Tiger' Target

Tiger' Target

1.Tigers Target

Kota Bristol. 

Tepat di sekolah menengah ke atas bernama "SMA Lagoon"

Semua siswa akhir semester sedang sibuk mempersiapkan ujian, dan selain itu syarat kelulusan adalah membuat kelompok berpasangan siswa dan siswi untuk bekerja sama membuat observasi di tempat yang unik. Yang paling menarik akan mendapatkan tiket kuliah di universitas terkenal ternama dan terakreditasi A.

Dengan syarat tambahan, menjadi rangking satu angkatan dan proker kerja sama yang bagus. Dan tiket hanya ada satu.

"Woah aku penasaran siapa yang akan menjadi peringkat satu?"

Gadis dengan penampilan berkelas seperti mahasiswi teladan sedang melihat peraturan di mading. Dia adalah Liya Morwenna.

"HAH SIAPA LAGI KALAU BUKAN!!!"

"RUELLE!"

"DANIEL!"

Ucap satu pasang siswa-siswi menjawab pertanyaan Liya secara bersamaan.

"Davin? Tiba-tiba kau di sini?" Liya agak terkejut meski muka nya lempeng.

"Heh apa maksudmu? Daniel si tukang bully itu mana bisa menang dari Ruelle, iya kan Liya?" Sikut siswi berambut ombre dan bergelombang, dia memasang wajah se akan tidak terima.

"Yah aku juga berpikir begitu," jawab Liya tenang. Benar-benar wanita berkelas.

"Hah mau gimana pun dia pinter, aku juga iri huhu hiks," keluh Davin memasang wajah pura-pura sedih, lalu melirik ke arah Liya.

Liya memutar bola matanya.

Davin. Dia sangat dekat dengan teman-teman ku,tapi dia tidak pernah merasakan kehadiran Ruelle. kurasa dia tahu semua murid cewek di sekolah, bukan hanya angkatan kami saja tapi dia tahu seluruh nya.

Yah... Dia... Playboy.

Pekerjaan nya tebar pesona dengan wajah manis nya, dan menggoda murid cewek. Aneh nya banyak yang menyukainya padahal wajah nya biasa-biasa saja.

Pikir batin Liya.

'Yah aku berpikir yang layak menempati posisi itu Ruella, atau...'

Liya beralih melirik seseorang di samping nya. Davin yang sadar Liya melirik cowok lain dan berakhir cemberut, Minsi hanya terkikik meski sebelumya bertanya-tanya kenapa Davin memasang wajah bingung.

Siswa cowok terkenal pendiam, termasuk geng nya Daniel, tapi kurasa dia yang paling aman, dia katanya juga masuk top 3 di kelas A2 melawan Daniel.

Dia melihat mading sangat fokus, dia terlihat mencolok karena tinggi badan nya.

Nero Beatrice namanya.

Di sini ada 9 kelas. Yaitu kelas A1, A2, A3, B, C, D, E, F, G.

Aurelle menempati kelas A1. Kelas yang katanya berisi murid-murid mengerikan karena saking pintar nya.

Liya ada di kelas A3, Minsi di kelas B, dan Davin di kelas D.

Sebelum nya tidak ada juara Angkatan, hanya ada juara kelas. Setiap kelas adalah gambaran siswa siswi yang paling sempurna, tidak di lihat dari nilai akademik saja, ada juga non akademik.

Sebenarnya kelas A hanya ada satu, tapi karena murid yang mendapatkan A sangat banyak. SMA Lagoon, SMA di mana murid-murid nya sangat ambisius karena ini SMA terkenal dan paling tersohor.

Jadi posisi Ruelle dengan Daniel sama saja.

"Ahk ngomong-ngomong kemana nih orang kita omongin?" Tanya Liya.

"Katanya ada tugas Osis," balas cepat Minsi.

"Halloo!" Sapa Ruella tiba-tiba.

"Ahk RUELLE!!!"

Minsi sedikit kaget tapi dia terlalu senang bertemu teman nya dan akhirnya memeluk nya.

"Ada apa nih, penuh banget mading?" Tanya Ruelle.

"Loh gak tahu? Ini tentang ujian," ujar Liya heran.

"Ohk maaf aku ketinggalan info," jawab nya.

Ruelle, gadis berkacamata bulat, dengan dua kepangan longgar. Haha penampilan nya seperti kutu buku, tapi semua orang mengenal nya sebagai cewek baik hati dan cerdas, bukan kutu buku.

