NovelToon NovelToon
Broken

Broken

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Mengubah Takdir / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:62.3k
Nilai: 4.9
Nama Author: Lindra Ifana

Ammar Ratore seperti tak percaya dengan apa yang di lihatnya, pria tua itu bisa melihat sorot dan warna mata gadis penolongnya sama persis dengan putranya. Seperti ada sesuatu yang menghubungkan gadis itu dengannya walau baru sekali ini mereka bertemu.
Ternyata kecelakaan yang menimpa dirinya telah menjadi kunci pembuka sebuah tabir yang tertutup rapat dari semua orang.
"Bisakah aku meminta satu hal lagi padamu? Aku mohon tanda tangani surat pernikahan ini, biarkan aku menebus semuanya!"
Apakah semua akan berjalan sesuai keinginannya? Apakah keputusannya untuk menikahkan gadis itu dengan cucu tunggalnya adalah sebuah yang tepat?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lindra Ifana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17

JLEBBB....

"Dalam mimpimu!" lirih Bella dengan suara penuh penekanan. Sebuah pisau kecil berhasil ia tancapkan di punggung bagian atas dari pria yang tak henti menghinanya.

Tanpa Diego sadari jika tadi Bella menyambar pisau kecil lipat yang terselip di sepatunya. Bella memang terbiasa menyelipkan sebuah pisau lipat kecil di sepatunya karena setiap hari ia harus pulang malam. Dan itu ia lakukan hanya untuk berjaga jaga. Gadis itu menyingkirkan tubuh kekar yang hampir saja bisa menguasainya. Tubuh kekar itu terbaring tengkurap dengan suara desisan yang cukup keras terdengar.

"Kotor kau bilang hahh!? Kotor adalah ketika otakmu hanya bisa memikirkan sisi buruk orang lain. Dan orang orang sepertimu tidak begitu diperlukan di dunia ini!" Bella semakin menekan pisau hingga ia melihat Diego memejamkan mata untuk menahan rasa sakitnya.

"Apa rasanya sakit? Tentu tidak, karena kau hanyalah mayat hidup yang tak punya hati! Bagimu orang orang di sekitarnya hanya pantas untuk duduk dan menjilat sepatumu!" . Dan dengan gerakan cepat kemudian Bella mencabut pisau yang tertancap sebelum tangan Diego berhasil meraihnya. Dia tahu Diego juga akan menyingkirkan pisau itu dari punggungnya. Setelah itu dengan cepat iBella berusaha untuk bangkit agar bisa pergi dari tempat ini secepatnya. Tapi yang terjadi sekian detik berikutnya sangat membuatnya kesal.

"Awwsshhh..." Bella meringis kesakitan karena sebelum berhasil beranjak ternyata Diego kembali meraih tubuhnya hingga ia kembali telentang diatas kasur.

Kini tubuh pria itu sudah kembali berada diatasnya, satu tangan Diego sudah meraih pisau ditangannya dan membuangnya sembarang ke atas lantai. Dan satu tangan pria itu mengunci kedua tangannya yang tadi ditarik menjadi satu di atas kepala.Sementara satu tangan yang lain membelai wajahnya dengan sangat kasar. Seolah ingin membuatnya hancur saat itu juga.

Diego sepertinya sudah benar benar kalap! Dia tak lagi bisa berpikir jernih karena yang dia inginkan hanya segera bisa menguasai gadis di bawahnya. Tak ia pedulikan darah yang mengucur dari lukanya, bahkan beberapa tetes darahnya singgah di atasan milik Bella.

"Diam dan nikmatilah, karena jika tidak aku akan melakukan hal yang sama dengan apa yang kau perbuat padaku. Dengan senang hati aku akan mencabikmu!"

"Dan ketika semua selesai maka aku akan tetap menjadi pemenangnya! Kau akan mati sia sia di kamar ini karena kehabisan banyak darah! Aku menusuk punggungmu cukup dalam. Pisauku beracun!" ujar Bella terpaksa berbohong, tak mungkin ia menggunakan racun pada pisaunya. Dia masih waspada dan tetap mencari celah agar tubuh yang jauh lebih kuat darinya itu segera menyingkir dari atas tubuhnya.

"Sekitar sepuluh atau lima belas menit lagi matamu akan berkunang kunang. Setelah itu keinginanku akan terkabul, aku akan bisa melihatmu membusuk di ranjang penuh bunga ini! Emmppthh..."

Diego sudah meraih bibir yang terus saja memprovokasi dirinya, rasa manis pada bibir itu membuatnya gila! lni adalah ciuman pertama untuknya. Walau dia adalah pria tampan dan kaya, tapi selama ini tak sekalipun ia dekat dengan seorang gadis. Diego hanya merasa seorang gadis hanya akan membuang percuma waktunya.

