NovelToon NovelToon
Suami Absurd

Suami Absurd

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / dosen / spiritual / Lari Saat Hamil / Berbaikan / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Teti Kurniawati

"Entahlah...aku harus berbuat apa dengan pernikahanku? Katanya cinta setengah mati, tapi kenyataannya cinta kita seolah akan mati. Aku tidak merasakan kehangatan yang semestinya. Aku lelah mengemis suamiku. Aku lelah..."

"Bantu aku untuk meraih jawaban untuk masa depan yang mesti kita lakukan. Aku tidak meminta banyak. Hanya ingin dibelai sayang sebagaimana sewajarnya seorang suami pada istri. Aku hanya butuh kamu sebagai teman berbicara ketika aku berkeluh kesah. Dan satu hal lagi yang membuatku jatuh sebagai martabat seorang istri, aku jarang disentuh." Seorang perempuan dengan kulit bersih kini memerah karena sejak sujud dia tergugu menangis. Dia hanya mampu berkeluh kesah pada sang Khalik di setiap sujudnya atas kondisi pernikahan yang sedang dijalaninya sekarang. Ya... sebagai manusia biasa dia pun kini merasa di titik terlemahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Teti Kurniawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ada apa denganmu

"Lah.. kenapa aku gak bareng kamu ataupun dia?" Protes Reymon pada Zahira. Reymon menolak pembagian kelompok yang sudah diatur Zahira.

"Kamu ingin dihukum pak Arsel? Aku sudah diwanti-wanti kemarin. Kita tidak boleh satu kelompok." Ucap Zahira patuh dengan instruksi Arsel.

"Masa bodo! Aku aku akan masuk satu kelompok dengan kamu Zahira. Tukar dengan anggota kelompok kamu agar pindah!" Tiba-tiba nada Reymon menjadi menakutkan.

"Reymon! Bentak Rahma.

"Apa?" Reymon melotot pada Rahma. Rahma yang semula galak, melihat Reymon bersikap lebih galak langsung terdiam.

"Pokoknya aku satu kelompok sama kamu Zahira. Titik!" Reymon langsung keluar dari kelas. Semua mahasiswa langsung melihat pada Reymon. Sikapnya begitu mencolok.

"Zahira.. kenapa sih dengan si jeruk lemon? Aneh." Rahma mendekati Zahira.

"Gak tau. Kesambet kali." Zahira pun tak mau ambil pusing.

"Ada yang mau tuker dengan Reymon?" Ucap Rahma.

"Janganlah! Itu sudah adil. Kalau dituker nanti yang lain pada protes." Ucap mahasiswa yang satu kelompok dengan Zahira. Mereka tak ada yang mau keluar dari kelompok Zahira. Mereka menganggap bersama dengan Zahira nilai mereka akan ikut naik.

"Gimana Zahira? Nanti kamu akan kena hukuman." Rahma ikut mencemaskan Zahira.

"Biar aku telepon pak Arsel nanti." Ucap Zahira sebenarnya agak bingung juga. Kenapa Reymon menolak pembagian kelompok yang sudah ditentukan olehnya.

"Kamu punya nomor handphonenya?" Rahma agak mengerutkan kening.

"Kok bisa Zahira punya nomber dosen kilernya itu ya? Kapan mereka ketemuan?"

Ucap Rahma dalam hati bertanya-tanya akan kedekatan Zahira.

Rahma yang selalu bersama Zahira dalam dua hari ini tidak melihat Zahira berinteraksi lebih dengan dosen kilernya itu. Tapi bisa mempunyai nomor handphonenya.

"Mmm ada." Jawab Zahira mau bohong tapi beresiko bohong lagi.

"Kok bisa?" Rahma begitu kepo.

"Kemarin pak Arsel WA aku. Mungkin dia punya data aku di kampus." Jawab Zahira sedikit beralasan.

"Emang mau apa dia WA kamu?" Tanya Rahma kembali.

"Tau.. aku gak jawab." Jawab Zahira sudah kerepotan dengan pertanyaan Rahma takutnya kepeset jadi berbohong.

"Nih.. anak salah masuk jurusan kayanya. Nanya terus kaya tukang sensus aja."

Zahira mengumpat Rahma dalam hati.

"Mmmm.... aneh. Mungkin dia mau minta maaf Zahira sama kamu." Rahma menjawab pertanyaannya sendiri.

"Gak tau. Sudahlah! Mending kamu sekarang ke perpus buat nyari bahan referensi sama kelompok kamu daripada ngepoin dosen Arsel. Kaya ngebet banget kamu." Zahira menggelengkan kepalanya dengan sikap Rahma yang begitu kepo dengan urusan Arsel dan Zahira.

"Iya.. iya. Bareng aja ya! Kamu mau ke perpus kan?" Rahma merangkul bahu Zahira sambil menoleh ke samping melihat Zahira.

"Iya. Mis Rahma." Jawab Zahira agak menekankan nama Rahma.

"Oke.Gas.. " Rahma langsung menarik tangan Zahira menuju perpus.

"Aduh.. Rahma.. " Zahira agak terseret tak seimbang karena Rahma menariknya agak keras juga kencang membuat langkah Zahira tidak terseok-seok.

"Ampun.. nih anak kaya salah makan. Kadang kepo, kadang semangat, kadang snewen."

Zahira menggerutu tentunya dalam hati.

Rahma teman Zahira yang satu ini seperti roalcoaster. Suasana hatinya gampang berubah-ubah. Benar-benar labil.

Rahma dan Zahira pun sekarang berada di perpus bersama anggota kelompoknya untuk mencari bahan referensi tugas materi yang diberikan Arsel.

Reymon duduk di luar kampus sambil mengambil rokok dan menyulut ujungnya dengan api. Perlahan-lahan dia mengepulkannya ke udara.

