Vivian putri suksena, adalah mahasiswi universitas Pratama jurusan sastra bahasa Indonesia, dia bercita-cita menjadi seorang penuliss
Sampai akhirnya dia bertemu dengan seorang lelaki yang sedang tertidur bersandar di bawah pohon… ternyata lelaki itu bernama Damar Adinatha yudha, dia adalah mahasiswa favorit dan terkenal di kampusnyaa
Damar memiliki sebuah rahasia tentang kehidupan nya
Dan pria berambut pirang, Lorenzo Adya pratama. ayahnya adalah pemilik universitas pratama di mana vivian kuliah, ibunya pemilik yayasan di belanda dia adalah senior vivian, Lorenzo tertarik dengan Vivian yg polos dan sifat vivian yang tegas dan tidak mudah di tindass
Damar memiliki kisah keluarga sangat yang sangat tabu, Vivian memiliki sebuah trauma dalam keluarganya sehingga mengharuskan dirinya untuk pergi mengejar cita-cita dan mimpinya
Lorenzo penerus keluarga pratama, yang tidak luput dari kegelisahan masa kecilnya
Kisah Cinta setiga pun terjadi,,, penasaran?
ikuti kisah selanjutnya yaa!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PURO, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 22
Dokter yang saat itu melihat tuan Adinatha tampak bingung, dia memanggil nya berkali-kali, namun tidak ada respon apapun..
“Tuan.. tuan.. tuan Adinatha..” Ucap dokter itu seraya melambai-lambaikan tangannya di wajah tuan Adinatha
“Ahh yaa dok,,, kenapa tadi..” ucapnya yang baru saja tersadar
“Jadi begini tuan…” Ucap dokter seraya menjelaskan ulang
“Jadi gadis itu adalah anak dari mereka, ayahnya memiliki penyakit gagal jantung, dia harus mendapatkan donor jantung atau pencangkokan jantung secepatnya. Karna donor jantung saat ini sangat langka, dan biaya operasi nya pun cukup mahal, karna melibatkan beberapa tenaga medis profesional. Dan mereka hanya memiliki waktu sampai sepekan ini, karna jantung dari ayah gadis itu juga sudah cukup melemah, kalau lewat dari sepekan saya khawatir dia sudah tidak bisa tertolong.. “
“Berapa biaya yang di butuhkan untuk operasi itu dok?..” Tanya tuan Adinatha
“Saat ini stok jantung di rumah sakit ini sedang kosong, jadi kemungkinan kami akan mengambil donor jantung dari luar negri, mungkin untuk biaya operasi dan sebagainya sekitar 2 miliar tuan, atau mungkin lebih..” Ucap dokter itu
Tuan Adinatha yang mendengar nominal itu tampak tidak bergeming sama sekali, 2 miliar hanyalah uang receh baginya. Bahkan jam tangan yang dia gunakan saat ini saja sudah lebih dari 2 miliar..
“Begitu rupanya…”
“Ahh ya dokter,,, aku bisa minta tolong sesuatu..” Ucap tuan Adinatha seolah membisikkan sesuatu kepada dokter itu.
Dokter itu tampak mengangguk-anggukan kepalanya seolah mengerti apa yang di ucapkan Tuan Adinatha..
Tidak berapa lama Dokter itu berjalan ke arah wanita paruh baya itu dan gadis yang sedang ada bersama mereka..
“Permisi..”..
Ucap dokter itu yang baru saja tiba dan berdiri tepat di hadapan mereka.
“Ohh… dokter..” Ucap gadis itu seraya berdiri, rambutnya yang hitam dan panjang, hidungnya mancung tegas dengan kulit putih berseri, matanya yang bulat dengan bulu mata yang lentik, tidak terlihat memakai riasan sama sekali, namun kecantikan nya sangat anggun dan terlihat alami.
“Bagaimana keadaan ayah saya dok?” Tanya gadis itu yang mulai menatap dokter dengan tatapan sayu, wajahnya tampak lelah, pupil matanya bergetar seolah sudah lelah menangis...
“Seperti yang saya katakan tadi nona, saat ini keadaan tuan Rudi masih belum ada perubahan, kondisinya masih kritis. Harus segera di operasi secepatnya kalau tidak keadaan nya akan semakin memburuk nona..”. Ucap dokter itu..
Mata gadis itu langsung membelalak, seolah tidak percaya, butiran air mata terjatuh tepat di pipinya mengalir dengan deras, tak kuasa menahan tangis sampai menutup wajahnya menggunakan tangannya..
“Apa yang harus aku lakukan.. apa tidak ada cara lain lagi dokter..” Ucap gadis itu yang mulai mencengkram lengan baju dokter dengan kuat.. matanya memerah,, wajahnya mulai kacau
“Tidak ada cara lain selain operasi..”
“Tapi,, bukankah biayanya sangat mahal..” Ucap wanita paruh baya itu yang duduk dan menyimak ucapan mereka sedaritadi, matanya tampak lelah, kantung matanya tampak kendur,, tatapannya Seperti sudah tidak memiliki harapan.
Dokter muda itu tampak terdiam seperti tidak menjawab pertanyaan dari wanita paruh baya itu, dia tau jelas bahwa dia sudah mengatakan nya berulang kali tentang biaya yang harus mereka keluarkan kalau seandainya harus melakukan operasi.
Gadis itu terdiam, dia menggigit bawah bibirnya dengan kuat sehingga muncul darah dari gigitannya itu..