Baru hitungan detik pria muda itu terdengar menahan suaranya, Bella menggigit bibirnya hingga berdarah.

"Dasar brengsek!! Dengarkan ini ...seorang Diego Saad tidak akan mati dengan mudah!Persiapkan dirimu jalang karena sebentar lagi aku akan membawamu terbang tinggi... "

Tapi sebelum niatnya tercapai apa yang dikatakan Bella benar benar terjadi. Kepalanya menjadi sedikit pusing dan matanya berkunang kunang, hingga reflek ia melepaskan tangannya yang sudah mencengkeram gadis dibawahnya.Pria itu telentang dengan mulut berdesis , sepertinya luka yang dia alami cukup serius.

"Diego Saad... " batin Bella mengeja nama yang tadi sempat disebutkan. Dia bangkit dan menepis satu tangan Diego yang hampir ingin meraihnya lagi. Bella membuang pandangannya agar tak terus melihat pahatan sempurna di depannya. Perlahan satu ibu jarinya menyapu bibir yang masih setengah basah akibat pertukaran saliva tadi. Masih bisa dia rasakan sedikit rasa asin dan anyir tetesan darah dari bibir yang dia gigit.

Sprei putih bertabur bunga mawar yang melapisi ranjang kini sebagian berubah warna. Darah yang terus menetes dari luka Diego membuat noda merah semakin membesar.

"Hanya seperti ini saja Tuan Diego? Malam kita masih sangat panjang jadi jangan membuat ini terlalu mudah. Bangun! "

Diego diam ketika merasakan dua tangan gadis yang telah melukainya menarik keras dirinya hingga kini dia duduk di tepian ranjang. Gadis itu meraih pisau kecil yang tadi sempat ia buang hingga membuat Diego bersiap untuk menghadapi lagi gadis polos yang ternyata sangat gilaitu! Tak ada sedikitpun raut takut ataupun khawatir di wajah cantik itu ketika melihatnya dalam keadaan seperti ini.

SREKKK ... Diego melihat Bella merobek kain sprei menggunakan pisau yang tadi melukainya. Dan tak ia sangka gadis itu mengikat lukanya , dan sedikit menekannya agar luka itu tak terus terusan mengeluarkan darah.

"Kenapa kau melakukan ini?"tanya Diego yang melihat Bella duduk didepan meja rias yang berada tak jauh dari ranjang. Gadis itu sedang memperbaiki tampilannya yang berantakan akibat ulahnya.

"Karena aku tak akan membuat ini terlalu mudah untukmu... Tuan Diego Saad!"

Diego berdecih mendengar jawaban singkat itu, berkali kali ia menghela nafasnya ketika menyadari jika tadi ia hampir saja ia menjadi pria bejat yang tega melukai seorang wanita. Kini ia malah bersyukur karena mendapat luka ini, sebenci bencinya dia pada Bella tapi ia tak pantas melakukan hal hina seperti ini.

Diego merutuki dirinya sendiri, bagaimana ia menjadi gila ketika otaknya memikirkan gadis gila itu!

1
Anggi Anggi
lamaaaa banget gak update..hampir lupaa alur ceritanya..udh jalan setengah jalan..tapi gak ada kabarnya lagi
Eliawati
cerita nya dah habis tak ada lanjutnya
utamisri: tau nih...pdhl masih seru2 nya.kmna ya authornya?????
total 1 replies
CuanZ 73
kok blm up lg thor
Deti kurniati inKurniati
Luar biasa
Eli Nurhasanah
koq ga UP sih thor???
Jelita S
kapan sih punya thor
My Rosse
banyakin mak up nya....
Anggi Anggi
knp lama gak up yaa
Tin Wulan
semoga othor nya sehat selalu,di lapangkan waktu dan rejeki,punya banyak ide sehingga dapat segera up lagi.Amminn
Indah Widi
bobal ke sini blm up juga 😔
Yuliana 'zule'
penuh misteri
utamisri
blm up lg kak.....
Eka Burjo
ko ga up ya hari ini, libur semua author favorit 🤔
Mak Lyly
bagus banget
Mak Lyly
bagus banget
Mak Lyly
udah bolak balik ngecek author tumben blm up lg..
semoga author nya sehat dan tetep semangat lanjut...❤
Bundanya Pandu Pharamadina
Monica bicara langsung pd intinya 👍👍
Yuli Ana
kok gk up lg....😊
Inah Ilham
monika ngga mau menunda nunda lg untuk membuat victoria hancur 👍👍
Ayu Kerti
keluarga aime?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!