NovelToon NovelToon
Suratan Hati Ismalia

Suratan Hati Ismalia

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Duda / Cinta setelah menikah / Ibu Pengganti / Beda Usia / Romansa
Popularitas:16.2k
Nilai: 5
Nama Author: Idha_Whaty18

Mengisahkan seorang gadis Mengisahkan seorang gadis cantik bernama Ismalia Ragil Aprilyani yang baru menginjak kelas 12 di salah satu sekolah SMA ternama di Indonesia dengan keterbelakangan keluarga yang cukup sederhana yang kemudian memilih dijodohkan oleh sahabat karibnya yang bernama Erika Dwi Bramantio untuk menjadi ibu sambungnya. Berbagai cara yang dilakukan Erika untuk mendekatkan sahabatnya dengan sang ayah yaitu Mandala Putra Bramantio.

Akankah Erika berhasil mendekatkan sahabatnya dengan papanya yang memiliki sifat yang super dingin?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Idha_Whaty18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 22

Happy Reading🤗

...🌹🌹🌹...

Rencana Erika membujuk Ismalia agar bisa datang ke rumah dengan alasan membantunya mengerjakan tugas akhirnya di setujui Ismalia. Erika menjadi senang karena ia bisa mendekatkan Ismalia dengan Mandala. Cuma Mandala saja yang harus dihubungi terlebih dahulu apakah ayahnya akan pulang lebih awal atau tidak.

Sepulang sekolah Ismalia memang menepati permintaan ajakan ke rumah Erika. Ismalia berangkat ke rumah Erika menggunakan mobil dan sepedanya ia tinggal di sekolah. Awalnya Ismalia ingin menggunakan sepeda tapi dilarang oleh Ismalia dengan alasan jauh apalah.

Di dalam mobil Erika terus tersenyum memandang wajah Ismalia. Ismalia yang terus dipandangi terus terasa risih. Membuat dalam fikirannya menjadi sedikit curiga terhadap Erika. Apalagi ia ngotot sekali menjodohkannya dengan Mandala. Tapi Ismalia mengenyahkan fikiran tersebut.

Erika dibalas tatapan oleh Ismalia secepatnya beralih memandangi jalan di luar kaca mobil.

"Kamu kenapa sih liatin aku kayak gitu?" tanya Ismalia.

"Emang gak boleh liatin lo? tanya balik Erika mengedarkan pandangan ke arah lain.

"Boleh, tapi gak segitunya kali."

"Kenapa?"

"Risih."

"Ya sudah."

Setibanya di kediaman Erika, mobil memarkirkan di halaman rumah. Erika dan Ismalia keluar menelusuri halaman menuju pintu. Erika membuka pintu sambil mengucapkan salam dijawab sang nenek yang sedang baca majalah sambil menonton tv di ruang tengah.

"Assalamualaikum." ucap Erika.

"Wa'alaikumussalam, sudah pulang. Eh... ada nak Is, sini nak."

"Iya nek."

"Nek, Erika ke atas dulu ya mau ganti baju."

"Ya. "

"Is, gue tinggal bentar ya."

"Ya, Rik."

Kini hanya Nenek Rita dan Ismalia yang berada di ruang tengah saling mengobrol.

"Gimana sekolahnya?" tanya Nenek Rita.

"Alhamdulillah, lancar nek."

"Alhamdulillah." ucap Nenek Rita sambil memanggil Bik Inah menyiapkan air minum dan cemilan "Bik, tolong air sama cemilannya untuk nak Is."

"Baik, Nya." dijawab Bik Inah.

Tak lama Bik Inah membawakan nampan berisi dua gelas teh dan cemilan disuguhkan ke atas meja. Kemudian Bik Inah berlalu kembali ke dapur.

"Nak Is. Nenek dengar dari cerita Bik Inah kamu sudah merawat anak saya. Terima kasih ya, nak Is." ucap Nenek Rita sambil menyeruput teh.

