NovelToon NovelToon
Bersamamu Aku Bahagia

Bersamamu Aku Bahagia

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda
Popularitas:190.6k
Nilai: 4.8
Nama Author: devi oktavia_10

Terlahir dari keluarga kaya raya dan terpandang, anak bontot yang seharusnya selalu mendapat kasih sayang, namun itu tidak berlaku bagi Rangga Guitama.


Rangga Anak bungsu dari tiga bersaudara, namun tidak pernah mendapat kasih sayang dari orang tuanya, karena Rangga tidak jenius seperti kakak kakaknya, dia tak mampu menyamai akademis sang kakak, dia anggap bodoh oleh keluarganya, menurut keluarga nya Rangga hanya anak pembawa sial.


Mau tau ceritanya yukkk ikuti...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

"Nia..." Panggil Pak Tri, yang datang tiba tiba bersama istrinya.

"Astaga... Apa apaan sih paman, ngagetin aja" kesal Rania yang sedang asik membersihkan pekarangan rumahnya.

"Maaf Nia" ujar Pak Tri yang tidak biasa biasanya mengucapkan kata kata keramat itu dari mulutnya.

"Waahhh.... Paman lagi kesambet apa nih!" kekeh Rania, pasti ada udang di balik batu dari sikap baik pamannya itu.

"Nia duduk sini" panggil Pak Tri yang tidak tau malu menyuruh Nia duduk di rumahnya sendiri, sedangkan Pak Tri dengan lamcangnya menyeruput es teh yang ada di atas meja di teras rumah Rania.

Rania hanya gelang gelang kepala melihat kelakuan orang itu.

"Ngak salah paman. Ini rumah ku, kenapa seolah olah ini seperti rumah paman!" ketus Nia.

"Nia, jangan pancing emosi paman pagi pagi Nia, niat lama baik kok datang kesini" ujar Pak Tri.

"Niat baik apa?" ujar Rania dengan senyum miring di bibirnya.

"Begini Nia, paman juga malas basa basi sama kamu. Jadi, paman terus terang saja sama kamu, karena paman punya hutang sama rentenir, paman tidak bisa membayar hutang hutang paman, jadi kamu bayarkan hutang paman itu, klau kamu bayarin hutang paman, paman bersedia mengembalikan toko dan rumah yang paman huni itu sama kamu. asal kan, hutang hutang paman kamu lunasi dan kami di izinkan tinggal di sini" ujar Pak Tri seenak jidatnya.

Rania ternganga dengan ucapan yang keluar dari mulut laki laki tua yang kurang otak itu, bagaimana bisa mulutnya itu bicara dengan lancar, seolah olah tidak bersalah, dan apa yang dia bicarakan bukanlah suatu masalah besar.

"Betul Rania, klau kamu bayarin hutang hutang kami, dan kami ikut tinggal di sini, kami bersedia mengembalikan toko dan rumah kamu itu" ujar Bu Lia ikut nimbrung.

"Tidak dan tidak akan. Aku bayarin hutang paman, dan aku tidak akan sudi paman tinggal di rumahku, bersedia atau tidak, di bayar ataupun tidak hutang paman, seminggu lagi silahkan angkat kaki dari rumahku dan juga kosongkan toko ku itu. Paman tidak berhak atas itu semua" ujar Rania tegas.

"Kamu jangan begitu Rania. Kamu itu hanya punya kami saudara kamu, tidak ada yang lain selain kami yang peduli sama kamu" ujar Pak Tri dengan otak kosongnya itu.

Rania terbahak sekencang kencangnya sampai memegang perut menahan sakit, gara gara kebanyakan tertawa.

"Kenapa kamu tertawa Nia" bingung Bu Lia.

"Apa Paman dan Bibi sadar dengan apa yang kalian ucapkan?" ujar Rania terkekeh.

"Sadar lah, memang apa salahnya, memang kami inilah yang kamu punya" ujar Bu Lia menepuk dada.

"Astaga Paman Bibi, bangun. Jangan banyak bermimpi, dari kapan saya punya Bibi dan paman, dan apa untungnya saya punya paman dan bibi, kebahagiaan apa Yang sudah paman berikan padaku, sehingga paman merasa sangat aku butuhkan, pergilah Paman Bibi, kerjaan saya masih banyak, tidak ada waktu untuk saya meladeni ucapan tidak masuk akal Paman dan Bibi itu" ujar Rania terkekeh.

"Rania!! kamu jangan kurang ajar ya, saya masih bisa sabar menghadapi kamu, jangan sampai saya main tangan sama kamu Rania! bocah ingusan kaya kamu itu ngak ada artinya bagi saya!" bentak Pak Tri.

"Ya ya.... Terserah paman mau ngomong apa, saya tidak perduli, klau saya tidak ada arti buat paman, ngapain paman repot repot datang menari, dan kenapa masih saja betah tinggal di rumah saya, dan juga kenapa toko saya belum di kosongin, ingat ya paman, klau sampai hari minggu depan toko dan rumah saya belum di kosongkan, jangan salahkan aku, klau rumah dan toko itu di jarah oleh orang orang" ancam Rania tidak main main.

"Kamu....!!" bentak dan tunjuk Pak Tri menatap nyalang ke arah Rania, namun sayang tidak ada kata kata yang terucap dari mulutnya, saking kesal dan marahnya Pak Tri yang tidak bisa mengintimidasi sang keponakan.

"Apaaa.... Kama kamu, kama kamu, pergi sana" usir Rania berkacak pinggang.

"Ayo Bu... Lama lama bisa gila aku menghadapi anak ini" kesal Pak Tri, menarik tangan sang istri.

"Huuuffff... Dasar ngak ada otak, bisanya ngancam ngancam doang, dikira aku ini takut" dengus Rania kesal bukan main.

"Aiss.... Es ku" ujar Rania menatap nanar gelas besar di atas meja yang sudah kosong melompong.

Bersambung....

1
Nimas Kartika
Luar biasa
Yunie
ceritanya bagus dengan konflik ringan dan alur ceritax juga bagus.semangat menciptakan karya" terbaik buat kami para readers kak author
Ariantje Jensenem
Luar biasa
Ariantje Jensenem
Biasa
Mbak Rina
kapok...anak dari benih mu...nggak diurusi malah sekarang minta hartanya...orang tua durjana
Iyas Hairudin
lelaki lemahhh haha
Nurlaila Hasan
Luar biasa
Andri
males aq lek mami papi ne metu
George Lovink
Bab paling bodoh...orang tua apaan tuh thor...goblok anda....
Andri
jodoh cerminan diri
Mochika mochika
Luar biasa
Andri
kpn thor di labrak rania biar kpok mami nya rangga
Andri
kpn mami nya rangga di hajar rania hhh biar kapok
Andri
mugo ** bangkrut kapok iblis
Andri
ya jahat laj h dodol kakak kok tega ama adik
Andri
beh rangga bisa ganti refandi
Andri
do penjarakan apa gk bisa sih itu bibi nya
Andri
hhhh thor zahra ne spa
Andri
emang dia kakak kandung nya
Ruzita Ismail
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!