NovelToon NovelToon
Antara Benci & Cinta

Antara Benci & Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak
Popularitas:26k
Nilai: 5
Nama Author: Eflin Manopo

Liana Mikha Smith

Ibarat jatuh tertimpa tangga lagi, mengalami buta dan harus menerima pernikahan yang tak berdasar pada cinta.

Arsen Christoper Miller

Dengan dalil menjaga nama baik keluarga harus bersedia menikah tapi dengan mengajukan satu syarat. cerai setelah pulih kembali.


Ikuti kisahnya AB&C...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eflin Manopo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 22

Mendengar salah paham kakaknya itu Sebastian langsung ngakak.

"Haha ha..Ya ampun..! Telinga kakak pasti rusak." Kata Sebastian,,, dengan sisa tawanya.

Arsen jadi semakin kesal. Dia pikir adiknya sedang dalam mode usil. Jadi lebih baik diusir keluar saja.

"Telinga aku masih bagus..! mulut kamu yang harus perlu di lakban..! Sudah sana kekamarmu saja.." Balas Arsen kasar sekali. Dan langsung mendorong adiknya itu keluar.

Sebastian berniat menggoda kakaknya kali ini.

"Kalau mulut aku dilakban, kasian pacar aku tak bisa...cup..!!"Sebastian mencotohkan dengan jari-jari nya seperti sedang berciuman.

Tak sadar Arsen membuka lebar matanya. Adiknya memang sedikit goyang otaknya kalau begini.

"Sudah...kekamarmu saja sana..aneh sekali." kata Arsen tak tau mau bilang apa lagi pada Sebastian ini.

Kali ini Sebastian ingin menggoda kakaknya. Mumpung kakaknya tadi terganggu telinganya.

"Oh..maksud kakak aku harus mendengarnya dari kamarku saja?" Balas Sebastian, serius sekali dan sungguh-sungguh.

Aduh, rasa-rasanya Arsen ingin mencongkel mata adiknya ini lalu dipindahkan kemana... sesuka hatinya

"Terserah...makanya menikah sana..biar tidak menguping lagi." Arsen membalas asal.

Sebastian belum mau berhenti.

Ya

"Wah..benar juga...aku harus secepatnya menikah... biar kita berdua bisa adu cepat bikin Miller kecil.."kata Sebastian sambil memainkan dua keningnya, tapi sesaat kemudian, dia menambahkan.

"Oh tidak..harus aku duluan yang punya Miller kecil dari kakak..." Ujar Sebastian tersenyum.

Arsen jadi terpancing dengan ucapan adiknya. Dan sebagai kakak yang tak mau kalah dari adiknya, suami Liana membalas.

"Baik..kita lihat saja nanti..kamu pasti kalah...karna kamu masih berstatus jomblo..! jangan lupa itu." Kata Arsen dengan senyum meremehkan adiknya.

Arsen bersiap menutup pintu kamarnya, tapi Sebastian mencegahnya.

"Tunggu kak..bagaimana kalau...jomblo ini yang duluan cetak Miller kecil dari kakak...karena..aku masih ragu dengan kakak..hmm...apa benar kalau kakak sudah....!?" Kata Sebastian, sambil menunjukkan dua ujung jari telunjuknya yang ujung-ujungnya saling ketemu, dan menampakkan senyum teraneh nya yang pernah ada di abad ini menurut Arsen.

Sungguh sangat menjengkelkan sekali Sebastian ini. Lebih baik tidak usah melanjutkan percakapan mereka. Karena Arsen tidak tau apa yang akan terjadi.

Ini saja pikirannya sudah mulai terbang melayang kearah situ. Dasar Sebastian mirip sekali dengan sang Mama yang pintar menjebak mangsa.

"Iyah...aku cetak sekarang juga..biar kamu kalah telak..!sudah...pergi tidur sana..dasar bocah!!" Ucap Arsen, dan langsung menutup serta mengunci pintu kamarnya.

"Haha ha..selamat bersenang-senang Kak." Suara Sebastian dibalik pintu.

Sementara Arsen masih menetralkan pikirannya yang sempat berimajinasi liar itu.

Jangan sampai ucapan adiknya merasuki pikirannya lagi. Cukup tadi saja. Batinnya.

Sebastian masih tertawa, bahkan sampai pintu sudah tertutup suara adiknya masih sayup terdengar.

Arsen tak lagi peduli akan hal itu. Lebih baik dia tidur dan beristirahat, merefresh otak dan tubuhnya, yang sehari ini sibuk dengan aktifitas.

Pria itu kini, merasa sangat lelah dan mengantuk. Sambil memijit dua matanya yang agak perih, dia langsung naik ke ranjangnya.

Saat dia hendak berbaring, dia kaget, ada Liana disebelahnya. Mungkin lupa, atau karena tak terbiasa ada orang lain pada ranjangnya.

Tampaknya Liana biasa tidur memiringkan tubuhnya. Itu karna sejak diletakkan Arsen tadi, posisi tidur istrinya begitu.

Sepersekian detik dia memandangi wajah Liana, seperti ada magnet yang menariknya untuk terus memandang wajah istrinya.

Entah sadar atau tidak dia mendekat dan mulai menelusuri seluruh wajah Liana. mulai dari mata yang tertutup bulu lentik itu, hidung kening, dan bibir merah istrinya.

