NovelToon NovelToon
Diam-Diam Sayang

Diam-Diam Sayang

Status: sedang berlangsung
Genre:Berbaikan / Diam-Diam Cinta
Popularitas:22.4k
Nilai: 5
Nama Author: Nurul Widyastutik

Rivandra,, menjadi seorang penerus perusahaan besar membuatnya harus menjadi dingin pada setiap orang. tiba-tiba seorang Arsyilla mampu mengetuk hatinya. apakah Rivandra akan mampu mempertahankan sikap dinginnya atau Arsyilla bisa merubahnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurul Widyastutik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 15

Rivandra melihat Arsyilla yang terlihat gelisah sewaktu sarapan bersama di kantin homestay.

"Apa ada yang mau kamu katakan?"

"Ehmmm,,, sepertinya.. kita harus menunda liburan kita, Kak Rivan." jawab Arsyilla tidak enak hati.

"Memangnya kenapa? Apa ada masalah?"

"Satu bulan yang lalu, aku mengirimkan permintaan untuk melanjutkan S2 di salah satu perguruan tinggi di Yogya. Ehmm,, seperti ambil jalur prestasi gitu, Kak."

"Lalu?"

"Barusan aku mendapat telepon dari pihak kampus, mereka ingin aku melakukan beberapa wawancara perihal prestasi dan juga tes tulis untuk sekedar formalitas. Aku harus ke kampus satu jam lagi."

"Woow,, amazing, Syilla! Good job!" seru Rivandra bangga.

Spontan Arsyilla hanya melongo, 'Ini Pak Rivandra kan? Ini pertama kalinya aku mendapatkan pujian dari Pak Rivandra.' batin Arsyilla.

"Kenapa bengong?" tanya Rivandra sambil mencubit pipi Arsyilla hingga menyadarkannya.

"Kak Rivan, baik-baik saja?"

"Tentu saja aku baik-baik saja."

"Apa aku boleh minta sesuatu?" tanya Arsyilla ragu.

"Apa itu?"

"Bisa mengantarkanku ke kampus itu?"

Rivandra tertawa melihat ekspresi takut Arsyilla. "Tentu saja!" jawabnya senang.

"Terima kasih."

"Untuk terima kasihnya simpan untuk nanti."

"Kapan?"

"Saat aku menagihnya."

"Sepertinya... Membahayakan."

"Habiskan sarapanmu dan kita berangkat."

"Oke."

'Aku yakin Shayna akan sangat senang melihatku bisa seakrab ini dengan kakaknya.' pikir Arsyilla lucu.

****

Flashback ON...

"Arsyilla Farhana, apa tidak ada satupun kemampuan yang bisa kamu tunjukkan padaku agar aku bisa mempertimbangkanmu menjadi pegawai tetap di perusahaan ini?!" seru Rivandra sambil menggebrak meja kerjanya.

Arsyilla terlonjak kaget. Laporan proposal yang di buatnya mendapatkan nilai sempurna dari Pak Heru dan Pak Zaen. Tapi menurut Rivandra laporan yang dibuatnya banyak kesalahan fatal.

"Revisi lagi!!"

Bahkan selama satu minggu Arsyilla selalu mendapatkan jawaban yang sama setiap kali menyetorkan laporannya pada Rivandra.

"Revisi lagi!"

"Revisi lagi!!"

Arsyilla menelungkupkan wajahnya di atas meja kerjanya. Ada teman-temannya sesama magang yang menemaninya.

"Revisi lagi?" tanya Nadine.

Arsyilla bangun dan hanya mengangguk kesal. "Dimana sih kesalahannya? Tolong bantu aku menemukannya!" keluh Arsyilla kesal sambil melemparkan proposalnya di depan teman-temannya.

Keempat temannya membaca laporan Arsyilla bergantian, dan kesemuanya hanya menggeleng.

"Aku rasa ini udah perfect, Syilla." kata Vivian.

