NovelToon NovelToon
Istri Pilihan Shankara

Istri Pilihan Shankara

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Cinta pada Pandangan Pertama / istri ideal
Popularitas:13.3k
Nilai: 5
Nama Author: Skinant

Shankara Adhiyaksa. Putra sulung Reenan Xavier Adhiyaksa dan Annisa Harsono, lelaki tampan mapan dan kaya raya tentunya.

Hidup aman tenang dan damai yang ia jalani berubah seketika ketika sang ayah menyuruhnya untuk menikahi seorang perempuan pilihan ayahnya,

Disisi lain pertemuannya dengan wali kelas adiknya membuat Shankara sedikit terusik karena perasaan yang ia rasakan pada wali kelas adiknya sedikit berbeda, bisa di bilang ia jatuh cinta pada pandangan pertama

Tapi ia juga tidak mungkin mengecewakan ayahnya walau hatinya bersikeras menolak permintaan sang ayah

Di hadapkan pada dua pilihan, siapa yang akan di pilih Shankara pada akhirnya ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Skinant, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25

"Eh?" respon Ana kaget, ia sama sekali tidak menyangka ucapan itu keluar dari mulut Shan,

"Kita sudahi saja lagipula untuk apa di teruskan? Kamu bisa mengatasi semuanya sendiri kan?" tanya Shan

"Tapi kita sudah sejauh ini, ayah bundamu sudah melamar ku secara resmi jadi tidak bisa untuk memutuskan begitu saja Shan" ucap Ana panik

"Aku yang akan bicara pada mereka, lagipula sepertinya hubungan ini tidak akan berhasil jika kau menyembunyikan semuanya dariku, aku merasa tidak ada gunanya sama sekali"

Shan bangun dari duduknya, ia melangkah menuju motornya tetapi terhenti saat Ana memegang tangannya erat,

"Maaf, maafkan aku tapi tolong jangan berpisah aku tidak mau berpisah denganmu" ucap Ana dengan suara yang bergetar seperti menahan tangis

"Tidak apa-apa jika masih marah padaku, tidak apa-apa jika masih ingin menyalahkan ku tapi jangan pergi dariku, kumohon jangan pergi dariku Shan jangan pergi" tangis Ana pecah saat ini, ia tidak berpikir jika hal-hal yang berusaha ia selesaikan sendiri ternyata bisa berdampak buruk pada hubungannya dengan calon suaminya,

Shan tetap diam, walau dalam hatinya ingin menenangkan Ana yang sedang menangis tapi ia menahannya setidaknya Ana harus tau bahwa dirinya bukan orang yang bisa di sepelekan seperti itu, ia tidak suka jika perhatiannya hanya disepelekan seperti ini,

"Jika sudah selesai menangis bawa bajumu ikut aku ke rumah" ucap Shan setelah Ana sedikit lebih tenang, mau bagaimanapun Shan tetap tidak tega jika meninggalkan Ana sendirian,

Ana langsung menuruti apa yang Shan ucapkan sebelum laki-laki itu berubah pikiran lagi, ia membawa bajunya dan baju kerjanya agar tidak repot bolak balik ke rumah besok, ia benar-benar menyesal sudah membuat laki-laki itu kecewa pada sikapnya yang sok mandiri ini

Jika mengingat kejadian tadi Ana banyak bersyukur karena Shan hadir di saat yang tepat,

"Berapa hari aku disana?" tanya Ana pada Shan yang menunggunya di ruang tamu rumahnya,

"Bawa saja dulu seperlunya, saat semua sudah aman kalian bisa pulang lagi ke rumah" jawab Shan,

Ana segera memasukkan semuanya kedalam koper kecil miliknya,

"Bawa motormu, aku akan mengikuti dari belakang"

Ana mengangguk, dengan sedikit bantuan dari Shan ia menata koper dan tas berisi laptop agar tidak merepotkannya di jalan nanti,

"Hati-hati jangan ngebut" pesan Shan sebelum mereka pergi meninggalkan rumah Ana,

...****************...

