Joanna terbangun dari tidurnya dan seketika dia terjaga di masa sepuluh tahun ke depan, melintasi waktu dan mendapati dirinya harus menikahi pria beranak satu yang merupakan kakak iparnya bernama Javiero.
Mungkinkah pernikahannya akan bahagia dengan Javiero, sedangkan dia dikirim untuk mengemban misi rahasia dari organisasi pengendalian siluman.
Joanna datang ke masa depan karena dia mendapat tugas rahasia dari organisasi, mencari Kruze dan memburunya untuk ditangkap serta dibawa pulang kembali ke masa mereka hidup, sebab Kruze telah mencuri pusaka Luchnos milik organisasi pengendalian siluman yang ditakutkan Kruze akan menjadi siluman terkuat dengan tujuan untuk menguasai dunia ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2 Tugas Yang Mengejutkan
Joanna masih mengerutkan keningnya saat berang-berang di hadapannya bisa berbicara dengannya dan menggunakan bahasa manusia pada umumnya.
"Bukankah kamu seekor berang-berang ? Bagaimana hewan bisa berbicara layaknya manusia ?", tanya Joanna.
''Benar, aku adalah berang-berang...", kata hewan itu.
"Bagaimana seekor berang-berang dapat berbicara ?", tanya Joanna.
"Aku adalah berang-berang sistem yang khusus dikirim kemari untuk menemani mu dalam menjalani misi rahasia mu, Joanna", sahut berang-berang.
"Emm... !? Oh, begitu ya... Kamu juga tahu tugas rahasia ku di sini, apa kamu memiliki informasi penting tentang keberadaan Kruze ?", tanya Joanna.
Suara keras berbunyi.
TIT...
TIT...
TIT...
Alarm berbunyi di sekitar berang-berang berbulu berwarna abu-abu yang terbang melayang di depan Joanna.
Muncul layar kecil di hadapan mereka yang menyala terang serta terdengar suara yang memberitahukan informasi penting tentang Kruze yang menghilang.
"Informasi yang terbaca bahwa Kruze sekarang berada di masa sepuluh tahun ini dan dia teridentifikasikan di sebuah apartemen 180 Metcalfe Street, Kota Ottawa", ucap suara dari layar kecil.
Joanna melangkah mendekat ke arah layar kecil di dekat berang-berang.
"Apa kau bisa membawa ku kesana ?", kata Joanna.
"Kita akan pergi ke area tersebut setelah kau selesai mengurus tugas mu disini karena untuk menyelesaikan misi rahasia ini, kamu juga diharuskan membantu keluarga Javiero", sahut berang-berang menyela.
"Membantu keluarga Javiero !?", kata Joanna terkejut.
Joanna memalingkan pandangannya ke arah berang-berang yang ada disamping kanannya.
"Iya, dalam tugas rahasia ini, kamu diharuskan membantu keluarga Javiero agar kamu dapat segera kembali ke asalmu secepatnya, keluarga ini sedang menghadapi masalah besar karena istri Javiero baru saja meninggal dunia saat wanita itu berada di Jerman", sahut berang-berang.
"Apa tugas ku di keluarga Javiero selain mengejar Kruze ?", tanya Joanna.
"Menikahi Javiero dan menjadi ibu pengganti untuk putri tunggalnya yang masih balita", sahut berang-berang.
"APA ???"
Bagaikan disambar petir, Joanna langsung terperangah kaget dan berjalan mundur dengan raut wajah pucat pasi.
Tubuh Joanna mendadak lemas saat mendengar penjelasan berang-berang yang mengharuskannya menikahi pria bernama Javiero, pria asing yang tidak dikenalnya sama sekali.
Joanna hanya menggelengkan kepalanya pelan seraya menatap ke arah berang-berang dengan ekspresi tegang.
"Menikah dengan Javiero !?", ucapnya lemas.
"Benar..., tugas utama mu disini selain mengejar Kruze, kamu juga harus menikahi Javiero karena dia memiliki akses penting di Kota Ottawa ini yang dapat membantu mu menangkap Kruze", kata berang-berang.
Joanna merasakan seluruh isi dunianya berubah menjadi gelap gulita.
Terjatuh terduduk lemas dengan tubuh bergetar hebat sedangkan dia merasa bahwa hidupnya tak lagi sama seperti dulu.
"Ini tidak mungkin...", ucap Joanna.
Joanna memandang ke arah di depannya dengan pandangan kosong dan terduduk lesu.
Tiba-tiba ruangan berputar sangat cepat dan terasa seisi di tempat itu bergerak tak karuan sehingga Joanna merasakan pening yang sangat hebat.
Joanna melihat seluruh isi ruangan di sekitarnya berubah perlahan-lahan.
BRAK... !
Ruangan kembali semula dalam sekejap mata menjadi ruangan kamar mandi.