"Kalau ini udah perfect, Pak Rivandra gak mungkin menolaknya, Vi. Aku mendapatkan jawaban yang sama. Revisi lagi!" kata Arsyilla sembari menirukan gaya bicara Rivandra.

Tentu saja membuat teman-temannya tertawa.

"Kali ini diberikan tenggang waktu berapa lama?" tanya Nadine.

"Tiga jam!"

"Lembur lagi?" sahut Kayla tidak percaya pun juga merasa kasihan.

"Iya. Aku harus gimana dong? Apa aku benar-benar gak becus ya?"

"Sabar. Kamu pasti bisa, Syilla. Semangat!!" seru Shayna.

"Itu karena dia kakakmu kan!!" seru Arsyilla kesal sambil mencubit kedua pipi Shayna dengan gemas.

teman-temannya hanya menertawakan keduanya.

"Sakit, Syilla! Kamu marah pada si Rivan kenapa aku yang kena getahnya!!" protes Shayna sambil mengusap kedua pipinya yang terasa panas.

Mau tidak mau Arsyilla menjadi tertawa karenanya.

"Akhirnya,, bisa tertawa juga." sindir Vivian.

"Terima kasih semuanya."

FLASHBACK OFF...

"Kamu gak apa-apa?" tanya suara di belakang Arsyilla sampai dia berbalik kaget.

Ada Rivandra yang sedang menahan tawanya karena mereka sedang berada di perpustakaan kampus. Rivandra menunjuk ke satu meja yang lebih menjauh untuk mengajak Arsyilla duduk.

"Kak Rivan gak bisa ya gak ngagetin gitu?" protes Arsyilla pelan.

"Habisnya ada yang kayak orang gila, senyum-senyum sendiri." jawab Rivandra setengah berbisik.

Arsyilla tertawa tertahan lalu menunjukkan satu proposal yang sangat mirip dengan yang dia buat sewaktu magang dulu.

"Proposal ini mengingatkan aku saat magang dulu. Proposal yang harus aku revisi sampai dua puluh kali, bahkan sampai lembur selama satu minggu full untuk mencari dimana letak kesalahannya. Dan mentor waktu itu adalah Pak Rivandra!" kata Arsyilla sedikit kesal.

Rivandra kembali tertawa, lalu melihat sekilas isi dan juga cover proposal itu.

"Ini memang proposal yang kamu buat dulu."

"Hah,, benarkah?!" tanya Arsyilla kaget sembari kembali membaca dan membolak balikkan cover proposal itu.

"Kok bisa ada disini?"

"Bukan hanya milikmu, milik semua teman-teman magangmu pun ada disini." jawab Rivandra sambil tersenyum.

"Benarkah?"

"Coba saja kamu mencarinya."

Arsyilla langsung berdiri dan mencari proposal yang di maksudkan Rivandra. Dan memang menemukan keempat proposal milik teman-temannya. Arsyilla membawa proposal itu sambil duduk di samping Rivandra.

"Kok bisa, Kak?"

"Setahuku setiap perguruan tinggi yang bekerja sama dengan perusahaan pasti akan mendapatkan salinan kelima proposal ini. Biar lulusan selanjutnya bisa membuat gambaran seperti apa perusahaan King Company."

"Aku kira hanya untuk data intern perusahaan."

"Kalau hanya untuk data intern perusahaan, aku tidak akan sekeras itu pada kalian dulu."

"Padaku, hanya padaku!" sahut Arsyilla. "Kak Rivan meloloskan semua proposal mereka, dan selalu menolak proposalku. Setelah revisi dua puluh kali dan nilainya hanya C?!" protes Arsyilla pelan.

"Tapi, lihat hasilnya. Berapa banyak yang meminjam masing-masing proposal?"

Arsyilla melihat di halaman paling belakang. Dan menoleh pada Rivandra bingung. Proposalnya mempunyai data peminjam lebih banyak dibandingkan dengan proposal teman-temannya.