"Shan" panggil Annisa saat melihat anak lelakinya membawa koper milik calon istrinya,

"Ada apa ini?" tanya Annisa bingung

"Bunda tanya saja padanya, aku mau siap-siap bunda juga harus bersiap-siap beritahu ayah juga untuk bersiap-siap" jawab Shan,

"Bersiap-siap kemana?" tanya Annisa dengan raut wajah bingung yang tidak bisa ia sembunyikan, anak laki-lakinya tiba-tiba pulang dan langsung mengatakan hal membingungkan seperti itu

"Tanyakan saja padanya" jawab Shan menunjuk Ana dengan dagunya, Shan terlalu malas melihat Ana saat ini rasa kecewanya masih ada walau sudah berkurang banyak saat ini

Annisa mengajak Ana untuk duduk dan menceritakan apa yang terjadi, karena sore tadi Shan bersemangat saat akan memberikan kejutan untuk calon istrinya itu yang tidak tau bahwa Shan sudah sampai di Indonesia semalam, dan melihat anaknya seperti itu Annisa yakin pasti ada sesuatu yang terjadi pada mereka berdua,

Ana duduk dan menceritakan semuanya yang terjadi belakangan ini dan dari gangguan-gangguan yang kurang sopan dari rekan kerjanya saat Shan sedang tidak ada disini hingga kejadian tadi sore yang membuat Shan marah, juga keadaan ibunya yang sekarang sedang di rawat di rumah sakit selama 2 hari ini, dan beberapa hal lain yang membuatnya tidak nyaman semua Ana ceritakan pada Annisa tanpa ada yang ditutupi,

"Pantas saja dia terlihat gelap seperti itu, tapi jika bunda di posisi Shan bunda juga akan sama kecewanya dengannya, Shan berusaha selalu melindungi mu walau ia sedang jauh disana, ia berusaha selalu ada saat kau membutuhkannya walau jarak dan waktu menghalangi kalian, tapi yang sudah terjadi biarlah terjadi sekarang perbaiki saja hubungan kalian sebelum terlambat" nasihat Annisa kepada Ana yang di balas anggukan patuh oleh Ana

"Iya bun" jawab Ana lirih, ia sebenarnya takut jika calon mertuanya itu marah kepadanya dan memutuskan untuk mengakhiri pertunangan mereka berdua itu adalah hal yang paling ia hindari,

Sejujurnya Ana juga tidak bisa jika harus berpisah dengan Shan, bukan karena materi tapi hanya Shan yang bisa membuatnya nyaman walau sedang berjauhan, Shan seperti selalu membutuhkan dirinya entah untuk teman mengobrol ataupun teman saat Shan bekerja dan mengerjakan tugas kuliahnya, Ana senang saat ia merasa di butuhkan seperti itu dan sayangnya ia tidak memperlakukan Shan dengan hal yang sama yang berakhir membuat laki-laki itu kecewa padanya,

"Sekarang bawa kopermu ke kamar tamu sebelah sana, besok saat ibumu pulang kalian tetap menginap disini sampai ibumu sembuh dan keadaan sudah lebih aman"

Lagi-lagi Ana hanya mengangguk patuh dengan ucapan Annisa.

...****************...

