NovelToon NovelToon
Istri Buangan Tuan Arkana

Istri Buangan Tuan Arkana

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Balas Dendam / Cerai / Pelakor / Penyesalan Suami
Popularitas:99.4k
Nilai: 5
Nama Author: ayu andita

Kesalahan masa lalu membuat seorang Kaynara Flora terus di sakiti oleh suaminya sendiri. Wanita itu sama sekali tak di anggap oleh sang suami. Kehadiran anak tak mampu meluluhkan hati prianya.

Akankah Kaynara akan tetap bertahan dalam pernikahannya atau justru menyerah dan memilih mengakhiri?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ayu andita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22 Duda Jatuh Cinta

Flora berjalan dengan langkah cepat melintasi lorong-lorong yang sepi di kantor Alaska Corp, bergegas menuju ruangannya. Sejak dia mulai bekerja di perusahaan tersebut beberapa minggu yang lalu, hidupnya menjadi lebih sibuk dari sebelumnya. Sebagai asisten pribadi Jonathan, bosnya yang juga sahabatnya, Flora memiliki tanggung jawab yang besar.

Saat dia membuka pintu ruangannya, tumpukan berkas dan dokumen sudah menunggunya di meja kerjanya. Flora segera duduk di kursinya dan mulai menyusun jadwal pertemuan, menjawab email, dan mengatur jadwal perjalanan untuk Jonathan yang padat. Meskipun tugas-tugasnya sering kali menuntutnya untuk bekerja lembur, Flora merasa bangga dapat membantu Jonathan menjalankan perusahaannya.

Beberapa menit kemudian, pintu ruangannya terbuka, dan Jonathan masuk dengan senyum lebar. "Flora, saya butuh laporan keuangan untuk rapat besok pagi. Bisakah kamu menyiapkannya?"

"Pasti, Pak Jonathan. Saya akan segera menyiapkan laporannya," jawab Flora dengan antusias.

Jonathan mengangguk puas sebelum meninggalkan ruangan Flora untuk menangani tugas-tugasnya yang lain. Flora segera memulai pekerjaannya, menyusun laporan keuangan dengan teliti dan cepat. Meskipun terkadang pekerjaannya menuntutnya untuk bekerja di bawah tekanan, Flora merasa bahagia dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi kesuksesan perusahaan Alaska Corp.

Setelah beberapa jam bekerja keras, Flora akhirnya menyelesaikan laporan keuangan yang diminta Jonathan. Dia mengirimkan laporan tersebut ke email Jonathan dan merasa lega sejenak sebelum kembali fokus pada tugas-tugasnya yang lain. Meskipun sibuk, Flora merasa bangga dengan pekerjaannya dan bersyukur atas kesempatan untuk belajar dan tumbuh di bawah bimbingan Jonathan.

Setelah berjam-jam bekerja dengan konsentrasi tinggi di ruangannya, Flora menyadari bahwa sudah waktunya untuk istirahat dan makan siang. Dia menyimpan semua berkas dan dokumen yang sedang dikerjakannya dengan rapi sebelum meninggalkan ruangan.

Flora melangkah ke arah kantin perusahaan dengan langkah ringan. Di sepanjang jalan, dia tersenyum ramah pada beberapa rekan kerjanya yang melewatinya. Saat dia sampai di kantin, Flora melihat antrian yang cukup panjang di depan stasiun makanan. Dia bergabung dengan antrian sambil menikmati obrolan ringan dengan beberapa rekan kerjanya yang juga sedang menunggu giliran mereka.

Setelah beberapa menit, Flora berhasil mendapatkan makanannya dan memilih meja yang agak sepi untuk duduk. Dia duduk dengan nyaman sambil menikmati hidangannya, sesekali melihat-lihat sekeliling kantin. Meskipun suasana kantin agak ramai, Flora merasa senang bisa menyempatkan waktu untuk istirahat sejenak dari pekerjaannya yang sibuk.

