NovelToon NovelToon
Sabira

Sabira

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Putri asli/palsu / Tamat
Popularitas:2.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: devi oktavia_10

Terlahir dari keluarga berada dan putri bungsu satu satunya, tidak menjamin hidup Sabira Rajendra bahagia.

Justru gadis cantik yang berusia 18 th itu sangat di benci oleh keluarganya.

Karena sebelum kelahiran Sabira, keluarga Rajendra mempunyai anak angkat perempuan, yang sangat pintar mengambil hati keluarga Rajendra.

Sabira di usir oleh keluarganya karena kesalahan yang tidak pernah dia perbuat.


Penasaran dengan kisah Sabira, yukkkk..... ikuti cerita nya..... 😁😁😁

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

"Bira." panggil Tari dengan semangat, memanggil sahabat baiknya itu.

"Apa sih, Tar. Teriak teriak aja, sudah kaya di hutan aja. " omel Sabira yang menjadi pusat perhatian di sekelilingnya.

Tari hanya nyengir kuda melihat wajah kesal sahabatnya itu.

"Nanti aku lansung ke rumah mu, lihat lah aku sudah membawa perlengkapan sekolah dan lain lainnya, kebetulan mama dan papa beberapa hari ke depan mau keluar kota, jadi aku di izinkan menginap di rumah mu." semangat Tari.

"Wiiihhh... Boleh dong ikut main di rumah Bira, janji deh, kita nggak akan bikin rusuh." sela Rendi.

"Asik tuh, klau kita main bareng, kebetulan kan kita ada kerja kelompok, ya sudah kita kerjain di rumah Bira aja ya Bir." tanpa permisi Tari mengajukan rumah Bira tempat mereka mengerjakan tugas mereka.

"Terserah kalian aja." pasrah Sabira pada akhirnya, karena Sabira memang tidak terlalu suka menghabiskan waktu di luar rumah, dia lebih suka menghabiskan waktu di kamar untuk membuat desain dan bisa dia jual dan memperbanyak pundi pundi keuangannya.

"Asekkk... Akhirnya kita bisa main di rumah Sabira." girang Rendi dan beberapa teman kelasnya.

"Kita bisa sekalian minta di ajarin beberapa mata pelajaran yang nggak kita pahami. " sorak Ana.

Sementara tidak jauh dari sana, ada sepasang mata yang menatap sendu kebersamaan Sabira dengan teman temannya, siapa lagi klau bukan mantan sahabat Sabira, yaitu Mahesa dia menatap sendu mantan sahabatnya itu, sungguh dia menyesal karena terpengaruh oleh kakak pungut Sahira itu, sehingga membuat sahabatnya benar benar menjauh darinya.

"Apa sudah tidak ada kesempatan untuk gue, Bir. Gue menyesal telah mempercayai kakak loe." gumam Mahesa lirih.

"Makanya lain kali di selidiki dulu kebenarannya, ya kali percaya sama boneka mampang dari pada sahabat sendiri, nyesal kan loe." cibir teman Mahesa.

"Iya, gue tau salah, tapi kenapa susah banget ya minta maaf sama Bira." keluh Mahesa frustasi.

"Lah, si bego, loe pikir Bira bakal maafin loe gitu aja, padahal dia sudah berkali kali mau bicara baik baik sama loe, walau dia nggak salah, loe sendiri yang terus menjauh dari dia, dan lebih parahnya lagi, loe memaki Sabira di depan orang ramai, dan loe caci maki dia habis habisan, loe sendiri yang meminta dia untuk menjauh darinya, gara gara dapat omongan nggak jelas dari boneka mampang itu." sinis teman Mahesa.

"Gue salah." lirih Mahesa menunduk lemah.

Sementara Bira, hanya duduk dan membuka buku pelajaran, seperti biasa gadis cantik itu akan mendalami materi pelajaran terlebih dahulu, apa yang dia tidak mengerti baru lah dia akan bertanya kepada guru, itu yang di sukai guru dengan Sabira, dan teman temannya juga sangat senang belajar bersama Sabira, karena Sabira tidak pelit ilmu.