"Ohk jadi ini yang nama nya Ruelle?"

Senyuman di bibir Davin muncul, tanda dia sedang mencari mangsa.

Liya dan Davin bertatapan, Liya memasang wajah tajam dan Davin menyeringai melihat raut Liya.

"Padahal kamu kayaknya bakal cantik loh~ kalau gak pake kacama-"

Grep.

Tangan Davin di cegat oleh Liya agar tidak menyentuh Ruelle.

"Hei kau, sudah ku bilang jangan sentuh teman-teman ku," sergap Liya tenang.

Tutur kata Liya selalu tenang mencerminkan dirinya yang atas.

"Kenapa kamu cemburu sayang?" Tanya Davin masih dengan seringai nya.

'Lihat wajah menyeramkan nya itu,' Davin pov.

"Mereka tidak seperti aku Davin, yang tidak akan terlena dengan godaan murahan mu, jangan buat mereka salah paham Da-vin," tekan Liya.

Davin melepas tangan nya, "Woah~woah~ calm down Lady..."

"Menjijikan," kekah Liya.

"Jangan bilang gitu nanti suka," ucap nya dengan nada bahagia sambil mengelus-elus puncak kepala Liya.

Liya memasang wajah kosong, rambut nya berantakan karena di acak-acak oleh tangan Davin. "Bre- kau! Sini kau!!"

"Ayo kejar kalau berani, weee~" Davin benar-benar mengolok-olok Liya sampai emosi Liya keluar. Tak lupa dengan muka konyol yang menjengkelkan, tambah dia memamerkan lidahnya seolah Mencibir nya.

Liya tidak suka jika ada yang merusak penampilan nya, dan akhirnya mereka berakhir dengan kejar-kejaran.

"SINI KAUUUU!!!" Teriak kan Liya menggelegar di tambah tawa nyaring Davin.

Sementara itu Ruelle fokus dengan peraturan nanti, jiwa ambisius nya bangkit.

Minsi terkikik melihat kelakuan pasangan itu, dan Nero ikut melihat Liya, hanya diam seolah menyimpan sesuatu, raut yang sulit di tebak.

Dug!!!

Suara pundak berbenturan.

"Woah~ ada apa ini?"

Seorang pria sangat tinggi dominan di banding murid lain nya tiba-tiba ada di tengah kerumunan, memasang wajah datar, alis ke atas, tatapan mata yang malas, tangan nya memegang pinggang, berpose santai. Dan semua yang di sana refleks memberi jalan.

Atmosfer menjadi berubah karena kedatangan nya. Daniel, itu dia seorang Daniel, seseorang yang terkenal nakal di sekolah ini, yang bahkan setengah berkuasa di sekolah.

Setiap ada murid sekelas dengan nya hidup mereka seperti tidak berdaya, mereka tidak mau berurusan dan berusaha main aman.

Tapi naas untuk sasaran nya, mangsa tidak akan lepas.

Daniel suka melawan orang yang terlihat kuat. Dan yang lemah akan di jadikan bawahan nya.

"Apa kau? Kenapa menatap ku seperti itu," ketus Daniel menunduk ke arah siswi yang menatap nya dengan frontal.

"Ahk aku hanya terkejut, maaf kalau merasa terganggu," ucapnya lanjut melihat mading.

Semua yang melihat nya menatap ngeri. Karena Daniel benar-benar seperti di remehkan oleh cewek itu.

"Ru-ruella, cepat minta maaf, tidak ayo segera pergi," titah Minsi terbata-bata terlihat ketakutan.

Dan Nero meninggalkan area menghindari drama. "Semoga selamat,"

"Kenapa?"

"Ahk... Ah... I-itu,"

Minsi benar-benar tidak bisa berbicara.

'Sial apa Ruelle gak tahu siapa yang ia hadapi? Ruelle aduh sekarang aku gak bisa nolong,'

Ruelle merasa ada sesuatu di bahu nya, ternyata itu dagu Daniel.

Wajah mereka bertatapan hampir dekat, tatapan bulat Ruelle dan tatapan menantang dari Daniel.

Ruelle refleks menghindar. Dia sadar kalau situasi tidak baik-baik saja setelah melihat tatapan murid-murid dan perkataan Minsi.

Tapi masalah nya, Ruelle tidak tahu ada apa? Dan siapa pria jangkung yang sedang ia hadapi.

To be continud

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!