NovelToon NovelToon
Aku Bukan Pembunuh Bunda

Aku Bukan Pembunuh Bunda

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Keluarga / Angst / Dunia Masa Depan / trauma masa lalu
Popularitas:85.1k
Nilai: 5
Nama Author: flowerrrsss

anatasya deanza putri, berusia 17 tahun.

Semula, Dia hidup dalam keluarga yang penuh dengan cinta. Rumah yang selalu menjadi tempat ternyaman baginya, rumah yang selalu memeluknya saat dia rapuh. Namun, tiga tahun yang lalu saat berusia 14 tahun, Segalanya berubah. Dirinya dituduh sebagai seorang pembunuh, dan penyebab meninggalnya bunda. Hari demi hari dia lewati dengan rasa sakit dari keluarganya.

Rumah yang dulu menjadi tempat dia berlindung. Kini rumah itu menjadi tempat penyiksaan dan rasa sakit bagi fisik maupun mentalnya.

Akankah gadis itu terus bertahan sampai akhir?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon flowerrrsss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 03

Tasya masih diam di tempatnya, masih memperhatikan sang kakak. Tiba tiba, william melihat ke segala arah termasuk balkon lantai dua. Tasya yang masih memperhatikan kakaknya alhasil mata mereka bertemu. Dengan berani tasya melempar senyum kepada william. Namun, william langsung memalingkan wajahnya. Melihat kakaknya seperti itu, hati tasya sedikit kegores.

"TASYAAA!" teriak hazel dari kejauhan.

Tasya menoleh ke sumber suara. Ketika melihat siapa yang memanggilnya, tasya pun tersenyum. Itu adalah hazel sahabat terbaik tasya dari kelas 10 hingga sampai kelas 11. Hanya hazel yang tau fakta mengenai tasya dan keluarganya. Hanya dia satu-satunya yang mengetahui bahwa tasya merupakan anak terakhir dari keluarga anggara. Tasya tak khawatir mengenai itu. Karena, tasya percaya sahabatnya tidak akan membongkarnya.

☆☆☆☆☆

Tasya merebahkan dirinya di kasur. Mengurung diri di kamar di temani alunan-alunan musik di kamarnya. Kamar tasya memang tidak besar di banding kamar yang lain. Tetapi, kamarnya menjadi tempat ternyaman tasya saat ini. Tempat yang menampung keluh kesahnya, dan tempat dia menangis.

Tasya merasa cukup bosan dengan posisinya yang sedari tadi hanya rebahan di kasur. Akhirnya, tasya memutuskan untuk pergi ke dapur.

Saat tiba di dapur, tasya melihat salah satu kakaknya yang sedang duduk di salah satu kursi yang berada di dapur dengan meja kecil di hadapannya. Rasanya tasya ingin sekali memeluknya seperti dulu, setiap kali tasya ingin mengejutkan kakaknya dia selalu memeluknya secara tiba-tiba. Namun, sekarang hal itu tidak bisa tasya lakukan.

Entah dorongan darimana, tasya memberanikan diri "mau aku bantu ga kak?"

Robert tak menjawab tawaran tasya. Jangankan untuk menjawab, hanya sekedar melihat tasya pun enggan. Tasya tak kaget akan hal itu. Dirinya sudah terbiasa di perlakukan seperti itu.

Tasya berjalan menuju laci untuk mengambil sebuah gelas. Hari ini cuacanya cukup panas, itu sebabnya tasya ingin mengambil air dingin dan membawanya ke kamar. Namun, saat ingin mengambil gelas di laci.

"aaakkkhhh"

Tasya langsung menoleh ke kakaknya. Tangan robert terkena pisau saat mengupas buah. Cairan berwarna merah mulai menetes jatuh ke lantai. Saat itu juga tasya panik dan langsung mengambil kotak p3k yang terletak tak jauh dari dapur. Segera mungkin tasya mengobati luka pada tangan kakaknya.

Tasya meraih tangan robert. Di saat itu robert hanya diam tidak menolak bantuan dari adiknya. Dia membiarkan tasya mengobati lukanya.

"lo tulus kan?" tanya robert.

Saat mendengar itu, tasya menoleh dan menatap mata robert sejenak. Lalu kembali fokus mengobati luka kakaknya.

Tasya bingung, mengapa kakaknya bertanya seperti itu. Fokusnya masih berada di luka kakaknya. Setelah beberapa menit berlalu, akhirnya tasya selesai mengobati luka robert. Dan lantainya pun sudah di bersihkan oleh tasya.

"biar tasya aja yang bantu kupas buahnya ya kak" tasya mengambil pisau yang ada meja. Lalu mengupas buah untuk robert

Lagi-lagi robert tak menolak bantuan dari adiknya. Entah apa yang merasuki kakak keduanya ini. Tapi hal ini membuat tasya sangat bahagia. Akhirnya, setelah sekian lama, tasya bisa dekat dengan kakaknya lagi.

Robert hanya memperhatikan tasya mengupas buah tanpa mengucapkan apa pun. Setelah selesai mengupas buah, tasya memberi sebuah piring yang sudah terisi buah-buahan kepada sang kakak, robert pun mengambil piring itu. Setelah menerima piringnya, robert pergi meninggalkan tasya tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Tapi tak masalah bagi tasya, kejadian tadi sangat cukup membuatnya bahagia.

1
naaaaa🎭
bangus banget, dari awal sampe akhir, terasa banget alurnya, kebayang sakitnya, bacanya pas malem karna enak aja buat nangis,.and layarnya juga bisa kebayang di aku, intinya isi novel pertama di hidupku dan novel yang paling bagus banget, dapet banget...
pokoknya sukaaa
flowersss: thank you kakk, senang banget aku baca penilaian kakakk/Heart/
total 1 replies
Ganda Situmorang
uduh udah dong ,sedihnya air mataku sempai tak terbendung ni
Ganda Situmorang
mewek baca y ,sumpah autor pinter bangat gacak2 perasaan aq😭😭😭😭😭😭
Yuni Sholihah
lanjut lah.... ceritanya seru walaupun bikin mewek bacanya
Anisya Anisya
sedih deh membaca nya, Sy Sampai nangis Thor
Dwi Hariani
kog end to tor,lanjut lagii yokk
Yaniezta
yaaahhh ko abisss
Yaniezta
nangis malem*
naaaaa🎭
hatiku ikut Ter iris 😓
Riccah Dahlan
Luar biasa
Kim Theo
ikutan baca
Tiara Bella
kakak2nya pd goblok semua....
Tiara Bella
banyak bet bawang ini.../Sob//Sob//Sob/
Wellyam Dirga
sedih
Diana Disra
ada sambungan nya song
Teti Apriyani
tidak terasa air mata mengalir dengan sendiri nya. 😭😭😭😭😭
Ika Surya Ningsih
nah lho k..
knp uda hbis.. g lnjut kah
christie Ciciz
kok end
Lia Marliani
eh ko end sih thor 🥺🥺
flowersss: iya huhu, dari awal aku buat cerita ini, rencananya emang gamau panjang episodenya. di tambah lagi belakangan ini aku sibuk banget, takut keseringan ga up🥲
total 1 replies
Holipah
keluarga gila d tendang perut nya d tampar hello kamu pikir sendiri Bryan 😏😏😏😏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!