NovelToon NovelToon
Tunggu Saja Pembalasanku

Tunggu Saja Pembalasanku

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Reinkarnasi / Dokter Genius / Budidaya dan Peningkatan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:222k
Nilai: 4.8
Nama Author: Dewi harefa

Bukan terjemahan ya gaes.

Lan mei seorang yang ceria, dia baru lulus dari fakultas ke dokteran. Dari kecil dia sudah belajar bela diri dari ayahnya yang seorang guru bela diri. Hanya saja sewaktu dia kecil ibunya meninggal karena sakit, jadi dia ingin belajar kedokteran takut ayahnya sakit seperti ibunya.

Tapi naas kekasih dan temannya punya niat buruk, mereka berselingkuh di belakangnya dan berencana membunuhnya di karenakan sang teman iri dengan nilai nilai Lan mei yang bagus dan sudah mendapat undangan masuk ke dalam tim rumah sakit ternama sebagai ahli bedah dan racun. Mereka berdua merancang kecelakaan mobil, dan di detik kematiannya dia mengetahui bahwa itu ulah mereka berdua.

Tapi Lan mei tidak pergi ke surga ataupun neraka, tapi dia pergi ke jaman kuno. Menjadi anak seorang Menteri sayap kiri, yang gemuk, bodoh dan tidak tahu apa - apa, wajah jelek penuh jerawat besar.
Tunangan putra mahkota, tapi adik tirinya ingin merebut tunangannya.
Ayah bajingan hanya.. lihat prolog

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi harefa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 17

Pagi hari Lan mei sudah bangun, dia berpura - pura lagi belajar berjalan agar Yen tang tidak curiga bahwa sebenarnya dia sudah bisa berjalan.

Dia berjalan pelan - pelan di halaman dengan tongkat. Yen tang memperhatikan nya dengan sesekali membersihkan rerumputan di halaman.

"Yen tang, sepertinya kita bisa bertani di belakang dan di samping rumah ini ya."

"Bisa nona, hanya saja kita akan ke susahan air"

"Coba perhatikan ke sebelah kanan ini,, bukan kah itu sepertinya rawa"

"Masa sih nona, saya belum pernah ke arah itu, saya hanya pergi kebelakang. Dan kalau air, itu ada sumur sebelah kiri rumah, tinggal kita timba. Walau airnya tidak terlalu banyak tapi cukup untuk kita berdua nona."

"Tapi kita harus menanam sesuatu di sini Yen tang, agar kita bisa bertahan hidup, kita harus bertani dan kalau banyak kita bisa menjualnya ke pasar."

"Wahh, bagus sekali nona, kita bisa beli tepung dan yang lainnya. Tidak hanya makan sup sayur saja tiap hari."

"Kalau kaki saya lancar, nanti saya ajar kamu berburu hewan liar di hutan."

"Duh nona saya takut, lagi pula anda tidak tahu bela diri nona"

"Jangan kuatir Yen tang, dalam mimpi saya, ada yang mengajari saya bela diri. Jadi kamu tenang saja."

Yen tang : "..."

Bagaimana bisa belajar dalam mimpi?

Perkataan nonanya semakin membuat dia bingung. Dia menggelengkan kepalanya dan kembali sibuk mencabut rumput -rumput.si halaman tersebut.

Lan mei memperhatikannya dan tersenyum. Biar aja dia bingung, saya juga tidak tahu mau jawab apa. Kalau di katakan terus terang takutnya dia pingsan mendengar.

"Yen tang, ayok kita kehutan mencari sayuran"

"Heh? Biar saya saja nona, kaki anda belum sembuh total."

"Tidak apa - apa, biar sekalian saya belajar berjalan."

"Tidak bisa nona, soalnya di sana jalannya tidak rata, dan banyak kayu menghadang  di tengah jalan. Dan itu akan menyusahkan nona dalam berjalan nantinya."

"Saya bisa pelan - pelan Yen tang."

"Ayok ah, saya tidak apa - apa"

"Benarkah? Ayok dah kalau begitu."

Dan setelah Yen tang menutup pintu, mereka berdua ke bagaian belakang rumah tersebut yang menuju hutan kematian.

Dengan pelan - pelan Lan mei mengikuti pelayannya itu dari belakang dan dengan tongkat kayu di tangannya sebagi pegangan membantu dia berjalan.

Ketika masih pinggir hutan mereka menemukan beberpa jamur kecil. Sebagian Lan mei memasukan ke dalam ruangan.

Kemudian mereka mendapat sayuran liar yang biasa di petik oleh Yen tang.

"Kamu tunggu di sini dulu ya, saya ke sana sebentar, sepertinya saya melihat kelinci." ucap Lan mei.

"Nona, saya ikut, takunya nanti nona kenapa - kenapa."

"Tidak usah. Kamu di sini saja, Saya tak akan lama."

"Baik nona, tapi kalau nona dalam bahaya teriak saja ya. Budak ini pasti akan datang nona."

Lan mei hanya tertawa mendengar perkataan Yen tang. Dia langsung berjalan lebih dalam lagi .

Dia berencana untuk menemukan obat untuk membuka meridian dan pusat kekuatannya.

Bahan - bahan obat itu berada di dalam hutan kematian.

Di toko farmasi juga ada, walau mahal. Tapi itu jauh dari tempat mereka. Lagi pula mereka tidak memiliki uang yang cukup untuk membelinya.

Karena kalau bahan - bahan obat yang di peroleh dari hutan kematian biasanya akan dua kali lebih mahal dari herbal yang di dapat dari tempat lain.

1
xixi
crazy up up up up
yudi
❤️❤️❤️
nacho
😍😘😍😘😍😘😍😘😍😘
Yurniati
tetap update terus thorr
Yurniati
terus semangat thorr
Lismawati
lanjut thor semangaaat berkarya 💪💪💪💪💪
Sribundanya Gifran
lanjut
Bojo Ne Cacak
lanjut thorr.
Dewi Kumalasari
Luar biasa
Ayu Septiani
lanjut up lagi kak author.....
semangat 💪💪♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️
Murni Dewita
next
Wy Ky
keren
yudi
❤️❤️❤️❤️
Kartika Lina
aduh thor bikin penasaran wae
Osie
waduh vei tei robot masa depan nih..hahahahaha
nacho
😍😘😍😘😍😘😍😘😍😘
nacho
🤣🤣🤣😍😘😍😘😍😘😍😘😍😘
Lismawati
aduh thor upnya dikit sekali ,tambah up nya thor ,semangaaaaat💪💪💪💪💪
Yuli Yanti
❤️
Kartika Lina
ngomel ngomel kan jadi nya Lan Mei nya jendral 🤭😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!