NovelToon NovelToon
Kamu Berhak Terluka

Kamu Berhak Terluka

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen Angst / Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Keluarga / Bullying dan Balas Dendam / Enemy to Lovers
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Bibilena

Gilsa tak percaya ada orang yang tulus menjalin hubungan dengannya, dan Altheo terlalu sederhana untuk mengerti kerunyaman hidup Gilsa. Meski berjalan di takdir yang sama, Gilsa dan Altheo tak bisa mengerti perasaan satu sama lain.

Sebuah benang merah menarik mereka dalam hubungan yang manis. Disaat semuanya terlanjur indah, tiba-tiba takdir bergerak kearah berlawanan, menghancurkan hubungan mereka, menguak suatu fakta di balik penderitaan keduanya.

Seandainya Gilsa tak pernah mengenal Altheo, akankah semuanya menjadi lebih baik?

Sebuah kisah klise cinta remaja SMA yang dipenuhi alur dramatis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bibilena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Flashback

Begitu sampai di depan motor, Prima menangis di pelukan Gilsa. Dia terisak sangat lama dan kencang sampai Gilsa tak tahu sudah berapa lama mereka berdiam di sana. Gadis itu hanya bisa menepuk dan mengelus punggung Prima sebagai bentuk dukungan

"Maaf ... maafkan aku ...."

"Tidak, ini bukan salahmu." Gilsa juga tak tahu harus menjawabnya dengan apa selain kalimat itu. Saat ini mereka sedang dalam masalah besar sehingga tak ada kata hiburan positif yang bisa gadis itu berikan.

"Aku tahu aku bodoh ... aku pikir dia tak akan sejauh itu."

"Sudahlah." Gilsa menjauhkan tubuh mereka. Menangkup pipi Prima lalu menghapus air mata gadis itu. Meski begitu pipinya terus basah.

"Aku tak apa, kau bagaimana? Apa yang terjadi di dalam?"

Isakan Prima tertahan, tapi dia tak berhenti menangis. Dia meraih lengan Gilsa yang menghapus air matanya dengan erat, kemudian memejamkan mata.

"Aku takut ..." lirihan suara itu sangat lemah dan tipis.

"Apa yang terjadi?"

"Dia bilang ingin mengajakku ke suatu tempat setelah membeli buku, aku tak tahu itu akan menjadi tempat seperti ini. Kemarin-kemarin dia orang yang baik, dia terasa tak mungkin membawaku untuk mempermalukanku." Suara Prima semakin bergetar semakin dia menjelaskan. Gilsa lagi-lagi menghapus air mata yang jatuh itu.

"Apa dia memaksamu?" Jemari Gilsa turun hingga ke pipi dimana bekas lipstik tadi mulai terhapus air mata. Prima membuka mata tiba-tiba, ingatannya kembali ke saat Kevin mencengkram wajahnya. Gadis itu menarik tangan Gilsa hingga turun.

"Aku ingin pulang ...."

Gilsa merasa beban kuat di dadanya.

"Aku hanya ingin pulang."

Mungkin apa yang Gilsa pikirkan benar-benar terjadi di sana.

•••

"Brengsek! Aku tidak akan membiarkan ini."

Gadis kembali mendobrak pintu setelah mengantarkan Prima pulang. Dia kembali ke tempat itu, dan beruntungnya semua orang masih berada di sini. Dengan ponsel yang sedari di luar sudah menyala Gilsa menyorot wajah semua orang.

Dia meminjam ponsel Prima untuk melakukannya.

"Apa-apaan kau?!"

"Apanya yang apa? Kalian sudah memberikan kenangan buruk pada temanku!" Gilsa balas membentak. Dia tak takut soal ancaman fotonya yang tadi akan diadukan atau disebar Kevin. Toh, itu tidak memvalidasi apapun, malah menguntungkan dirinya.

"Bapak, Ibu, lihat perbuatan anak didik kalian di luar sekolah. Mereka merokok dan bermesraan dengan masih menggunakan seragam."

"Sial!"

"Mereka juga memaksa siswi untuk diajak berkencan sampai berniat melecehkannya."

Gilsa menjauh begitu Morgan mendekat. Dia memutar ponselnya lagi untuk menyorot semua orang yang kedua kali. Tiba-tiba beberapa orang berdiri, mematikan rokok, lalu mendekati Gilsa. Gadis itu sontak mematikan video dan segera menekan tombol pesawat.

