NovelToon NovelToon
XAVIERA TRANSMIGRATION

XAVIERA TRANSMIGRATION

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Fantasi / Mafia / CEO / Transmigrasi ke Dalam Novel
Popularitas:78.3k
Nilai: 5
Nama Author: Eisa Luthfi

Tentang Brina yang terbangun di tubuh yang sangat asing baginya. Ini sangat mustahil, tetapi nyatanya ini adalah sebuah takdir yang tidak dapat dirubahnya.

Juga jangan lupakan tentang seorang ketua mafia yang akan berubah menjadi kucing nakal di hadapannya!

....


#Karya baru no.14, 13, 12, 11 (2-6 Mei 2024)


DI USAHAKAN UPDATE SETIAP HARI!

No Plagiat❌
All Rights Reserved April 2024, Eisa Luthfi

Ig Author @eisa.luthfi20 & @fiyaa.scribble

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eisa Luthfi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

08

..."Kematian adalah akhir dari cerita hidup manusia di dunia ini, tetapi awal mereka di dunia lain. Lantas sebagai seorang manusia sudah selayaknya memberi penghormatan untuk keluarga atau teman yang sudah pergi dari dunia ini, tanpa melupakan kenangan indah yang ada di dalamnya."...

...~XAVIERA TRANSMIGRATION~...

Setelah sarapan bersama yang diselimuti kebahagiaan, Viera kini tengah di dalam perjalanan di suatu tempat. Ia tersenyum mengingat perkataan Daddy nya tadi.

"Ini benar kamu yang masak sayang?" Viera mengangguk antusias membuat Reymond sedikit terkejut.

"Aku masak khusus untuk Daddy tercinta, cobain deh Dad!"

Suapan pertama terasa asing, tapi suapan selanjutnya sampai habis Reymond merasakan kalau masakan putri nya sangat cocok di lidahhya. "Enak sekali" celetuknya, "Tapi kamu jangan sering-sering main di dapur ya sayang, bahaya!" perintahnya.

"Iya deh Dad, nanti kalau mau masak aku izin dulu yaa tapi harus boleh?" Reymond mengangguk lalu mengusap kepala putrinya sayang.

"Untung gue sesuai mood masak juga sih, jadi ngga bakal sering ke dapur" gumam Viera terkikik.

Mobilnya berhenti di sebuah tempat parkir, ia turun lalu mengamati luasnya tempat yang ia kunjungi. Ia ingin lebih dekat dengan 'Mommy Viera' jadi ia kini mengijakan kaki di sebuah pemakaman khusus.

Kaki nya melangkah sambil mengingat-ingat nama serta dimana nisan 'Mommy Viera', setelah 2 menit ia baru menemukan nya.

Langsung saja ia meletakan buket bunga yang sudah ia beli di perjalanan tadi lalu mengusap batu nisan itu sayang.

'Margaret Brin Sebastiano' ia tersenyum kala ingatan pemilik tubuh ini hadir di kepalanya, membuatnya sedikit pusing.

Sosok ibu yang sangat menyayangi Viera, yang bahkan disaat Daddy nya sibuk dengan pekerjaannya, hanya-Margaret lah yang selalu ada di sampingnya. Sampai suatu saat ia mengetahui jika Mommy nya meninggal, sejak saat itu ia menjadi gadis yang dingin dan tak tersentuh. Bahkan untuk menunjukan ekspresi kepada Daddy nya pun malas.

Dulu ia selalu menyalahkan dirinya sendiri karena ia tidak mau ikut waktu Mommy nya mau ke kantor Daddy nya, disaat itu ia sibuk dengan dunianya hanya bermain dan bermain saja dalam pikirannya. Jika tau Mommy nya akan meninggalkannya, ia memilih ikut dan meninggal bersama saja, pikirnya.

Viera menghembuskan nafasnya, ternyata walau bukan dia yang di posisi itu tetap saja membuat hatinya sakit. Sepertinya ia memang sudah menyatu dengan 'Viera'.

"Mommy, kalau benar Viera sudah bahagia dengan Mommy. Tetap Izinkan Brina menjalankan hidup ini dengan baik ya, Brina akan menjaga tubuh putri kesayangmu ini, semoga Tuhan selalu melindungiku serta Daddy" ia menyeka air matanya yang tiba-tiba turun.

Tak ingin lama-lama bersedih ia berpamitan lalu pergi dari tempat itu.

"Viera pasti akan sering-sering kesini dan kirimkan do'a, semoga Mommy tenang disana yaa" ia berdiri lalu melangkah kan kakinya menuju mobil. Setelah duduk di belakang kemudi ia berpikir sejenak.

"Ini gue mau ngapain ya abis ini" gumamnya, "Keknya ke toko buku sabi nih, gue perlu cari inspirasi lagi juga biar lebih fasih bahasa Inggris" mesin mobil ia hidupkan lalu bergegas ke toko buku terbesar yang ada di kota NY. Hari ini ia libur sekolah jadi ia tidak khawatir, Daddy nya juga mengizinkan asalkan dia tidak pulang larut malam.

