NovelToon NovelToon
Tiger' Target

Tiger' Target

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Duniahiburan / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Teen Angst / Teen School/College / Persahabatan
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nasri Suju - Kiasan Rasa

Bagaimana rasanya di kejar-kejar seekor harimau? Pasti takut kan?

Daniel yang di juluki sebagai Harimau karena selalu penyendiri dan di takuti banyak orang hingga ia menemukan mangsa baru yaitu Ruelle, gadis kutu buku yang tidak kenal takut pada nya.

Kehidupan Daniel berubah semenjak hadirnya seorang Ruelle

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nasri Suju - Kiasan Rasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22

Malam hari, pukul 21.30

Chat :

Ruelle : Hai aku butuh bantuan kalian ☛☚

Minsi : ˙˚ʚ(´◡`)ɞ˚˙

Liya : Ada apa Ruelle? 

Ruelle : DANIEL MENGAJAK KU BERKENCAN BESOK DI JAM TUJUH MALAM!!!! 

Minsi : Wowowowowwww Bravoooo. 

Liya : Semoga lancar. 

Ruelle : Tapi aku butuh bantuan kalian!

Liya : Aku tahu apa yang kamu butuhkan, aku akan ke rumah mu sore oke, sebelum berkencan. 

Minsi : Aku juga tahu maksud mu Liyaaa

Ruelle : hei apa maksud kalian. 

Minsi : Pokonya kami akan membantu mu, besok kami datang sore untuk bersiap. 

Ruelle : .... 

Selesai. 

Aku benar-benar tidak bisa tidur, meski ku paksa aku tetap bisa melakukan nya. 

"Apakah aku khawatir karena besok adalah hari pertama ku berkencan," Tanya Ruelle pada dirinya sendiri. 

Aku mencari referensi apa yang di lakukan saat berkencan, dan semua hal yang erotis. 

"Jika Liya di sini pasti dia akan memarahiku," 

Tring 

Suara sering pesan dari seseorang, dan akhirnya aku membukanya. 

Itu dari Daniel, entah kenapa aku jadi berdebar. 

Daniel : Tidak bisa tidur? 

Ruelle : Yah, kok kamu bisa tahu? 

Daniel : Karena aku pacar kamu 

Ruelle : ... 

Apa dia benar-benar serius, entah kenapa aku merasa bersalah.

Ruelle : Kamu gak tidur? Apa kamu juga gak bisa tidur?

Daniel : Aku menunggu mu tidur duluan baru aku akan tidur

Ruelle : kenapa? 

Daniel : Aku harus memastikan kamu beristirahat dengan baik, besok kita akan menikmati kencan kita, dan mungkin akan melelah kan. 

Ruelle : Memangnya apa yang akan kita lakukan Daniel? 

Daniel : Rahasia. 

Ruelle : Kamu tahu, dengan kamu bilang kayak gitu aku jadi tambah gak bisa tidur. 

Ruelle mengirimkan emot menangis. 

Daniel membalas nya dengan emoji lidah menjulur. 

Daniel : Nanti kalau di kasih tahu bukan kejutan lagi, mending sekarang kamu tidur, coba sambil dengarkan cerita atau musik ringan. 

Saran Daniel. 

Ruelle : Baiklah, selamat tidur. 

Sebenarnya aku sangat ingin chat terus dengan Daniel, tapi aku takut besok tidak bisa menikmati waktu karena ngantuk. 

Aku mendengar kan saran Daniel untuk mendengar lagu. Satu hal yang mungkin aku ketahuilah tentang Daniel adalah, mungkin Daniel senang mendengar musik. 

Aku jarang mendengarkan musik, tapi ternyataa itu menyenangkan sampai akhirnya aku tertidur pulas dan bangun dalam keadaan segar. 

Aku bisa mendengar handphone ku masih berbunyi karena aku menyetel nya semalaman. 

***

13.00

Aku setuju bertemu dengan Minsi dan Liya. 

Mereka sedang duduk di cafe langganan kami. 

"Sudah sarapan?" Tanya Liya. 

"Aku sudah sarapan,"

"Kalau begitu pesan minuman saja, aku belum makan," tukas Minsi. 

Aku pun duduk. "Kamu kan punya lambung, jangan makan telat Minsi," nasihat Ruelle. 

"Aku sudah mengatakan itu ratusan kali," Liya menjawab. 

"Aaaaa kalian begitu perhatian, tenang aku kuat kok," jawab Minsi sambil berpose memamerkan ototnya. 

Mereka tertawa dan mulai berbincang tentang kencan, dan Ruelle menceritakan tentang Daniel yang membantunya tidur, dan dua temannya tidak mempercayai nya. 

"Aku seperti menonton drama, ternyata kisah seperti itu ada di real life yah," 

"Aku tidak percaya Daniel bisa melakukan hal itu," lanjut Liya. 

"Memang nya pandangan kalian terhadap Daniel gimana?" Tanya Ruelle penasaran. 

