Kupikir aku akan bahagia menikah dengan seorang Arjuna Raka Sastrowardoyo. Wajahnya yang sangat tampan dengan tubuh atletis tenyata tak bisa memberikan kenikmatan di ranjang.
Pria itu impoten dan mempunyai keanehan lain saat berada di ranjang.
Aku merasa kecantikan dan kemolekan tubuhku tak berguna. Hanya saja ia sangat baik dan loyal padaku. Semua hartanya yang banyak itu bebas aku gunakan yang penting ia puas menyiksaku.
Aku tidak tahu apakah aku akan bertahan atau memilih mencari kebahagiaan lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bhebz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22 Mas, Aku Mau
Arjuna memeluk tubuh polos istrinya dengan ratusan permintaan maaf keluar dari mulutnya. Ia benar-benar merasa sangat tak nyaman karena keluar sangat cepat sebelum membuat sang istri merasakan kekuatan tongkatnya yang kurang sakti.
"Aku terlalu senang sayang sampai tak bisa menahan lebih lama. Maafkan aku ya, insyaallah besok aku coba untuk tahan agar tidak muntah cepat May," ucap pria itu membujuk.
Akan tetapi Mayang masih saja ngambek dan tak ingin bicara hingga membuat Arjuna kembali merasa rendah diri. Ia mengutuk perbuatan Fifian yang bekerja sama dengan om Dimas untuk membuatnya mengalami penyakit seperti ini.
Sedangkan Mayangsari sendiri hanya bisa menunjukkan wajah cemberutnya. Perkataan Han tiba-tiba berdengung di telinganya. Perkataannya tentang fakta suaminya yang mengalami disfungsi ereksi serasa mengejeknya.
Pria itu seperti sedang menertawakan penderitaan nya karena mau bercinta dengan seorang pria impoten yang belum cukup lima menit langsung crotttt.
"May, maafkan aku ya sayang," ucap Arjuna lagi seraya mengangkat dagu istrinya agar mau menatapnya.
"Aku kesel mas sama kamu ish!" balas Mayangsari dengan memanyunkan bibirnya ke depan. Sungguh, ia sangat kesal pada pria itu. Ia sudah membayangkan tongkat itu beraksi tapi eh, letoy duluan.
Arjuna tersenyum kemudian meraih bibir perempuan cantik itu dan mengulumnya sangat lembut.
"Aku tahu kamu kesal May, tapi aku tetap bisa membuatmu puas kok sayang," bisik pria itu kemudian melanjutkan mengulum bibir wanita cantik itu.
Mayangsari pun terpancing dan membalas ******* bibir pria itu. Detik berikutnya, mereka berakhir saling menuntut semakin dalam.
"Kamu maafkan aku 'kan sayang?" tanya pria itu dengan tatapan berkabut pada wanita cantik yang sedang berada dibawah kungkungannya.
"Iya mas aku memaafkan kamu uggghh," balas wanita itu dengan dessahan yang sangat indah saat bibir pria itu sudah berpindah menyusuri seluruh permukaan kulitnya.
Arjuna tersenyum penuh makna saat istrinya bergerak gelisah bagaikan cacing kepanasan. Pria itu semakin bersemangat untuk membalas apa yang dilakukan wanita itu padanya beberapa saat yang lalu.
Kali ini ia bertekad membuat istrinya itu orgasme berkali-kali meskipun bukan karena tongkatnya yang tidak sakti.
Setelah menyesap nutrisi dari dua buah sumber yang sangat kenyal dan juga indah milik sang istri, ia pun berpindah ke bagian bawah istrinya yang sudah cukup lembab karena terangsang dengan foreplay yang sudah dilakukannya.
Mayang Sari tiba-tiba menjerit saat bibir dan lidah suaminya bermain-main di daerah yang sangat pribadi dari dirinya itu.
"Mass awwww aaakh uggghh." Mayang Sari sampai mencengkram erat selimutnya karena tak bisa menahan rasa nikmat yang ia rasakan.
Arjuna semakin senang dan tak peduli dengan jeritan indah sang istri. Ia pun membenamkan wajahnya diantara kedua pangkal paha istrinya itu dan meminta agar kegiatan menyenangkan mereka berdua di skip saja hehehe. Ia takut para readers ikut menjerit-jerit seperti istrinya juga.