Tiba di tempat yang ia tuju ia sangat terpana melihat banyaknya buku yang tersusun rapi. Wangi khas buku-buku itu menyeruak membuatnya ingin memborong semua, tapi emangnya dia bisa membaca semua itu? Ia menggeleng dengan pikiran randomnya.

Viera beranjak ke bagian buku-buku novel, mencari sesuai genre yang ia sukai. Lalu buku sejarah negara ini dan buku-buku pengetahuan lainya.

"Keknya segini dulu deh" tak lupa ia membeli note book, sticky note, serta pulpen setelah itu melangkah ke arah kasir untuk membayar semua belanjaannya.

...⏳...

"Akhh aku kenapa sih!?" teriak seorang Vier kesal, pasal nya sejak pagi hingga di kantor pikirannya tidak pernah fokus. Entah kenapa di otaknya terbayang-bayang senyum Viera.

"Gila" gumamnya, ia lalu memanggil bawahannya untuk membuatkannya kopi. Sepertinya kafein dapat membuat pikirannya jadi jernih.

Ia beranjak dari duduknya lalu berdiri di depan jendela yang berhadapan langsung dengan jalanan kota NY. Hari ini terlihat tidak terlalu terik, sepertinya akan turun hujan pikirnya.

Setelah terdengar ketukan pintu ia menyuruh bawahanya masuk dan menaruh secangkir kopi itu di atas meja dekat sofa.

Xavier mendudukan dirinya di sofa lalu ia menyeruput kopi panasnya. "Marcel belum datang?" tanyanya, bawahanya itu menggeleng. "Belum tuan, sepertinya Pak Marcel pulang lusa" Vier menganggukan kepalanya.

"Jadwal saya hari ini?"

"Hari ini anda hanya akan mengecek berkas-berkas saja, untuk rapat terjadwal setelah kedatangan Pak Marcel."

Xavier menggerakan tangannya tanda menyuruh bawahanya itu pergi, pria itu menunduk hormat lalu pergi dari ruangan boss nya.

Ia menikmati secangkir kopinya dengan perlahan, tetapi bayangan Viera tetap saja memenuhi otaknya. "Jika Sebastiano tau mungkin kaki tanganku sudah patah" gumamnya lagi.

Kenapa dia bisa berpikir seperti itu? Karena walaupun sudah berkepala 4-Sebastiano masih ahli dalam ilmu beladirinya. Sebastiano juga terkenal sebagai seorang ayah yang posesif, jadi bisa saja kalau ketahuan memikirkan Viera-Xavier mungkin bisa babak belur. Yahh walaupun tidak bisa di pungkiri juga jika Xavier jago dalam bela diri. Kan dia ketuaaa... Ekhemm...

Setelah berkutat dengan pikiran randomnya, Vier segera kembali untuk menyelesaikan pekerjaannya, agar cepat bisa pergi dari kantor yang memuakan ini pikirnya.

Beberapa jam dilewatinya dengan berurusan dengan berkas-berkas yang menumpuk, akhirnya Vier dapat bernapas lega. Ia melirik jam tangannya, merapikan mejanya lalu bergegas menyambar kunci mobil dan tas kerjanya. Malam ini ia ingin mengecek markasnya, setelah mendapat kabar dari bawahannya bahwa ada penyusup lagi yang berusaha untuk mencari data dirinya.

"Saat nya meregangkan otot" gumamnya di sertai smirk lalu keluar dari ruangannya.

...⏳️...

Terimakasih atas dukungannya!!

Salam hangat, Eisa :)

1
xixi
crazy up up up up thorr semangat
xixi
crazy up up up
Regina Naurah
😄😄
Regina Naurah
🤣🤣🤣🤣
Regina Naurah
kata kata keramat "Menarik"./Chuckle//Chuckle/
RJ 💜🐑
keren 👍🏻🤗
Amelia
lanjuttttttt
Azalea Taling
seharusnya yg transmigration Xaviera bukan sebaliknya na judulnya sja Xaviera transmigration...kan aneh
Eisa Luthfi: iya kak, tetapi 'Xaviera Transmigration' itu dalam bhs Inggris nya. Sedangkan kalau mau pakai 'Transmigration Xaviera' jadinya kurang pas, kalaupun begitu juga seharusnya 'Transmigrasi Xaviera' dengan bhs Indonesia, baru lebih pasnya... Jadi seperti itu kak, maacii♡
total 1 replies
xixi
crazy up up up up thorr
xixi
crazy up up up
xixi
crazy up up up up thorr semangat
Neng Rusyanah
Luar biasa
xixi
crazy up up up
Sribundanya Gifran
lanjut
Rohimah
ceweknya ceroboh, g suka
jdi malass baca
Sribundanya Gifran
lanjut up lagi thor💪💪💪💪
Kim Suho
cool
Moh Rifti
next
Sribundanya Gifran
lanjut thor💪💪💪💪
Sribundanya Gifran
kereeeeennnnnn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!