Tatapan polos Liana yang pernah dia lihat di mansionnya, aroma tubuh istrinya yang pernah dihirupnya bahkan sampai saat ini masih terasa memanjakan hidungnya, semua itu mulai bermain-main di otaknya.

Dan perkataan Sebastian seperti racun penghilang kesadaran, yang menyebar mempengaruhi sel-sel saraf pada tubuh Arsen, sehingga membuat dia pun berimajinasi sendiri. Cara mencetak Miller Miller kecil mulai bermunculan di otaknya.

"Ah....adik sialan." Gumam Arsen saat berusaha sadar dari lamunan yang hampir membawanya tersesat.

Sungguh saat ini Arsen merasa ada hawa berbeda di ruangan itu. Gerah dan menyesakkan.

Arsen menengadahkan kepalanya ke atas, berniat menghilangkan pikiran kotornya. Kepalanya dia gerakkan ke kanan dan ke kiri. Seperti ingin melepaskan sesuatu yang membebani isi kepalanya.

Dia tak boleh mengingat lagi kata-kata adiknya. Lupakan adu cepat itu. Itu tidak benar. Yang benar adalah, dia harus secepatnya pergi tidur.

Saat dia kembali menunduk untuk bersiap turun dari sana, tak sengaja tatapan matanya tepat sekali mengarah pada bagian bawah leher., sehingga belahan dada istrinya yang menampakan garis pembatas, disamping kiri dan kanan, ada dua bukit kembar yang menonjol dan menarik untuk disentuh.

"Ya tuhan!""Gumamnya pelan sekali.

Bertepatan dengan istri Arsen itu bergerak mencari posisi nyaman lagi. Parahnya Liana mengigau. "Ah...hmm..." Suara Liana dalam tidurnya pelan dan syahdu.

Arsen langsung melompat turun dari ranjang. Dia harus segera menghindar. Suara itu seperti suara desahan sang istri yang terdengar manja. Jantungnya kini berpacu, wajahnya panas, sementara sesak di bagian tak terlihat, sungguh sangat terasa sakit dan bengkak, seperti habis digigit lebah.

Dia segera masuk kamar mandi, Arsen harus berusaha menetralkan suhu tubuhnya yang panas berkeringat, seperti baru selesai lomba lari jarak cepat.

Ternyata sungguh sangat menyiksa jika terjadi hal seperti ini. Kenapa juga tadi dia tidak menghindar sebelum terjadi hal yang tidak boleh terjadi. Malah membiarkan penglihatannya berkolaborasi dengan otaknya.

"Ini gara-gara Sebastian." Batinnya. Kesal sekali. Yah Sebastian menggoda dan menjebaknya.

Namun tak juga dia pungkiri kodratnya sebagai pria normal yang gampang terpengaruh dan mudah tergoda.

Satu-satunya yang harus dia lakukan adalah, jangan berpikir dan jangan mengingat tentang semuanya tadi.

Entah ucapan Sebastian, atau tentang wajah manis dan tubuh menggoda istrinya. Arsen harus menghindari itu, jika ingin bertahan tetap utuh lahir dan batin.

Pria itupun beranjak kearah sofa untuk tidur disana, setelah kembali dari kamar mandi. Dia butuh istirahat saat ini.

1
Ayu Nawangsih
Luar biasa
nita bonita
lanjut lanjut
Mia Syara
Kenapa lama sangat nk up thor?
Rania Rania
sangat bagus
Mia Syara
lanjut lagi thor..tak sabar ni😁
Maya Ellydarwina
lanjut yang banyak dong thor 🥰🥰🥰🥰🥰🙏
Eve❤️: 👍👍semoga suka 😁
total 1 replies
Mia Syara
lanjut thor👍
nita bonita
lanjutt thoooorrrrr
nita bonita: asyaaaapppp 🤣
Eve❤️: mohon dukungannya yah nona bos😁🙏👍
total 2 replies
Maya Ellydarwina
ceritanya sungguh bagus dan menarik,di tunggu kelanjutan nya thor 🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Eve❤️: mohon dukungannya yah😁🙏
Eve❤️: makasih 🙏...semoga suka
total 2 replies
Maya Ellydarwina
cerita nya bagus,mampir ah 🥰🥰🥰🥰
Eve❤️: kasih saran dan kritiknya yah😁🙏
total 1 replies
Pertama Satu
asyik..lanjut
Eve❤️: tq👍👍👍👍👍💪💪💪💪💪👏👏👏👏
total 1 replies
Pertama Satu
lanjutttttt
Eve❤️: ok...mohon🙏dukungannya yah
total 1 replies
Pertama Satu
up
Pertama Satu
👏👏👏mantap
Pertama Satu
👍👍👍👏👏💪💪
Mia Syara
update lagi thor👍
Eve❤️: makasih udah mampir🙏
total 1 replies
Mia Syara
Cerita nya bagus..salam dari Malaysia thor👍
Eve❤️: makasih🙏
mohon saran dan kritiknya yah😁
total 1 replies
aimi Lyy
Lumayan
Anita Jenius
Salam kenal kak.
Ceritanya keren kak.
5 like mendarat buatmu thor. semangat ya.
Rima R P
pusinh thor baca nya mending jangan di ganti nama liana nya biar tetep enak di baca nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!