Ismalia yang tadinya menunduk seketika mengangkat kepala menatap Nenek Rita kaget.

"Kenapa selalu bahas itu sih. Atau jangan-jangan soal perjodohan itu pasti Erika akan cerita juga ke Nenek Rita." monolog Ismalia dalam batinnya.

"I..iya nek. Sama-sama. Itu hanya kebetulan saja nek." jawab Ismalia ketawa geli.

"Kebetulan gimana? tanya Nenek Rita berbohong.

"Kebetulan waktu itu saya sedang mengantar semur ayam permintaan Erika. Dan nyatanya Erika pergi ke rumah nenek."

"Oh...begitu. Tapi tetap aja, nenek ucapkan terima kasih sama kamu"

"Ya, Nek."

Erika pun tiba menuruni tangga dengan baju santai tidak lupa memakai jilbab. Duduk dekat di samping sang nenek.

"Ngobrolin apa sih kok serius amat." tanya Erika menuruni tangga mendekati sofa duduk dekat sang nenek.

"Ada deh. Kamu mau tau aja." jawab Nenek Rita.

Erika hanya memasang wajah cemberut. Langsung mengalihkan pandangannya ke acara TV sambil mengambil cemilan. Bik Inah pun datang membawa nampan berisi secangkir teh buat Erika.

"Loh, Rik. Mana tugas matematikanya, katanya minta dibantuin." ujar Ismalia.

"Santai aja dulu, meregangkan otot dan otak habis ngadepin mata pelajaran tadi di sekolah. Masa' langsung ngadep lagi sih." ucap Erika sambil memasukan cemilan ke mulutnya.

"Emang kalian mau ngapain." tanya Nenek Rita berbohong.

"Gini loh, Nek. Erika mau minta ajarin sama Is soal-soal matematika habisnya sulit banget tadinya mau Rika bawa ke sekolah eh ketinggalan. Jadi Is Rika ajak ke rumah." jelas Erika berbohong.

"Oh gitu. Udah nak Is santai aja dulu kan masih capek. Atau kamu mandi aja dulu di kamar Erika." perintah Nenek Rita.

"Tapi Is gak bisa lama, Nek. Soalnya Is harus bantuin ayah buat orderan kue untuk nanti malam."

Nenek Rita jadi semakin bingung antara melarang tapi satu sisi Ismalia ada halangan ingin bantuin ayahnya. Ia akhirnya menyerah saja biar Erika yang mengurus. Erika juga ikut mikir bagaimana caranya biar Ismalia lebih lama di rumahnya.

"Duh... kenapa harus barengan sih dengan rencananya. Kalau gini bisa gagal deh. Ya Allah tolong berikan solusinya?" monolog Erika dalam batinnya.

Erika akhirnya mengambil buku matematika di kamar membawanya ke ruang tengah. Erika dengan wajah cemberut terpaksa mengerjakan menoleh ke sang nenek sedangkan sang nenek hanya tersenyum geli. Bik Inah yang tahu maksud Erika juga ketawa terkekeh.

...🌹🌹🌹...

Satu jam kemudian tugas yang dikerjakan selesai juga. Erika mengemasi buku-bukunya sedangkan Ismalia bersiap-siap pamit pulang. Nenek Rita sudah sedari tadi masuk ke kamarnya. Bik Inah mendekati Erika mengatakan makan siang sudah siap.

"Non, Rika. Makan siangnya sudah siap." ucap Bik Inah sopan.

"Oh ya tolong panggilkan nenek dan kakek, Bik." perintah Erika.

"Baik, Non." Bik Inah pun menuju ke kamar nenek di lantai atas.

Erika mengajak Ismalia untuk makan siang terlebih dahulu karena sedari tadi mereka belum makan. Ismalia menolaknya karena harus pulang secepatnya. Namun bukan Erika namanya kalau kemauannya tidak dipenuhi. Dengan jurus andalan Erika akhirnya Ismalia menunda pulang untuk makan siang.

