NovelToon NovelToon
Cinta Itu Luka

Cinta Itu Luka

Status: tamat
Genre:Tamat / Cerai / Keluarga / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam / Bapak rumah tangga
Popularitas:16.8k
Nilai: 5
Nama Author: Faustina Maretta

"aku minta cerai!"

kalimat keramat dalam rumah tangga itu akhirnya keluar dari mulut Nayla. keputusannya yang dia ambil sudah bulat untuk bercerai dari laki-laki yang sudah hidup bersamanya selama sembilan tahun lamanya.

Rizky, suami Nayla bersikeras tidak ingin berpisah dengan sang istri dan mengatas namakan putri mereka bahwa dia akan berubah menjadi pribadi yang lebih baik.

akankah Rizky benar-benar menepati janjinya? atau itu hanya semata-mata agar tidak berpisah dengan wanita yang dia cintai dan juga putri semata wayang mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Faustina Maretta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Seseorang??

"Ma ... Ayo main," ajak putri semata wayang Nayla.

"Tunggu sebentar ya, sayang. Om istirahat sebentar. Oke?" sahut wanita muda itu seraya membuka kopernya.

Wanita itu menyuruh Kiara untuk istirahat terlebih dahulu, sedangkan dia menyiapkan baju yang akan dia dan putrinya pakai. Nayla membuka tirai yang ada di kamarnya lebar-lebar agar cahaya matahari masuk ke dalam.

Pemandangan kamar mereka langsung tertuju pada halaman samping. Wanita berlesung pipit itu hendak membalikkan badannya melanjutkan aktivitasnya, saat matanya menangkap sosok laki-laki yang sedang duduk di sebuah pendopo di luar sana.

Lelaki itu tampak sedang bersantai dengan menghisap rokok di tangan kanannya. Wanita itu menyuruh Kiara untuk bermain di kamar terlebih dahulu. Dia melangkah keluar untuk menghampiri Baskara yang sedang ada di luar.

"Mas?" panggil Nayla.

"Hmm?" sahut lelaki itu seraya mematikan rokoknya dan mengibas tangannya agar asap rokok itu menghilang bersama tiupan angin.

Nayla menatap lelaki itu dan bertanya dimana letak minimarket di sini, karena Nayla rasa lelaki itu sudah sering datang ke villa ini. Lelaki itu tampak berpikir lalu menjelaskan arah dengan menunjuk dengan tangannya, tiba-tiba lelaki tinggi menjulang itu terdiam beberapa detik seraya menatap dalam bola mata wanita yang ada di hadapannya.

"Lebih baik aku antar saja, ayo." Baskara bangkit berdiri dan melangkah.

"Mas istirahat saja, biar aku dan Kiara yang pergi membeli jajanan untuknya," ucap Nayla menyusul langkah kaki lelaki yang bertubuh kekar itu.

Baskara mengabaikan ucapan Nayla dan tetap melangkah masuk untuk menemui teman kecilnya yang berada di dalam kamar. Begitu lelaki itu membuka pintu Kiara langsung bersorak senang. Apalagi Baskara mengajaknya untuk berjalan-jalan mengelilingi sekitaran villa.

Mereka melangkah keluar bersamaan dengan datangnya penjaga villa yang biasa Baskara panggil dengan sebutan mamang. Lelaki paruh baya dengan menggunakan topi kupluk khas penjaga villa datang dengan membawa beberapa plastik di tangannya.

"Mas, sudah saya bakan ini untuk bakar-bakar nanti malam kalau mau, ini saya simpan di lemari es saja ya?" ucap mamang itu.

"Terima kasih banyak, Mang. Oh iya ini kenalin. Ini Nayla dan ini Kiara."

Nayla hanya tersenyum dang mengucapkan terima kasih kepada mamang itu, wanita muda itu tidak menjabat tangan penjaga villa itu karena kedua tangannya penuh dengan tas plastik berwarna hitam.

