THE GREAT TEACHER COMES

Keesokan harinya, para murid yang telah berhasil mendapatkan kesempatan untuk berkultivasi di dalam kolam sutra sudah berkumpul di depan pintu kolam.

Terlihat mereka sangat antusias dan tidak sabar ingin melakukan kultivasi di dalam kolam sutra itu.

"Baiklah, waktu kalian di dalam hanya 5 jam. Kalian harus bisa menyerap energi di dalam kolam sutra dengan baik, dan gunakan beberapa tumbuhan disana dengan baik juga. Berhenti menyerap energi yang ada jika tubuh kalian merasa sudah tidak sanggup, jika tidak maka tubuh kalian akan meledak! Apa kalian mengerti? "ucap seorang tetua yang berada di depan mereka.

"Mengerti, tetua!"

Tetua itu mengangguk dan menatap Shu Liang Ma untuk membuka segel kolan sutra itu.

"Tunggu!"

Suara seseorang membuat Shu Liang Ma yang akan membuka segel berhenti dan menoleh untuk melihat orang yang berbicara tadi.

"Guru!" ucap Shu Liang Ma.

"Hormat kepada guru leluhur!" ucap semua murid secara serentak.

Xiang Li berjalan melewati para murid dan kini dia berada di depan Shu Liang Ma.

"Jangan buka dulu segelnya, aku ingin melakukan sesuatu," ucap Xiang Li.

"Baik guru, silakan!"

Xiang Li berjalan mendekati pintu kola sutra, lalu dia menyentuh pintu itu.

Krak!

Krak!

Xiang Li menyalurkan kekuatannya pada pintu itu, dan terpancar sesuatu dari atas pintu.

Wuuuush!

Jedeeerrr!

Bam!!!

Sebuah kilat yang cukup besar datang dan masuk ke dalam kolam sutra itu, cahaya yang silau sesekali membuat semua orang yang berada disana harus menutupi kedua mata mereka.

Syuuuuut!

Setelah hampir 20 menit, perlahan cahaya itu memudar, dan kilat yang tadi masuk ke dalam kolam pun seketika menghilang.

"Aku telah menambahkan energi ke dalam kolam, biarkan murid-muridmu berkultivasi dengan baik di dalam," ucap Xiang Li.

"Baik, terima kasih guru!" Shu Liang Ma memberi hormat pada gurunya.

Shu Liang Ma lalu mengulurkan tangannya di depan pintu kolam.

Krak!

"Terbukalah!" seru Shu Liang Ma sambil menekan lebih kuat kekuatannya pada pintu kolam itu.

Kraaak!

Kraaak!

Bam!

Segel pintu terbuka, aura yang terdapat di dalam kolam sudah bisa di rasakan oleh semua orang yang berada disana.

"Ingat pesanku, jangan sampai ada di antara kalian yang berani mendekati apalagi masuk ke dalam gua yang berada di inti kolam!" ucap Shu Liang Ma yang mengingatkan kembali para muridnya.

"Baik, master guru!"

Satu persatu murid-murid itu masuk ke dalam kolam sutra, sementara para tetua, Shu Liang Ma dan Xiang Li melihat mereka dari luar.

Setelah semua masuk ke dalam, Shu Liang Ma kembali menutup dan menyegel pintu kolam sutra itu, agar tidak ada orang yang bisa sembarangan masuk ke dalam.

"Lebih baik sekarang kita kembali lebih dulu, dan kesini lagi saat waktu akan selesai," ucap Shu Liang Ma yang di angguki oleh para tetua.

Mereka lalu pergi dari depan pintu kolam sutra, begitu juga dengan Shu Liang Ma dan Xiang Li.

"Guru, selanjutnya apa yang akan guru lakukan?" ucap Shu Liang Ma.

"Aku sedang menunggu seseorang, karena aku merasa dia tidak jauh dari perguruanmu ini,"

"Seseorang guru?"

"Benar,"

"Siapa dia guru? Apakah itu adalah kakak atau adik seperguruan?"

"Kau akan mengetahuinya nanti, aku yakin dia juga sudah semakin merasakan aura yang aku keluarkan,"

Shu Liang Ma yang tidak tahu orang yang di maksud oleh Xiang Li hanya bisa diam, bahkan menebak siapa yang akan datang pun dia tidak tahu.