Dokter yang melihat hal itu tampak kaget, dan akhirnya teringat Suatu hal yang harus dia katakan…
“Permisi nona, boleh saya meminta waktu anda sebentar..” Gadis itu menoleh dengan tatapan nya yang sayu
“Ada apa dokter?.. ucapnya dengan suara serak
“Boleh kita berbicara empat mata nona?..”
~~Deg…
Jantung nya seolah berhenti saat itu juga, Dadanya begitu sakit seolah tertusuk pisau, “mungkinkah dokter ingin mengatakan hal yang penting tanpa harus ibuku mengetahuinya “ Batin gadis itu
Akhirnya dia bergegas berdiri, badannya seolah siap menerima kabar apapun, namun wajahnya menoleh kearah wanita paruh baya itu, yang tampak masih duduk sambil memegang tangan suaminya itu..
“Ibu aku akan pergi sebentar, ibu tunggu di sini ya..”
Ucap gadis itu.. dan seketika ibunya mengangguk..
“Pergilah, ibu yang akan menjaga ayahmu..”
Akhirnya dokter itu berjalan pergi gadis itu berjalan mengikuti dokter itu entah kemana,,, mereka terus berjalan menjauh dari ruangan.
Gadis itu seolah bertanya-tanya kemana dokter ini akan membawanya pergi, namun dia menahan dirinya dan hanya terus mengikuti langkahnya..
Sampai beberapa saat kemudian mereka tiba di taman rumah sakit, gadis itu tampak heran dan mengerutkan keningnya..
Mengapa dokter membawanya ke taman?, Bukankah mereka akan membahas tentang kesehatan ayahnya?.
Itu menjadi tanda tanya besar bagi gadis itu, namun dia terus menahan nya.. dia ingin tau kemana dokter ini akan membawanya pergi.
Hingga tiba-tiba saja, terlihat seorang pria menggunakan setelan jas rapih sedang berdiri membelakangi kursi taman..
Badannya yang cukup tinggi dan postur badan yang cukup bagus,, dia masih berdiri membelakangi kursi taman, tatkala dokter memanggil nya dan akhirnya dia membalikkan badannya
“Tuan Adinatha..” Ucap dokter itu seraya memanggil
“Ohh .. dokter..” ucap pria itu yang berjalan mendekat menghampiri dokter dan gadis itu.
Dokter itu menoleh ke arah Vania..
Gadis itu bernama Vania. Dia adalah seorang gadis biasa dengan kehidupan yang normal, ayah dan ibu nya adalah seorang petani dan kehidupan mereka hanya berada di desa kecil.
Vania adalah anak tunggal dari pasangan Rudi dan Ratih, yaitu ayah dan ibunya..
Setiap hari mereka akan berkebun dan menjual hasil ladang mereka ke pasar, untuk kebutuhan sehari-hari. Namun mereka tetap merasa bersyukur dan berkecukupan dan hidup bahagia dengan kesederhanaan.
Hingga suatu hari ayahnya mengalami sakit keras, dan di diagnosa mengalami gagal jantung. Hati Ratih terpukul apalagi Vania, mereka sangat sedih mendengar kenyataan itu.
Akhirnya Vania memutuskan untuk pergi ke kota, merawat ayahnya yang sakit, berharap semoga ada jalan keluar dan obat untuk menyembuhkan nya.. namun hasilnya nihil.
2 Miliar, di mana dia bisa mencari uang sebanyak itu dalam waktu sepekan, bahkan bila dia menjual dirinya, belum tentu mendapatkan uang sebanyak itu..
Vania masih termenung sampai tidak peduli dengan sekeliling nya, dia masih memikirkan cara untuk mendapatkan uang itu..
Haruss!!
Raut wajah nya seolah bertekad..
“Nonaa.. nona Vania..” Ucap dokter itu sambil berulang kali melambai-lambaikan tangannya di wajah Vania
“Eh, iya dok maaf saya melamun.”. ucapnya seketika sadar
Tanpa dia sadari seorang pria tengah menatapnya dari dekat, wajahnya sangat tampan sampai membuatnya sempat terpesona.. hidungnya yang mancung, halisnya yang tebal bulu mata yg lentik dengan Bibirnya yang kemerah-merahan
Setelah tersadar dia mulai memalingkan wajahnya…
Dokter yang saat itu berada di sampingnya seolah memperkenalkan Vania dengan pria itu..
“Nona.. perkenalkan, ini tuan Adinatha..”
~~Deg…
Vania kaget, wajahnya tampak seperti seseorang yang pernah dia liat sebelumnya,,, tapi entah di mana.
“Nona, orang ini adalah tuan Adinatha, dia adalah pengusaha dan pemilik dari Adinatha grup..”
~~”Adinatha grup?”.. siapa yang tidak tahu tuan Adinatha, pemilik dari adinata grup, seorang pengusaha dan dermawan.. sehingga sangat terkenal di Tv majalah dan sebagainya.. Vania yang akhirnya melihat tuan Adinatha merasa sangat malu dan segan sampai menundukan wajahnya
“Nona, tuan Adinatha memberi tahu saya, bahwa dia akan membantu Anda untuk membiayai operasi ayah anda..”
Mata Vania membelalak, wajahnya spontan menatap tuan Adinatha dan pupil matanya bergetar hendak menangis..
“Tee ..tee.. terimakasih banyak tuann, saya benar- benar sangat berterima kasih” Ucap Vania spontan saja membungkuk..
\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*