruang tamu. Padahal ia sudah menunggu begitu lama di sini, akan tetapi pria itu tidak menepati janjinya.

Setelah duduk di sofa panjang dengan pencahayaan ruang tamu yang remang-remang, Stella membuka ponselnya.

Stella, jangan menungguku pulang. Aku akan pulang lewat dini hari, kuharap kau mengerti.

Aku juga sudah menyuruh seseorang untuk mengantar ponselmu. Besok Violet akan datang ke rumah, katanya dia ingin bertemu denganmu.

Itu adalah pesan dari Andrew.

Stella tersenyum tipis. Ia begitu gembira mengetahui Violet akan datang berkunjung. Mungkin akan sedikit mengejutkan baginya jika Violet tahu dia tinggal bersama Andrew—setelah ia bercerita bahwa ia tinggal di sebuah kondominium seorang diri.

Detik berikutnya, ia menyadari bahwa ia tidak dapat menemukan kontak Sean. Bahkan kolom pesan antara dirinya dan Sean sudah terhapus, sama sekali tidak ada jejak.

Stella tidak dapat menahan senyumannya . Ia bisa meminta nomornya kembali pada Alisha.

~*~

"Belilah apapun yang kau mau," ujar Andrew sembari memberikan sebuah kartu kredit bewarna hitam.

Stella terkejut setengah mati, "Tidak Andrew! A-aku tidak! Tidak perlu, sungguh!"

Andrew menurunkan bahunya lesu. Ia menatap Stella sembari mengerutkan dahinya.

Violet yang melihat interaksi keduanya hanya bisa tertawa kecil.

"Mengapa kau tidak bisa menurut padaku sekali saja? Apa harus dipaksa dulu baru kau mau?!" Andrew berkata dengan menggebu-gebu, "simpan ini." Andrew meletakkan kartunya dengan paksa di telapak tangan gadis itu.

"Andrew, aku masih punya uang!" Stella menggertakkan giginya, dan itu semua tak luput dari penglihatannya. Ia mengulurkan tangannya—berniat untuk mengembalikan kartu milik Andrew.

Violet hampir meledakkan tawanya kalau saja Marlowe tidak menepuk bahunya.

"Apa mereka selalu seperti itu, bi?" bisik Violet pada Marlowe yang berdiri di sampingnya. Keduanya saat ini sedang melihat Andrew dan Stella saling adu mulut.

"Iya, bahkan hampir setiap saat. Saya saja sampai bosan mendengarnya!" Marlowe tertawa sembari menutupi mulutnya dengan sebelah tangan.

Violet berjalan ke arah mereka, "Hey, sudah cukup! Biar aku saja yang membawa kartunya," Violet menyambar kartu yang saat ini tengah dipegang oleh Stella, "tidak masalah kan, Andrew?"

Andrew bergumam, "Pastikan dia tidak mengeluarkan uangnya sendiri."

~*~

Stella baru saja keluar dari ruang ganti, ditemani oleh seorang pekerja wanita yang sangat cantik—rambutnya disanggul, memakai setelan formal bewarna hitam.

"Gaun itu sangat cocok untukmu!" Mata Violet berbinar, melihat Stella mencoba gaun out of shoulder bewarna peach keluaran dari sebuah butik terkenal. Meskipun desainnya sederhana, namun kualitas kainnya sangat tinggi.

"Benarkah?"

Violet mengangguk. "Tentu saja! Kau harus membelinya."

"Tapi aku tidak begitu membutuhkannya."

"Bukankah kau ingin mendapatkan perhatian yang lebih? Aku sangat yakin, Andrew akan semakin terpesona padamu saat melihatmu mengenakannya. Cobalah!" bisik Violet dengan nada menggoda.

Pipi Stella memerah. Ia tidak yakin, tapi sepertinya Violet berkata jujur.

Violet mendekat sembari menepuk bahu Stella pelan—gadis itu sedang mematut dirinya sendiri di sebuah cermin besar. "Sebentar lagi akhir tahun, kudengar keluarga Davis selalu merayakan pergantian akhir tahun setiap akhir bulan Desember bersama keluarganya. Kau pasti akan diundang juga kan? Nah, kau bisa memakai gaun ini nanti."

"Merayakan akhir tahun bersama keluarga?"

"Iya tentu, aku dan suamiku juga akan merayakannya."

