Possessive Brothers

"iya aku tahu kok Nia."

"Kan Queen pernah pakai motor seperti itu dulu."gumam Queen lirih namun tetap terdengar oleh Kania dan mama Zailine.

"Hah gimana Cha? Kamu pernah pakai motor sport gitu?"

"Upps!!" Queen tersentak kaget karena gumaman yang dikiranya pelan ternyata tetap didengar oleh Kania.

Queen meringis "hehehe iya Nia. Dulu Queen pernah ikut balapan liar terus dipinjamkan motor sama salah satu kenalan Queen gitu di arena."

"Omo omo seriusan?! Wah jadi aku punya temen dong yang suka naik motor sport gitu. Kan udah lama nih aku dilarang sama Al dan yang lainnya . siapa tahu aja kalau ada kamu yang ikutan naik motor juga bakal diizinin lagi gitu."

Sedangkan Mama Zailine yang mendengar percakapan antara Putri bungsunya dan tunangan Al hanya bisa menepuk jidatnya karena sifat  Barbar dan tomboynya ternyata menurun kepada sang anak bungsu.

Dulu ketika Mama Zailine masih seumuran dengan Queen serta Kania, Mama Zailine terkenal barbar, tomboy dan sangat tengil. Bahkan Mama Zailine masuk dalam sebuah club motor di mana itu awal bertemunya dengan papa Hendra yang saat itu juga tergabung dalam club tersebut.

Mami Priscillia yang memang tidak mengetahui pembahasan antara Kania, Queen dan mama Zailine cukup bingung saat melihat Mama Zailine menepuk jidatnya akhirnya berjalan menghampiri Mama Zailine.

"Kenapa Lin kamu tepuk jidat kayak begitu?"

"Mbak tahu tidak masa sifat aku waktu muda menurun sekali ke Princess kita."

"Hah!!  gimana maksud kamu Lin??"

"Itu mbak ternyata si Queen juga suka balapan liar dan ternyata Princess juga suka sama motor sport gitu."

"Wait wait kamu tahu dari mana Lin?? Seriusan ini Lin?? Hahaha kocak banget ini mah. Gimana reaksinya para lelaki yang di rumah ya kalau tahu Princess kita ternyata di luar prediksi BMKG gini."

"Serius Mbak ini aku tadi denger dari percakapannya queen sama Kania. tidak habis pikir aku mbak, kenapa sifat aku yang tomboy ini menurun ke Princess. Mbak tahu sendiri kan aku waktu masih seumurannya Princess kelakuannya kayak gimana. Sampai mas Hendra saja dulu tidak bisa berkata-kata."

"Tapi kelihatannya Princess kita tidak separah kamu deh Lin waktu muda. Princess kayaknya masih ada kalem-kalemnya gitu bukan yang tomboy dan barbar yang di mana kadang suka ikut tawuran kan ya."

"Semoga saja ya mbak. kan kita juga baru nih kumpul kembali dengan Princess kita jadi kita belum tahu bagaimana kesehariannya Princess kita. Apalagi ditambah keadaan mata princess yang belum sembuh benar. Mbak sendiri tahu bagaimana kelakuannya si Al, mana jahilnya minta ampun apalagi kalau sudah jadi satu sama si Kenzie dan Kennard anaknya mbak."

"Lah bener juga. Jangan-jangan Queen juga sama jahilnya kayak Al sama si kembar. Apalagi nih bibit-bibit jahil kan dari Hendra juga."

"Nah itu dia Mbak. Ini saja si Kania kayak dapat temen dia. dapat sekutu yang sama-sama suka dengan motor sport. Sudah pasti nih kalau Queen sudah sembuh benar sepertinya Dia bakal minta motor juga atau bisa jadi boncengan sama si Kania."

"hahaha. Mbak tidak bisa membayangkan bagaimana reaksinya suamimu, suami Mbak dan anak-anak kita kalau tahu dua gadis kesayangan mereka mempunyai hobi yang sama. Selama ini Kania masih bisa di rem oleh Al dan yang lainnya. Kalau sekarang Kania udah dapat sekutu pastinya bakal gaspol terus tuh."

