Novel bertema Percintaan Manis
Rina Arumi Yasmin berstatus mahasiswa semester akhir telah menyabet sabuk hitam dalam seni bela diri. Berjumpa dengan laki-laki misterius yang ternyata menurut Rina adalah malaikat pelindungnya. Akankah ia berjodoh dengan malaikat pelindungnya?
Semoga reader senang dan termotivasi setelah membaca novel ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuk_Rini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Wisuda Rasa Mau Pesta
“Selamat atas keberhasilanmu, sangat memuaskan hasil ujian hari ini!” Ucap salah satu dosen penguji ujian skripsi sambil menyalami Rani. Dilanjut dengan dosen yang lain pun memberi selamat.
Seperti terbebas dari beban segunung, pundak terasa ringan, otak pun terasa ringan seringan kapas tersapu angin…wussstttt itu yang dirasakan Rina sekarang.
“Alhamdulillah..rasa syukur atas semua kenikmatan Tuhan” Rina tersenyum sembari beberes di ruang sidang. Tampak aura kesenangan di wajahnya. Senyum itu tak kunjung sirna sampai tiba saatnya keluar ruangan sidang.
Di luar ruangan sudah ada Tika dan teman-teman sekelas menanti kabar gembira.
“Gimana Rina hasilnya? pertanyaan di lontarkan dari mulut Tika begitu melihat Rina
“Aku jadi Wisuda bulan ini!” reflek lompat-lompat kegirangan Tika pun ikut lompat-lompat layaknya anak kecil dapat doorprise.
“Congrats ya Rin, kita wisuda sama-sama.”ucap teman-teman yang lain
“Terima kasih semua atas dukungan dan doanya.”
“Kamu sendiri gimana Tika hasil konsultasi kemaren?”
“gak banyak drama si do’i kedua ini, lembar persetujuan untuk ujian sudah di tanda tangani. Esok Senin jam 1 siang temani aku ya!”
“Siapppp besti, alhamdulillah kita bisa tamatkan bangku Universitas bersama-sama. Semoga masa depan kita cerah secerah dunia pendidikan kita”
“aamiin. heemmm kita pasti akan mengalami masa kangen dengan kampus ini, dengan kantin, dengan UKM, dengan dosen…hemmm”
“Sudah jangan mulai drama dehhh!”
“hehehe..iya dink. Astaghfirullah ada yang kelupaan. Ada kakanda di luar fakultas!” berlari meninggalkan Tika dan teman-temannya
“Hah..kakanda? siapa pula itu!” Tika bergumam
.
.
Di tengah riuhnya mahasiswa di luar fakultas, Rina mencari sosok yang telah membantunya. Toleh sana toleh sini tak tampak batang hidungnya. Hingga akhirnya Rina berfikir Yuda telah pulang meninggalkannya.
Namun saat Rina memutar badan, di sudut pojok fakulatas terlihat keriuhan yang lebih dari tempat lain. Rina mulai tertarik untuk melihat ada peristiwa apa.
Jarak 10 langkah mulai tampak blackboard dengan tulisan “Syukuran Kelulusan Rina Arumi Yasmin” semakin Rina melangkah mendekat semakin tampak jelas dua orang pemuda sedang membagikan kertas dengan potongan kecil.
Rina mengkerutkan dahinya, mempertanyakan apa yang dibagikan kedua pemuda tersebut.
Seorang mahasiswi yang telah mendapatkan potongan kertas sedang melintasi Rina, seketika Rina menghentikannya.
“Permisi boleh tahu apa itu?” Rina menunjuk kertas yang dipegang mahasiswi.
“Ini ada bagi-bagi voucher makan di vila and resto “Orchidaceae”, wisssttt gak main-main ni resto, kamu bisa cek ratingnya. Cepet kamu ke sana sebelum kahabisan voucher”. Seru mahasiswi itu menyuruh Rina mengantri untuk mendapat voucher.
“Apa pula ini, itu di blackboard tertulis namaku, tapi aku gak merasa bagi-bagi voucher. Apalagi “Orchidaceae” makan di warung nasi padang aja sudah syukur.” Gumam Rina.
“Assalamualaikum, selamat atas kelulusan nya” Tiba-tiba muncul Yuda di belakang Rina dan menyampaikan selamat
“Waalaikumsalam” Jantung Rina serasa melompat saat berbalik dan melihat Yuda membawa buket Angggrek Bulan Kuning. Belum pernah seumur hidupnya mendapat kejutan seperti ini.
“Terima kasih kakanda, sungguh suatu kehormatan bagiku mendapat perlakuan seperti ini. Kakanda sangat banyak menolong. Bagaimana aku bisa membalas semua?” Jawab Rina sambil menerima buket itu
“Buket anggrek warna kuning ini menandakan persahabatan yang dilingkupi kegembiraan di antara kita. Aku adalah laki-laki yang ingin melihatmu selalu bahagia.”
“Duh..aku merasa di atas awan-awan..hahahaha…!” Rina berusaha bercanda mencairkan suasana.