Stella tidak pernah bertemu dengan keluarga besar Andrew. Kemungkinan besar mereka juga tidak tahu tentangnya kecuali ibu kandung Andrew yang tinggal terpisah dari keluarga suaminya sendiri.

"Nona cantik sekali!" Tiba-tiba seorang penjaga toko butik itu berkomentar sembari menyatukan kedua tangannya di depan dada, ia tetap berwajah ceria. Stella begitu terkejut, sementara itu Violet hanya bisa tersenyum. "Bagaimana jika Nona mencoba gaun yang saya rekomendasikan? Pada akhir tahun ini, butik kami bla bla bla~"

Setelah berjam-jam berkutat di dalam butik tersebut, akhirnya Stella keluar dengan membawa tiga buah tas berukuran besar. Sebetulnya ia tidak ingin membeli gaun mahal ini, namun Violet tetap memaksanya dengan mengeluarkan black card.

Wajah Stella terlihat murung saat berjalan di lorong yang di kanan kirinya terdapat berbagai toko.

"Sudah tidak papa, sekali-kali kau harus membuat Andrew bangkrut," Violet tertawa kecil, "bercanda, tentu saja dia tidak akan bangkrut. Uang sebesar itu untuk membeli seluruh gaun yang ada di butik itu juga tidak akan habis. Jadi, jangan terlalu sedih ya?"

Stella menganggukkan kepala.

Violet menarik tangan Stella, "Ayo, antar aku ke salon. Aku ingin memotong rambutku!"

"Me-memotong?" Stella melihat rambut bewarna biru navy milik Violet yang menjuntai sepunggung. Itu adalah rambut yang sangat indah dan terawat, apa dia tidak sayang?

"Kau terkejut ya? Aku hanya merasa sering gerah akhir-akhir ini, mungkin karena ada anak kami di dalam sini," Violet mengelus perutnya.

"Suatu saat nanti pasti kau juga akan merasakannya. Di saat seperti itu, suamimu atau pacarmu mungkin saja akan lebih memperhatikanmu," ucap Violet sembari menatap Stella, "aku sangat penasaran bagaimana sikap Andrew nanti saat kau hamil ya? Pasti akan lucu sekali bukan?"

"A-apa?!"

Violet tertawa kencang, "Lihat! Wajahmu memerah!"

"Itu tidak mungkin terjadi."

"Mengapa? Memangnya kalian belum ..." Violet mendekat dan membisikkan sesuatu.

Dan benar saja, wajah gadis itu semakin memerah seperti kepiting rebus.

...CHAPTER END...

1
🌸Ar_Vi🌸
laaahh.. kok gitu.. di eksekusi langsung stella nya.. /Chuckle/
AYZY: gua yang deg degan /Drowsy/
total 1 replies
🌸Ar_Vi🌸
lanjuut..
🌸Ar_Vi🌸
rumit keknya ya thor..
saran aja nih.. kalau buat cerita misteri, updatenya sehari 3 x.. supaya pembacanya ga kentang.. /Chuckle//Kiss/
AYZY: lagi sakit kepala 😣😭
🌸Ar_Vi🌸: semangat kakak.. /Applaud/
total 3 replies
🌸Ar_Vi🌸
selowww banget ya ceritanya.../Bye-Bye/
AYZY: wkwk gimana, lanjut nggak
total 1 replies
AYZY
jika kamu tidak akan melakukan apa pun malam ini, bagaimana kalau kamu melakukan sesuatu untukku?
AYZY
kalau aku tak datang siapa yang bisa menggantikanku ya?
AYZY
sepanjang waktu aku menunggumu untuk memintaku ikut denganmu. karena aku hanya ingin mendengarnya darimu
AYZY
Aku baru saja bangun, ada apa?
aqua_ rine
/Chuckle/
aqua_ rine
buset
aqua_ rine
tuh kan
aqua_ rine
bener bener ya lu
aqua_ rine
parahh
aqua_ rine
awokwowk
aqua_ rine
masak sih
aqua_ rine
/Frown//Frown//Frown/
aqua_ rine
omegattt
aqua_ rine
Stella, run 😭😭😭
AYZY: /Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
ruhe
moga lancar ka ❤👍
AYZY: thanks 💛💜
total 1 replies
AYZY
kamu pasti setuju denganku kan?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!