Mayangsari merasakan tubuhnya tak bertenaga lagi. Ia mencapai orgasme sampai berkali-kali. Dan ia baru menyadari kalau ternyata bercinta dengan pria impoten rasanya sangat luar biasa meskipun ia tetap masih perawan.
"Mas, terimakasih banyak ya," ucap wanita itu seraya masuk kedalam pelukan sang suami tercinta.
"Aku yang berterima kasih sayang. Kamu sudah membuat aku puas," jawab Arjuna seraya mengecup pucuk kepala sang istri.
"Aku mencintaimu May," bisik Arjuna sebelum mereka berdua jatuh tertidur.
Mayang Sari terbelalak dan tidak jadi mengantuk. Kata-kata itu yang sangat dirindukannya selama ini.
"Benarkah mas?" tanyanya seraya menatap wajah pria tampan itu.
"Iya May, aku sudah lama mencintaimu. Tapi baru kali ini aku ungkapkan."
"Sejak kapan mas?"
"Sejak aku melihatmu bernyanyi di panggung."
"Ah, kenapa kamu tidak pernah mengatakannya mas."
"Aku malu dan tak percaya diri May. Aku takut kamu kecewa padaku."
"Ummm aku tidak mungkin seperti itu mas. Karena aku juga sangat mencintaimu."
"Aku tahu itu," senyum Arjuna. Mayang langsung tersenyum malu. Ia memang sangat sering mengatakan itu pada suaminya.
"Ah kalau begitu tidurlah. Besok persiapkan dirimu sayang.Tongkatku ini pasti akan membuatmu ngos-ngosan sayang," ucap pria itu tersenyum.
"Iya mas. Aku akan menantikan mu untuk itu," ucap wanita itu dengan perasaan yang sangat bahagia. Tak lama kemudian ia pun jatuh tertidur.
Arjuna menarik selimutnya untuk menutupi tubuh polos mereka berdua. Mereka sudah sangat mengantuk dan akan melanjutkan perjalanan indah ke langit ketujuh di dalam mimpi.
Esok paginya, Arjuna merasa hidup dan bertenaga. Sebuah kemajuan yang berarti kembali ia rasakan. Tongkatnya bangun saat ia juga bangun.
Dalam hati ia merasa sangat bersyukur untuk anugrah dari Tuhan ini. Tinggal ia harus terus meminum jamu dan juga makanan yang bernutrisi tinggi agar ia tidak cepat keluar saat berhubungan dengan istrinya nanti.
"Sayang, bangun," panggilnya pada sang istri yang masih tertidur dengan sangat nyenyak disampingnya.
"Humm, iya mas. Udah subuh ya?" ucap Mayang seraya menggeliat pelan. Ia membuka matanya dan mendapati suaminya menatapnya dengan penuh cinta.
"Iya. Udah bunyi tuh masjid. Ayok mandi sama-sama ya," ucap Arjuna kemudian mengecup bibir istrinya singkat.
"Iya mas," jawab wanita itu kemudian berusaha untuk bangun. Akan tetapi Arjuna menahan tubuhnya agar tidak langsung bangun.
"Kenapa mas?" tanya wanita itu bingung. Arjuna tidak menjawab tetapi malah meraih tangan istrinya itu ke bagian bawahnya untuk menyentuh tongkatnya yang sedang bangun dan berdiri dengan sangat tegak.
"Mas, ini keras banget," ucap wanita cantik itu seraya membuka penghalang yang menutupinya. Ia sangat senang melihat pemandangan indah dipagi hari itu.
"Alhamdulillah sayang. Setelah sekian lama, akhirnya ia baru bangun saat pagi seperti ini," ucap Arjuna dengan wajah yang sangat bahagia.
Mayang pun ikut senang dibuatnya. Tak berhenti ia bersyukur atas anugrah yang Tuhan berikan kepada mereka berdua. Ia pun mulai menggerakkan tangannya dari pangkal sampai ujung tongkat itu agar semakin mengembang dan kuat.
Arjuna tersenyum kemudian melenguh pelan. Ia sangat suka dengan apa yang dilakukan oleh wanita cantik itu.
"Mas aku mau..." ucap Mayang seraya mengecup ujung tongkat itu lagi.
🌺
*Bersambung.
Like dan ketik komentar agar author semangat updatenya oke?