"Akan bunda rapatkan besok, terlepas dari status Ana tapi jika dia di biarkan terlalu lama bisa-bisa membuat suasana menjadi tidak kondusif" kini Annisa, Reenan juga Shan sedang berkumpul di ruang kerja Reenan,

"Lebih baik menemui kepala sekolah dulu, tanya dulu bagaimana kondisi sekolah saat ini setelah itu baru kita mengambil tindakan jika memang mengkhawatirkan" usul Reenan,

"Sepertinya begitu saja dulu, besok aku akan ke sekolah untuk bertemu kepala sekolah"

"Ku temani" Reenan menawarkan diri yang langsung di setujui oleh Annisa,

Annisa melirik ke arah Shan yang hanya diam sambil bermain ponsel,

"Kenapa diam saja?" tanya Annisa pada Shan

"Memang aku harus bicara apa? Yayasan bukan urusanku dan aku tidak berhak ikut campur"

"Nasib hubungan kalian mau bagaimana? Mau di batalkan lagi seperti Bella?" tanya Annisa

"Ck, aku pikirkan nanti"

"Kalau bisa di perbaiki lebih baik di perbaiki dulu, jangan ganti pasangan terus, kakak minta Ana segera di lamar sudah ayah dan bunda kabulkan tapi jangan pernah bertindak hanya gara-gara emosi, paham?"

"Paham, sudah ayo kita berangkat ke rumah sakit"

Saat mereka bertiga keluar dari ruang kerja Reenan kebetulan Ana juga seperti terburu-buru keluar dari dalam kamarnya,

"Kenapa?" Annisa mendekati Ana yang terlihat panik bahkan matanya sudah memerah menahan tangis,

"Saya mau ke rumah sakit sekarang"

"Sama-sama saja, kita juga mau ke rumah sakit menjenguk ibumu"

"Saya sendiri saja, saya harus cepat sampai disana" Ana sudah bersiap memakai jaketnya,

"Aku bisa membawamu lebih cepat jika kamu mau bicara ada apa" suara Shan terdengar kali ini,

"Ibuku kritis" ucap Ana bersamaan dengan setetes air mata yang turun dari matanya.

1
Isnaaja
yeh itu mulut gak dijaga banget,, cinta itu gak memandang rupa.
Isnaaja
pasti si dimas minta motor mahal,, biar kelihatan keren.
Sh
35 juta.. duit khayalnya author.. habis ga?? kalau mazih banyak, kirim ke rumahku 1 😄
Skinant: /Chuckle//Chuckle//Chuckle//Chuckle//Chuckle/
total 1 replies
Sh
Minggu lalu aku baru baca ortunya..jalan cerita nya ga bisa tertebak..penuh kejutan..aku pikir nikah ama orang kaya enak dan jalannya lurus aja, tapi ternyata penuh kejutan.walau baru 2 novel, tapi bakatnya udah keliatan.sehat selalu dan makin kreatif Author.
Skinant: Terima kasih banyak /Heart/
total 1 replies
Sh
aku kalau ke kantor juga naik ojek online.boleh beliin juga ga ?
Isnaaja
kak kinan semangat nulisnya.
tiap selesai baca aku kasih bunga buat shan. /Kiss/
Skinant: Makasih banyak looohhhh /Kiss//Kiss//Kiss/
total 1 replies
Isnaaja
wah si dimas cari gara gara melulu,, kayanya ini orang mau di sleding deh. /Panic/
Isnaaja
bersambung....
shan kamu harus sabar, othor kita menjedanya untuk beberapa waktu yang tidak bisa ditentukan. /Facepalm/
Isnaaja
uhuy,, kayanya mau belah duren nih. prikitiwww/Chuckle/
aca
ana sok. cantik hadeh
Isnaaja
terimakasih pesan pesannya papah reenan. ☺
Isnaaja
pecat lah si dimas teh,, bikin ulah wae/Panic/
Isnaaja
cepat sehat kak kinan🤗.
Isnaaja
kayanya shan udah bosan hidup /Facepalm/
Isnaaja
baru tau kamu hah?
Isnaaja
benar benar ya kamu itu.
Tami Satra
bunda Annisa datang ya Shan 🤔
Isnaaja
auto dikawinin langsung ini mah.😁😁
Isnaaja
hayo,,siapa yang gak akan suudzon melihat penampakan itu?
Isnaaja
jangan memutuskan sesuatu ketika sedang marah,nanti kamu menyesal loh.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!