Mereka bertiga melanjutkan langkah kaki mereka menuju mobil. Baskara mengantarkan Nayla ke sebuah minimarket untuk membeli beberapa makanan ringan untuk putrinya dan juga dirinya dan juga Baskara.

Setelah membayar di kasir, wanita muda itu kembali masuk ke mobil. Baskara melirik jam do pergelangan tangan kirinya. Jam sudah menunjukkan pukul empat sore. Lelaki itu mulai menginjak pedal gasnya agar mobilnya berjalan. Baskara ingin mengajak mereka ke kebun bunga yang tempatnya tidak jauh dari villa.

Nayla mengangguk setuju dengan ajakan lelaki itu, Kiara? Jangan di tanya lagi, asalkan dengan Baskara dia pasti merasa senang. Jarak taman bunga itu memang sangat dekat dengan villa, mereka hanya menempuh waktu selama tujuh menit saja untuk sampai ke sana.

"Woaaahhh ..." Mata Nayla membola saat melihat pemandangan di depannya.

Banyak sekali macam bunga di sana dengan warna warni yang memanjakan matanya. Pemandangan seperti ini tidak bisa dia temukan di pusat kota yang sudah ramai dengan bangunan tinggi dan polusi dimana-mana.

Baskara melihat wanita yang ada di sampingnya itu, senyumnya mengembang matanya berbinar melihat bunga-bunga di taman itu. Sudah lama sekali wanita itu tidak merasakan rasa seperti ini.

"Berdiri di situ, biar aku fotoin sama Kiara." Baskara menunjuk ke salah satu spot foto.

Mereka bertiga sangat bersenang-senang di tempat itu, sesekali mereka meminta bantuan pengunjung di sana untuk memotret mereka bertiga. Tidak hanya Nayla dan Kiara yang terlihat senang, tapi Baskara juga sangat bahagia melihat mereka berdua tertawa bahagia.

Jam sudah menunjukkan pukul enam sore dan mereka harus segera kembali ke villa. Sesampainya di sana, Nayla langsung memandikan putri semata wayangnya lalu menyiapkan makan malam. Wanita itu membuka lemari es yang sudah di sediakan di sana, isi lemari es itu sudah benar-benar penuh dengan daging dan sayuran yang akan mereka makan nanti malam. Mamang itu membelikan berbagai macam jenis sayuran dan beberapa sosis dan bakso.

"Ada yang bisa aku bantu?" ucap Baskara yang tiba-tiba muncul di belakang lemari es itu.

Nayla memegang dadanya karena terkejut dengan kemunculan lelaki yang sedang tersenyum itu. Mereka berdua membawa semua bahan ke halaman belakang rumah untuk memanggang daging dan sayuran ini semua. Baskara menyalakan panggangan yang sudah di sediakan di belakang rumah, sedangkan Nayla meracik bumbu yang akan di gunakan untuk membakar daging-dagingan itu.

"Kamu yakin itu enak?" goda Baskara melihat Nayla yang serius meracik bumbu.

"Kamu ngga yakin sama aku?" Nayla bertanya balik seraya menatap lelaki di depannya.

***

Rizky merasa kesal saat masuk ke rumah kontrakannya yang kecil. Lelaki itu ingin segera pindah dari situ karena sekarang dia mempunyai penghasilan yang cukup untuk mengontrak rumah yang lebih besar.

"Kamu kenapa marah-marah ngga jelas, Mas?" tanya Lia yang penasaran dengan sang kakak.

"Sialan! Brengsek!" maki Rizky.

Lelaki itu mengetahui bahwa mantan istri dan anaknya sedang berlibur dengan Baskara. Dan itu membuat Rizky sangat kesal dan marah. Dia merasa seharusnya dia yang mengajak mereka untuk berlibur bersama. Lelaki itu menceritakan hal itu kepada adiknya yang sedang sibuk dengan ponselnya.

