NovelToon NovelToon
Merebut Kembali Suamiku

Merebut Kembali Suamiku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Konflik etika / Selingkuh / Romansa
Popularitas:2.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: SkySal

Lea Miranda tak pernah menyangka, di usia pernikahannya yang Ke 12 tahun, ia mendapatkan ujian yang begitu berat. Yaitu, dikhianati oleh suami dan sahabatnya sendiri, Arya Dan Chelsea.

Awalnya, Lea memutuskan untuk bercerai dan merasa tak sudi melihat suami dan sahabatnya itu ketika mengetahui perselingkuhan mereka. Namun, ia berubah pikiran ketika teringat bagaimana ia dan Arya membangun rumah tangga, dan bagaimana mereka berjuang dari nol hingga mereka berada di titik yang sekarang.

Akhirnya, kini Lea memilih merebut suaminya kembali. Ia bertekad akan kembali membuat Arya bertekuk lutut di hadapannya dan menghempaskan Chelsea dari hidup mereka.

Bisakah Lea melakukan itu?
Bagaimana caranya ia merebut kembali suaminya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SkySal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keruntuhan Mulai Terlihat

"Haha, itu lucu!"

"Lihat alisnya, tebal sekali!"

"Ah, dia jatuh berguling. Itu pasti sangat sakit!"

Jihan dan Darrel tak henti-hentinya tertawa saat menonton kartun favorit mereka, Lea yang menemani mereka juga ikut tertawa.

Arya juga menemani mereka, dan ia hanya bisa geleng-geleng kepala melihat ketiga orang itu tertawa dengan bebas.

Namun, Arya tidak benar-benar bisa menikmati waktu yang ia habiskan bersama keluarganya itu karena ia masih memikirkan Chelsea yang tak kunjung pulang.

Sejak tadi, Arya terus menatap ponselnya. Ia sudah mengirim pesan pada wanita ke duanya itu, tapi sampai sekarang belum ada jawaban.

Lea melirik Arya, dan tentu ia tahu apa yang ada dalam otak suaminya itu.

"Eh, Chelsea di mana, ya? Sudah malam kok belum pulang."

Lea langsung mengambil ponselnya yang ada di atas meja, kemudian ia mencoba menghubungi Chelsea.

"Halo, Chelsea?" seru Lea saat panggilannya sudah terjawab.

Secara spontan Arya langsung menatap istrinya itu, bahkan sorot mata pria itu terlihat cemas, dan itu membuat hati Lea sakit.

"Kamu kok belum pulang, apa kamu ke rumah Mama kamu?" tanya Lea.

" Malam ini aku lembur, Lea," tukas Chealse dari seberang telfon.

"Oh, gitu. Ya sudah, aku cuma bingung kenapa kamu nggak pulang padahal sudah malam. Apalagi biasanya rumah dikunci kalau sudah di atas jam 9," pungkas Lea.

"Nanti aku pulang ke rumah Mama, jadi kunci saja rumahmu," ketus Chelsea yang sudah pasti tersinggung dengan Lea, dan tentu Lea justru senang dengan hal itu.

"Ya sudah, hati-hati di jalan, ya."

Setelah mengucapkan kalimat itu, Lea langsung memutuskan sambungan panggilan mereka.

"Di mana dia?" tanya Arya, pria itu bahkan tidak malu memperlihatkan kekhawatirannya pada Chelsea di depan istrinya sendiri.

"Dia lembur dan katanya akanbpulang ke rumah mamanya," jawab Lea. "Kenapa, Mas? Kamu pasti khawatir sama dia, ya?"

"Bukan begitu," bantah Arya dengan lirih.

"Aku faham kok," ujar Lea. "Namanya juga cinta, pasti khawatir. Aku juga selalu khawatir kalau kamu nggak pulang sampai malam, aku selalu bertanya-tanya kamu di mana, apa sudah makan malam, pasti sangat lelah, dan sebagainya." Lea mengulum senyum, ia menyentuh tangan suaminya itu dengan lembut, sementara Arya tak bisa berkata apa-apa.

"Aku sangat mencintai kamu, sampai aku mengkhawatirkan mu setiap saat," ucap Lea setengah berbisik, dan tentu juga penuh penekanan. Seolah ia ingin menyadarkan Arya bahwa pria itu telah sangat menyakiti orang yang sangat mencintainya.

"Aku ... aku tahu." Hanya itu yang sanggup Arya ucapkan saat ini.

"Dan aku tahu kamu juga mencintaiku, iya, kan?" Lea menatap wajah Arya dengan intens, membuat suaminya tampak salah tingkah. "Tiga tahun kita pacaran," lirih Lea kemudian sembari menyenderkan kepalanya di bahu Arya.

"Semua orang bilang kita pasangan serasi, mereka mendoakan hubungan kita sampai ke jenjang pernikahan. Dan akhirnya itu terjadi, semuanya kita lewati bersama, dari yang tinggal di rumah kontrakan biar nggak numpang sama orang tua, gaji kecil, tapi kita tetap sama-sama nabung. Sampai akhirnya kita punya gaji tinggi, kemudian kita bisa membeli rumah. Dan semuanya semakin sempurna karena kita di karuniai dua malaikat kecil."

Arya langsung menatap Jihan dan Darrel, dua malaikatnya yang memang membuat hidup Arya terasa sempurna.

"Apa kamu masih ingat perjuangan kita dulu, Mas?" tanya Lea sembari mendongak, menatap suaminya dengan sendu.

"Aku nggak akan melupakan itu," jawab Arya sambil tersenyum. "Apalagi saat Darrel dilahirkan, hidup kita masih sederhana saat itu."

