Terlahir cantik, kaya raya, cerdas, tapi selalu gagal jika berhubungan dengan percintaan, gadis baik-baik tapi selalu disakiti deretan pria yang pernah jadi pacarnya, dengan berbagai macam alasan, mulai dari yang masuk akal sampai yang paling menyakitkan.
Sampai akhirnya sesuatu yang rasanya tidak masuk akal pun terjadi, bagaimana bisa seorang wanita biasa, meskipun memang ia kaya, tapi tidak masuk akal dikejar-kejar oleh seorang selebriti papan atas.
Happy reading yeorobun 😂
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon timio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22
Alexandra benar-benar ragu, tapi tidak mungkin ia mengatakan bahwa pacar Kiara ada disini. Ia berharap bahwa para pria itu sudah sembunyi di kamar masing-masing. Kesalnya ia, Andreas menggendong Kiara masuk dengan sangat santai, seolah menikmati momen itu. Diam-diam Tommy mengintip dari balik rak pantry. Ia melihat dengan Jelas wajah pria yang menggendong kekasihnya.
Deg
"Apa maksudnya ini?"
Mata Tommy membulat sempurna, pria putih pucat itu mendekap pacarnya. Ia bingung harus apa. Jika ditanya ia ingin sekali merebut Kiara dari gendongannya itu, tapi jika itu terjadi Andreas akan mengenalinya dan seluruh The Prince juga akan ketahuan berhubungan dengan Kiara nantinya.
Andreas meletakkan tubuh itu dengan hati-hati di atas kasur, menyingkirkan anak rambut yang menutup sebagian pipi Kiara.
"Wah... ini cowo juga suka beneran ternyata sama si kunti bogel, Tommy tadi liat ga ya? Kayanya engga deh, pintu kamarnya aja ketutup tadi.", batin Alexandra.
" Ya sudah aku permisi, titip dia ya."
"Iya, Ndre. Makasih banyak udah anterin, maaf udah ngerepotin."
"Iya ngga papa, kebetulan aja dia pergi ke restoran temenku, pas kondisinya udah kayak gini, temen aku ngenalin wajah Kiara, dan langsung ngabarin aku."
"Oh iya makasih banget, aku juga udah kalang kabut nyariin dia tadi."
"Apa dia tinggal sendirian di rumah ini?"
"Oh ngga. Ada bibi ART juga."
"Oh iya saya permisi ya."
Alexandra pun mengantar Andre sampai keluar gerbang Sekembalinya ia sudah menemukan Tommy bersimpuh mensejajarkan tingginya dengan ranjang Kiara.
"Dia kenapa sebenarnya?."
"Lagi ada problem di kantor, tapi cuma berlaku buat dia."
"Maksudnya?"
"Seumur-umur bareng dia, ini yang kedua kalinya aku liat dia begini. Berarti bagi dia masalah itu bukan main-main."
"Ada apa?"
"Aku boleh cerita ngga sih? Apa ngga lebih baik kamu tahu dari dia aja? Paksa dia ngomong Tom."
"Kalo ngga bisa?."
"Harus bisa dan pasti bisa."
"Kita boleh tukeran ngga? kamu tidur di kamar aku."
"Okay, tapi ini bantalku." sapp Alexa merampas bantal berwarna lilac itu dan pergi begitu saja. Ia juga sudah kelewat ngantuk. Waktu sudah menunjukkan lewat pukul 01.00 dini hari.
Tommy merebahkan dirinya di samping Kiara yang meringkuk, menyingkirkan anak rambut gadis itu. Masih ada aroma lain yang menyeruak dari tubuh Kiara, meski aroma alkohol itu cukup kuat, ada satu bau parfum asing yang tercium, bukan aroma parfum yang biasa dipakai Kiara.
Kesal sudah pasti, ingin sekali ia mengganti pakaian kekasihnya itu sekarang, tapi tidak mungkin ia yang lakukan, tidak mungkin juga ia minta tolong bibi ataupun Alexandra, pasti sangat mengganggu mereka, ia pun memilih bertahan meski hatinya bersungut-sungut.