Sabira memang tidak memberi contekan, tapi dia akan membantu temannya sampai paham tentang pelajarannya, begitu cara Sabira membantu teman temannya, mencontek tidak akan membuat temannya pintar, makanya Sabira paling anti untuk memberi contekan.

Tidak hanya teman teman satu kelas Sabira yang Sabira ajari, tapi ada juga dari kelas lain, makanya banyak siswa siswi yang senang berteman dengan Sabira, walau banyak juga yang iri dan benci dengan Sabira, namun Sabira tidak perduli, dia hanya fokus untuk belajar dan lulus secepat mungkin dengan nilai yang memuaskan.

"Bir, nanti aku boleh ikut nggak ke rumah kamu." ucap salah satu teman beda kelas Sabira, dia mendengar orang orang akan belajar di rumah Sabira, dan dia pun tidak menyia nyiakan kesempatan itu.

"Mau ngapain? " heran Rendi.

"Aku juga ingin ikut belajar, soalnya ada beberapa pelajaran yang belum aku paham." sahutnya.

"Oh... " sahut Rendi.

"Boleh nggak, Bir? " tanya nya lagi.

"Boleh, ikut aja." sahut Sabira pada akhirnya.

"Wahhh... Makasih Bira, kamu memang yang terbaik." soalnya bahagia.

Saat bel pulang sekolah berbunyi, siswa siswi yang mau ikut ke rumah Sabira sudah menunggu Sabira dengan tertib di parkiran sekolah.

"Buset! banyak amat. " kaget Tari.

"Hooh... Lumayan ada 15 orang." geleng geleng kepala.

"Ya udah, klau gitu kita beli cemilan dulu, nggak enak ngerepotin Sabira." usul Ana.

"Ada yang mau patungan nggak? " tanya Tari.

"Mau! " seru mereka bersama.

"Ya udah, siapa yang ikut ke indoapril, siapa yang lansung ke rumah Sabira." ujar Taru.

"Kita aja yang ke indoapril, kalian lansung aja ke rumah Bira." ujar Rendi, kebetulan Rendi membawa mobil jadi mereka tidak butuh banyak orang untuk membawa jajanan.

"Ok lah." sahut mereka.

Sementara Sabira baru saja keluar dari ruang kepala sekolah.

"Tari sama Rendi kemana? " tanya Sabira.

"Mereka mau beli jajanan dulu, kita di suruh ke rumah kamu duluan." sahut Ana, dan di anggukin tanda mengerti sama Sabira.

"Ya udah klau gitu kita lansung pulang, tapi aku nggak bawa kendaraan." jujur Sabira.

"Kamu sama aku aja, Bir." Joni memberikan helm ke tangan Sabira.

"Baiklah." sahut Sabira mengambil helm dari tangan Joni.

Dari sebrang jalan, ada seseorang yang memperhatikan Sabira, dia memvidiokan kegiatan Sabira itu, untuk di laporkan kepada seseorang.

Di lain tempat, seseorang menerima telpon dari suruhannya.

"Terus awasi dia, jangan sampai lengah, dan jaga dia dengan baik, saya tidak mau dia terluka dan di manfaatkan oleh orang orang yang mencari keuntungan dari dia" ujar Regan tegas.

"Baik tuan." ucap suruhan Regan itu.

"Loe nggan mau menemui dia? " tanya sahabat Regan yang dari tadi mendengar pembicaraan Regan dengan seseorang di sebrang sana.

"Belum saatnya, untuk sementara biar lah begini, gue nggak mau menunggu konsentrasinya dalam belajar." ujar Regan.

Alex mengangguk tanda mengerti.

"Apa loe nggak mau menjadikan dia kekasih?" tanya Alex lagi.

Regan hanya mengedikkan bahu acuh.

"Klau loe nggak mau, biar gue yang deketin, lumayan dapat daun muda." kekeh Alex.

Tentu saja membuat Regan meradang.

