Alia menikah dengan wali kelasnya saat SMA, yaitu Dimas. Di Tengah perjalanan pernikahan mereka mulai muncul banyak konflik, mulai dari urusan ranjang maupun ketidakcocokan, bahkan ada isu orang ketiga, lalu adiknya Dimas yakni Ferdi berniat membantu dan menyelamatkan Alia, namun akhirnya mereka saling jatuh cinta. Bagaimana kelanjutan ceritanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bel Bel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 22
Ferdi membuat nasi goreng, Alia duduk di meja makan sambil mengamati Ferdi.
“Tadi kamu ngelayat ya?” Tanya Ferdi.
“Iya, tadi di ajak sama bu RT.” Kata Alia.
“Terus kamu lihat secara langsung jasadnya? Tidak kan?” Tanya Ferdi.
“Waktu aku kesana tadi sudah dimakamkan, tapi ibu-ibu yang lain kan pada ngomongin almarhum. Terus ada yang bilang kalau meninggalnya tidak wajar bakal gentayangan. Katanya gentayangan ke rumah tetangganya, makanya aku jadi ketakutan.” Kata Alia.
“Saking takutnya jadi halusinasi deh.” Kata Ferdi.
“Tapi aku mendengar dengan jelas suaranya.” Kata Alia.
“Tapi kamu tidak melihat apa-apa kan?” Tanya Ferdi.
“Tidak sih, tetap saja aku sangat ketakutan.” Kata Alia.
“Bukannya dirumah duka banyak yang ikut pengajian ya kayak doa Bersama gitu.” Tanya Ferdi.
“Dengar-dengar sih katanya yang ikut pengajian itu hanya sedikit, mungkin karena dia suka godain orang dan suka ganggu banget makanya yang ikut pengajian sedikit.” Kata Alia.
“Husss tidak boleh bicara seperti itu, sudahlah doakan saja semoga dia tenang dan diterima sama Yang Maha Kuasa, dan rasa takut itu harus dilawan.” Kata Ferdi.
“Tetap saja masih ketakutan Fer.” Kata Alia.
“Tapi sekarang sudah tidak takut kan? Kan ada aku yang menemanimu.” Kata Ferdi.
“Makasih ya Fer.” Kata Alia sambil tersenyum.
“Nasi gorengnya sudah matang, aku ambilkan piring dulu buat kamu.” Kata Ferdi.
“Langsung saja makan di wajan Fer, biar tidak banyak wadah yang kotor hahaha.” Kata Alia.
“Makan sewajan ya namanya bukan sepiring haha.” Kata Ferdi.
“Kita kan saat ini saudara Fer, lagipula abang kamu juga titip pesan kepadamu kan buat menjaga aku saat mas Dimas tidak dirumah ya seperti saat ini.” Kata Alia.
Mereka pun akhirnya makan bersama sewajan berdua.
“Wah enak banget Fer, mas Dimas saja tidak pernah membuatkanku makan malam.” Kata Alia.
“Pelan-pelan kalau makan.” Kata Ferdi sambil mengambil butir nasi yang menempel di bibir Alia. Alia kaget dan menyentuh tangan Ferdi.
“Istri orang kenapa cantik banget sih, aku tidak tahan lagi rasanya.” Kata Ferdi dalam hati.
“Kenapa jantungku berdetak sangat kencang ya, ada ap aini?” Tanya Alia dalam hati.
“Kamu cantik sekali Al.” Kata Ferdi sambil mengelus rambut Alia.
“Ah ah teri terima ka kasih Fer.” Kata Alia.
Dan mereka pun terbawa suasana sehingga mereka berciuman. Alia sadar bahwa hal itu tidak boleh dilakukan sehingga dia mendorong Ferdi.
“Fer apa yang kita lakukan barusan.” Kata Alia. Namun Ferdi justru malah menggenggam tangan Alia.
“Ayo kita tidur sudah malam.” Bisik Ferdi yang membuat jantung Alia semakin berdetak kencang dan tidak karuan. Alia menarik tangan Ferdi dan mengajaknya masuk kedalam kamar Alia.
“Temani aku tidur, aku takut sendirian.” Bisik Alia.
Tanpa basa-basi, Ferdi menggendong Alia dan membawa masuk kedalam kamarnya.
“Aku tidak mau ke kamarmu.” Kata Ferdi.
“Ah memangnya kenapa?” Tanya Alia yang sudah panas dingin.
“Aku tidak mau menemanimu tidur di ranjang yang sama dengan abangku. Ke kamarku saja ya.” Kata Ferdi sambil menjilat telinga Alia.
“Ah ah ah Fer.” Rintih Alia.
Di dalam kamar
Ferdi mencium mesra Alia, Alia yang sudah pro langsung melepas celana Ferdi dan memainkan milik Ferdi.
“Ah ah ah gila kamu jago banget Al, terus Al terus jangan berhenti.” Bisik Ferdi.
“Hisap Fer, aku belum pernah seliar ini sebelumnya. Mainkan juga punyaku, kalau perlu hisap Fer.” Bisik Alia.
Ferdi pun melakukan semua permintaan Alia.
“Gimana Al puas Al? Milik siapa yang lebih besar? Aku akan membuatmu puas malam ini.” Bisik Ferdi.
“Ah milikmu yang lebih besar, aku tidak tahan lagi cepat masuk Fer.” Kata Alia.
“Kamu yakin ah ah.” Tanya Ferdi.
“Jangan banyak tanya Fer.” Kata Alia.
“Aku akan masuk dengan pelan ya, rasakan ya Al. Aku jamin kamu pasti puas.” Bisik Ferdi.
Dan benar saja Ferdi bisa bertahan lama dan Alia benar-benar sangat puas hingga lemas.
“Terima kasih ya Fer, aku puas banget.” Kata Alia.
“I love you Alia.” Kata Ferdi.
Ferdi segera ke kamar mandi untuk membersihkan diri di kamar mandi umum, sedangkan Alia berlari ke kamarnya untuk membersihkan diri di kamar mandi yang ada di kamarnya.
Setelah mandi, Alia ganti baju dan dia berlari ke kamar Ferdi.
“Fer.” Panggil Alia.
“Apa sayang.” Kata Ferdi.
“Aku takut tidur sendiri.” Kata Alia.
“Kemarilah, aku akan jadi gulingmu.” Kata Ferdi sambil mengulurkan tangannya untuk Alia.
Alia pun langsung berlari ke pelukan Ferdi.