"Alexa, lu udah cari tahu belum cara mati yang ngga sakit, ngga dosa, kalo udah semua aset gua gua buatin atas nama lu."
"Dia ngapain sih."
"Bab.... hdgejsjshdghd djshshxbksks jshegegeh", kalimat penuh umpatan gadis mabuk, tidak jelas kemana arah umpatan itu yang jelas ia marah sekali.
"Tommy...", seru Kiara akhirnya membuka mata, dan tersenyum lebar.
" Iya sayang."
"Mmmuah......", Kiara tiba-tiba menciumnya, Tonny yang mendapat serangan dadakan seperti itu sungguh kaget tentunya, tapi perlahan ia memejamkan mata juga, mengikuti permainan Kiara. Sejauh mana gadis itu akan membawanya.
Tiba-tiba ia mencium, tiba-tiba juga ia hentikan, Tommy yang terbawa suasana sedikit kecewa. Mata yang masih merah itu menatap Tommy dengan sedih, lalu menghambur ke pelukannya.
"Tahu ngga? Kamu hubungan terlama yang ku punya, satu-satunya orang terlama yang ku validasi sebagai pacar. Bukan cuma pacar tapi benar-benar orang yang paling berarti buat aku. Aku berhasil nemuin orang yang bertahan lebih dari dua bulan, biarpun lebih dari setengahnya itu long distance relation, tapi tetep aja kita sama-sama bertahan dan bahagia. Tapi kamu bukan orang terlama yang menuhin hatiku Tommy, ada orang jahat yang lebih dari dua tahun bersama aku. Aku sayang kamu, tapi kalo dia muncul kenapa aku masih panik, kenapa kamu malah aku lupain, jahat banget gua anjir."
"Ki... language."
"Ngapain dia muncul lagu sekarang setelah aku berusaha baik-baik aja, atau aku lepasin kamu aja kali ya, mending aku sendiri kayak dulu."
"Kamu ngomong apa sih, jangan aneh-aneh deh."
"Atau aku nikahin Andre aja."
"Kamu kayaknya masih mabuk deh."
"Ngga, aku ngga mabuk, besok aku bakal nikah sama Andreas."
Plak... Tommy menyentil keras dahi Kiara.
"Akh... sakit."
" Aku bisa nikah sama kamu, aku pacar kamu bukan dia."
"Tapi fans kamu barbar semua, aku masih mau hidup."
"Tapi katanya mau cari cara bunuh diri yang ngga dosa." kesal Tommy.
"Ngga deh, ngga jadi. Aku nikahin Andre aja"
"Kia....", kesal Tommy, hampir saja Tommy melahap bibir merah itu, bibir yang tidak ada lagi kontrolnya. Sepertinya Kia benar-benar tertidur kali ini.
"Mari bertahan selama mungkin sayang, kalau bukan kamu orangnya, aku ngga mau.", Tommy memeluk gadisnya itu, ia tidak boleh gegabah hanya karena hal ini karena Andreas ataupun Senja, ia harus tetap bersama Kiara, karena ia tipe yang sangat sulit jatuh hati, tapi sekalinya jatuh tidak akan ia lepas.
Naura, wanita yang pernah menjadi penghias hati Tommy, harus berpisah maut, Naura kala itu menderita kanker otak. Sejak saat itu ia menutup hatinya untuk wanita mana pun. Banyak artis atau publik figur manapun yang mendekat tapi Tommy betah cosplay menjadi kulkas 7 pintu.
Bahkan ia sendiri tidak paham, kenapa kiara bisa memikatnya sampai sebegitunya, dan apa yang di miliki wanita itu sampai ia sangat tidak rela ia dekat dengan pria manapun selain dirinya, bahkan itu Shane, si bontot mereka yang hanya menganggap Kiara kakak perempuannya.
"Senja...", igau Kiara lirih. Lirih sekali tapi bak petir bagi Tommy.
"Kenapa harus Senja?"
.
.
.
Tbc... 💜