Kisah Manis Seorang Penulis

Kisah Manis Seorang Penulis

Putusnya perjodohan

Sefty tengah mematut dirinya di depan cermin untuk memastikan penampilannya sudah benar-benar oke. Begitu merasa penampilannya telah sempurna, ia lekas mengambil tas bahunya dan langsung turun ke lantai bawah.

"Sef, mau ke mana?" tanya Mama Diana.

"Aku akan makan siang bersama teman, Ma. Aku pergi ya, Assalamu'alaikum."

Sefty melajukan mobilnya menuju cafe delima, tempat yang tadi malam dikatakan oleh Xavier, laki-laki yang dijodohkan sang mama dengannya. Begitu tiba di sana, Sefty kembali memperhatikan dirinya lewat kaca tengah mobilnya. Setelah penampilannya sudah benar-benar baik, Sefty langsung turun dan masuk ke dalam cafe.

Sefty mengeluarkan ponselnya dan langsung melihat chat antara dirinya dan Xavier. "Meja no.32," monolognya.

Satu persatu, meja cafe Sefty perhatikan demi melihat nomor di atas mejanya. Hingga akhirnya ia menemukan nomor meja yang ia cari. Di sana, sudah terlihat seseorang yang duduk menunggu kedatangannya.

"Hai, maaf menunggu lama," ucap Sefty sungkan.

"Tidak, aku barusaja tiba. Ayo, silahkan duduk."

Sefty mengangguk dan langsung menarik kursi di depan Xavier untuk dirinya duduk. "Mmm, Kakak tidak pesan makan?" tanya Sefty saat menyadari tidak ada apapun di atas meja.

"Belum, aku menunggumu."

Sefty tersenyum malu-malu mendengar jawaban Xavier. Bagaimana tidak, ini adalah pertama kalinya Sefty makan siang bersama orang lain yang akan dijodohkan dengannya, dan sambutan laki-laki ini begitu hangat padanya. Dengan salah tingkah, Sefty meraih buku menu dan memilih pesanannya.

"Kakak mau pesan apa?" tanya Sefty.

"Samakan saja denganmu."

"Hm, baiklah." Sefty langsung memesan dua porsi makanan sesuai keinginannya.

Setelah karyawan cafe pergi, keadaan di meja yang ditempati Sefty dan Xavier terlihat cukup canggung. Baik Xavier maupun Sefty kehabisan bahan obrolan hingga membuat keduanya terdiam.

"Ehem! Oh ya, selamat untuk buku barumu yang akhirnya akan segera terbit." ucap Xavier membuka pembicaraan.

"Terima kasih."

"Selamat juga untuk film terbaru yang diadaptasi dari tulisanmu yang aku dengar sudah mencapai 9 juta penonton, itu sungguh prestasi yang menakjubkan." Lagi-lagi Xavier memuji.

"Kakak terlalu berlebihan." ucap Sefty malu. "Oh iya, Kak. Sabtu malam nanti akan ada acara gala dinner untuk merayakan keberhasilan film tersebut. Kalau Kakak tidak keberatan, mungkin Kakak bisa datang ke sana."

"Mmm, itu—"

"Selamat menikmati hidangan kami Tuan, Nona." ucap pelayan cafe sembari menghidangkan makanan pesanan Sefty.

Sefty langsung meraih minumannya dan mulai memakan pesanannya. Sejenak, obrolan keduanya terhenti karena keduanya sibuk dengan makanan masing-masing. Sepanjang makan, Sefty kerap mencuri pandang ke arah Xavier yang terlihat sangat cool dan manis. Hingga beberapa saat kemudian, makanan keduanya 'pun habis.

"*Eh*em! Sef," panggil Xavier, membuat Sefty langsung melihat ke arahnya. "Mengenai perjodohan kita, maaf karena aku tidak bisa melanjutkannya." ucap Xavier.

Ting! Sendok yang belum sepenuhnya Sefty taruh itu terjatuh dengan sendirinya ke atas piring hingga menimbulkan bunyi yang sedikit nyaring. "Ma-maksud Kakak?" tanya Sefty memastikan.

"Maafkan aku, tapi aku mempunyai wanita lain yang aku cintai."