Mau bagaimana pun Ruelle belum memberi tahu kalau dirinya dan Daniel punya hubungan yang di beri status 'pacaran'

"Dia kan murid pendiam dan terkenal suka tidak taat aturan sekolah, dan yah karena dia keluarga kaya dia tidak dapat hukuman," ungkap Minsi. 

"Hukum di sekolah benar-benar tidak adil," Ucap Liya terlihat kesal. 

Ruelle hanya diam, karena dia memang tahu sisi Daniel yang seperti itu, sebagian. 

"Memang nya hanya Daniel sponsor terbesar di sekolah yah?" Liya bertanya pada dirinya sendiri. 

Minsi dan Ruelle hanya bertatapan lalu menggeleng. 

"Stop, kita sedang membicarakan pangeran yang sudah di selamat kan gadis murni ini," potong Minsi. 

"Oh iya, jadi mau mulai dari mana?" Tanya Liya langsung mengerti arah pembicaraan. 

"Baju!!! Shoping!!!!"

"Let's go!!!"

Minsi dan Liya menarik kedua tangan Ruella. 

"K-kita mau kemana?" Panik Ruelle. 

"Mendandani mu," jawab dua teman nya bersamaan. 

"Jadi kalian membantu ku untuk berdandan?"

"Iya dan segala hal yang harus kamu lakukan nanti," ucap Minsi penuh keyakinan. 

Ruelle merenung lalu menyetujui nya. 

Mereka membawa Ruelle ke toko baju bermereka de sekitar Bristol. 

"Bagaimana ini?" 

Minsi memberikan gaun berwarna hitam terbuka di bagian tangan. 

Dan pendek. Ruelle ragu untuk menggunakan nya. 

"Itu terlalu terbuka," komen Liya. 

"Coba dulu!" Paksa Minsi memberikan baju itu pada Ruelle. 

"Yah hanya mencoba, semoga cocok," 

Ruelle tidak menyangka Liya akan menyetujui nya. 

Srek!!! 

Suara tirai di buka, Ruelle menggunakan dress hitam polos itu, dia terlihat nampak berbeda. 

"Aku kurang suka," ucap Liya mengutarakan pendapat nya. 

Minsi dan Liya mulai mengeluarkan selera fashion nya dan tidak ada yang cocok dengan Ruelle. 

1 jam berlalu

"Sebenarnya apa yang salah yah?" 

"Apa kalian tidak lelah?" Tanya Ruelle, nafas nya terengah-engah selama satu jam penuh berganti pakaian. 

Minsi dan Liya memperhatikan Ruelle dari atas sampai bawah. 

"Aha aku tahu!"

Minsi mendekati Ruelle lalu melepas kacamata dari wajah Ruelle. "Apa yang kamu lakukan Minsi?"

"Coba kita tampil tanpa kacamata," 

"Ohk ya, itu bukan masalah, tapi jangan salah paham, aura mu lebih keluar tanpa menggunakan kacamata," ujar Liya terpukau. 

"Iya kan, waktunya make up,"

"Kita akan coba pakai softlens," terang Minsi. 

Ruelle pasrah dirinya di dandani. 

Tapi Ruelle request agar jangan terlalu tebal. 

Beberapa menit berlalu, dan hari mulai sore. 

"Nah make selesai, make natyural," ujar Minsi tampak puas dengan hasilnya. 

Rambut yang biasa terkepang kini tergerai lurus, kacamata yang di ganti dengan softlens yang warna nya tidak jauh dengan warna mata asli. 

"Ruelle punya mata yang indah," Minsi memuji dengan girang. 

"Kenapa kamu bisa menyembunyikan ini?" Keluh Liya. 

Ruelle hanya tertawa. 

"Cantik, terimakasih loh,"

"Ahk nanti dulu belum selesai," ujar Minsi. 

Ruelle masih mengenakan yang belum cocok, sebelum malam tiba, mereka berpikir keras apa yang akan di kenakan Ruelle. 

"Wajah Ruelle manis, agak tak cocok dengan warna hitam,"

"Malam hari cocok pakai warna apa yah?"

"Bagaimana kalau cream dan warna-warna kalem dan sedikit cerah,"

Liya dan Minsi saling mengangguk bersamaan. 

Lalu mulai mencari baju yang cocok, sedangkan Ruelle hanya bertugas untuk menilai suka atau tidak suka. 

Beberapa menit berlalu. 

Tirai di buka untuk terakhir kalinya, menampakkan gadis yang menyembunyikan kecantikan nya. Ruelle mengenakan kemeja kebesaran berwarna cerah dan jaket panjang tebal tapi tidak membuatnya gerah berwarna cream, rok slip dengan sepatu tinggi. 

Kesan nya nampak cocok untuk malam hari. 

"Perfect!!!"

Liya dan Minsi melakukan tos, sedangkan Ruelle mengusap keringatnya. 

Persiapan selesai. 

To be continud... 

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!