"Makanya kamu jangan bodoh, Mas! Seharusnya kamu bisa tegas dengan mantan istrimu itu. Kan kau ayah kandung Kiara," seru Lia memanasi sang kakak.

"Tapi Nayla tidak mau mendengarkanku dan terus berhubungan dengan pengacara sialan itu!" ucap Rizky dengan kesal.

"Bukan Nayla, tapi Kiara! Kau masih ada hak sebagai ayah kandungnya," sahut sang adik.

Sepertinya Rizky tidak paham dengan maksud perkataan dari sang adik. Lia menghela napas berat lalu menjelaskan kepada kakaknya yang tempramental itu, bahwa dia bisa melarang Kiara untuk berhubungan dengan Baskara, status Rizky adalah sebagai ayah kandung dan masih berhak untuk membantu membesarkan gadis kecil itu.

Rizky menganggukkan kepalanya pelanggan setelah mendengarkan ucapan yang dilontarkan sang adik. Tidak lama kemudian, lelaki itu bangkit berdiri dan hendak keluar dari rumah mencari kontrakan yang lebih besar dari rumah kontrakan yang sekarang.

Lelaki itu mengeluarkan sepeda motornya, saat seseorang tiba-tiba muncul di belakang Rizky.

"Mas ..." lirih seseorang itu dengan mata yang sembab, pucuk hidung orang itu juga memerah seperti sehabis menangis.

Rizky terkejut melihat seseorang itu yang berani menghampiri dirinya. Lelaki itu melihat ke kanan dan kirinya untuk melihat apakah ada orang atau tetangganya yang mengetahui hal ini atau tidak.

"Brengsek! Jangan berani ke sini!" maki Rizky kepada orang itu. "Temui aku di tempat biasa jam tujuh malam ini!" lanjut lelaki itu seraya melajukan sepeda motornya.

—bersambung—

1
Yunerty Blessa
Makasih banyak kak thor buat karya indah nya
sungguh mantap sekali
terus lah berkarya dan sehat selalu 😘😘
Yunerty Blessa
akhirnya Nayla dan Baskara nikah juga...
Yunerty Blessa
sedihnya kehilangan anak yang di sayang 😭
Yunerty Blessa
kasian Kiara meninggal disebabkan kejahatan Rizky 😭😠😠😠😠😠
Yunerty Blessa
tega nya hati mu Rizky membunuh anak kandung mu sendiri kerana cemburu Kiara dekat dengan Baskara 😠😠😠😠
Yunerty Blessa
jangan bilang kau pembunuh nya Rizky 😠😠
Yunerty Blessa
semoga saja bukan Rizky yang membunuh anaknya kerana iri hati sebab dekat dengan Baskara.....
Yunerty Blessa
kurang ajar keluarga Rizky 😠 pergi jalan tidak bawa Kiara... sekurangnya bangun kan Kiara 🤦‍♀️
Yunerty Blessa
kayak nya mau di pukul ni kepala Sofia biar bisa menurut perkataan Baskara
Yunerty Blessa
nah gitu saling menguatkan.....
Yunerty Blessa
gila sekali ni Sofia ..atau kah ada maksud tertentu
Yunerty Blessa
Baskara perjuangan cinta kalian
Yunerty Blessa
jangan cepat putus semangat Nayla... berjuang bersama dengan Baskara....
Yunerty Blessa
sedihnya.... percayalah Nayla kalau kalian berjodoh pasti akan bersama juga..
Yunerty Blessa
daripada kau Sofia sudah 2 kali nikah.... pernah juga jadi janda 😏
Yunerty Blessa
tampar balik Nayla
Yunerty Blessa
kalau memang Baskara mencintai Nayla maka jangan mudah goyah dengan apa yang dikatakan oleh mama mu
Yunerty Blessa
mantap Baskara minta Nayla sebagai wanita mu.....
Yunerty Blessa
makin seru
Yunerty Blessa
sabar Nayla...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!