Erika menarik Ismalia menuju ke meja makan kemudian di susul nenek dan kakek. Mereka semua sudah duduk. Bik Inah dan pembantu lainnya menyajikan makanan. Tidak ada sepatah kata pun hanya dentingan sendok dan piring yang beradu.

Makan siang mereka akhirnya sudah selesai. Ismalia berpamitan untuk pulang menyalami tangan Nenek Rita dan Kakek Bramantio yang sedang duduk santai di ruang tengah. Erika yang berdiri dekat Ismalia memasang raut wajah cemberut. Ya cemberut karena rencananya gagal 😂 kasian banget Erika.

...🌹🌹🌹...

Di kantor Mandala yang tengah sibuk memeriksa berkas-berkas klien yang mau bekerjasama dengan perusahaannya secara teliti. Karena ia tidak mau menerima kerjasama dengan sembarang orang. Ada sebagian berkas yang ia tolak dan sebagian ia terima.

Tiba-tiba sekretaris nya Ridwan mengetuk pintu dan masuk. Sang sekretaris mengatakan bahwa ada seseorang yang ingin menemuinya.

Tok tok tok

"Masuk." ucap Mandala tanpa melihat siapa yang datang.

"Maaf tuan. Ada seseorang yang mau menemui anda tuan." ujar Ridwan.

Mandala pun mendongak menatap Ridwan menghentikan tugasnya.

"Siapa?" tanya Mandala penasaran.

Tiba-tiba seseorang masuk dibelakang Ridwan berdiri. Seorang pria tinggi tampan sedikit brewok dari wajah seperti blasteran Indo-Turki.

"Ini aku, Mandala."

Mandala langsung kaget menatap pria tersebut mengingatnya.

"Masya Allah, apa itu kau Nazir?" ujar Mandala kaget.

"Haha... sebegitunya kau lupa dengan ku Mandala Bramantio." ucap pria tersebut.

Lalu kemudian Mandala berdiri dari kursi kebesaran mendekati pria tersebut kemudian memeluknya. Ridwan yang tadinya berdiri kini sudah pamit keluar. Mandala melonggarkan pelukannya mempersilahkan duduk di sofa.

"Apa kabar kau sekarang? Kemana saja dirimu selama ini?" tanya Mandala.

"Haha... Alhamdulillah, baik. Aku selama ini pulang ke Turki bersama anak dan keluargaku. Kau sendiri bagaimana?"

"Haha... seperti yang kau lihat sekarang. Alhamdulillah, baik. Apa kau ke sini seorang diri mana anak dan istrimu?" tanya Mandala.

"Aku ke sini bersama putriku. Istriku tidak lagi bersama kami. Kami sudah lama bercerai ketika putriku berusia 10 tahun."

"Kalau boleh apa yang menyebabkan kau bercerai dengan istrimu."

"Biasa karena campur tangan orangtua. Orangtua istriku dari awal tidak setuju dengan pernikahan kami. Sampai akhirnya ia menghasut istriku untuk meninggalkan kami dan memilihkan pria lain yang tentu lebih kaya." jelas Nazir.

"Bukankah sekarang kau sudah kaya?"

"Sekarang mungkin iya tetapi tidak pada tujuh tahun yang lalu."

"Yang sabar bro. Mungkin dia bukan jodoh terbaik untuk." ujar Mandala menepuk bahu Nazir.

"Mungkin saja. Oh ya kau sekarang makin sukses saja selama ku tinggalkan."

"Alhamdulillah, berkat kerja keras dan tawakal."

"Alhamdulillah. Gimana kabar ibu dan ayah. Aku sudah lama tidak bertemu dengan mereka."

"Mereka Alhamdulillah, sehat. Kapan-kapan temui lah mereka."

"Insya Allah."

...🌹🌹🌹...

