Rull, seorang pemuda berusia 17 tahun yang sering menjadi korban perundungan di sekolahnya, tak pernah menyangka hidupnya akan berubah drastis. Dalam sebuah kegiatan kemah sekolah, ia tersesat di hutan dan mengalami serangkaian kejadian mengerikan yang membawanya ke ambang kematian. Saat berada di antara hidup dan mati, sebuah entitas misterius memberinya kesempatan kedua di dunia yang asing dan penuh keajaiban.
Terbangun di dunia baru yang indah namun berbahaya, Rull harus belajar bertahan hidup dengan kemampuan serta kekuatan yang ia miliki. Dalam perjalanannya, ia bertemu dengan Jack, Blade, dan Arlecchino. Mereka berpetualang bersama dan menyelesaikan konflik di berbagai region.
Entah takdir apa yang mereka hadapi bersama di dunia yang penuh keajaiban dan bahaya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon The rull, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Arc Disturbia Bab 11 Bangkitnya Kekuatan Rull
Mereka bekerja sama untuk menyerang Tartarus dari berbagai arah. Rull menggunakan besi hitam nya untuk menangkis serangan Tartarus, sementara Blade dan Arlecchino dengan senjata bercahaya mereka memberikan serangan gabungan.
Tartarus, meskipun kuat, mulai merasakan tekanan dari serangan gabungan mereka. Namun, dengan kemarahan yang membara, dia mengeluarkan kekuatan lebih besar, menciptakan badai api yang memukul mundur mereka semua.
Tartarus menyerang Ifrit dengan naga api yang dahsyat, membuat Ifrit terkena benturan kuat dan terlempar. Tartarus kemudian membakar tumbuhan yang dibuat Blade, membuat Rull, Arlecchino, Blade terjatuh dari ketinggian.
Tartarus mengibaskan ekornya ke arah Blade, membuat Blade terpental jauh dan tidak sadarkan diri. Arlecchino mencoba menyerang Tartarus, tetapi Tartarus menggenggam pedangnya dan menghancurkannya, lalu memukul Arlecchino hingga terpental jauh.
Dengan langkah tegas, Tartarus menoleh ke arah Rull. "Saatnya kau," kata Tartarus dengan suara mengancam. Dengan gerakan cepat, Tartarus menendang Rull, membuat terhempas ke arah robin.
Robin yang sudah dalam kondisi lemah, mencoba melindungi Rull. "Mundur robin, ini terlalu bahaya," ucap Rull dengan khawatir. "Minggir mahkluk lemah," Tartarus berkata dengan nada meremehkan. "Tidak, aku tidak membiarkan kau mendekatinya," Robin menantang dengan sisa-sisa kekuatannya.
Tartarus yang merasa muak menghantam robin dengan keras, membuatnya terluka parah. Rull, dengan perasaan putus asa, mendekati Robin yang terbaring tak berdaya. "Tidak... Robin," suara Rull dengan keputusasaan.
Rull menggenggam tangan Robin, air mata jatuh dari matanya. Perasaan marah, kecewa, dan putus asa bercampur menjadi satu. Dia merasa tidak berdaya dan menyalahkan dirinya sendiri karena tidak bisa melindungi Robin dan yang lainnya.
"Kau marah denganku?" Ucap Tartarus dengan tegas. "Rasa sakit yang kau alami, kehilangan orang-orang yang kau cintai, itu semua adalah perbuatan mu sendiri, kau terlalu naif dan percaya diri bahwa kau bisa mengalahkanku, dengan sifatmu itu membawa orang-orang ke ambang kematian".
Ditengah rasa putus asa itu, tiba-tiba tubuh Rull mengeluarkan aura kuat. Kekuatan mengalir ke tubuhnya, mata dengan aura ungu bersinar. "Kau memaksa ku untuk turun tangan makhluk lemah," ucap Rull yang hilang kendali.
Rull bangkit dengan kekuatan barunya, matanya bersinar terang dengan aura yang memancar dari tubuhnya. "Ifrit, bangkitlah," perintah Rull dengan suara penuh kekuatan. Ifrit bangkit dari tanah, auranya semakin kuat, dan kekuatan Rull yang bangkit membuat semua pasukan Shadow Army ter-upgrade menjadi lebih kuat.
"Ayo kita selesaikan ini, Ifrit," ucap Rull dengan tegas.
"Baiklah, tuanku," jawab Ifrit dengan semangat baru.
Ifrit menyerang Tartarus dengan penuh kekuatan, serangan mereka kali ini lebih seimbang. Rull memanfaatkan momen tersebut untuk memukul Tartarus dengan kekuatan penuh hingga iblis itu terpental. "The Almighty Pull!" Rull menarik Tartarus kembali dengan kekuatan gravitasinya, membuat Tartarus tidak bisa menghindar. Ifrit segera melancarkan serangan tebasan yang kuat, membuat Tartarus terdesak.
Pertarungan antara Rull, Ifrit, dan Tartarus sangatlah epik. Serangan demi serangan menghujam udara, menciptakan ledakan dan gelombang energi yang dahsyat. Blade dan Arlecchino yang melihat kesempatan itu, segera bangkit dan membawa Robin pergi dari tempat itu.
"Percayakan pertarungan ini kepada Rull," kata Arlecchino kepada Blade.
Blade mengangguk, "Ayo, kita harus segera membawa Robin ke tempat aman."
Sementara itu, Rull dan Ifrit terus menyerang Tartarus tanpa henti. Kekuatan gabungan mereka mulai membuat Tartarus kewalahan. Meskipun Tartarus terus mencoba melawan dengan kekuatan penuhnya, kekuatan Rull serta Ifrit tidak bisa ditebak.
Pertarungan semakin sengit. Tartarus menghantam Rull dengan kekuatan penuh hingga terpental, tetapi Ifrit segera menyerang balik, membuat keduanya terjebak dalam pertarungan yang sangat seimbang. Keduanya terlihat sama-sama kewalahan, namun tetap tidak mau menyerah.
Saat Rull ingin menyerang kembali, tiba-tiba kesadarannya kembali, membuatnya bingung. "Hah? Apa yang terjadi?" ucap Rull dengan heran.
Tartarus yang melihat kebingungan Rull, merasa heran dan memanfaatkan kesempatan itu untuk menyerang dengan pukulan api. Namun, serangan itu ditangkis oleh pedang Ifrit. Kesadaran Rull kembali hilang, dan tubuhnya dikendalikan kembali.
Dengan kekuatan penuh, Rull mengeluarkan serangan yang dahsyat, "Almighty Encouragement!" Tartarus terpental jauh dan terhempas ke istananya. Beberapa pondasi istana hancur akibat serangan tersebut. Tartarus yang terkejut, menyadari bahwa tubuh Rull sedang dikendalikan oleh sesuatu yang sangat kuat dan misterius.