Jinan Sastawijaya gadis cantik yang mandiri, anak yang supel ceria mempunyai adik lelaki bernama Jerremy Sastawijaya Mereka kembar identik sedari lahir. Mereka tumbuh dikeluarga yang harmonis. Ayahnya adalah Rektor Universitas Swasta di Jakarta. Bundanya sebagai ibu rumah tangga pada umumnya. Bagaimanakah kehidupan membawa Jinan saat dia bertemu dengan Cinta pertamanya yang sudah lama 2 tahun menghilang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desty Cynthia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
Jinan dan Jerremy duluan pergi, Rega menatap Jinan sudah menjauh. Ia menelepon Calvin orang kepercayaannya.
"Cal, gimana dapet ?" Tanya Rega yang serius.
"Semua informasi Leon sudah ada boss !" Jawab Calvin
Rega menutup sambungan telepon itu ia segera pergi ke basecamp Azzura. Disana Calvin sudah membawa amplop coklat beserta informasi penting didalamnya
"Boss ... apa Shaka tau, kalau Leon adik tiri boss ?" Tanya Calvin
"Pasti tahu ! let's play the game !" Smirk Rega sangat mematikan tatapan mata tajamnya menusuk hingga ketulang
Rega akan membalaskan dendamnya pada keluarga Shaka, karena dialah yang membuat mamahnya Rega meninggal. Mamahnya Rega meninggal setelah tahu bahwa papahnya selingkuh lalu menghasilkan seorang anak lelaki. Rega juga tahu bahwa mamah Shaka dan papahnya meninggal pada saat kecelakaan maut itu terjadi.
-
-
-
-
-
Jinan dan Jerremy sudah berada dirumah, mereka tengah menonton film diruang keluarga ditemani cemilan ringan. Jinan menunggu kabar dari Shaka. Tapi Shaka belum juga meneleponnya. Tak lama bel pintu rumah Jinan bunyi. Jerremy yang membuka pintunya.
CEKLEK !!! "Hai Jer ... Jinan ada ?" Tanya Shaka
"Ada Kak, masuk aja , duduk dulu disini yah ! Gue panggilin dulu !" Jerremy mempersilahkan Shaka masuk lalu kedalam memanggil Jinan. Sebenarnya belum terlalu malam masih jam 7 tapi Jinan sudah memakai piyama panjangnya.
Jinan keluar menghampiri Shaka dengan senyumannya yang manis membuat Shaka bahagia.
"Hai sayang ! Udah dapet tokonya ? Maaf ya aku tadi engga sempet ngabarin, aku masih ngurusin kantor baru !" Shaka mengecup kening Jinan lalu menyentuh pipi cantiknya
"Udah dapet, tempatnya strategis bagus!" Kata Jinan
"Kalau butuh apa-apa bilang yah, nanti kekurangannya biar aku yang tambahin, kamu juga jangan terlalu cape! Ayah sama Bunda kamu mana?"
"Ada dikamarnya, kenapa ?" Tanya Jinan datar
"Tolong panggilin yah aku mau ketemu, belum sempet ketemu kemarin-kemarin baru bunda aja !"
Jinan mengangguk ia pergi ke kamar bunda ayahnya memanggil mereka untuk menemui Shaka. Jerremy juga tahu-tahu sudah mengekor dibelakang Jinan. Ia penasaran kenapa Shaka mau ketemu orang tua mereka.
Shaka menyapa orang tua Jinan dengan sopan, Shaka pun menjelaskan maksud kedatangannya yang mendadak itu
Jinan dan Jerremy saling pandang mendengar pengakuan Shaka yang sangat mengejutkan itu ! Begitupun orang tua Jinan yang nampak terkejut.
"Om ... Tante ... Saya Arshaka Abraham ingin melamar Jinan SastaWijaya menjadi istri saya ,maaf saya belum bisa membawa papah saya. Tapi saya serius menjalin hubungan bersama Jinan. Ini sebagai bentuk keseriusan saya, sebagai simbol Jinan akan menjadi calon istri saya !"
Shaka meminta ijin pada Orangtua Jinan lalu menyodorkan kotak perhiasan kecil berwarna merah itu yang berisikan 1 set berlian.