Sefty tertawa sumbang sembari meminum air putih untuk sedikit menormalkan keterkejutannya. Sebisa mungkin ia mencoba untuk bersikap biasa. "Jadi, Kakak akan menikahinya?"

Xavier menjawab dengan anggukan. "Aku sangat-sangat mencintainya."

Sefty mengangguk mengerti. Hanya dengan satu kalimat pendek itu sudah membuat Sefty paham bahwa Xavier tidak mungkin melanjutkan perjodohan mereka. Ahh, entah mengapa Sefty merasa seakan kehilangan setelah mendengar ucapan Xavier tadi, tapi ia tidak mungkin memaksakan kehendaknya.

Dengan menghela napas dalam, Sefty akhirnya mengulurkan tangannya ke arah Xavier. "Selamat Kak, aku turut bahagia mendengarnya. Hanya saja aku sedikit kecewa karena Kakak tidak mengatakannya sejak awal." gurau Sefty.

"Maaf."

"Tidak apa-apa. Lagipula, aku juga tidak menyukai Kakak, jadi santai saja."

"Tapi tadi kau—"

"Mengajak Kakak menghadiri gala dinner? Lupakan saja, tadi aku hanya bercanda. Sebenarnya aku ingin mengajak seseorang untuk menghadirinya bersamaku, dan aku hanya memperagakan caraku mengajaknya saja tadi. Jangan dipikirkan."

"Kau yakin?"

"Hm, aku akan mengajak orang lain untuk menghadirinya nanti." ucap Sefty meyakinkan.

Dring!

"Sebentar," Xavier mengangkat panggilan yang masuk ke ponselnya. "Hm, bagaimana?" tanya Xavier pada seseorang yang meneleponnya. "Harus sekarang?" tanyanya lagi. "Hm, baiklah, aku ke sana sekarang."

"Ada apa, Kak?" tanya Sefty setelah Xavier mengakhiri panggilannya.

"Aku harus kembali ke kantor, ada meeting sebentar lagi. Kau tidak apa-apa 'kan aku tinggal?" tanya Xavier.

"Its okay."

"Baiklah, kalau begitu aku pergi." Xavier akan melangkah pergi. Namun ia sempatkan untuk kembali melirik Sefty. "Aku harap, putusnya perjodohan kita tidak membuat hubungan orang tua kita menjadi jauh." ucap Xavier.

"Tidak akan. Aku akan mengatakan semuanya secara baik-baik pada Mama dan Papa. Kakak tenang saja."

"Terima kasih. Kalau begitu aku duluan, permisi."