Reymon sedang menahan emosinya. Entah kenapa hatinya tiba-tiba baper kaya perempuan pms. Dia menaruh curiga pada kakaknya yang satu ini. Dia dengan sengaja memisahkan kelompoknya dengan Zahira juga Rahma. Karena dia tak ingin Reymon mempunyai nilai bagus atau apa? Kenapa juga dia harus terpisah dengan Zahira ataupun Rahma? Padahal kalau kelompok berdasarkan abjad dia pasti satu kelompok dengan Zahira atau dengan Rahma. Tapi kenapa harus dibuat terpisah? Itu memang akal-akalan Arsel untuk menjegalnya dan membuat dirinya kesal.

Sejak awal kakaknya yang satu itu memang benar-benar tidak menyenangkan. Selain sikapnya yang dingin dia juga tidak pernah bersahabat. Tiap bertemu aura permusuhan yang selalu dia tunjukkan. Reymon bela-belain kuliah di Indonesia demi mencairkan suasana juga demi sang ibu tercintanya. Selama ini dia dan Arsel seperti musuh bebuyutan. Tak pernah akur dan ramah. Dia berusaha untuk memperbaiki kondisi keluarga agar berdamai. Sudah lelah merasakan perang dingin dan tak bersahabat sejak kecil.

Reymon lalu mengambil handphonenya dan mencari nomor Zahira. Lalu mengetikkan pesan pada Zahira. Dia sadar tadi sikapnya berlebihan.

"Zahira.. kamu dimana?" Tanya Reymon. Sebenarnya Reymon tidak mau memisahkan diri dari dua perempuan itu. Sejak datang ke indonesia dua perempuan itu menarik dirinya. Dia merasa cocok berteman dengan keduanya, meski sering bertengkar. Tapi dia merasa asik dan nyaman dengan keduanya. Dua perempuan itu seperti magnet buat Reymon yang mungkin merasa kesepian belum mendapatkan teman.

"Perpus." Jawab Zahira kebetulan sedang online.

"Aku nyusul." Reymon kembali mengirimkan pesan.

"Siapa Zahira?" Rahma yang kebetulan duduk di samping Zahira agak kepo dengan urusan Zahira.

"Reymon." Jawab Zahira lalu kembali fokus memeriksa buku-buku yang mesti dipinjamnya.

"Dia mau kesini?" Rahma kembali bertanya.

"Mmm." Jawab Zahira menoleh ke arah Rahma.

"Gimana? Reymon jadi pindah ke kelompok kamu? Aku rasa dia kayak kekanak-kanakan saja. Masa iya harus satu kelompok dengan kamu? Bagaimana dengan dosen kilernya itu? Sudah izin belum Reymon masuk kelompok kamu?" Rentetan pertanyaan Rahma ingin tahu.

"Sudah aku kirim pesan, tapi belum dijawab. Kayaknya sibuk." Jawab Zahira.

"Biar aku ngomong sama Reymon Ra! Kalau dia maksa terus, kamu yang bakal kena semprot. Lagian kita ini mahasiswa. Harus sudah belajar mandiri bukan kekanak-kanakan kaya gitu." Rahma mengambil keputusan untuk bicara pada Reymon.

"Terima kasih. Kamu baik deh. Sudah mau meringankan tugasku." Zahira langsung memeluk Rahma.

"Sama-sama." Rahma suka dengan sikap Zahira yang ekspresip. Dia hangat dan juga humble.

"Heh.. malah peluk-pelukan, bukannya mengerjakan tugas." Tukas Reymon duduk di samping Zahira karena hanya kursi itu yang kosong yang lainnya sudah penuh karena satu kelas hampir semuanya nemplok di perpus untuk mengerjakan tugas.

"Lah.. ente saja yang belum. Kita sudah dapet buku untuk referensi dan sudah bagi-bagi tugas." Rahma meleraikan pelukannya dari Zahira.

"Eh.. Reymon.. apa kamu tidak kasihan sama Zahira?" Tanya Rahma sambil menoleh ke arah Reymon.

"Kasihan kenapa?" Reymon pura-pura tidak tahu.

"Kalau kamu maksa pengen satu kelompok sama. Zahira, dia bakalan kena semprot dosen kilernya itu. Mending kena semprot saja. Bagaimana dengan nasib mahasiswa yang lainnya yang kena imbas. Baru sehari saja melihat caranya mengajar bikin mati beku tau." Rahma berusaha memberikan pengertian pada Reymon.

"Iya gue ngerti. Aku tuh gak habis pikir saja. Katanya kelompok berdasarkan abjad tapi aneh kita harus terpisah. Itu apa tidak aneh?" Reymon mengungkapkan keresahannya.

"Ya udah.. suka-suka dosen kilernya lah. Jangan hambur-hamburkan energi! Kecuali kamu ada masalah sama dia yang bikin dia dendam sama kamu." Ucap Rahma yang menohok Reymon.

1
Lady Orlin
kan ka arsel mulai2 ke zahira/Tongue/
Lady Orlin
mau juga donk aku sati mobil Ma😆😆
Lady Orlin
kerenn, semangat kak😁
Dody Arif
sdh mampir ya kakak..salam kenal kakak🙏
teti kurniawati: Terima kasih👍🙏
total 1 replies
budi artwork
semangat thor
budi artwork
lanjut thor...
budi artwork
jadi inget zaman kuli
budi artwork
seru
budi artwork
awal yang mengesankan
Selviana
Aku sudah mampir nih.Jangan lupa mampir juga di karya aku yang berjudul (Terpaksa Menikah Dengan Kakak Ipar)
teti kurniawati: oke...
total 1 replies
teti kurniawati
topp markotop
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!