Mafia Muda Untuk Gadis Manja

Masih menyisakan kemarahan di wajah tampannya. dia melangkahkan kaki untuk menuju ke kamarnya, setelah melihat wajah dalam gambar tadi dia mulai menata batin, agar prasangkanya tidaklah sebuah kebenaran.

Dengan langkah sedikit ragu dia membuka pintu. setelah dia masuk , yang di lihatnya pertama kali adalah wajah cantik istrinya. wajah yang hampir sama dengan yang tadi di photo, yang membuat ayahnya menjadi semakin menggila.

Ya,,, benar? yang di photo tadi adalah mamanya salsa. mama yang sangat melekatkan wajah padanya. dan sayangnya wajah itu saat ini benar-benar membuat Brian ingin sekali menghilangkannya.

Brian mulai ragu dengan hatinya. wajah cantik yang selalu menghiasi harinya,wajah yang selalu sangat di rindukan dan penyemangat untuknya . hingga membuatnya seakan mempunyai dunia Baru itu, kini seakan menjadi buah simalakama.

Kini dia menjadi sangat membencinya karena bayangan masa lalu. kaki panjangnya membawanya melangkah mengarah menuju ranjang. menatap lekat pada wajah yang terlelap. dia mengingat satu nama yang di sebut ayahnya tadi.

Dan kini dia akan mencocokkannya pada salsa tentang nama itu, apakah benar kalau itu adalah satu orang yang sama.

Setelah sampai di depan salsa Brian langsung berhenti, tetapi gadis cantik yang merasakan adanya sebuah langkah kaki yang berhenti , perlahan membuka matanya.

Tatapannya langsung berbinar ketika melihat siapa yang datang. dengan semangat dia duduk untuk menyambutnya. " Brian? kamu sudah pulang? " Tanya salsa semangat.

Tetapi Brian hanya menatapnya penuh dan tajam. salsa yang melihat Brian hanya diam tanpa bersua langsung gelisah " kamu kenapa? apa kamu terluka? " tanyanya panik dan hendak meraih tangannya.

Tapi dengan sangat kasar brian mengipatkan tangan salsa, salsa pun langsung shock mendapati perlakuan Brian yang seperti itu. matanya langsung melihat ke manik mata Brian. mencoba mencari jawaban tentang apa yang terjadi.

" Ada apa? " Tanya salsa dengan nada yang gemetar.

Brian masih menatapnya tajam bahkan semakin dingin " siapa nama mamamu?" Tanya Brian dengan tatapan yang menakutkan . salsa mulai ketakutan melihat Brian yang seperti ini.

" Ada apa? " tanyanya mulai takut.

" Jawab saja! " jawab Brian yang terdengar lembut tapi penuh penekanan.

Salsa menatap Brian " Li Yuma! " jawabnya pelan.

Mendengar jawaban salsa tentang pertanyaannya. dia langsung memejamkan mata sambil mengepalkan tangannya hingga semua kukunya memutih .

" Pergilah! " perintah Brian.

" Apa! " kaget salsa. "kenapa? ada apa Brian! katakanlah jangan begitu! jangan membuatku takut! , jangan seperti ini ya! " mohon salsa. dia berdiri hendak memeluk Brian. tapi suaminya itu malah menatapnya dengan tatapan yang mematikan.

Salsa semakin gemetar hingga termundur beberapa langkah , dia melihat wajah menakutkan Brian , benar-benar membuatnya sangat ketakutan hingga menangis , " jangan seperti itu! aku benar-benar takut tauk! " omel salsa dengan sesegukan. " Brian! jangan seperti itu.! " ulang salsa lagi dengan memaksa akan memeluk Brian.

" PERGII! " sentak Brian mendorong tubuh mungil salsa dengan suara yang menggelegar. salsa benar-benar kebingungan dengan perubahan Brian.

Dia tidak tahu tentang masalalu mamanya, tapi dalam batin salsa bisa menyimpulkan. kenapa Brian penasaran dengan mamanya, dan setelah salsa menjawab kenapa Brian menjadi begitu marah padanya . ada apa dengan ini semua, salsa sangat bingung mengambil kesimpulannya.

Dengan tertatih salsa mencoba untuk berdiri "Brian ada apa seb__! "

" PERGIII,,,,! " ulang Brian dengan suara yang lebih menggelegar. salsa pun semakin ketakutan. "BAWA WANITA INI KE TEMPAT BUDAK! SEKARAAANG! " kini Brian menyuruh penjaga yang berada di luar dengan suara yang lantang.

salsa benar-benar tidak bisa berpikir sekarang, pikirannya seakan buntu di penuhi oleh Brian, ada apa dengan Brian, kenapa dengan Brian, salsa benar-benar menjadi bodoh seketika .