Lama mengobrol tanpa terasa waktu sudah memasuki istirahat. Mandala mengajak Nazir pergi ke Cafe tidak jauh dari kantor makan siang. Mandala memerintahkan Ridwan untuk membereskan berkas yang belum ia periksa. Dimasukkan ke dalam mobil mengantarkan berkas tersebut kediaman Mandala.

Mobil Mandala dan Nazir melaju menuju ake cafe. Sesampainya mereka memasuki cafe dan memesan makanan. Tidak lama pelayan membawakan pesanan mereka menyajikannya lalu pergi.

"Oh ya nanti malam aku mengundangmu ke acara ulang tahun putriku Asyifa. Ini card undangannya jangan lupa datang bersama putri dan istrimu."

Nazir tidak mengetahui kalau istri Mandala sudah lama meninggal dunia. Karena Nazir setelah menikah sudah berpindah ke negara Turki. Terakhir bertemu disaat acara perkawinan Mandala dan sang istri. Nazir dan istri menikah berselang 1 tahun dari pernikahan Mandala.

"Terima kasih atas undangannya. Selamat ulang tahun untuk putrimu. Mungkin aku hanya hadir bersama putriku saja." ujar Mandala sambil menyeruput kopi.

"Kenapa? Emang istrimu kemana?" tanya Nazir penasaran.

"Istriku sudah lama meninggal dunia ketika melahirkan putri kami. Masa itu istri ku mengalami kecelakaan mobil dan diharuskan untuk melakukan operasi karena kondisinya sekarat." jelas Mandala sedikit sedih.

"Maafkan aku. Aku turut berdukacita atas meninggalnya istrimu." ucap Nazir sambil memasukkan stick ke dalam mulut.

"Apa kau sekarang tidak mau mencari pengganti?" timpalnya lagi.

Mandala sedikit termenung kemudian dibayarkan oleh Nazir.

"Mungkin saat ini aku hanya fokus ke putri, orangtua, dan perusahaanku saja."

"Kau jangan terlalu larut dalam kesedihan, Man. Fikirkan untuk kedepannya putrimu memerlukan kasih sayang sosok seorang Ibu. Walaupun ia tidak kekurangan kasih sayang tapi kasih sayang Ibu itu berbeda." jelas panjang Nazir.

"Entah lah. Yang pasti masih fokus ke lain dulu. Kau sendiri kenapa tidak cari pengganti?" tanya balik Mandala.

"Ya karena tidak ada yang tertarik dengan ku. Seorang duda beranak satu memiliki putri berusia 17 tahun lagi."

"Hahaha... usaha terus jangan menyerah."

Mereka terus mengobrol sambil ketawa. Entah apa yang ia bicarakan. Yang pasti pertemuan mereka bisa dibilang temu kangen dengan sahabat karib semasa sekolah menengah atas hingga kuliah.

...Bersambung.......

Akankah Mandala terbuka hatinya untuk mencari pengganti mendiang istrinya?

Dan apa saja rencana Erika selanjutnya untuk mendekatkan Ismalia dengan Mandala?

Jangan lupa like, vote, komen, follow, dan subscribe ya readers 🤗 dan baca juga novel saya yang lain.

Takdir Tak Sejalan ✅

Semaian Dua Arah Cinta ✅

1
Mukmini Salasiyanti
panjang juga ya thor pendahuluannya...
😁😄💪
Mukmini Salasiyanti
percakapannya banyakin, thor.. m
0v¥
yang di tunggu tak kunjung up2
Supiah Susilawati
Luar biasa
0v¥
lanjut thor mau lihat mandala manja 2 sama is, semangat thor
0v¥
thor up lagi dong, ceritanya balik awal nih, pada hal sdh senang cerita diawal tinggal menunggu detik detik kebucinan semangat thor
IW: Memang cerita balik awal karena mau ganti judul. Judul awal gak bisa diubah sama sekali. Jadi nanti akan penyalinan semua, otomatis judul awal akan dihapus akak 😊 In Syaa Allah setelah penyalinan akan sering up. Sekarang lagi fokus ke novel saya yang lain 🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!