Saat dia selesai makan, Flora mengambil minumannya dan melanjutkan untuk berbincang santai dengan beberapa rekan kerjanya yang duduk di sebelahnya. Mereka membicarakan berbagai hal, mulai dari pekerjaan hingga topik ringan seperti film atau rencana liburan.

Waktu makan siang Flora berakhir dengan cepat, dan dia pun kembali ke ruangannya dengan semangat baru untuk melanjutkan pekerjaannya. Meskipun istirahatnya hanya sebentar, Flora merasa segar dan siap menghadapi sisa hari kerjanya dengan semangat penuh.

Jonathan duduk di kursinya di ruangannya, mata terfokus pada layar monitor yang menampilkan tampilan CCTV dari berbagai sudut kantor. Dia tersenyum tipis saat melihat Flora dengan penuh antusiasme berjalan ke kantin untuk makan siangnya. Sebagai pemilik perusahaan Alaska Corp, Jonathan selalu mengutamakan kinerja dan kesejahteraan para karyawan, termasuk Flora yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari timnya.

Dia merasa bangga melihat betapa bersemangatnya Flora dalam menjalankan tugas-tugasnya sebagai asisten pribadinya. Jonathan sering kali menyaksikan dari jauh bagaimana Flora dengan cermat mengatur jadwal dan menangani berbagai tanggung jawabnya dengan penuh dedikasi. Melihat Flora berkembang dan menghadapi setiap tantangan dengan semangat membuatnya merasa sangat beruntung memiliki Flora di timnya.

Namun, ada sesuatu yang lain yang membuatnya tertarik pada Flora selain dari segi profesionalitasnya. Ada kehangatan dan keramahan dalam sikap Flora yang membuatnya merasa nyaman dan dihargai di kantor. Jonathan merasa bahwa Flora bukan hanya sekadar karyawan, tetapi juga sahabat yang setia dan berharga baginya.

Saat Flora kembali ke ruangannya setelah makan siang, Jonathan memperhatikannya dengan penuh perhatian. Dia berharap Flora tahu betapa dihargainya peran dan kontribusinya dalam kesuksesan perusahaan. Meskipun mungkin tidak selalu mengungkapkannya secara langsung, Jonathan berkomitmen untuk memastikan bahwa Flora merasa dihargai dan didukung dalam perjalanannya di Alaska Corp.

Dengan senyum puas, Jonathan kembali memutar fokusnya ke tugas-tugasnya yang menanti. Namun, dalam hatinya, dia berterima kasih atas keberadaan Flora dan segala yang telah dia bawa ke dalam hidupnya, baik secara profesional maupun pribadi.

Sore itu, suasana kantor sudah mulai tenang ketika Jonathan keluar dari ruangannya dengan langkah ringan. Melihat Flora masih sibuk di ruangannya, dia memutuskan untuk menyapa wanita itu sebentar sebelum pulang.

"Flora!" panggil Jonathan sambil tersenyum lebar ketika dia melihat Flora sibuk mengatur berkas di meja kerjanya.

Flora mengangkat kepalanya dan tersenyum gembira ketika melihat Jonathan. "Halo, Pak! Ada yang bisa saya bantu?"

Jonathan menggeleng sambil berjalan mendekati meja Flora. "Tidak, tidak ada yang perlu kamu bantu. Aku hanya ingin menyempatkan waktu sebentar untuk berbicara dengan kamu di luar jam kerja."

Flora mengangguk dan meletakkan pena yang dia pegang di atas meja. "Tentu, Jonathan. Ada apa?"

Jonathan duduk di kursi di depan meja Flora, menatapnya dengan serius sebelum akhirnya melemparkan tawa ringan. "Tahukah kamu, Flora, aku baru saja membaca artikel tentang ciuman bisa menghilangkan stres, dan aku merasa perlu melakukannya denganmu."

Flora tersenyum melihat keceriaan di wajah Jonathan. "Sembarangan kamu, Jonathan.Bagaimana kalau karyawan lain mengira kita ada hubungan?"