Mama Zailine tertawa terkekeh tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi kedepannya jika sang anak bungsu penglihatannya sudah pulih.

"Ya kita paling tidak kita  harus menyiapkan hati dari sekarang Mbak kalau nanti sewaktu-waktu kita dipanggil ke sekolah karena kenakalan dua gadis ini."

"Ya ya Kamu benar Lin. Untuk masalah ini sementara waktu kita rahasiakan dulu sebagai kejutan untuk para lelaki ke depannya. Karena mbak yakin dua gadis ini akan membuat pusing para lelaki dengan tingkah ajaib mereka."

Mama Zailine dan Mami Priscillia pun tertawa bersama.

Kania melihat Mama Zailine dan Mami Priscillia yang berdiri tidak jauh darinya berjalan mendekat sambil mendorong kursi roda Queen.

"Ma tahu tidak masa Queen juga suka naik motor sport kayak Nia gitu."Kania memberitahukan kabar yang baru diketahuinya secara langsung dari Queen kepada Mama Zailine. Yang sebenarnya Mama Zailine sudah mengetahui hal tersebut.

"Mama sudah tahu sayang tadi Mama tidak sengaja dengar pembicaraan kalian berdua."

Queen menatap takut takut kepada Mama Zailine.

"Mama tidak marah dan kecewa waktu tahu kelakuan Queen dulu."

"Mama kamu tidak bakal marah sayang, karena dulu sewaktu mama kalian seumuran seperti kalian ya sama aja tingkah lakunya seperti Queen gitu. tidak jauh beda lah."

"Yang bener Ma?"Kania bertanya tak percaya dengan apa yang didengarnya.

Mama Zailine pun hanya mengangguk membenarkan apa yang diucapkan oleh sang kakak ipar.

"Jahil juga kayak Al tidak Mi?"

"Kalau jahil itu dari gennya Papa Hendra dan papi Aryan. Mereka berdua waktu sekolah dulu paling terkenal jahilnya satu sekolah."

"Tapi mereka jahilnya ke anak-anak yang suka ganggu anak-anak yang lain."

"Awal ya nih mama sama papa kalian ini tidak ada akur-akurnya di sekolahan berantem mulu. Kayak Tom and Jerry gitu, tapi ini ya kalau salah satu di antara mereka tidak kelihatan di sekolah pasti deh pada cari mencari. Eh tahu-tahu tidak ada angin tidak ada apa mereka berdua bisa klop gitu akur. Setelah diselidiki sama papi Aryan mereka berdua akur karena ternyata satu klub motor. Sehingga lama-kelamaan jadi akrab gitu deh."

"Waaaahhh."seru Kania dan Queen bersamaan karena merasa senang mendengar cerita masa lalu tentang kedua orang tua mereka.

"Udah ih Mbak tidak usah buka masa lalu aku. Waktu itu bener-bener dah kok bisa ya aku setomboy itu ya mbak dan tingkahnya membuat pusing guru BK. Mana langganan banget lagi waktu itu masuk ke BK."

"Mbak masih ingat banget waktu itu partner kamu kan Teresa Mommy nya Marvin dan Kania."

"Ya iyalah Mbak kan aku sama Teresa masih sepupuan. Dan memang sama papa waktu itu sengaja kami berdua dimasukkan ke sekolahan yang sama. Eh ternyata ada maksud si papa masukin kita berdua ke sana."

"Loh jadi mama dan Mommy itu sepupuan. Kania baru tahu lo mah selama ini Daddy tidak pernah memberitahu."

"Iya sayang tapi yang bukan sepupuan dekat gitu. Mama dan Mommy kamu itu sepupuan jauh."

"Tadi mama bilang kalau papanya mama masukin Mamah ke sekolahnya Mama tersebut karena ada maksud tertentu memang ada maksud apaan sih Mam? Queen bertanya karena masih penasaran dengan cerita kedua orang tuanya.

"Jadi papanya Mama itu....."