"Kevin, anak yang kau bawa kali ini merepotkan." Dia Gerald, yang berkata demikian. Kevin masih duduk, melihat teman-temannya kemudian memberikan kode pada Morgan untuk menutup pintu.

Sontak Gilsa berlari dan menahan pemuda itu, tapi dorongan Morgan, juga tarikan seseorang di lengannya membuat gadis itu terjatuh alih-alih berhasil kabur. Terdengar suara pintu yang dikunci ke seluruh ruangan, Gilsa menoleh ke belakang, baru dia sadari perasaan merinding menghinggapi tubuhnya.

"Sial!" Namun baru saja dia hendak berdiri tubuhnya kembali jatuh.

"Sebenarnya kau kenapa sih?" Rambutnya kembali ditarik seperti tadi siang. Namun kali ini pelaku memiliki tangan yang ramping dan kuku panjang. Gilsa kembali menatap ke depan saat tangannya mencoba melepaskan lengan ramping itu. Dia mengernyit saat bertatapan dengan gadis yang tak pernah dia kenal, wajahnya bulat, keningnya ditutupi poni, dengan mata jernih dan rambut ikal yang digerai sebahu.

"Kukira kau pintar."

"Dia pasti dungu, kalau tidak kenapa nekat sekali kemari dan mengambil video kita?"

"Kalian yang dungu!"

"Apa kau gila? Kau masih belum bisa membaca situasi saat ini?"

"Apa aku harus ikutan diancam hanya karena orang dungu sepertimu?" Tendangan mendatangi pinggang Gilsa saat ini. Dia menatap ke samping atas dengan marah, siswi itu berdiri sambil menatapnya juga.

"Kau yang gila, kau tadi membiarkan seseorang ditindas padahal dia juga wanita sepertimu. Bagaimana jika tadi kau yang dibegitukan?"

"Tentu saja dia senang." Orang di depan Gilsa kembali membuka suara. Gilsa menatapnya kembali.

"Hei, cukup--"

"Cherryl menyukai Kevin selama ini."

"Hei, sial! Tak usah membahas itu bisa?"

Apa? Tangan Gilsa menjadi turun saat melihat wajah dari orang yang tadi menendangnya.

Gilsa tak mengerti dengan orang sialan itu.

Jika dia memiliki seseorang yang menyukainya apalagi cantik seperti ini, juga bersedia diapa-apakan, kenapa Kevin malah mengincar temannya?

"Sepertinya nyali orang ini besar, kalau dibiarkan bisa jadi masalah." Gerald tiba-tiba berjongkok di samping kanan Gilsa.

"Clarissa, kau bisa menanganinya kan?" kata pemuda itu pada gadis di depan Gilsa. Meski wajahnya asing tapi Gilsa cukup mengenal nama yang Gerald panggil. Dia baru menyadarinya saat mengingat sesuatu, gadis ini selalu mengikat rambut dan memakai kacamata jika di sekolah, mereka seangkatan dan tahun kemarin saat semester 1 Clarissa juga berada di peringkat 3 besar juara umum.

"Kenapa kau memelototiku?"

1
Rasmi
🥲
Rasmi
😭😭😭😭
Rasmi
gilsa gk naik kelas????? 🧐 kok isoo
Rasmi
kencan??? 😌
Rasmi
Critanya mnarik bngt.. ada kisah pertemanan, masalah kluarga jga prcintaan ...ditnggu smpe end thorr 😌☺
Rasmi
nooooo 😭
Rasmi
altheo??
Rasmi
😲
Rasmi
susss😌
Rasmi
typo y yang trakhir thor mau ikutan kaget jdi gk jadi 😭🤣
Bibilena: Ah iya maaf aku baru tahu 😭😭
total 1 replies
Rasmi
jahat bngt bjingan😭
Rasmi
pengalaman bangettt 😵‍💫
Rasmi
bner banget knpa y orng kaya tuh suka caper 😕
Rasmi
wah, seru juga,kyaknya cweknya badass dehh
Gió mùa hạ
Tak terduga.
Bibilena: 😮 terima kasih (?)
total 1 replies
BX_blue
Jalan cerita seru banget!
Bibilena: Terimakasih atas dukungannya^^
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!