Marvel Dirgantara harus mengalami patah hati karena wanita yang ia cintai justru menikah dengan pria lain yang kaya. Penolakan yang kejam juga menjadi pemicu ia berubah menjadi pendiam, dingin dan arogan. Apalagi jika menyangkut tentang pekerjaan.
Keluarganya tidak tega melihat Marvel yang seperti itu pun akhirnya memutuskan untuk menjodohkan Marvel dengan anak dari rekan kerja Nicholas yang bernama Melisa.
Tapi saat mereka mengadakan pertemuan keluarga, Nicholas dan yang lain justru salah paham dan mengira jika Marvel tertarik dengan adik Melisa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mutzaquarius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8 Keputusan
Perjamuan makan malam masih berlangsung. Kini mereka kembali berkumpul di ruang tamu guna membahas tentang pernikahan Marvel dan Melisa yang akan di gelar sebentar lagi.
Hal itu membuat Angel merasa bosan karena ia tidak tahu dengan pembicaraan para orang dewasa itu. Namun, tidak dipungkiri jika banyak pertanyaan di benaknya mengenai pernikahan kakaknya dan suaminya. Kenapa keluarga Marvel justru ingin melanjutkan perjodohan itu? Apa itu artinya mereka setuju untuk membatalkan pernikahannya dengan Marvel? Tapi kenapa tidak ada yang mengatakan apapun padanya? Atau jangan-jangan Marvel ingin memiliki dua istri sekaligus? Bukan kah itu namanya gila.
Lihat!! Bahkan Marvel diam saja saat orang tua mereka membahas hal itu. Pria itu benar-benar serakah.
Padahal, dengan senang hati dia akan mundur dan membiarkan Marvel menikah dengan kakaknya. Ya walaupun terkesan jahat karena ia tahu jika kakaknya sudah mempunyai kekasih. Namun, ia juga tidak mau mengorbankan masa depannya begitu saja.
"Ada banyak persiapan yang harus kita lakukan untuk menggelar pernikahan Marvel dan Melisa. Kira-kira anda ingin pernikahan mereka seperti apa?" tanya Celine
"Aku serahkan semua pada Melisa. Dia yang akan menikah dan membina rumah tangga. Jadi, biarkan anak-anak kita yang memilih," ujar Linda
"Baiklah kalau begitu." Celine menatap Melisa dan bertanya, "Bagaimana menurut mu, sayang?"
"A-aku tidak ingin pernikahan yang mewah. Cukup mengundang beberapa orang saja. Nanti saja saat resepsi, terserah pada kalian ingin merayakan seperti apa," seru Melisa
Celine dan yang lain tidak keberatan dengan keputusan Melisa. Begitu juga dengan Angel yang tahu kenapa kakaknya mengatakan hal itu.
Dia tahu betul seperti apa pernikahan impian kakaknya. Tapi karena dia menikah dengan pria yang tidak di cintainya, pasti ia merasa percuma menggelar pernikahan mewah.
"Ck, aku bosan," batin Angel. Dia ingin pergi dari sana, namun akan terlihat tidak sopan. Namun saat melihat Keyvan dan Keyra, iapun berkata, "kalian mau ikut kakak tidak? Kakak punya banyak mainan di kamar."
Keyra memeluk erat lengan kakaknya takut dan menatap Marvel yang memperagakan seolah-olah ia akan menerkam Keyra, yang membuat bocah itu bergidik ngeri. Sementara Keyvan hanya menatap datar Angel.
"A-ada mobil-mobilan juga," ucapnya
"Baiklah," sahut Keyvan. Dia turun dari sofa namun di hentikan oleh Keyra yang menahan lengannya.
"Kak!!"
Keyvan hanya menggeleng pelan agar Keyra tidak perlu takut. Dia menggenggam tangan adiknya itu dan menerima ajakan Angel.
"Kami ke kamar dulu ya," pamit Angel pada semuanya. Dia menuntun Keyvan di sebelah kiri sedangkan Keyra masih setia memeluk lengan kakaknya.
"Nah, ini kamar kakak. Silahkan masuk!!" ucap Angel.
Keyvan dan Keyra masuk bersama-sama. Dan setelah melihat banyak boneka di sana, Keyra langsung berlari dan mengambil salah satu boneka tersebut.
"Akak, boleh aku meminjamnya?" tanya Keyra senang
"Tentu saja Keyra. Kau boleh meminjam semua boneka yang ada di sini. Dan kau ... " Angel membuka lemari dan mengeluarkan sebuah kardus. "Aku mempunyai beberapa mobil dan robot di sini," ucapnya sambil memberikan pada Keyvan
"Uwah ... Optimus plem." Keyvan mengambil salah satu robot favoritnya dan memainkannya.
Angel tersenyum karena kedua bocah kembar ini merasa senang. Ia menemani keduanya bermain sampai-sampai kedua bocah itu ketiduran dengan memeluk mainan yang ada di tangan mereka.
"Hah ... baru bermain sebentar tapi mereka sudah ketiduran." Angel membenarkan posisi tidur keduanya dan menarik selimut menutupi tubuh mereka.
"Enak sekali jadi kalian. Tidak memiliki beban dan bisa bermain sesuka hati kalian. Aku juga ingin seperti itu, tapi keadaan justru memaksaku untuk berfikir keras. Kalau soal pelajaran, aku masih bisa mengerjakannya dengan menyontek. Tapi masalah hidup, bagaimana aku mengatasinya?"
