Xiao Chen, pemuda malang yang hidup sebatang kara di pinggiran Kota Yan. Dia tidak tau asal usulnya, yang dia ketahui bahwa, dirinya hanya seorang anak malang yang diasuh oleh seorang kakek tua beberapa tahun lalu.
Kenyataan itulah yang membuat hidupnya cukup menderita. Takdirnya begitu pilu saat tinggal disana, bagaimana tidak? Jika tubuhnya saja, dijadikan sarana pelatihan oleh para pemuda Kota Yan.
Hingga pada suatu hari, Xiao Chen melihat rumahnya telah menjadi puing-puing reruntuhan. Tentu Xiao Chen dibuat marah karnanya, terlebih lagi, satu-satunya peninggalan orang tuanya telah direbut oleh anak penguasa Kota.
Xiao Chen, dibuat muak oleh takdir pilu itu. Ia pun pergi meninggalkan Kota Yan, dan berjanji akan membalas semua hinaan yang ia terima selama ini dalam waktu 3 tahun kedepan.
Akankah Xiao Chen berhasil membalas dendamnya dan merebut kembali peninggalan orang tuanya?
Simak terus perjalanan Xiao Chen disini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chen Xuan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15 : Kematian Srigala Bulan Perak
Yuan Ma keluar dari cincin penyimpanan Xiao Chen lalu mulai memperhatikan sekitar. Dia tentu saja tahu seperti apa karakteristik Srigala Bulan Perak ini, mereka selalu pergi dengan kelompok mereka. Namun saat ini dia hanya melihat satu ekor saja.
Jadi ada kemungkinan kalau terjadi sesuatu kepada kelompoknya yang lain. Karena Srigala Bulan Perak tidak begitu terlalu agresif jika menyerang sendirian. Beda halnya jika mereka menyerang secara berkelompok.
"Xiao Chen, kau perhatikanlah! Dia hanya sendirian, artinya dia tidak akan terlalu agresif untuk menyerang! "
Perkataan gurunya itu membuat Xiao Chen menatapnya dengan kesal. Memangnya kenapa jika dia hanya sendiri? Bukankah tetap saja kalau Srigala bulan Perak yang ada didepannya saat ini adalah binatang buas tingkat 3. Tidak ada sedikitpun peluang kemenangan yang terlihat jika melawannya.
"Jadi maksud guru dia adalah latihan pertamaku? " Ucap Xiao Chen bertanya.
"Tentu saja! Kalau tidak seperti apa lagi? "
"Tapi guru, dia berada di tingkat 3! Sama halnya dengan seorang kultivator Ranah Pemurnian Fisik! " Ucap Xiao Chen lalu dia teringat akan sesuatu "Tunggu dulu! Artinya guru juga menyuruhku melawan binatang buas tingkat 2 yang sama halnya dengan Ranah Pembentukan Roh sebelumnya? " Lanjut Xiao Chen.
Bukankah jika seperti itu gurunya menyuruhnya cepat cepat untuk menemui raja neraka. Benar-benar guru yang kejam, ini namanya bukan latihan tapi mencari kematian.
"Apa yang kau pikirkan, srigala itu sedang terluka! " Ucap Yuan Ma, namun kini srigala itu terlihat seperti sudah tidak sabar.
Srigala Bulan Perak yang dari tadi hanya berjalan dengan perlahan terlihat berhenti sebentar. Dia menatap Xiao Chen seakan-akan Xiao Chen sudah siap untuk menjadikan dirinya sebagai santapan.
Auuuuu!!
Srigala Bulan Perak itu mengaum dengan keras lalu dia berlari menuju Xiao Chen dengan cepat.
Xiao Chen yang dari tadi sedang cek cok dengan gurunya itu kaget ketika melihat srigala itu telah menuju kearahnya dengan cepat. Disaat dia menghindar, srigala itu malah dengan cepat menghantam tubuh Xiao Chen hingga pohon yang ada dibelakang Xiao Chen roboh.
Brukkkk!!
Ughhh!!
Dia terhempas kebelakang dengan pohon yang telah roboh berada disampingnya. Beruntung pohon itu tidak mengenai dirinya, jika tidak mungkin saja dia sudah menjerit kesakitan. Xiao Chen mencoba berdiri dengan perlahan, dia menatap srigala yang berada didepannya saat ini.
"Binatang sialan! Aku akan membunuhmu! " Ucap Xiao Chen dengan keras. Meskipun Srigala Bulan Perak itu berada ditingkat 3 dan Xiao Chen merasa bahwa tidak ada harapan untuk menang bertarung melawannya, tapi dalam kondisi saat ini tidak ada pilihan lain selain bertarung dengannya.
Melarikan diri hanya akan membuat srigala memenangkan pertarungan. Dalam hal kecepatan saja Xiao Chen tentu saja sudah akan kalah.
Energi Qi mulai berkumpul ditengah tengah kedua tangan Xiao Chen. Setelah beberapa saat, Xiao Chen menatap tajam srigala itu lalu berkata dengan keras.
"Energi Kehausan! Bunuh! "
Swusss!!