“Trus itu mereka? Tunjuk Rina pada kerumunan mahasiswa
“Kita berbagi kebahagiaan dengan mereka, lihatlah wajah-wajah penuh dengan senyum itu, apakah kamu tidak merasakan kebahagiaan pula?”
“Sungguh aku Bahagia, bahkan kalau bisa pingsan aku mau pingsan di sini. Itu bukan aku yang kasih ke mereka. Tapi sepertinya kakanda yang berbuat!”
“Itu sudah atas namamu kan Rina Arumi Yasmin” elak Yuda
“Hemm suka-suka kakanda lah!”
Dalam hati Rina masih terdapat berjuta-juta kagum, senang, dengan perlakuan Yuda.
“Wisuda kapan?”
“Tanggal 29 Bulan ini”
“Bapak ibu ke sini?”
“Pasti lah. Ada rencana apa?”
“Tidak ada, jangan kePeDean.”
“Hahahaha…iya siapa aku, sekali lagi aku sampaikan terimakasih banyak atas pertolongan kakanda, hanya Tuhan yang bisa membalas. Kalau aku yang balas paling banter traktir nasi padang, hehehehe”
(Balas berikan hatimu untukku) Dalam hati Yuda.
“Sudah jangan dipikirkan, yang kamu perlu pikirkan nasib ban motormu!”
Tepuk jidat “Iya…hampir lupa. Aku masih butuh bantuan kakanda kalau gitu!”
“Bantu apa?”
“Dorongin motor sampai ke tukang tambal ban!”
.
.
Di depan pantulan cermin dua orang gadis sudah rampung di makeup
“Tik gimana penampilan ku?
“Cantik, kita beruntung bisa di makeup in Khadijah”
“Kamu percaya makeup sekelas khadijah keluarin voucher make up untuk mahasiswa? Tika berseru
“Apa kenyataannya tidak begitu?” Rina mulai menyangsikan
“Ada laki-laki yang mengidolakanmu modusnya nyenengin hatimu dan aku pun dapat untungnya, hahahaha,,,sering-sering aja bang Yuda!”
“Jadi benar ini akal-akalan kakanda!”
“Rin sebenarnya bagaimana perasaanmu dengan do’i. Kamu juga sudah sebut dia kakanda..kakanda, geli banget!”
“Dia seperti malaikat Tik, aku tidak bisa membalas semua kebaikannya.”
“Apa ini hanya tentang kebaikan balas jasa tanpa melibatkan perasaan?”
“Aku belum bisa pastikan Tik” Jawab bimbang. “Mamak dan papamu hanya berdua mendampingi wisuda?” Rina mengalihkan pembicaraan
“Iya, hanya mereka. Bagaimana dengan Mak Dayang dan Pak Joko?”
“Tadi malam mereka calling perkiraan tiba di sini jam 7 pagi, tapi sampai sekarang mereka belum menghubungi lagi”
“Kakandamu bagaimana?”
“aku hanya memberitahu tanggal 29 bulan ini wisuda, selebihnya dia tidak bertanya apapun!”
jelas Rina
“misterius dan suka mengejutkan” tukas Tika
“hemmmmm” Rina bergumam
.
.
Di tengah kerumunan wisudawan wisudawati yang bersiap memasuki ballroom, Rina gelisah karena belum tampak Mak Dayang dan Pak Joko.
“Tik, aku hubungi mereka tapi tidak satupun di angkat ataupun balas chat!”
“Tenang kan dirimu, pasti mereka hadir.”
“Assalmualaikum cantik” dari arah samping muncul Yuda.
“Waalaikumsalam, aku terkejut kakanda di sini.”
“Selamat ya, kamu akan lebih terkejut lagi siapa di belakangku?” seru Yuda.
Yuda menggeser tubuhnya, tampak Mak Dayang dan Pak Joko dengan pakaian yang terlihat sangat cantik dan berwibawa. Sentuhan uang terlihat sangat kental.
Mak Dayang terlihat cantik dengan make up flawless menjadikannya tampak lebih muda di tambah kebaya elegan warna sage dengan payet kristal tampak mahal. Pak Joko memakai jas modern yang membuat tubuhnya gagah tegap.
“Mak…Pak…aku pangling..mak cantik banget, pak juga tambah ganteng. Aku terharu…!” Rina memeluk kedua orang tuanya.
“Alhamdulillah, semua berkat Nak Yuda. Mak dan Pak tiba di kota ini kemarin sore. Di jemput nak Yuda, kemudian kami menginap di vila and resto “Orchidaceae”.
“Hah…???” Rina terkejut bukan main
“Kakanda benar?”
Yuda hanya mengangguk dan tersenyum.
(Sebenarnya siapa dirimu kakanda, begitu baik dan semakin ke sini semakin yakin kamu bukan orang biasa) terjadi pergulatan dalam hati Rina
🥰🥰🥰
apakah readers pnya besti juga? outhor ingatkan yg saling ya
malaikat kah?
yg jelas malaikat yg bs dilihat dg mata, hnya saja bulannya blm dbantu matahari shingga wajahnya tampak samar
smoga d novel ke dua bisa tuntas.
semangatttttt!
readers yg baik, semoga sukaaa😘