"Why lagipula aku duda dan kamu sudah jadi janda, bukan istri orang lagi sepertinya tak ada masalah jika kita menjalin hubungan?"

"Kau mengajakku berpacaran hanya untuk berciuman?" Tebaknya.

Flora tidak bisa menahan tawanya ketika mendengarnya. Mereka tertawa bersama-sama, menikmati momen kecil keceriaan di tengah kesibukan kantor.

Setelah beberapa menit tertawa, Jonathan berkata, "Terima kasih, Flora. Kadang-kadang kita memang butuh istirahat sebentar dari rutinitas kerja yang serius, bukan?"

Flora mengangguk setuju. "Benar sekali, Jonathan. Terima kasih sudah mengatakan hal lucu agar aku tetap bersemangat di tengah-tengah tugas-tugas kita."

Jonathan tersenyum puas, merasa senang telah bisa memberikan sedikit keceriaan kepada Flora. "Tidak ada masalah, Flora. Aku akan pulang duluan. Sampai jumpa besok!"

Flora tersenyum dan mengucapkan selamat tinggal kepada Jonathan saat dia meninggalkan ruangannya. Meskipun singkat, pertemuan mereka di luar jam kerja itu meninggalkan kesan yang menyenangkan bagi keduanya, mengingatkan mereka bahwa di balik keseriusan pekerjaan, ada ruang untuk keceriaan dan kehangatan di antara rekan kerja.

"Pasti banyak wanita yang tergila-gila pada Jonathan." gumam Flora.

Wanita cantik itu mengambil tas-nya lalu beranjak ke luar dari ruangan kerja dan meninggalkan kantor.

brum brum mobilnya melaju dengan kecepatan sedang meninggalkan area perusahaan.

Sementara di Villa Jonathan

Pria itu berbicara dengan sang mami diruang tamu.Nyonya Erika menatap putranya dengan pandangan memicing.

"Nathan mami perhatikan sejak tadi kau banyak senyum senyum sendirian, kau belum gila 'kan nak?" tanya mami Erika.

"Mami." pekik Jonathan kesal.

"Daddy, berhenti meneriaki oma."jawab Jerico dengan nada datar.

Mami Erika tersenyum puas melihat cucu kecilnya membela dirinya.Wanita paruh baya itu mengusap kepala Jerico penuh kasih sayang.

Jonathan sendiri mendengar pelan, lamunannya tentang Flora langsung buyar.

1
Miss Apple 🍎
wah
Miss Apple 🍎
lanjut
⁽⁽ଘ[♎Le✪🈹]ଓ⁾⁾
makasih banyak untuk karya yg sangat bagus ini
tetap terus berkarya kak 👍👍❤️❤️
she
good job thoor....
Miss Apple 🍎
jangan lupa komentarnya guys biar othor semangat
Miss Apple 🍎
lanjut
Miss Apple 🍎
Lanjut
Nora♡~
Yaa... benar tuu.. Arkana hidup perlu di teruskan... sebab... Mentari masih bersinar untuk esok dan jangan di sia2 kan... harta dan kekayaan tu memang penting tepi di sertai kebahagian yang hakiki itu yang utama gitu... lanjut...
Miss Apple 🍎
lanjut
Sunaryati
Lanjut
Miss Apple 🍎
lanjut
Miss Apple 🍎
Devina meninggal kenapa Thor?
Bivendra
nah lho ud 13 tahun aja
devina meninggal knp tu terkejut bacanya
Miss Apple 🍎: kita tunggu ya, aku juga kepo
total 1 replies
Miss Apple 🍎
seruuu
Miss Apple 🍎
lanjut
Ceu Markonah
typonya banyak bangat
Nora♡~
Benar tu tuan Arkana apa yang terjadi semua nya dah berlalu...jadikan sebagai pengajaran untuk men jadikan diri kita menjadi lebih baik gitu.... lanjut..
she
season 2
semangat thoor..
Miss Apple 🍎
lanjuttt
Miss Apple 🍎
seru
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!