Malam sial itu membuat Ruby harus kehilangan mahkotanya demi menggantikan seorang wanita yang diincar seorang mafia yang harus menyalurkan syahwatnya karena dijebak oleh saingan bisnisnya.
"Tuan. Tolong...! jangan lakukan itu...!" Ruby mendorong pria tampan yang dikenal sebagai mafia bringas.
"Aku sudah membayarmu maka, layani aku...! " Ujar Sean menyeringai licik.
Sean mengira Ruby adalah wanita penghibur namun ternyata Ruby adalah gadis baik-baik yang masih suci. Ia yang ingin kembali ke negaranya ternyata harus menjadi korban salah tangkap oleh anak buahnya mafia.
"Bagaimana kelanjutan kisah antara Ruby dan Sean sang mafia?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20. Terpaku
Nicole meminta Sean untuk duduk menunggu di ruang tamu. Sementara dirinya ke kamar untuk memanggil Rubby. Sean mengedarkan pandangannya ke sekeliling lalu menghembuskan nafasnya kasar.
Ia masih memikirkan perkataan Nicole jika Rubby kehilangan bayinya." Maksudnya apa ya Rubby kehilangan bayinya? Kehilangan karena meninggal atau diculik orang?" Sean sulit menebak perkataan Nicole yang terdengar rancu baginya.
Di dalam kamar Nicole membangun Rubby yang saat ini pura-pura tidur.
"Rubby...! Rubby...!" mengguncang bahu Rubby membuat Rubby pura-pura menggeliat sambil bergumam.
"Ada apa Nicole? Aku ngantuk."
"Ada tamu ganteng. Maksudku ada tuan Sean. Dia sedang mencarimu. Katanya sangat penting," ucap Nicole.
Deggggg...
"Ya Allah. Apakah dia sudah tahu penyamaran ku? Apakah dia tahu kalau aku adalah wanita yang pernah ia perkosa?" cemas Rubby dengan tubuh masih berbaring.
"Rubby. Tolonglah dia. Dia datang sebagai seorang ayah untuk menyelamatkan hidup bayinya. Bayinya sedang sakit karena menolak minum susu formula. Bayi itu maunya minum ASI dari ibu kandungnya. Tapi asi ibunya tiba-tiba mengering. Mereka sudah mencoba mendapatkan ASI dari ibu menyusui di luar sana tapi bayinya tidak menyukainya," tutur Nicole.
"Bukankah aku juga orang lain bagi bayi itu. Mungkin bayi itu akan menolakku juga," ucap Rubby yang masih takut bertemu dengan Sean.
"Tapi kata dokter kamu bisa memberikan ASI mu pada bayinya tuan Sean dalam pengawasan dokter agar bayi itu nyaman menyusu padamu," jelas Nicole sesuai keterangan Sean padanya.
"Nicole. Aku tidak siap menyusui bayi orang lain. Asi ku hanya untuk bayiku. Aku sangat merindukan bayiku. Kalau dia mau, bawa saja ASI ku yang sudah aku simpan di kulkas. Jadi, aku tidak perlu menyusui bayinya secara langsung." Rubby masih menolak untuk bertemu dengan Sean walaupun hatinya tidak tega pada bayi malang itu.
"Astaga Rubby. Apa salahnya kamu menyusuinya secara langsung. Mau bayi itu terima atau tidak, itu urusan belakangan. Kamu wanita yang berhati mulia. Agama mu yang mengajarkan untuk berbagi kebaikan dengan sesama. Yang kamu lakukan itu untuk menyusui bayinya tuan Sean. Bukan menyusui tuan Sean," gemas Nicole pada Rubby membuat Rubby terhenyak.
Bayangan yang menakutkan malam itu kembali memenuhi benaknya. Betapa Sean menyesap miliknya secara bergantian walaupun ia dalam keadaan setengah sadar karena terpengaruh obat bius. Tapi ia bisa merasakan setiap inci tubuhnya tidak terlepas dari mulut dan lidah nakal pria tampan itu yang sekarang menjadi ayah bayinya.
Bahkan bukan hanya bagian dadanya yang menjadi serangan mulut Sean tapi bagian bawahnya tidak terlewati oleh Sean yang menghisap habis cairan kenikmatannya.
"Rubby. Apakah kamu tidak mendengarkan aku? Kamu mau atau tidak? jangan sampai Sean menyalahkan mu jika terjadi sesuatu pada bayinya," geram Nicole masih membujuk Rubby dengan segala cara.
Rubby masih pada pendiriannya hingga akhirnya Nicole menyerah. Ia meninggalkan Rubby dengan hati dongkol yang amat sangat. Nicole kembali menemui Sean dengan membawa satu kotak berisi botol ASI yang di simpan Rubby di kulkas untuk diberikan kepada Sean.
"Tuan Sean. Mohon maaf kalau saya tidak berhasil membujuk Rubby untuk menyusui bayinya anda tuan. Rubby masih terpukul atas kehilangan bayinya. Jadi, untuk sementara tuan bisa membawa ASI Rubby untuk putri tuan. Rubby sengaja menyimpannya untuk bayinya jika bayinya sudah ditemukan lagi," ucap Nicole dengan wajah sendu.
"Apakah maksud anda kalau bayinya Rubby diculik orang? kenapa tidak lapor polisi? Apakah ada foto bayinya? Biar saya yang akan melacak sendiri keberadaan bayinya Rubby," ucap Sean menawarkan bantuannya pada Nicole untuk mencari bayinya Rubby.