"Benar," sahut Lea, ia menarik tangan Arya, kemudian mengaitkan jari jemarinya di hari jemari sang suami, dan Arya membalasnya. "Terima kasih sudah menjadi kepala rumah tangga yang baik, Mas, yang memberikan kita kehidupan yang baik."

Seketika Arya terhenyak.

Arya tidak tahu, apakah itu pujian yang tulus dari sang istri, atau justru itu adalah sindiran yang pedas.

Sementara Lea kini tersenyum miring, dan pujian yang ia ucapkan itu tulus, mengingat dulu Arya memang suami yang tulus. Tapi itu juga sindiran yang pedas karena tidak ada yang lebih buruk dari mengkhianati keluarganya sendiri.

...🦋...

Keesokan harinya....

Chelsea dibangunkan oleh Bu Erni karena hari sudah sangat siang, tapi putrinya itu masih tidur dengan sangat nyenyak.

"Kamu nggak mau ke kantor, Cheal?" tanya Bu Erni.

"Sebentar lagi, Ma," rengek Chelsea.

"Kamu kok bisa ada di sini? Pulang jam berapa tadi malam? Terus kok bisa pulang ke sini, apa Lea mengusir kamu?" cecar Bu Erni yang membuat Chelsea mengerang kesal.

"Aku lembur tadi malam, Ma," jawab Chelsea. "Dan biarkan aku tidur 10 menit lagi, aku capek banget."

Bu Erni a hanya menghela napas berat, setelah itu ia pun pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan.

Sementara Chelsea kini justru mengerang kesal, meskipun masih mengantuk tapi sekarang ia tak bisa tidur dengan nyenyak lagi.

"Aku harus langsung ke kantor apa ke rumah Lea dulu, ya?" gumam Chelsea.

Ia menyambar ponselnya yang ada di atas meja, kemudian memeriksa kotak pesan.

"Ck, mas Arya ke mana sih?" gerutu Chelsea karena Arya hanya mengirimnya pesan satu kali tadi malam, Chelsea baru membalasnya setelah dia selesai bekerja. Tapi sampai sekarang tidak ada pesan lagi dari Arya, pria itu bahkan tidak meneleponnya.

"Sebaiknya aku langsung ke kantor supaya aku bisa bicara bebas sama dia!"

...🦋...

Di kantor, Arya hanya bisa tercengang sembari memeriksa lembar demi lembar bukti tentang penggelapan uang yang katanya ia lakukan.

Tangan Arya gemetar, tubuhnya bahkan panas dingin padahal ruangannya ber-AC.

"Pak, saya ... saya tidak melakukan ini," lirih Arya dengan suara gemetar.

"Saya ... saya bersumpah saya tidak melakukan korupsi apapun, dan sekecil apapun."

Wajah Arya pucat pasi, jantungnya berdetak lebih cepat.

Bagaimana tidak?

CEO perusahaan tiba-tiba datang menemuinya, dan memberikan surat-surat yang merupakan bukti bahwa dia menggelapkan uang perusahaan. Padahal, Arya tidak pernah melakukan hal seperti itu. Dan tidak pernah sekalipun terbersit dalam benaknya untuk berbuat curang dalam pekerjaannya.

"Pak Steven, tolong percaya sama saya." Arya memelas. "Bapak mengenal saya, saya bekerja keras dan memulai semuanya dari nol."

"Saya tahu, Pak Arya!" seru pria paruh baya itu. "Tapi masalahnya yang kamu pegang itu adalah bukti yang sangat kuat."

"Ini ... ini pasti jebakan, ada yang sengaja ingin menjatuhkan saya, Pak."

"Kalau begitu buktikan!" tantang Pak Steven yang membuat Arya semakin lemas.

"Arya, aku tahu kamu pekerja keras, dan kinerja kamu selama ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan perusahaan. Maka dari itu aku tidak membocorkan noda hitam kamu ini ke siapapun, aku datang langsung ke kamu, secara pribadi. Dan aku minta, mundur dari jabatan kamu secepatnya."

"Tapi saya tidak salah!" seru Arya penuh penekanan. "Kenapa saya harus mundur padahal saya tidak salah?"

"Arya, kamu mau mundur secara terhormat, atau dipecat secara tidak terhormat?"

1
Acik
bayinya lgsg bisa ngomong ya tor/Grin/
Elyani Yani
Kecewa
Elyani Yani
Buruk
Nasiati
suka banget alur cerita singkat dan jelas
tie_rhahdyt
Luar biasa
Lilik Juhariah
laki itu seperti kucing dikasih ikan,
Lilik Juhariah
baca novel ini panas dingin
Lilik Juhariah
baca novel ini kejedag jedug , kok bisa ada perempuan ky chelsea,
Lilik Juhariah
nyesek banget bu
Lilik Juhariah
kl ada modelan chealse di depan mata udah TK getok kepalanya yg otaknya kosong
Lilik Juhariah
siiip
bhunshin
sahabat geblek
Lilik Juhariah
untung lea masih muda dan resign dari pekerjaannya cuma 4 th aja, tapi yg ngasih rejeki itu Allah dan perempuan itu serba bisa Lo yg penting usaha
bhunshin
waaaahhhhh semut rangrang udah menclok aja di pangkuan suami org iyeuuuuuhhhhh menjijikkan
Lilik Juhariah
bener bener drama nih
Lilik Juhariah
ganti peran aja udah bingung wkkw
Lilik Juhariah
ini baru cerdas
Lilik Juhariah
tuh untuk para suami yg boring di rumah dan cari pelampiasan di luar , kapok nggak , emang mudah jadi ibu
Lilik Juhariah
wkkw bagus ini novel , suami kerja pulang masih bisa istirahat masih disiapin makan dilayani semua urusannya, tp kl ibu 24 jam kyx gk berhenti apalagi punya anak kecil, capek lelaah
Lilik Juhariah
kaget kaaan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!