MATA BATIN

Akhirnya aku dan seluruh warga desa segera mendatangi lokasi tubuh arwah penasaran itu. Untuk memakamkannya dengan layak agar ia tidak menggangu warga desa lagi.

Kami pun pergi ke kolong jembatan itu dan menggali di tempat yang sudah di tentukan itu.

Mereka pun menggali dengan cepat dan tiba - tiba pacul mereka membentur benda yang keras.

Mereka pun segera mengangkat benda yang di tutupi kain putih usang itu.

dan membukanya secara perlahan.

membuat mereka terkejut saat melihat isi dari kain putih itu.

Yaitu Kepala dari Arwah prajurit penasaran itu. Yang sudah membusuk dan mengeluarkan bau tidak sedap.

Mereka pun berkata " em...ini baunya sangat menyengat nona. Apa anda tetap ingin menguburkannya...?" sambil bertanya kepada ku.

Aku pun berkata " tentu saja...kita akan menguburkannya dengan layak. Sekarang mari kita lanjut ke bagian selanjutnya yaitu hutan lebat yang tidak jauh dari tempat ini. Untuk mencari tubuhnya." sambil berjalan ke depan dan memandu mereka menuju tempat yang mereka tuju.

Aku pun berkata " Cepat...gali gundukan tanah itu..." sambil menyuruh mereka untuk menggali gundukan tanah itu.

mereka pun segera menggalinya dan menarik tubuhnya keluar dari tanah itu.

Dan mereka pun semakin terkejut saat melihat jasad yang mengenakan baju zirah itu adalah tubuh arwah penasaran yang selama ini menghantui desa mereka.

Mereka pun berkata " ini adalah tubuh dari arwah penasaran itu jadi benar nona muda ini telah menemukan jasadnya ini adalah hal yang luar biasa." sambil memasukan jasad itu ke kantung mayat untuk diotopsi dan dimakamkan secara layak.

Akhirnya kami pun membawa jasadnya ke desa dan memakamkannya dengan layak agar warga desa terbebas dari bencana lagi.

Dan tanpa terasa usaha ku tidak sia - sia kini Arwah itu bisa tenang di alam baka dan terbebas dari segala siksaan yang menyedihkan dan malam harinya kami mengadakan tahlilan untuk membimbing rohnya menuju alam baka.

Hari demi hari telah berlalu dan hantu itu tidak pernah muncul kembali setelah kami memakamkan jasadnya dengan layak dan sekarang warga desa poncol atas telah selamat dari teror yang selama ini menghantui mereka.

Aku pun segera kembali ke kota dan menjalani aktivitas ku seperti semula namun aku masih sedih karna kehilangan bibi ku di malam itu.

Tapi tidak masalah semuanya telah berakhir dan aku sudah mengikhlaskan kepergiannya.

Kini hari - hari ku telah kembali berjalan normal seperti biasanya.

Namun perjuangan ku tidak cukup sampai di sini karna aku akan selalu mengalami hal - hal gaib di sekeliling ku.

Hari ini kantor ku mengadakan sebuah kunjungan ke suatu tempat yang indah namun menyeramkan.

Kami pergi ke sebuah bangunan tua yang berada di kota selama di sana aku sering di ganggu oleh mahluk - mahluk astral yang menunjukan eksistensinya kepada ku.

Aku pun berpencar dari teman - teman ku dan melihat barang - barang antik yang ada di Monumen itu. Namun ada sesosok anak kecil yang menganggu kesenangan ku.

Aku pun merasa bulu kuduk ku berdiri saat aku berada di Monumen itu.

Aku pun berkata " selalu begini...tidak kah kalian membiarkan ku untuk menikmati hari - hari ku sendiri tapi mengapa kalian selalu mengganggu ku. Aku ini hanya ingin hidup tenang saja seperti yang lainnya tapi kalian selalu menganggu ku ini sangat menyebalkan tahu."

Sambil merasa marah dengan mahluk - mahluk astral itu. Dan mengutuk mereka semua.