Terpopuler

Comments

Senja Ariestya

Senja Ariestya

Aku mampir thor 🙏🏻🙏🏻
mari saling mendukung

2024-08-28

1

lihat semua
Episodes
1 Putusnya perjodohan
2 Awal pertemuan
3 Welcome to club
4 Pertemuan tak sengaja
5 Harus membayar mahal
6 Rahm dirawat
7 Keusilan Rahm vs Paul
8 Jahilnya Mama Diana
9 Bertemu keluarga Leonardo
10 Kekasih Rahm?
11 Dia calon tunanganku
12 Kencan with Papa
13 he's my dad, not a sugar daddy
14 Hujatan untuk Sefty
15 Harus bertanggung jawab
16 Dikejar wartawan
17 Bye calon tunangan
18 Mengajak makan malam
19 Misi yang gagal
20 Rencana duo mama
21 Pertemuan (tak) sengaja
22 Makan siang bersama
23 Ide gila
24 Saling menguntungkan
25 Alasan kerja sama
26 Rahm bertemu Papa Lion
27 Rahm yang menyebalkan
28 Ajakan kondangan
29 Kondangan berdua
30 Ciuman singkat
31 Keusilan Paul
32 Bermain kuda-kudaan
33 Bertemu Sefty (Lagi)
34 Membacakan dongeng
35 Aku punya anjing kecil
36 Kerjasama lagi
37 flower bouquet
38 Obsesi
39 Kecelakaan kecil
40 Makan bersama
41 Mari kita menikah
42 Amnesia
43 Dimana kekasihku?
44 Merasa asing
45 Ternyata pura-pura
46 Pertemuan dua keluarga
47 Boneka barbie
48 Misi Mama Diana
49 Ketakutan dua keluarga
50 Kedatangan Agam dan Silvia
51 Special birthday
52 My future wife
53 Membawakan makan siang
54 Aira?
55 Dave & Aira
56 Memantau shooting
57 Sarapan bersama
58 Perhatiannya Dave (Dave&Aira)
59 Wanita asing?
60 Sefty diculik
61 Dibawa Aldo?
62 Kau milikku babe
63 Akhirnya...
64 Sisi lain Aldo
65 Masih tentang Aldo
66 Calon istri vs calon menantu
67 Dia wanita incaranku
68 Makan siang ber-empat
69 Andrew
70 Kejujuran Anin (clear)
71 Fitting
72 H-24 jam
73 Sah...
74 Resepsi
75 Kegiatan pengantin baru
76 Tidak bisa tidur
77 Bukti cinta
78 Keceplosan
79 Nasihat keluarga
80 Bukti cinta (part2)
81 Spesial (Dave&Aira)
82 Pantai (Dave&Aira)
83 Senja (Dave&Aira)
84 Sefty kemasan sachet
85 Kehangatan keluarga
86 Cemburunya Rahm
87 Malam penghargaan
88 Happy birthday
89 Heeling tipis tipis
90 I love you (Tamat)
91 Karya baru
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Putusnya perjodohan
2
Awal pertemuan
3
Welcome to club
4
Pertemuan tak sengaja
5
Harus membayar mahal
6
Rahm dirawat
7
Keusilan Rahm vs Paul
8
Jahilnya Mama Diana
9
Bertemu keluarga Leonardo
10
Kekasih Rahm?
11
Dia calon tunanganku
12
Kencan with Papa
13
he's my dad, not a sugar daddy
14
Hujatan untuk Sefty
15
Harus bertanggung jawab
16
Dikejar wartawan
17
Bye calon tunangan
18
Mengajak makan malam
19
Misi yang gagal
20
Rencana duo mama
21
Pertemuan (tak) sengaja
22
Makan siang bersama
23
Ide gila
24
Saling menguntungkan
25
Alasan kerja sama
26
Rahm bertemu Papa Lion
27
Rahm yang menyebalkan
28
Ajakan kondangan
29
Kondangan berdua
30
Ciuman singkat
31
Keusilan Paul
32
Bermain kuda-kudaan
33
Bertemu Sefty (Lagi)
34
Membacakan dongeng
35
Aku punya anjing kecil
36
Kerjasama lagi
37
flower bouquet
38
Obsesi
39
Kecelakaan kecil
40
Makan bersama
41
Mari kita menikah
42
Amnesia
43
Dimana kekasihku?
44
Merasa asing
45
Ternyata pura-pura
46
Pertemuan dua keluarga
47
Boneka barbie
48
Misi Mama Diana
49
Ketakutan dua keluarga
50
Kedatangan Agam dan Silvia
51
Special birthday
52
My future wife
53
Membawakan makan siang
54
Aira?
55
Dave & Aira
56
Memantau shooting
57
Sarapan bersama
58
Perhatiannya Dave (Dave&Aira)
59
Wanita asing?
60
Sefty diculik
61
Dibawa Aldo?
62
Kau milikku babe
63
Akhirnya...
64
Sisi lain Aldo
65
Masih tentang Aldo
66
Calon istri vs calon menantu
67
Dia wanita incaranku
68
Makan siang ber-empat
69
Andrew
70
Kejujuran Anin (clear)
71
Fitting
72
H-24 jam
73
Sah...
74
Resepsi
75
Kegiatan pengantin baru
76
Tidak bisa tidur
77
Bukti cinta
78
Keceplosan
79
Nasihat keluarga
80
Bukti cinta (part2)
81
Spesial (Dave&Aira)
82
Pantai (Dave&Aira)
83
Senja (Dave&Aira)
84
Sefty kemasan sachet
85
Kehangatan keluarga
86
Cemburunya Rahm
87
Malam penghargaan
88
Happy birthday
89
Heeling tipis tipis
90
I love you (Tamat)
91
Karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!