13
Kesibukan dalam mengejar karier, membuat Sefty hampir tidak mengenal hubungan dengan laki-laki. Menyikapi hal itu, akhirnya Mamanya berinisiatif menjodohkan Sefty dengan anak temannya. Awalnya Sefty merasa enggan, tapi setelah melihat rupa laki-laki yang akan dijodohkan dengannya, membuat Sefty menjadi tertarik. Namun siapa sangka, baru satu minggu dijodohkan, Sefty justru mendapat kenyataan pahit bahwa laki-laki yang dijodohkan dengannya ternyata sudah memiliki kekasih.
Prahara karier, perjodohan dan cinta terus melingkupi kehidupan Sefty, membuat ia bingung menjalani semuanya. Hingga akhirnya, ia dipertemukan dengan Rahm, laki-laki yang terus mengganggu harinya dengan segala tingkah usilnya.
Penasaran? Ikuti kisah selengkapnya di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratu jagad 02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Makan siang bersama
Mama Kayra sudah duduk bersama di meja restoran bersama Sefty dan Paul. Sembari menunggu pesanan mereka datang, Mama Kayra menghubungi Rahm. "Halo, Sayang. Di mana sekarang?"
"Di kantor, Ma. Ada apa?"
"Oh, di kantor? Kau belum makan siang 'kan? Kalau begitu tolong jemput Mama sekarang di restoran di depan supermarket dekat rumah ya, sekalian kita makan siang sebentar."
"Tapi, Ma—"
"Mama tunggu ya, bye sayang." Tanpa menunggu jawaban dari putranya, segera Mama Kayra memutus sambungan telepon.
"Kakak," panggil Paul.
"Hm?"
"Kakak ini pacarnya Abang ya?"
"Heh?" Sefty mencubit gemas hidung Paul. "Anak kecil sepertimu tahu apa tentang pacar?"
"Tahu banyak."
"Oh ya? Kalau begitu coba beritahu Kakak apa itu pacar," goda Sefty.
"Pacar itu seperti Mama dan Papa. Tidur bersama dan romantis-romantisan."
"Ish, itu namanya bukan pacar. Lagipula kau ini anak kecil, bagaimana kau bisa tahu istilah pacaran seperti itu." ucap Sefty gemas.
Ting!
Sefty merogoh ponselnya dari tas dan langsung melihat isi pesan yang masuk ke ponselnya. Rupanya, itu adalah pesan dari Mama Diana.
"Siapa sayang?" tanya Mama Kayra.
"Mama, Tante."
"Oh, di mana Mamamu? Ajak sekalian ke sini saja biar kita bisa makan siang bersama."
"Katanya, Mama sedang ada urusan mendadak dan pulang duluan, Tan."
"Oh, begitu?" Mama Kayra mengulum senyumnya. Tampaknya, calon besannya itu benar-benar bisa diandalkan untuk mempermudah usaha mereka menyatukan anak-anak mereka. "Mmm, ya sudah kalau begitu kita makan siang saja dulu, nanti setelah itu Tante antar kau pulang, oke."
"Eh, tidak usah, Tan."
"Sudah, tidak apa-apa."
Di luar restoran, Rahm barusaja memarkirkan mobilnya dan langsung masuk untuk mencari Mamanya. Begitu melihat lambaian tangan Sang Mama yang memanggilnya, segera saja Rahm mendekat. Saat tiba di meja Mamanya, Rahm tampak terkejut saat mendapati Sefty di sana. Namun, Rahm tidak menunjukkan reaksi berlebih, ia justru terlihat tersenyum manis pada Sefty.
"Hai sayang, bagaimana kau bisa di sini?" tanya Rahm.
"Ha?" Sefty sedikit oleng mendengar panggilan sayang dari Rahm. Namun, secepat kilat otaknya kembali bekerja dan mengikuti permainan Rahm. "Aku tidak sengaja bertemu Mamamu tadi di supermarket," ucap Sefty.
"Iya, Mama yang mengajak Sefty makn bersama," sahut Mama Kayra.
"Oh..."
Rahm langsung duduk di samping Paul, karena saat ini Paul berada di samping Sefty, hingga posisi Paul saat ini diapit oleh kedua kakaknya. Tidak lama, pesanan mereka 'pun datang, dan mereka 'pun langsung menyantap.
"Kakak, Aaakk!" Paul mengarahkan sendoknya yang sudah berisi nasi ke mulut Sefty, dan langsung diterima Sefty dengan tersenyum. "Ihh, cantiknya oy." ucap Paul saat melihat wajah manis Sefty.
"Heh krucil! Kau saja biasanya makan masih harus disuapi, malah sok-sok'an menyuapi orang lain." protes Rahm.
"Memang kenapa? iri? Bilang bos!"
Paul kembali menyuapi Sefty tanpa peduli dengan wajah kesal abangnya. Sefty 'pun ikut menyuapi Paul, hingga membuat keduanya saling suap-suapan.
"Hm, enaknya oy." ucap Paul. Ia melirik ke arah abangnya yang masih saja memasang wajah kesal. "Kenapa? Mau disuap juga sama Kakak? Oh tidak bisa!"
Paul kembali membuka mulutnya ke hadapan Sefty untuk kembali menerima suapan dari Kakaknya itu. Namun, Rahm yang terlanjur kesal dengan adiknya, akhirnya menahan badan sang adik di kursi, lalu tanpa ragu Rahm maju dan melahap suapan dari tangan Sefty secara cepat.
"Bagaimana? Abang tetap menang 'kan?" sombong Rahm.
"Mama! Lihat Abang!"
mari saling mendukung
udh end aja kk....tp ga pa2 deh,d tnggu crta slnjtnya y....
Smngttt.....
Srius aldo nkah sm arneta???dr slingkuhn,jd suami istri sah.....
ni pgi2 udh d ksih yg mnis2....kl yg pnas2,biar reader yg halu aja....
🤭🤭🤭
jd iri sm kluarga mreka,sweettt.....
Saingnmu trnyta ankmu y sefty????
nasib....nasib....
pdhl udh pke saringn tahu,ggal deehhh.....🙈🙈🙈
rahm udh blah duren dooonngggg.....
Gmn rsanya rahm??????pst nagih kn????🙈🙈🙈....
Tuuuhh....udh d ksh ksmptn sm aira y dave,aws aja kl smp nyktin aira....
Gni nih kl pngntn baru msh ting2,mlm prtma bknnya blah duren mlsh ngedongeng....brsa jd bocah yg d bcain bku crta ga sih,lma2 jd ngntuk jg....😂😂😂