NovelToon NovelToon
Dikira Santri Ternyata Putra Sang Kyai

Dikira Santri Ternyata Putra Sang Kyai

Status: tamat
Genre:Tamat / nikahmuda
Popularitas:208.1k
Nilai: 4.9
Nama Author: Merpati_Manis

Medina panik ketika tiba-tiba dia dipanggil oleh pengurus pondok agar segera ke ndalem sang kyai karena keluarganya datang ke pesantren. Dia yang pernah mengatakan pada sang mama jika di pesantren sudah menemukan calon suami seperti kriteria yang ditentukan oleh papanya, kalang kabut sendiri karena kebohongan yang telanjur Medina buat.

Akankah Medina berkata jujur dan mengatakan yang sebenarnya pada orang tua, jika dia belum menemukan orang yang tepat?
Ataukah, Medina akan melakukan berbagai cara untuk melanjutkan kebohongan dengan memanfaatkan seorang pemuda yang diam-diam telah mencuri perhatiannya?

🌹🌹🌹

Ikuti terus kisah Medina, yah ...
Terima kasih buat kalian yang masih setia menantikan karyaku.
Jangan lupa subscribe dan tinggalkan jejak dengan memberi like dan komen terbaik 🥰🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Merpati_Manis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sembilan Belas

"Oh, ya, Ir. Aku tunggu kedatangan kamu dengan kedua orang tuamu," kata Zara dengan senyumnya yang sangat manis.

Hamam tak menanggapi, tetapi malah menoleh ke arah Medina. Sementara gadis cantik yang dipandang, buru-buru membuang muka.

"Hamam dan aku udah berteman dekat sejak hari pertama kuliah, Dik," terang Zara kemudian, membuat Medina ingin sekali mengusir gadis itu dari rumahnya.

Zara kemudian sibuk menceritakan kedekatannya dengan Hamam. Medina hanya mengangguk-angguk saja. Sementara pemuda yang diceritakan, malah asyik sendiri dengan ponselnya.

Hamam terus sibuk mengetikkan sesuatu di ponselnya. Terkadang, pemuda itu senyum-senyum sendiri. Apa yang dilakukan Hamam. Tentu saja membuat Zara yang berbicara sambil sesekali menatapnya, menjadi kesal.

"Ir, aku lagi ceritain tentang kedekatan kita, loh. Kamu bukannya menimpali, tapi malah asyik sendiri," protes Zara.

"Oh, iya, Ra. Maaf. Ini tadi ada hal penting yang harus aku sampaikan pada seseorang."

"Oh," jawab Zara, penuh pengertian. "Udah selesai, belum, ngetiknya. Kalau belum, silakan lanjut dulu."

"Udah, kok. Tinggal aku kirimkan. Tapi nanti aja aku kirimnya," jawab Hamam sembari melirik Medina.

Tamu cantik itu pun kembali melanjutkan obrolan dengan Hamam. Mereka berdua kembali asyik. Sementara Medina semakin merasa kepanasan.

"Aku pulang dulu, ya, Ir. Jangan lupa kasih kabar, kalau mau ke rumah," pamit Zara kemudian, setelah cukup puas berbincang dengan Hamam.

Hamam tak menjawab, hanya senyuman yang dia berikan. Zara pun segera meninggalkan kediaman orang tua Medina, diiringi dengan tatapan tak suka dari putri bungsu Papa Mirza.

Setelah Zara pulang, Medina meminta waktu pemuda itu sebentar. Aksa terpaksa masuk terlebih dahulu karena Medina tak ingin ada yang mendengar pembicaraan mereka berdua. Kini, di ruang tamu itu tinggallah Medina dan Hamam.

"Ada apa, Dik? Kebetulan, ada juga yang mau aku tanyakan sekaligus sampaikan."

"Kalau begitu, Kang Hamam dulu."

"Kamu dulu aja, Dik."

"Kang Hamam dulu."

"Kamu, Dik."

"Kang Hamam!"

Mereka berdua, tidak ada yang mau mendahului.

"Lady's first. Lagipula, bukankah tadi kamu yang meminta terlebih dahulu?"