Joanna duduk bersandar di depan pintu sambil menatap kosong sedangkan kedua tangannya gemetaran kuat.
"Apa maksud semua ini !?", ucapnya gugup.
Diangkatnya kedua tangannya ke arah atas sambil memandang sendu.
"Menikah !? Dengan pria asing !?", ucapnya dengan wajah pias.
Joanna tertunduk sedih dengan kedua telapak tangan terbuka ke atas.
"Mana mungkin !? Aku menikahi pria yang tidak aku kenal ? Dan siapa aku disini ?", kata Joanna.
Keringat mulai membasahi wajah cantiknya sedangkan tatapan Joanna berubah dingin.
"Apa kesalahan ku atas menghilangnya pusaka Luchnos mengharuskan ku menikahi Javiero, pria asing yang tidak aku kenal !?", ucapnya.
Joanna beringsut pelan lalu menyandarkan kepalanya ke arah daun pintu kamar mandi.
"Apa hukuman ku masih belum cukup dengan mengirimku ke masa sepuluh tahun ke depan dan sekarang aku juga harus menikah !?", bisik Joanna.
Satu jam kemudian...
Joanna telah berganti pakaian dengan gaun pengantin berwarna putih serta kerudung brokat sutra warna senada.
Berdiri termenung di hadapan cermin seraya memandang dengan raut wajah sedih.
Kedua tangannya yang mengenakan sarung tangan sedang menggenggam sebuah buket bunga mawar putih.
"Sepertinya aku harus melengkapi penampilanku dengan mengenakan sepasang sepatu terbuat dari kaca !?", bisik Joanna.
Seseorang melangkah masuk ke dalam kamar dan menyentakkan Joanna.
"Kita harus pergi sekarang, Betty !", ucap suara pria.
Joanna langsung membalikkan badannya ke arah datangnya suara yang berasal dari belakang.
Kehadiran Javiero membuat Joanna kehilangan kata-kata untuknya berbicara.
Pesona Javiero mampu mengalihkan seluruh perhatian Joanna kepada pria tampan itu serta mampu membuat Joanna terhipnotis dengan pesonanya yang memikat hati.
Tubuh Joanna terkesiap ketika Javiero melangkah mendekat.
Javiero sempat tertegun saat melihat perubahan penampilan Joanna yang telah mengenakan gaun pengantin yang membuat Joanna tampak berbeda dari sebelumnya.
Penampilan Joanna berubah seratus delapan puluh derajat dan dia terlihat sangat cantik sekali dengan gaun pengantin warna putih yang membalut tubuh langsingnya.
Keduanya saling berpandangan lama, terasa suasana berubah lain.
Rasa canggung diantara mereka mulai perlahan-lahan merasuki mereka sehingga membuat Javiero menjadi salah tingkah sesaat.
"Ehem !", Javiero berdehem pelan.
Diliriknya Joanna yang berdiri di hadapannya yang memakai gaun pengantin warna putih.
"Apa kamu sudah siap sekarang ?", tanya Javiero.
"Ehk !?", sahut Joanna gugup.
Javiero membaca rasa gugup yang menyerang Joanna saat ini.
Senyum perlahan-lahan menghiasi wajah tampan Javiero ketika dia menyadari bahwa gadis cantik yang hendak menikah dengannya dan sekarang ada di depannya sedang dilanda rasa cemas yang hebat.
"Jika kamu sudah siap sebaiknya kita segera berangkat sekarang", ucap Javiero.
Javiero tidak berusaha menenangkan Joanna dan justru membuat Joanna bertambah panik.
"Sekarang !?", sahut Joanna.
"Iya, sekarang ! Karena kita tidak mungkin menunda waktu kita untuk berangkat ke gedung pernikahan", ucap Javiero.
Javiero memeriksa jam yang melingkar di pergelangan tangannya seraya melirik ke arah Joanna sesekali.
"Tamu undangan sudah menunggu kita di gedung sekarang ini. Dan aku sarankan kita tidak mengecewakan mereka dengan membuat tamu undangan harus menunggu lama kedatangan kita disana", ucap Javiero.
Raut wajah Joanna mendadak pucat pasi sedangkan kedua bibirnya bergetar keras.
Javiero hanya tersenyum sekilas lalu memutar tubuhnya sambil menggandeng tangan Joanna.
"Kita pergi sekarang... Joanna... !", ucap Javiero tegas.
Joanna hanya menolehkan kepalanya yang dihiasi oleh kerudung brokat sutra warna putih ke arah Javiero sedangkan salah satu tangannya berada di genggaman erat-erat kedua tangan Javiero.
Tidak banyak kata yang diucapkan oleh Javiero karena pria berwajah tampan itu hanya berjalan dengan menuntun Joanna disampingnya untuk melangkah pelan ke arah pintu kamar tidur menuju keluar.
lanjut lah..
Good Job author ❤️