"Kenapa bisa begitu?"

"Kira-kira berapa banyak uang yang harus aku terima untuk memberikan bimbingan padamu?" sindir Rivandra.

Arsyilla memukul lengan Rivandra pelan. Bisa-bisanya saat serius seperti ini tiba-tiba bercanda. Dia mengembalikan kesemua proposal ke tempat semula lalu keluar perpustakaan dengan kesal.

"Kamu marah?" tanya Rivandra sambil menjajari langkah Arsyilla.

"Gak marah sih, sebenarnya aku penasaran kenapa Kak Rivan selalu menolak proposalku dan menyuruhku merevisinya. Bahkan saat aku bukan lagi menjadi pegawai magang."

"Apa saat ini kamu sedang menuntut bosmu?" sindir Rivandra mengalihkan pembicaraan. Tidak mungkin juga menjelaskan untuk menarik perhatian Arsyilla.

Arsyilla menggeleng dengan cepat, "Maaf, Pak!" seru Arsyilla pelan.

"Bagaimana wawancara dan ujiannya tadi?"

"Alhamdulillah, Lancar."

"Kamu pasti lolos, Syilla."

Arsyilla tertawa lirih. "Sebenarnya kampus ini hanya pilihan kedua."

"Lalu pilihan pertamanya?"

"Aku masih mencari tempat dimana Shayna tidak bisa mengunjungiku."

"Termasuk aku?"

"Kak Rivan? Lalu untuk apa Kak Rivan mengunjungiku?"

"Ehhmmm,,, kalau aku sudah tidak bisa menahan rasa rinduku." jawab Rivandra sambil mengusap kepala Arsyilla lalu berjalan mendahului Arsyilla.

'Dasar aneh! Sejak kapan Pak Rivandra menjadi orang yang suka gombal.'

"Apa kamu akan tetap berdiri disana? Tidak lapar?" tanya Rivandra yang sudah siap di atas motor sewanya.

"Lapar, Kak." jawab Arsyilla sambil duduk di belakang Rivandra.

"Yakin mau jadi supir? Kan biasanya tinggal duduk." sindir Arsyilla.

Rivandra langsung menarik gas motornya hingga Arsyilla tanpa sadar langsung memeluk Rivandra karena takut terjatuh. Reaksi Rivandra? Tentu saja hanya tersenyum senang. Bahkan menggelengkan kepalanya saat Arsyilla memintanya untuk pelan-pelan.

1
Nurul Widyastutik
sepertinya marah sekali degan mereka 😁🙏🙏
budak jambi
bagus itu lebih baik untk danie sm mona kl perlu kubur jadi satu peti
budak jambi
ayo valen gerk cept jgnsampe daniel ambl smua harta km.biar miskin tu bajungan
Morani Banjarnahor
lanjut thor...
Nurul Widyastutik
Luar biasa
budak jambi
semoga ortu kalian sadr telh hancur kn hidup ank ny...dan sadr bahwa ank lebh berarti dr pada harta
Fitriani NB
sedih bacanya
budak jambi
kalian tu bukan anak ny tapi alat yg di guna kn untuk menambh harta yg banyk buat mereka
Nurul Widyastutik: sbaar,, sabar,,, 😁
total 1 replies
budak jambi
buat apa memuji kl dak jd menantu hany buat ank tersakiti saja...makn tu harta dan bawa tu harta sampe ke liang kubur kalian
budak jambi
ortu egois smg menyesal merk yg sdh hancur kn hidup ank hanya demi harta
budak jambi
harta tidak akn di bawa mati tuan danie..jgn egois jd ortu pikir kn perasaan ank biar kn mereka milih jln hidup mereka
Davi 04
cerita bagus
Nurul Widyastutik: terima kasih kak
total 1 replies
Sumar Tono
Luar biasa
Nurul Widyastutik: terima kasih🙏🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!