Untuk mengakhiri perdebatan kecil tersebut, akhirnya Medina buka suara juga. "Baiklah. Sebelum memberikan jawaban atas pinangan Kang Hamam, Dina pengin tahu terlebih dahulu. Sejauh mana, kedekatan Kang Hamam dengan dia?"

"Dia siapa?" tanya Hamam dengan senyuman samar.

Sepertinya, pemuda itu sengaja memancing. Ingin tahu, apakah Medina benar-benar cemburu pada Zara seperti yang dia lihat.

Sedari tadi Hamam memang suka curi-curi pandang pada Medina ketika tengah asyik ngobrol dengan Zara. Akan tetapi, pemuda itu belum berani menyimpulkan.

"Dia, Kang! Teman yang katanya udah dekat dengan Kang Hamam sejak lama, yang barusan pulang itu!"

Benar saja, Medina sepertinya benar-benar cemburu pada Zara. Sampai-sampai, menyebut nama Zara saja gadis itu enggan.

"Oh, Zara. Ya, dia memang teman dekat. Tapi, ya, hanya sebatas teman. Sama seperti teman dekatku yang lain."

Hamam kembali ke stelan awal ketika berbicara dengan Medina. Datar saja ekspresinya dan tanpa senyuman. Membuat Medina tidak percaya begitu saja dengan jawaban Hamam dan tetap mengira jika antara pemuda itu dengan tamu yang baru saja pulang, ada hubungan.

"Yakin, hanya sebatas teman?"

Hamam mengangguk.

"Tapi, dia kelihatannya suka, tuh, dengan Kang Hamam."

"Ya, biar aja, Dik. Itu urusan dia."

Hening. Tak ada lagi yang bersuara.

"Em ... Itu tadi, Dik. Kenapa tadi kamu mengatakan kalau aku akan tinggal di rumah calon istriku?" tanya Hamam kemudian, mengurai keheningan.

"Apa itu artinya kamu menerima pinanganku dan udah siap menjadi istriku, Dik?" lanjut Hamam bertanya, tetapi Medina tak jua membuka suara hingga beberapa saat.

"Dik. Kenapa diam saja?" tanya Hamam kemudian.

"Em ... Dina tadinya memang sudah menyiapkan jawaban, tapi kini Dina jadi ragu."

"Ragu?"

Medina mengangguk. "Apa yang Kang Hamam tulis dalam surat, isinya beda banget dengan sikap Akang pada Dina." Gadis itu berkata dengan cemberut lalu membuang muka, tak mau menatap Hamam.

Hamam tersenyum. "Apa maksudmu, aku enggak romantis seperti dalam surat itu?"

Medina kembali mengangguk. Sementara Hamam yang tengah menatapnya, semakin lebar saja senyumnya. Sayangnya, Medina tak dapat melihat karena menatap ke arah lain.

"Tapi, apa yang aku tulis tadi itu benar adanya, Dik."

"Dina tetap enggak percaya dan akan mengubah jawaban yang udah Dina siapkan!"

"Kalau sama yang ini, percaya enggak?" Hamam lalu mengirimkan pesan yang sudah dia tulis sejak tadi, ke nomor Medina.

"Bagaimana, Dik? Tetap mau mengubah jawaban atau ...." Hamam sengaja menggantung kalimatnya.

Medina pun tersenyum, setelah membaca chat dari Hamam.

bersambung ...

Yang sampean tulis apa, sih, Kang?

1
Yani Cuhayanih
tuuh kan tumben medina mikir panjang gk gegabah....
Yani Cuhayanih
semoga pernikahan medina gk ggl...kenapa juga gk nlpn ortu nya vico...
ya salam
Yani Cuhayanih
zara gk tahu malu mo nikung medina...
Merpati_Manis (Hind Hastry)
Assalamu'alaikum... selamat malam semua 🤗
sesuai janjiku, di akhir bulan ini aku umumkan siapakah penghuni ranking pertama yang kasih dukungan pada kisah Medina-Hamam. Dan ... pendukung teratas adalah Kak Greenindya 🥰
Untuk pemenang, silakan chat aku, ya, untuk kirim alamat lengkap. Insyaallah novelnya aku kirim pertengahan bulan Juni, karena masih dalam proses cetak 🙏