Serangan Xiao Chen bergerak menuju srigala itu. Dimata Srigala bulan Perak itu, serangan Xiao Chen terlihat begitu lambat, dia dapat menghindari serangan Xiao Chen dengan mudahnya sambil berlari menuju Xiao Chen.
Bammm!!
Serangan Xiao Chen menghantam tanah dengan keras hingga meninggalkan bekas. Xiao Chen tak percaya dengan apa yang dilihatnya 'Cepat sekali ' Seru batin Xiao Chen melihat srigala itu sudah dekat dengannya.
Begitu srigala itu hanya berjarak 3 meter dari Xiao Chen, dia melompat sambil mengarahkan cakarnya kepada Xiao Chen.
Melihat ada sebuah kesempatan, Xiao Chen menunduk lalu menghunus kan pedangnya tepat didada srigala itu hingga pedangnya menembus tubuh srigala tersebut. Karena sebelumnya srigala itu melompat, pedang Xiao Chen terlepas dari genggamannya bersama dengan srigala itu.
"Mengagumkan! " Ucap Yuan Ma sambil keluar dari cincin penyimpanan.
Xiao Chen berdiri dengan perlahan lalu mulai mendekati srigala itu sambil berkata dengan suara pelan.
"Mengagumkan apanya? Tadi itu sangat berbahaya bagiku! Hmppp! " Ucap Xiao Chen pelan. Namun ternyata Yuan Ma masih tetap dapat mendengar ucapan Xiao Chen.
Dia mendekati Xiao Chen lalu menjitak kepalanya dengan pelan dan berkata.
"Ini hanyalah awal dari jalan kultivator! Kedepannya nanti kau bahkan akan melewati antara hidup dan mati! " Ucap Yuan Ma menjelaskan.
Xiao Chen berhenti berjalan, dia menatap Yuan Ma dengan tajam. Ada perasaan yang tidak dapat dijelaskan pada Xiao Chen saat ini. Entah itu sedih? Kesal? Marah? atau bersemangat, hanya saja dari mata Xiao Chen dapat dijelaskan bahwa dia sepertinya saat ini sedang merasakan perasaan semangat yang begitu membara.
Dia kembali berjalan menuju srigala itu lalu mencabut pedangnya.
Srkkk
"Guru, kau tau! Beberapa tahun terakhir ini, aku selalu dihina, dicaci maki! Bahkan tubuhku sendiri dijadikan sebagai bahan latihan oleh kultivator! Sedangkan diriku ini hanya manusia biasa saja sebelumnya.
Aku selalu diam tanpa memperdulikan apa yang mereka katakan dan lakukan kepadaku, hingga akhirnya aku sudah tidak tahan lagi dan ingin bunuh diri. Tapi aku teringat akan satu hal, jika aku bunuh diri maka mereka akan hidup baik baik saja!
Karena itulah, aku ingin menjadi kuat agar bisa balas dendam. Diantara hidup dan mati sudah sering kurasakan! Saat ini aku takut kepada kematian karena jika aku benar-benar mati! Maka dendamku tidak akan terbalaskan!
Tapi karena guru sudah berkata seperti itu, maka aku menghilangkan rasa takut itu! " Ucap Xiao Chen kepada Yuan Ma, tentu saja Xiao Chen mengeluarkan sedikit air mata karena itu semua adalah kenangan pahitnya. Dia tidak ingin semua hal itu terjadi lagi kepada dirinya.
Yuan Ma hanya diam saja tanpa tau harus bereaksi seperti apa. Dia kembali masuk kedalam cincin penyimpanan.
Xiao Chen menarik nafas dalam, dia menengadah keatas menatap langit malam yang begitu indah. Ingatan tentang seorang gadis cantik muncul begitu saja dikepalanya 'Qin Yu, apakah kau juga merasakan perasaan yang sama seperti yang kurasakan kepadamu? ' Seru batin Xiao Chen.
Ditengah gelapnya malam itu yang disinari oleh sedikit cahaya terang bulan, Xiao Chen kembali menatap lurus kedepan. Karena hanya berada ditepian hutan monster, Xiao Chen dapat dengan mudah keluar dari sana ditambah karena tidak satupun binatang buas yang berani mengganggunya atau lebih tepatnya karena tidak terlihat satu ekor pun binatang buas.
Setelah keluar dari hutan monster, Xiao Chen terus berjalan layaknya seorang pendekar. Tidak ada sedikitpun hambatan yang menimba nya. Hanya kesunyian lah yang menemani Xiao Chen saat ini.
"Xiao Chen, apakah kau ingin menjadi seorang Alkemis? "
Dari yang tadinya begitu hening seketika kehinaan itu dipecahkan oleh Yuan Ma yang bertanya kepada Xiao Chen.
Xiao Chen tentu saja kaget karena dia tahu seperti apa reputasi seorang alkemis itu. Mereka selalu dihormati, bahkan jika mereka hanya bisa membuat pil tingkat 1 sekalipun. Itulah yang diinginkan oleh Xiao Chen, dia ingin dihormati dan dihargai oleh semua orang.
✊🙂
😌
🗿🗿/Facepalm/