"Tidak usah repot-repot tuan karena Rubby sudah menyewa beberapa detektif swasta untuk melacak keberadaan bayinya. Sebaiknya tyan fokus saja pada bayi tuan. Semoga Asi ini membantu bayinya tuan untuk bertahan. Kalau bayinya cocok dengan ASI nya Rubby, maka aku akan mencoba membujuk lagi Rubby untuk menyusui secara langsung bayinya tuan Sean," ucap Nicole terlihat sangat tulus.
"Terimakasih nona Nicole. Aku sangat terkesan atas kebaikanmu. Baiklah. Aku akan membawa Asi ini untuk bayiku. Semoga cocok di lidah bayiku. Aku akan mengabarimu secepatnya. Kalau begitu aku pamit kembali ke rumah sakit," ucap Sean dan Nicole mengantarnya sampai ke pintu utama.
...----------------...
Sean langsung memberikan bayinya ASI-nya Rubby pada putrinya karena sudah dihangatkan Nicole terlebih dahulu. Sisanya ia simpan lagi di kulkas yang di kamar rawat bayinya. Di kamar itu sudah ada Sarah dan Dick.
"Sayang. Semoga ASI ini cocok untukmu. Dia adalah seorang wanita yang baik. Daddy yakin dia akan datang menemui mu jika kamu mau minum ASI darinya," desis Sean seraya menyodorkan ujung botol dot itu ke mulut bayinya.
Merasa familiar dengan aroma dan rasa Asi ibu kandungnya, baby Oliver menyesapnya dengan cepat. Satu botol itu habis dilahap olehnya. Sean begitu takjub melihat perubahan bayinya.
Sean memejamkan matanya mengucapkan syukur dan terimakasih nya pada Rubby dengan caranya sendiri. Sean berjanji ingin menikahi Rubby jika wanita itu sudah menjadi seorang janda walaupun ia belum mengetahui secara jelas status Rubby saat ini.
"Dari mana kamu dapatkan ASI itu Sean?" tanya Sarah.
"Tidak perlu tahu dan ini bukan urusanmu," ketus Sean sambil mengusap sisa susu di pinggir bibir putrinya. Bahkan ia sangat gemas melihat mulut bayinya masih bergerak sendiri padahal tidak ada lagi dot di mulutnya.
"Terimakasih baby. Kamu adalah bayi tercantik dan terhebat daddy," ucap Sean begitu semangat lagi melihat perubahan wajah cantik bayinya yang kembali memerah.
"Sean. Aku ini ibunya. Aku harus tahu wanita mana yang memberikan ASI untuk bayiku," geram Sarah merasa diabaikan oleh Sean.
Sean menatapnya tajam. Sarah akhirnya menghela nafas karena ia merasa tidak punya andil dalam mengurus bayi adopsinya itu. Tidak lama kemudian dokter melakukan visit ke kamar baby Oliver. Sean menceritakan apa yang baru saja terjadi pada bayinya pada dokter.
"Wah hebat sekali anda tuan dan terlebih lagi puri mungilmu ini. Kenapa tidak sekalian saja memintanya menjadi ibu susu untuk putrimu. Apakah bayarannya terlalu kecil anda tawarkan padanya?" seloroh dokter Wina.
"Sepertinya tidak begitu dokter. Dia wanita baik. Hanya saja ada sesuatu yang terjadi pada bayinya dan aku tidak begitu jelas dengan kasus bayinya itu," tutur Sean.
"Bagaimana kalau dia pergi dari negara ini dan anda akan kehilangannya? Bukankah itu akan berimbas pada bayimu. Bayimu butuh ASI setiap saat. Jadi, minta lagi pada wanita itu untuk menjadi ibu susu untuk bayimu selagi bayimu sedang menerima dengan baik ASI miliknya," saran dokter Wina.
"Baiklah dokter. Aku akan melakukan secepatnya." Sean mengambil ponselnya untuk menghubungi Nicole kalau bayinya cocok dengan ASI milik Rubby.
"Sepertinya bayimu sudah sehat. Tuan bisa membawa pulangnya besok. Ternyata ASI itu menjadi obat penenang juga untuk bayi anda. Ini sangat ajaib, tuan. Kalau begitu saya permisi dulu. Sebaiknya kalian istrahat saja selagi bayinya tidur," ucap dokter Wina lalu meninggalkan ruang rawat baby Oliver.
Nicole menunjukkan chating Sean pada Rubby yang membacanya dengan linangan air mata. Hanya saja Sean tidak mengirim foto bayinya pada Nicole.
"Sekarang apa pendapatmu? Apakah kamu rela bayi itu sakit lagi karena kelaparan? Susui saja bayi itu selagi kamu menunggu bayimu kembali...! Siapa tahu dengan kamu beramal baik, Maka Tuhan juga akan membalas kebaikanmu dengan mempertemukan lagi kamu dengan bayimu. Bukankah kalimat itu yang selalu kamu nasehat kan padaku?" sarkas Nicole tidak tahu lagi cara membujuk Rubby yang keras kepala.
"Ya Allah Nicole. Jika saja kamu tahu siapa Sean bagiku dan bayiku, mungkin kamu akan mengerti dengan penolakan ku ini," batin Rubby yang bisa merasakan dadanya ikut bergetar mendengar bayinya Sean meminum ASI darinya.
Rasanya masih pengin 😭😭😭
Rubby selalu saja hidup mu dalam bahaya semoga kamu baik' saja iya Rubby