Buat kalian yang pengin meluk aku, eh.. meluk novelku, bisa hub aku, yah, via chat di sini atau yg sudah save nmr wa ku bisa langsung japri.

mksh banyak untuk kalian semua. lope sekebon 😘😘
Citra Julinar
the best Thor 👍 ga pernah bosen klo baca Alamsyah Family 😍❤❤❤🌹🌹🌹
Merpati_Manis (Hind Hastry): mksh apresiasinya, Kak 🥰🙏
total 1 replies
Yani Cuhayanih
Gus hamam ini bukan taktik buat cemburu medina kan ..dgn memgundang Zara...ko gk kepikiran sama aku..wah wah...ada udang di balik ttp piring ..sediakan di tukang seafood..kalo udang di balik bakwan itu mah kecil dik..yg gde itu udang lobster..di restoran..mantaaaaaap
Merpati_Manis (Hind Hastry): udang dibalik, kasihan udangnya Kak. 😁😁
total 1 replies
Sri Rahayu
Masyaallah dah tamat critanya,,lanjut cerita yg lainnya.selamat ya Thor...
Merpati_Manis (Hind Hastry): tamat, Kak.. mksh hadirnya 🥰🙏
total 1 replies
zian al abasy
gpp donk manja ma suami sndri bu dosen..drpd bu dosen mlah mau mnja"sm suami orng 🤣🤣🤣
zian al abasy
hmmm dosen ganjen bnget sii hehee..dosen ko gk tau waktu si gnggu orng ajh
zian al abasy
ad gk suami ky gus hamam lg..nongol lg mom hehe..lg bnyak krjaan gk smpet buka novel ttp 💪mom
Merpati_Manis (Hind Hastry): mksh do'anya, Kak 🤗
sehat2 juga buat kakak dan keluarga
zian al abasy: 😭😭😭😭 cm medina donk yng bs miliki 🤣🤣💪n seht sllu mom
total 3 replies
Yani Cuhayanih
Aku juga keseeel dech katanya bestie jadul..ko cuma chat salam aja..gk ada kelanjutanya...mana gk satu kontak gk ada usw..nya keseeeeeel ..dech bestie dari hongkong ko sunyi amiiit....
Yani Cuhayanih
Hamam dah jatuh cinta sama dina..ayo ngaku..
Yani Cuhayanih
ngarep bangeet siih din...itu hamam yg meluk kamu...
Yani Cuhayanih
Dina gengsi ko di piara bilang aja hati mu dah klepek2 sama hamam...iya toh...
Yani Cuhayanih
kenapa mesti di cut ceritanya di saat akan finish...othor sama zulid nya sama medina....ooh gk kuku
Merpati_Manis (Hind Hastry): 😄😄😄🤭🙏🙏
total 1 replies
Yani Cuhayanih
Penampilan siih ok...tp kenapa hamam jauuuuh ketinggalan..gk macho bosss
Merpati_Manis (Hind Hastry): hihihi,, dia kan santri, Kak
total 1 replies
Yani Cuhayanih
Gokil demi mengggagalkan pernikahan belain balap motor...jdkan motor medina mogok di tengah lintasan ..sedikit licik gk pp thor semoga gk di catat jd amalan zulid...hahahaha
Merpati_Manis (Hind Hastry): wkwkwk....
total 1 replies
Yani Cuhayanih
aku penasaran sama jawaban hamam
Merpati_Manis (Hind Hastry): mksh hadirnya, Kak 🥰🙏
total 1 replies
Yani Cuhayanih
Mungkin aku juga akan mencoba..utk mengetes calon menantu ku...aku juga pengen punya menantu seorang ustadz..biar klop sama anaku yg jd guru mengaji...doakan nya orhor dan para readers semua...Aaaamiiiin
Merpati_Manis (Hind Hastry): aamiin 🤲🤲
total 1 replies
Fitriana
ceritanya bagus... buat ngakak...
Merpati_Manis (Hind Hastry): mksh hadir dan apresiasinya, Kak 🥰🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!