"Awas saja loe mengganggunya, abis loe sama gue gue tebas batang berurat loe itu! " ancam Regan tidak main main.

"Astaga, sadis amat si boss, canda guys canda." kekeh Alex bergidik ngeri, melihat sorot mata membunuh Regan itu.

"Gue nggak main main awas aja loe klau loe berani mendekati Sabira, habis loe sama gue." Regan kembali mengancam Alex, Regan sangat tau kelakuan Alex yang pencinta selangkangan, mana mau dia Sabira di dekati oleh sahabatnya itu, dia sudah berjanji kepada nenek Sabira, dia akan menjaga Sabira dengan hidupnya.

"Iya iya, nggak usah ngancam kaya gitu, gue mana berani menganggu milik loe itu." kekeh Alex dengan wajah serius.

Regan hanya mendengus kesal menatap sahabatnya itu.

Bersambung....

Haiii... Jangan lupa like komen dan vote ya... 😘😘😘

Maaf ya tadi mamak salah nama, gagal fokus mamak tadi tapi sudah mama revisi kok.

Dan hari ini mamak double up buat para kesayangan mamak, yang selalu setia menunggu mamak up... 😁😁😁

1
Yuliati
gak pantes thor seperti pasangan aja walaupun dilihat dari kasih sayang adik Kakak
Ambar Mariehastuti
Biarin aja,kl berani mau laporin ke polisi, kebetulan...gk usah ssh2 un njeblosin...gali lubang sendr, nyemplung sendr,tuh si TIARA edan.
Ambar Mariehastuti
Betul...dan knp, mau mint maaf,hrus tunggu Bira yg dtng....krn dia statusnya anak ?
gk gtu jg x yg buat kesalahan fatal,siapa ?
apa kl ibu,ortu,bebas dari dosa ?
hny anak yg bs berdosa...
gk jg gtu,x donk....kuno..gk up date, iih
Ambar Mariehastuti
kl jd aku,bablas,cuekin aja,belanj santay, jngn terpancing emosi.
Ambar Mariehastuti
kemarn2, Bira disiksa, pd diam aja,brp lama tuh,Bira berjuang sendr,samp kabur. Sekarang pny cita2,tinggal selangkah lg, dicegat....
Duuuh...tolong Bira,ingat perjuanganmu.
Ambar Mariehastuti
harusnya ,Devan j gn bgitu...menjegal cita2 adiknya,apalg gk semua org dpt kesempatan istimewa....sayang ya sayang,tp jngn egoist. Pikir tuh Devan.
Apalg kl Devan ketemu jodohnya,kan akan ninggalin Bira jg.
Ambar Mariehastuti
Reagan jd Devan.
Reagan jd Devan,bi Tuti jd bi Tari...
Thor cek n recek dulu, baru klik enter.
typonya mkin jadi2 deh.
Ambar Mariehastuti
akh komenku kok hilang. ngetik lg deh. Bkn gk bc Budiman, sdh biasa, kl penulis suka bnyk typonya,dan gk nyadar...aku gk mau ribet,biar pemba a yg lain aja yg koreksi.
Ambar Mariehastuti
Semoga Sabira mendptkan kelrg angkat yg tulus ikhlas. Dan sll dlm lindunganNya.
Lili Inggrid
good
jiu
maap ini terlalu gak masup akal😃
Novia Miranda
cerita ny bagus
Fapucana Cana
akhirnya terbongkar juga
Fapucana Cana
dasar aura . nggak mau bersyukur. seharus dia tahu diri.
Ruk Mini
bocil lom otw thor..abank" jg lom pd sold out...tpi gpp yg pnting Happy ending, bahagia y, smua, jdi ga ngenes, cm lampir aje yg galau..ok tq thor d tgg karya" mu lgi🙏👍👍👍
mrsdohkyungsoo
thankyouuu
mrsdohkyungsoo
iyalah...caci makiii, tamparan, cambuk ckckkckc
mrsdohkyungsoo
bu tiara ada2 saja🤭
mrsdohkyungsoo
pernah panggil mama
mrsdohkyungsoo
foto nama org?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!