Penjaga datang hendak membawa salsa pergi. salsa memberontak dengan sekuat tenaganya "Brian jangan seperti ini ! aku takut! aku sungguh sangat takut! briiiaaaannn! " salsa meronta-ronta.

Sebenarnya Brian masih menyelipkan sedikit rasa tak tega kepada salsa, namun karena gelap mata membuat hatinya di kuasai oleh dendam, hingga membuatnya sanggup menghukum salsa walau dia sendiri berair mata.

Dan di sinilah sekarang salsa berada , di mess untuk para budak Brian, Orang-orang yang di jaminkan keluarganya. atau orang-orang yang tidak bisa membayar hutang mereka.

Salsa melihat ke sekeliling dengan tatapan sangat ketakutan terhadap orang-orang yang lusuh dan arogan . salsa menangis saat ini dia merasa takut tinggal di sini. " Brian, aku sangat takut! " gumam salsa masih menyebut suaminya .

Sedang Brian masih mengendalikan emosinya. dia merasa kalau takdir benar-benar bermain dengannya. dirinya yang dia kira tidak akan bisa mencinta, nyatanya mampu terperdaya oleh pesona salsa .

Pemuda tampan itu beranggapan memang benar sebegitu dahsyatnya pesona salsa, kalau mamanya dulu seperti itu , pantas saja kalau papanya begitu tergila-gila.

Kebencian Brian di masa lalunya karena papanya yang selalu bersikap tidak pernah peduli dengannya juga pada mamanya. keluarganya berantakan karena papanya yang begitu terobsesi dengan wanita lain, yang ternyata adalah mamanya salsa.

Dan yang membuat Brian geram dan membuatnya sangat membenci mamanya adalah. kelemahan mamanya.walau papanya selalu tidak peduli dan selalu kasar, tapi mamanya masih saja setia dan cinta pada papanya , sampai akhirnya mamanya di bunuh oleh papanya sendiri di depan matanya.

Sejak saat itu Brian bersumpah akan mencari tahu siapa wanita yang dianggapnya telah merusak keluarganya itu.dia juga bersumpah akan membunuh siapapun yang bersangkutan dengan wanita itu.

Kini sumpah dan takdir seolah mempermainkan dia,seakan mengujinya, apa dia benar-benar mampu melakukan sumpah serapahnya. karena wanita itu ternyata orang yang telah melahirkan salsa, wanita yang telah membesarkan salsa. yaitu mama dari wanita yang dia cinta untuk pertama kalinya.

Dia benar-benar frustasi memikirkan itu semua . dengan kasar dia menyugar rambutnya. juga meminum alkohol sampai dia mabuk. aldo yang dari tadi mendampingi Brian merasa kalau bosnya sedang dalam dilema besar saat ini.

" Apa kamu benar-benar berniat mabuk malam ini!" kata aldo, Brian sama sekali tidak menanggapi temannya itu dia tetap minum tanpa mempedulikan sekitar.

Malam semakin larut Brian masih betah menghabiskan minumannya. Setelah menjelang pagi dia baru pulang diantarkan oleh aldo . setelah memasuki kamar dia langsung menyuruh aldo pergi, sebenarnya Brian tidak sepenuhnya mabuk dia hanya sedikit sempoyongan ketika jalan.

Di kamar Brian melihat lama ke atas ranjangnya. ranjang yang biasanya terdapat salsa yang sedang terlelap. sekarang kosong seperti hatinya. kini dia sedang dilema antara cinta dan sumpahnya.

Dia kini duduk di tepi ranjang yang biasa di tiduri salsa. menatap lama dengan membayangkan ketika dia masih ada. hingga tanpa terasa dia meneteskan air mata. " salsa! " gumamnya.

Sedangkan salsa kini sedang meringkuk sambil ketakutan karena sedang di kejar oleh dua pria tua yang juga penghuni mess. dia meringkuk dengan badan yang gemetar, dia mencoba menahan nafas agar tidak ketahuan oleh pria yang mengejarnya .

BRAKK.....

Salsa langsung terlonjak ketika tanpa sengaja dia menjatuhkan kayu balok yang di belakangnya. ke dua pria tersebut kemudian tahu di mana salsa bersembunyi saat ini. sehingga wajah keduanya menjadi sangat bahagia .