Orang tua Jinan bengong melihat berlian indah itu, mereka melirik Jinan dan Jerremy. Jinan pun degdegan mendengar jawaban orangtuanya. Jerremy yang melihat kakaknya gemeter gugup ia segera merangkul kakaknya
"Tenang ya kak, semua akan baik-baik aja !" Ucap Jerremy berbisik pada kakaknya Jinan
"Nak Shaka, sebelum kami menerima pinanganmu, bisa tolong ceritakan apa yang terjadi ? Sebenarnya, saya pernah melihat photo Nak Shaka akan menikah dengan perempuan lain, saya jadi takut jika anak saya hanya dipermainkan !" Tegas ayah Jinan
Shaka dengan gentle menjelaskan atas apa yang terjadi, mulai dari pacaran dengan Jinan dulu saat kuliah, lalu sakitnya Shaka, sampai ia harus dijodohkan. Shaka menceritakan semuanya tanpa ada yang terlewat.
Orang tua Jinan pun mengangguk paham penjelasan Shaka.
"Baik Nak Shaka, kami terima lamaranmu, gimana Jinan?" Tanya ayah Jinan.
"Ii-iya ayah ... Jinan mau !" Jinan tersenyum tipis
"Alhamdulillah walaupun ini mendadak dan kami juga belum ada persiapan apa-apa, tapi semoga ini menjadi awal yang baik kedepannya !" Ucap syukur bunda Jinan
Shaka memakaikan cincin itu resmi didepan orang tua Jinan.
"Om maaf saya mendadak, karena takut Jinan berubah pikiran hehehe ! Untuk persiapan pernikahan akan segera saya siapkan, nanti Tama asisten saya akan mengurus surat-suratnya !" Ucap Shaka
"Lalu kalian akan resepsi juga kan?" Tanya bunda Jinan
"Iya tante , ini pernikahan impian kami, saya akan membahagiakan Jinan. Om, tante, apapun yang akan terjadi nanti kedepannya, tolong percayakan sama saya !" Ucap Shaka meyakinkan orangtua Jinan.
"Mulai sekarang panggil kami ayah bunda yah, kamu kan calon menatu kami heheh, nanti setelah menikah segera kasih cucu hhahaha !" Ujar ayahnya Jinan sambil tertawa lepas
"Ayo nak Shaka, kita makan malam dulu ! Bunda jadi laper nih hahaha !" Ajak bunda Jinan pada Shaka
Mereka sekeluarga dan Shaka makan malam disana, ayah Jinan juga sangat ramah pada Shaka. Jerremy terus saja menyenggol tangan Jinan seolah menggodanya. Jinan yang kesal menginjak kaki Jerremy itu. Membuat Jerremy teriak hingga semua orang keheranan
"AUWWWWHHHHH !" Teriak Jerremy
"Kenapa Jer ?" Bunda kaget dengar teriakan Jerremy
"Ii-ini bunda ada ... ada tikus kayanya !" Jerremy melirik tajam pada Jinan seolah mengajaknya perang
Jinan tak kuasa menahan tawanya akhirnya tawa itu pun pecah dari bibir Jinan. "Rasain !! Makanya jangan jail loe !" Semprot Jinan
"Dasar nenek lampir !" Gerutu Jerremy
Orang tua Jinan ikut tertawa melihat kekonyolan 2 anaknya ini, sudah seperti tom&jerry. Kadang akur kadang mesra kadang bertengkar, sudah jadi makanan sehari-hari. Meskipun begitu mereka saling menyayangi, Jerremy bahkan pernah menonjok lelaki yang menggoda Jinan. Jinan juga sama, ia juga pernah menangis histeris kala Jerremy masuk rumah sakit saat usia mereka masih kecil.
Shaka pun ikut tertawa ia merasakan kehangatan keluarga ini. Shaka tumbuh dikeluarga yang berantakan. Almarhum mamahnya selingkuh bahkan meninggal dalam kecelakaan bersama selingkuhannya lalu menghasilkan seorang anak lelaki. Yang saat ini di asuh oleh papahny. Shaka sangat membenci anak itu dari kecil hingga sekarang. Itulah kenapa Shaka tidak tinggal dirumah papahny. Ia lebih memilih tinggal di apartment sendiri.
Saat Shaka hampir menyerah, ia bertemu Jinan dikampus. Shaka masih ingat, waktu itu ia tengah menyendiri, Jinan tiba-tiba datang menghampirinya dengan wajah berseri. Pertama kali Shaka mulai tersenyum saat melihat Jinan.
Jinan bagaikan penyelamat di hidupnya, tapi siapa sangka malah penyakit mematikan menghampiri hidupnya. Hingga terpaksa Shaka meninggalkan Jinan pada waktu itu. Shaka menghilang selama 2 tahun tanpa kabar, ia menjalani pengobatan untuk kesembuhannya. Didampingi papahnya juga Tama yang selalu setia pada Shaka.