"Memangnya kau punya masalah hidup?"
Deg
...****************...
Marvel hanya diam memainkan ponselnya kala semua orang tengah sibuk membahas pernikahan mereka. Sebenarnya ia juga tidak kalah penasaran dengan keputusan keluarganya yang tetap melanjutkan perjodohannya dengan Melisa. Tapi ia terlalu malas untuk bertanya karena percuma.
Mungkin nanti setelah pulang, baru ia akan mendapat jawaban dari semua ini.
Padahal ia berharap jika perjodohan ini di batalkan. Ia sudah mencoba menolak Melisa saat mereka pergi berkencan bahkan meninggalkan kesan buruk, tapi Melisa hanya diam saja dan membiarkan perjodohan ini berlanjut.
"Jadi, keputusan malam ini adalah pernikahan Marvel dan Melisa akan di gelar seminggu lagi. Dan sesuai permintaan Melisa, untuk pernikahan tidak perlu mewah, tapi jika resepsi nanti kalian harus mengikuti keinginan kami ya," ujar Celine yang di jawab anggukan oleh Melisa.
"Sepertinya setelah ini kita semua akan sibuk mengingat sebentar lagi putra putri kita akan menikah." ucapan Bastian membuat semua orang tertawa.
Flora melihat jam di ponselnya yang sudah menunjukkan pukul 10 malam. Dia menyenggol lengan Marvel yang duduk di sampingnya dan berkata, "bisa kau lihat Keyvan dan Keyra? Ini sudah malam, aku takut mereka sudah mengantuk sekarang."
Tanpa mengatakan apapun, Marvel beranjak dan mencari kedua keponakannya di kamar Angel. Tidak sulit mencari kamar gadis itu karena tertulis nama di depan pintu kamarnya.
Dia membuka pintu tanpa mengetuknya terlebih dahulu dan melihat kedua keponakannya sudah terlelap tidur.
"Tapi masalah hidup, bagaimana aku mengatasinya?"
"Memangnya kau punya masalah hidup?" tanya Marvel tiba-tiba.
"Astaga, mengagetkanku saja. Ada apa kau datang kemari?" tanya Angel
Marvel mendekat dan duduk di sisi tempat tidur, sebelah Angel. "Aku diminta kak Flora untuk melihat mereka. Tapi ternyata mereka sudah tidur."
"Mereka belum lama tertidur. O iya, apa maksud keluargamu melanjutkan perjodohanmu dengan kak Melisa? Maksud ku, jika kau menikah dengan kak Melisa, lalu aku bagaimana?" tanya Angel penasaran
"Kenapa? Kau tidak rela ya jika aku menikah dengan Melisa?"
"Cih, justru aku sangat-sangat senang mendengarnya. Hanya saja, bagaimana dengan status kita? Tidak lucu kan, aku sebagai adik kak Melisa justru menjadi istri pertama? Aku ingin semuanya jelas. Jika kau menikah dengan kak Melisa, maka kita harus bercerai," ujar Angel
"Jika kau sangat begitu penasaran, kau bisa bertanya pada keluarga ku langsung. Aku tidak tahu apa-apa." Marvel beranjak dari duduknya dan hendak keluar untuk memberitahu Flora jika kedua bocah tersebut tertidur di kamar Angel. Namun langkahnya terhenti saat Angel menahan lengannya.
"Jangan berbohong. Bagaimana mungkin kau tidak tahu apa-apa. Keluarga mu bilang akan mengurus semuanya dan memberitahu keluargaku tentang pernikahan kita. Tapi mereka justru... Oh, jangan-jangan kau ingin mempunyai dua istri sekaligus ya."
Marvel melebarkan kedua matanya sempurna. "WHAT?" pekiknya
"Sstt ... !!!" Angel membungkam mulut Marvel dengan telapak tangannya. "Jangan keras-keras, nanti mereka bangun," ucap Angel pelan.
Marvel mendengus kesal dan menepis tangan Angel dari mulutnya. "Buang jauh-jauh pikiran picik mu itu. Aku lebih baik sendiri daripada harus menikah dengan kalian berdua." Marvel berbalik dan hendak keluar, namun Angel yang juga kesal, melampiaskannya dengan menendang betis pria itu.
"Aw ... " pekik Marvel kesakitan. Dia menoleh dan menatap tajam Angel. "Kau ... "
"Apa? Kau pikir aku takut?" Angel berlari, menghindar dari Marvel. Namun pria itu dengan cepat menangkap tangan Angel dan menariknya dengan kuat, sampai-sampai Angel kehilangan keseimbangan dan menarik Marvel hingga tanpa sengaja keduanya jatuh diatas sofa.
Brukh
"Aw, punggung ku," pekik Angel yang meringis kesakitan. "Kau ini ... " ucapan Angel terhenti kala tatapan mereka bertemu. Pandangan mereka sangat dalam, sampai-sampai mereka enggan untuk melepaskan satu sama lain. Bahkan perlahan, wajah Marvel terlihat mendekat yang membuat Angel gugup. Namun tiba-tiba ....
"Oh my God."
lanjut thor
lanjut thor lg seru²ny
bonus ya thor